Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Masalah Penelitian

Setiap penelitian selalu berangkat dari masalah, bila dalam peneliti telah dapat menemukan masalah yang betul-betul masalah, maka pekerjaan penelitian 50% telah selesai (Prof. Dr. Sugiyono, 1999:25).

Masalah Penelitian
Ilustrasi Buku
Masalah merupakan kesenjangan/perbedaan apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi (Bambang Tri Cahyono, 1996:7). Hal-hal yang dapat dipermasalahkan dalam penelitian adalah masalah (problem) atau peluang (opportunity) yang didefinisikan dengan jelas, baik keluasannya maupun kedalamannya.

Masalah diartikan sebagai suatu situasi dimana suatu fakta yang terjadi sudah menyimpang dari batasan toleransi yang diharapkan. Sedangkan peluang adalah suatu kondisi eksternal yang menguntungkan jika dapat dirah dengan usaha-usaha tertentu tetapi dapat juga secara langsung atau tidak langsung menjadi ancaman bila peluang itu dapat dimanfaatkan oleh pesaing (Husein Umar, SE, MM, MBA., 1999:8).

Masalah penelitian adalah hal-hal yang berkaitan dengan: masalah/problema (problem), peluang (opportunity), ketertarikan (anxiety), keraguan/ketidakpastian  (uncertainty), ketiadaan (blankness), kelangkaan (rarely), kemerosotan (decline), ketertinggalan (left behind) (Azuar Juliandi, 2004:8).

Bentuk-bentuk Masalah Penelitian

Masalah penelitian dapat dilihat dalam tiga bentuk (Prof. Dr. Ir. Jacub Rais, M.Sc., 2003):

a. Exploratory Research (riset untuk menemukan sesuatu)

adalah suatu riset yang  memecahkan problem/isu/topik baru yang sangat sedikit diketahui, sehingga ide riset sebelumnya tidak dapat diformulasi dengan baik pada tahap awal. Persoalannya dapat datang dari bagian disiplin ilmu, baik itu suatu tak-teki riset teoritis atau riset yang mempunyai dasar empiris,

b. Testing out research (Riset untuk menguji coba sesuatu)

Dalam riset ini kita mencoba untuk menemukan batas dari generalisasi yang diusulkan sebelumnya. Pada umumnya ini adalah riset dasar, misalnya apakah suatu teori dapat diterapkan pada suhu tinggi, jumlah testing yang dilakukan tidak terbatas dan terus menerus, karena dengan ini kita mampu untuk memperbaiki dengan menspesifikasi, memodifikasi, mengklarifikasi generalisasi yang dikembangkan oleh disiplin ilmu kita yang penting.

c. Problem Solving Research (Riset untuk memecahkan masalah)

Dari riset jenis ini kita mulai dari adanya suatu masalah dalam dunia nyata dan membawa semua sumber daya intelektual untuk memecahkan masalahnya. Permasalahan harus dapat ditentukan secara jelas dan metode pemecahan masalah harus ditemukan. Orang yang bekerja dalam cara ini harus menciptakan dan mengidentifikasi pemecahan masalah sebelumnya dalam setiap langkah. Ini biasanya melibatkan sejumlah teori dan metode, kadang-kadang melintas lebih dari satu disiplin, karena masalah dunia nyata pada umumnya messy (kacau) dan tidak dapat dipecahkan dalam batas sempit dari satu disiplin akademis.

Peneliti dan Penelitian

Penelitian dapat diawali dengan adanya keingintahuan yang kuat dari peneliti, tanpa adanya kejadian yang sangat istimewa (negatif/positif), seseorang bisa melakukan penelitian karena ada sesuatu hal yang ingin diketahuinya sendiri guna kepentingan ilmunya sendiri. Seseorang yang tertarik dalam bidang ilmu manajemen dapat saja meneliti efektivitas gugus kendali mutu bukan untuk kegunaan praktis, tetapi semata-mata ingin membuktikan teori  yang dipelajarinya, atau untuk menyusun suatu teori yang baru (Hasan Mustafa, 1997)

Peneliti yang baik memiliki karakteristik sebagai berikut (Mudrajad Kuncoro, Ph.D, 2003: 26):
  1. Peneliti memiliki keahlian dalam bidang yang dikaji. 
  2. Tingkat kemampuan peneliti memang sesuai dengan tingkat kemampuan yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan yang ada. 
  3. Peneliti memiliki sumber daya yang diperlukan. 
  4. Peneliti telah mempertimbangkan kendala waktu, dana, dan berbagai kendala lain dalam pelaksanaan penelitian yang dilakukan.  

Cara Menentukan Masalah Penelitian

Petunjuk untuk mengatasi penentuan masalah penelitian adalah sebagai berikut (Dra. Kartini Kartono, 1980:55):
  1. Tentukan secara tentatif atau coba-coba suatu topik, lalu pilihlah judul penelitian. 
  2. Buat sketsa mengenai interelasi dan perurutan-perurutan dari masalah-masalahnya pada secarik kertas.
  3. Membahas luasnya area topik, dan berusaha menemukan aspek-aspek kesulitannya, yaitu pusat-pusat simpul yang harus diurai.
  4. Dengan persoalan-persoalan tersebut baca secara selektif buku-buku referensi, catatan-catatan, dokumen-dokumen, naskah-naskah, laporan-laporan, majalah, dan materi informatif lainnya yang telah dibuat penulis-penulis lain, dan ada sangkut-pautnya dengan masalah yang tengah kita garap. 

Daftar Pustaka

  • Azuar Juliandi. 2002. Pemanfaatan Internet dalam Proses Belajar dan Penulisan Karya Ilmiah Bidang Manajemen dan Bisnis. Jurnal Manajemen dan Bisnis.  Vol. 2 No. 2 Oktober.
  • Bambang Tri Cahyono. 1996. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: Badan Penerbit IPWI.
  • Dra. Kartini Kartono. 1980. Pengantar Metodologi Research Sosial. Bandung: Alumni. 
  • Husein Umar, SE, MM, MBA. 1999. Metodologi Penelitian: Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta: Gramedia.
  • Mudrajad Kuncoro, Ph.D. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi: Bagaimana Menelit dan Menulis Tesis. Jakarta. Erlangga.
  • Prof. Dr. Sugiyono. 2004. Pemilihan Topik dan Variabel Penelitian, serta Teknik Perumusan Masalah. Kumpulan Materi Penataran dan Lokakarya Training of Traininer Metodologi Penelitian PTN dan PTS di Jakarta.
PERHATIAN
Jika ingin mengcopy-paste referensi dari KajianPustaka.com, mohon untuk menambahkan sumber rujukan di daftar pustaka dengan format berikut:
Riadi, Muchlisin. (). Masalah Penelitian. Diakses pada , dari https://www.kajianpustaka.com/2014/04/masalah-penelitian.html