Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Pengertian, Jenis dan Tanda Menopause

Pengertian Menopause

Menopause berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata “men” dan “pausis”, yang artinya berhentinya haid atau menstruasi. Hal ini merupakan akhir proses biologis dari sikslus menstruasi, dikarenakan terjadinya perubahan hormon yaitu penurunan produksi hormon estrogen yang dihasilkan oleh ovarium.

Pengertian, Jenis dan Tanda Menopause
Menopause
Penurunan hormon estrogen menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur, hal ini juga dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya menopause. Menopause diartikan sebagai haid terakhir, Terjadinya menopause ada hubungan dengan menarche, atau pertama haid, makin dini menarche terjadi maka makin lambat atau lama menopause timbul (Mulyani, 2014).

Periode Menopause 

Periode menopause dibagi menjadi 4 periode yaitu:

a. Klimakterium 

Klimakterium adalah masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium. Masa ini juga dikenal dengan masa pra menopause (sebelum berhenti haid) yaitu 4 sampai 5 tahun sebelum menopause yang ditandai dengan timbulnya keluhan-keluhan pada siklus haid yang tidak teratur, dengan peredaran haid yang memanjang dan relatif lebih banyak. Masa ini dimulai pada usia 40 tahun. Pada masa klimakterium terdapat penurunan produksi hormon estrogen dan kenaikan hormon gonadotropin, kadar hormon ini akan terus tetap tinggi sampai kira-kira 15 tahun setelah menopause dan kemudian akan mulai turun. Pada permulaan klimakterium kesuburan akan menurun.

b. Masa Perimenopause (Saat Berhentinya Haid) 

Masa perimenopause yaitu masa menjelang dan setelah menopause sampai usia 48 tahun. Biasanya keluhan yang timbul misalnya rasa panas yang membakar pada wajah yang sering timbul pada malam hari, kekeringan pada vagina, atau tanda perubahan lainnya.

c. Masa Menopause

Masa menopause yaitu jika tidak ada lagi menstruasi atau saat haid terakhir, dan apabila sesudah menopause disebut pasca menopause, bila telah terjadi menopause 12 bulan sampai menuju ke senium. Menopause terjadi pada usia 49 – 51 tahun. Diagnosa menopause ditegakkan jika berhentinya menstruasi sekurang-kurangnya satu tahun. Berhentinya menstruasi dapat didahului terjadinya siklus menstruasi yang lebih panjang, dan peredaran yang berkurang. Umur untuk terjadinya masa menopause dipengaruhi oleh keturunan , kesehatan umum, dan pola kehidupan.

d. Masa Senium

Masa senium adalah masa setelah menopause yaitu ketika seseorang wanita telah mampu menyesuaikan dengan kondisinya, sehingga tidak mengalami gangguan fisik. Masa ini biasanya berlangsung kurang lebih 3-5 tahun setelah menopause antara usia 65 tahun. Pada masa ini juga telah tercapai suatu keadaan keseimbangan hormonal yang baru, sehingga tidak adalagi gangguan vegetatif maupun fsikis. Pada masa senium yang lebih mencolok adalah penurunan fungsi alat-alat tubuh dan kemampuan fisik karena adanya proses menjadi tua, dalam hal ini akan terjadi atropi alat-alat genitalia yaitu ovarium mengecil dari 10 sampai 12 gram pada wanita usia reproduksi sehat, menjadi 4 gram. Ada beberapa wanita mengalami berbagai gejala yang terjadi karena keseimbangan hormon dalam tubuh. Bagian- bagian tubuh mulai semakin tua dan terlihat jelas, akan tetapi sebaiknya wanita tersebut tetap aktif baik secara fisik, mental dan seksual seperti sebelum menopause. Setiap wanita akan mengalami masa menopause pada usia yang berbeda, yang umumnya akan terjadi sekitar usia 45 samapi 55 tahun beberapa kasus jarang terjadi, menopause berlangsung paling muda yaitu 30 tahun, dan paling tua pada usia 58 tahun. Pada umumnya jika menopause terjadi sebelum usia 45 tahun dapat dikategorikan sebagi menopause dini.

Penyebab Menopause 

Tubuh wanita mempunyai persediaan sel telur atau ovum dengan jumlah yang terbatas dan masa menopause itu terjadi ketika ovarium atau indung telur telah kehabisan sel telur atau ovum, hal ini menyebabkan produksi hormon dalam tubuh terganggu yaitu berhentinya produksi hormon seks wanita yang tidak lain adalah hormon estrogen dan progesteron. Penurunan fungsi hormon dalam tubuh akan menyebabkan terjadinya penurunan fungsi tubuh dan gejala-gejala menopause akan timbul dan terasa meskipun menstruasi masih datang. Saat itu akan mulai terlihat adanya perubahan pada haid yang mungkin menjadi lebih lama atau lebih singkat dan jumlah darah menstruasi menjadi tidak konsisten yaitu relatif menjadi lebih banyak dari sebelumnya.

