Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman Buncis

Tanaman Buncis
Tanaman Buncis
Tanaman Buncis termasuk tanaman semusim yang di bedakan atas dua tipe pertumbuhan, yaitu tipe merambat dan tipe tegak. Kacang Buncis tipe merambat umumnya berbatang memanjang setinggi 2-3 meter, sedangkan tipe Buncis tegak mempuyai batang pendek setinggi 50-60 cm. Batang tanaman Buncis umumnya berbuku-buku, yang merupakan tempat melekat tangkai daun. Daun Buncis bersifat majemuk, dan helai daunnya berbentuk  jorong segi tiga (Rukmana, 1994).

Tanaman buncis memiliki akar tunggang yang dapat menembus tanah sampai pada kedalaman ±1 meter. Akar-akar yang tumbuh mendatar dari pangkal batang umumnya menyebar pada kedalaman sekitar 60 – 90 cm. Sebagian akar –akarnya mebentuk bintil-bintil yang merupakan sumber utama unsur Nitrogen dan sebagian lagi tanpa nodula yang fungsinya antara lain menyerap air dan unsur hara (Setianingsih dan Khaerodin, 1991).

Kacang buncis termasuk tanaman menyerbuk sendiri,  tetapi persilangan alami sering terjadi meskipun dalam jumlah atau persentase sangat sedikit. Bunga buncis mekar pada pagi hari sekitar jam 07.00-0800 WIB. Dari proses-proses penyerbukan bunga akan dihasilkan  buah yang disebut polong. Polong buncis berbentuk panjang bulat atau panjang pipih dengan panjang berkisar antara 12-13cm (Rukmana, 1994).

Syarat Tumbuh Tanaman Buncis

Tanaman buncis memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi agar dapat tumbuh dengan baik, yaitu:

a. Iklim

Tanaman Buncis dapat tumbuh baik apabila ditanaman di dataran tinggi yaitu pada ketinggian 1000-1500 meter dpl. Namun tidak tertutup kemungkinan untuk di tanam pada daerah dengan ketinggian 500-600 meter dpl.

Temperatur udara yang paling baik untuk tanaman Buncis berkisar antara  20-500C. Di luar kisaran temperatur tersebut produksinya tidak maksimal. Umumnya tanaman Buncis menghendaki kelembaban  50-60%,  kondisi terlalu lembab dapat mengundang hama dan penyakit  sehingga dapat mengancam pertumbuhan tanaman (Setiawan, 1994).

b. Curah Hujan 

Tanaman buncis dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan curah hujan 1.500 - 2.500 mm per tahun.  Tanaman ini paling baik ditanam pada akhir musim kemarau (menjelang musim hujan) atau akhir musim hujan (menjelang musim kemarau). Pada saat peralihan, air hujan tidak begitu banyak sehingga sangat cocok untuk fase pertumbuhan awal tanaman buncis, fase pengisian, dan pemasakan polong. Pada fase tersebut dikhawatirkan terjadi serangan penyakit bercak bila curah hujan terlalu tinggi.

c. Suhu 

Suhu udara yang paling baik untuk pertumbuhan buncis adalah 20 - 25°C. Pada suhu kurang dari 20 °C tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis dengan baik, akibatnya pertumbuhan tanaman menjadi terhambat dan jumlah polong yang dihasilkan akan sedikit. Sebaliknya, pada suhu udara yang lebih tinggi dari 25°C banyak polong yang hampa. Hal ini terjadi karena proses pernapasan (respirasi) lebih besar dari pada proses fotosintesis pada suhu tinggi.

d. Cahaya

Cahaya matahari diperlukan oleh tanaman untuk proses fotosintesis. Umumnya tanaman buncis membutuhkan cahaya matahari yang besar atau sekitar 400 - 800 footcandles. Oleh karena itu, tanaman buncis termasuk tanaman yang tidak membutuhkan naungan.

e. Kelembapan udara 

Kelembapan udara yang diperlukan tanaman buncis sekitar 50 - 60 % (sedang). Kelembapan ini agak sulit diukur, tetapi dapat diperkirakan dari lebat dan rimbunnya tanaman. Kelembapan yang terlalu tinggi dapat mempengaruhi terhadap tingginya serangan hama dan penyakit. Beberapa jenis aphids (kutu) dapat berkembang biak dengan cepat pada kelembapan 70-80%.

f. Tanah 

Tanah yang cocok bagi tanaman Buncis adalah Regosol, Latosol dan Andosol yang merupakan tanah lempung ringan dan memiliki draenase yang baik. Sifat tanah untuk Buncis gembur, remah dan keasaman (pH) adalah berkisar 5,5-6.    

Daftar Pustaka

  • Rukmana, R, 1994, Bertanam Buncis, Kanisius, Yoyakarta.
  • Setianingsih  T dan Khaerodin, 1991. Pembudidayaan Buncis, Tipe Tegak dan Merambat. Penerbar Swadaya, Jakarta.
  • Setiawan, 1994, Sayuran Dataran Tinggi,  Penebar Swadaya, Jakarta
PERHATIAN
Jika ingin mengcopy-paste referensi dari KajianPustaka.com, mohon untuk menambahkan sumber rujukan di daftar pustaka dengan format berikut:
Riadi, Muchlisin. (). Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman Buncis. Diakses pada , dari https://www.kajianpustaka.com/2013/09/botani-dan-syarat-tumbuh-tanaman-buncis.html