Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kepercayaan Diri

Menurut Hygiene Kepercayaan Diri adalah penilaian yang relatif tetap tentang diri sendiri, mengenai kemampuan, bakat, kepemimpinan, inisiatif, dan sifat-sifat lain, serta kondisi-kondisi yang mewarnai perasaan manusia (Iswidharmanjaya & Enterprise, 2014:20-21).

Kepercayaan Diri
Kepercayaan Diri
Kepercayaan diri merupakan sikap positif seseorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya (Fatimah, 2010:149).

Orang yang percaya diri lebih mampu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, orang yang percaya diri biasanya akan lebih mudah berbaur dan beradaptasi dibanding dengan yang tidak percaya diri. Karena orang yang percaya diri memiliki pegangan yang kuat, mampu mengembangkan motivasi, ia juga sanggup belajar dan bekerja keras untuk kemajuan, serta penuh keyakinan terhadap peran yang dijalaninya (Iswidharmanjaya & Enterprise, 2014:40-41).

Percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis seseorang, dimana individu dapat mengevaluasi keseluruhan dari dirinya sehingga memberi keyakinan kuat pada kemampuan dirinya untuk melakukan tindakan dalam mencapai berbagai tujuan didalam hidupnya (Setiawan, 2014:14).

Kepercayaan diri berawal dari diri sendiri dan dukungan dari orang lain. Kepercayaan diri dapat mengubah seseorang yang biasanya tidak berani dalam menghadapi sesuatu, denganadanya kepercayaan diri seseorang menjadi lebih yakin dan mampu dalam menghadapi atau mengerjakan sesuatu.

Karakteristik Kepercayaan Diri

Terdapat 7 karakteristik individu yang mempunnyai rasa kepercayaan diri yang proposional antara lain sebagai berikut (Fatimah, 2010:149-150):
  1. Percaya akan kompetensi/kemampuan diri, hingga tidak membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan, atau hormat orang lain.
  2. Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima orang lain atau  kelompok.
  3. Berani menerima penolakan orang lain berani menjadi diri sendiri.
  4. Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya stabil).
  5. Memiliki internal Locus of Control(memandang keberhasilan atau kegagalan, bergantung pada usaha diri sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak bergantung mengharap bantuan orang lain).
  6. Mempunnyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain, dan situasi diluar dirinya.
  7. Memiliki harapan yang relalistik terhadap diri sendiri, sehingga ketika harapan itu terwujud, ia tetap mampu melihat sisi positif dirinya dan situasi yang terjadi.

Ciri-Ciri Kepercayaan Diri

Ciri-ciri seseorang memiliki rasa kepercayaan diri meliputi sebagai berikut (Iswidharmanjaya & Enterprise, 2014:48-49).
  1. Bertanggung jawab terhadap keputusan yang telah dibuat sendiri,
  2. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
  3. Pegangan hidup yang cukup kuat, mampu mengembangkan motivasi,
  4. Mau bekerja keras untuk mencapai kemajuan,
  5. Yakin atas peran yang dihadapi,
  6. Berani bertindak dan mengambil setiap kesempatan yang dihadapinya,
  7. Menerima diri secara realistik,
  8. Menghargai diri secara positif, tanpa berfikir negatif, yakin bahwa ia mampu,
  9. Yakin atas kemampuan sendiri dan tidak terpengaruh oleh orang lain, dan 
  10. Optimis, tenang dalam menghadapi tantangan dan tidak mudah cemas.

Membangun Kepercayaan Diri

Terdapat 6 cara untuk membangun rasa kepercayaan diri adalah sebagai berikut (Setiawan, 2014:40).
  1. Bergaul dengan orang-orang yang memiliki rasa percaya diri dan berpikiran positif,
  2. Mengingat kembali saat merasa percaya diri,
  3. Sering melatih diri,
  4. Mengenali diri sendiri yang lebih baik lagi,
  5. Jangan terlalu keras pada diri sendiri, dan
  6. Jangan takut mengambil resiko.  

Indikator Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri adalah suatu sikap atau perasaan yakin atas kemampuan diri sendiri. Suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya mampu untuk mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.

Menumbuhkan rasa kepercayaan diri yang proposional, individu harus memulai dari dalam diri sendiri. Mengingat bahwa rasa percaya diri sangat penting untuk membatu seseorang untuk dapat meraih hasil belajar ataupun prestasi dalam hal apapun (Fatimah, 2010:153).

Beberapa indikator berikut mungkin dapat menjadi pertimbangan dalam menumbuhkan rasa percaya diri seseorang sebagai berikut (Fatimah, 2010:153-155).

a. Evaluasi diri secara objektif

Belajar menilai diri secara objektif dan jujur. Pelajari kendala yang selama ini menghalangi perkembangan diri sendiri, seperti pola berfikir yang keliru, niat dan motivasi yang lemah, kurangnya disiplin diri, kurangnya kesabaran dan ketekunan, selalu bergantung pada orang lain atau sebab-sebab eksternal lain.

b. Penghargaan yang jujur terhadap diri sendiri

Sadari dan hargailah sekecil apapun keberhasilan dan potensi yang dimiliki. Mengabaikan/meremehkan satu saja prestasi yang pernah diraih berarti mengabaikan atau menghilangkan satu jejak yang membantu diri sendiri dalam  menemukan jalan yang tepat menuju masa depan.

c. Positive Thinking

Cobalah memerangi setiap asumsi prasangka atau persepsi negatif yang mencul dalam benak diri sendiri. Semakin besar dan menyebar pola pikir negatif maka semakin sulit dikendalikan dan dihentikan.

d. Gunakan Self-affirmation 

Self-affirmation penegasan dalam diri sendiri. Untuk memerangi pikiran negatif, gunakan Self-affirmation yaitu berupa kata-katayang membangkitkan rasa percaya diri contohnya, saya pasti bisa, saya bangga pada diri sendiri, saya pasti dapat, atau saya dapat menyelesaikan tugas, dan lain sebagainya.

e. Berani mengambil resiko

Rasa kepercayaan diri yang berlebihan pada umumnya tidak bersumber dari potensi diri yang ada, namun lebih didasari oleh tekanan-tekanan yang memungkinkan datang dari orang tua dan masyarakat hingga tanpa sadar melandasi motivasi individu untuk harus menjadi orang sukses.

Daftar Pustaka

  • Iswidharmanjaya, Derry dan Enterprise, Jubilee. 2014. Satu Hari Menjadi LebihPercaya Diri. Jakarta: Gramedia.
  • Fatimah, Enung. 2010. Psikologi Perkembangan (Psikologi Perkembangan Peserta Didik). Bandung: Pustaka Setia.
  • Setiawan, Pongky. 2014. Siapa Takut Tampil Percaya Diri?. Yogyakarta: Parasmu. 
PERHATIAN
Jika ingin mengcopy-paste referensi dari KajianPustaka.com, mohon untuk menambahkan sumber rujukan di daftar pustaka dengan format berikut:
Riadi, Muchlisin. (). Kepercayaan Diri. Diakses pada , dari https://www.kajianpustaka.com/2015/07/kepercayaan-diri.html