Jenis Menopause 

Menopause pada wanita terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
  1. Menopaus Prematur. Menopaus prematur adalah menopause yang terjadi di bawah usia 40 tahun. Menopause prematur ditandai apabila terjadi penghentian masa menstruasi sebelumnya tepat pada waktunya disertai dengan tanda hot flushes serta peningkatan kadar hormon gonadotropin. Jika tidak mengalami tanda-tanda yang seperti disebutkan, perlu tindak lanjut kembali penyebab lain terganggu ovarium. Adapun penyebab menopause prematur adalah herediter, gangguan gizi yang cukup berat, penyakit menahun yang menyebabkan kerusakan kedua ovarium. 
  2. Menopause  Normal. Menopause yang alami dan apabila terjadi pada usia di akhir 40 tahun atau di awal 50 tahun. 
  3. Menopause Terlambat. Umumnya batas usia terjadi menopause adalah usia 52 tahun, namun apabila ada seorang wanita yang masih memiliki siklus menstruasi atau dalam arti masih mengalami menstruasi di usia 52 tahun. 

Tanda & Gejala Menopause 

Pada masa menopause, wanita akan mengalami perubahan-perubahan yaitu:
  1. Perubahan Pola Mentruasi (perdarahan). Perdarahan yaitu keluarnya darah dari vagina. Gejala ini biasanya akan terlihat pada awal permulaan masa menopause. Perdarahan akan terlihat beberapa kali dalam rentan beberapa bulan dan akhirnya akan berhenti sama sekali. 
  2. Rasa Panas (Hot Flush). Gejala ini dirasakan mulai dari wajah sampai ke seluruh tubuh. Selain terasa panas juga disertai warna kemerahan pada kulit dan berkeringat. Rasa panas akan mengganggu pola tidur wanita sehingga wanita dengan hot flushes akan kekurangan tidur. Hot flush berlangsung dalam 30 detik sampai 5 menit. Keluhan hot flushes berkurang setelah tubuh menyesuaikan diri. 
  3. Keluar Keringat di Malam Hari. Keluar keringat di malam hari disebabkan karena hot flushes. Semua wanita akan mengalami gejolak panas ini. Mungkin hanya terasa seolah-olah suhu meningkat secara tiba-tiba sehingga menyebabkan kemerahan serta keringat yang mengucur di seluruh tubuh. Rasa panas ini tidak akan membahayakan dan akan cepat berlalu. 
  4. Kerutan pada vagina. Pada vagina akan terlihat adanya perubahan yang terjadi pada lapisan dinding vagina. Pada masa menopasue vagina akan terlihat menjadi lebih kering dan kurang elastis. Hal ini dikarenakan adanya penurunan hormon estrogen. Efek dari gejala ini maka akan timbul rasa sakit pada saat melakukan hubungan seksual. 
  5. Gejala Gangguan Sistem Perkemihan. Kadar estrogen yang rendah akan menimbulkan penipisan pada jaringan kandung kemih dan saluran kemih. Hal ini akan menyebabkan terjadinya penurunan kontrol dari kandung kemih sehingga sulit untuk menahan untuk buang air kencing. Adanya efek defisiensi atau penurunan kadar estrogen pada uretra dan kandung kemih berhubungan dengan sindrom uretral yang  terdiri dari frekuensi, urgensi dan disurea. 
  6. Gejala Gangguan Somatik. Pada masa menopause detak jantung akan berdebar lebih cepat pada saat merasa gelisah, cemas, takut, khawatir, dan gerogi. Selain itu juga wanita menopause sering kali merasa kesemutan pada bagian tangan dan juga kaki. 
  7. Penurunan Libido. Penelitian menyatakan, wanita menopause akan berkurang keinginan seksualnya. Keringat malam dapat mengganggu tidur, dan kekurangan tidur dapat mengurangi energi yang lain, termasuk dalam aktivitas hubungan seksual. 
PERHATIAN
Jika ingin mengcopy-paste referensi dari KajianPustaka.com, mohon untuk menambahkan sumber rujukan di daftar pustaka dengan format berikut:
Riadi, Muchlisin. (). Pengertian, Jenis dan Tanda Menopause. Diakses pada , dari https://www.kajianpustaka.com/2016/08/pengertian-jenis-dan-tanda-menopause.html