Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Pengertian dan Aktivitas Logistik

Logistik merupakan seni dan ilmu yang mengatur dan mengontrol arus barang, energi, informasi dan sumber daya lainnya, seperti produk, jasa, dan manusia, dari sumber produksi ke pasar dengan tujuan mengoptimalkan penggunaan modal (Gunawan, 2014:7). Manufaktur dan marketing akan sulit dilakukan tanpa dukungan logistik. Logistik juga mencangkup integrasi informasi, transportasi, inventory, pergudangan, reverse logistics dan pemaketan.
Pengertian dan Aktivitas Logistik
Logistik
Menurut Christoper dalam bukunya "Logistics and Supply Chain Management (SCM)", logistik mempunyai peranan dalam mengatur hubungan yang terjadi baik dalam proses operasi dalam produksi diperusahaan ataupun ketika hasil produksi disampaikan pada konsumen dimana dalam prosesnya perusahaan harus bisa menjaga hubungan baik antara supplier/pemasok serta konsumennya, sehingga produk dapat diantar kepada para ke konsumennya memiliki nilai yang lebih, tentunya dengan menekan ongkos serendah mungkin. Selain keuntungan materil, dengan menjaga hubungan baik dengan supplier ataupun konsumen, perusahaan akan memiliki keuntungan lain, yaitu: perusahaan akan mendapatkan loyalitas dari supplier dan konsumen, dimana hal itu akan dapat memudahkan perusahaan untuk terus tumbuh.

Sedangkan definisi lain dari logistik disampaikan oleh Bloomberg dalam bukunya "Logistics Supply Chain Management", adalah logistik merupakan proses dari perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan arus material dan jasa dari pemasok sampai pengguna terakhir/konsumen. Pendekatan yang terintegrasi ini menggabungkan pemasok, manajemen persediaan, dan logistik yang terintegrasi serta pengontrolan operasi.

Aktivitas-aktivitas Logistik 

Berikut ini adalah aktivitas-aktivitas yang termasuk di dalam kegiatan logistik (Gunawan, 2014:13).

a. Pelayanan Pelanggan (Customer Service)

Customer service adalah suatu proses yang berlangsung di antara pembeli, penjual, dan pihak ketiga yang menghasilkan nilai tambah untuk pertukaran produk atau jasa dalam jangka waktu pendek, seperti transaksi tunggal ataupun jangka panjang seperti hubungan berdasarkan kontrak. Nilai tambah ini juga terbagi pada masing-masing kelompok transaksi atau kontrak, yang keadaan lebih baik pada penyelesaian transaksi dibandingkan sebelum transaksi. Dengan demikian, customer service merupakan proses penyediaan keuntungan nilai tambah yang penting pada supply chain dengan secara efektif.

b. Peramalan permintaan (Demand Forecasting)

Ramalan permintaan menentukan berapa banyak dari tiap barang yang diproduksi perusahaan harus diangkut ke berbagai pasar. Manajemen logistik juga harus mengetahui dimana asalnya permintaan, sehingga dapat menempatkan dan menyimpan produk dengan jumlah yang tepat di setiap area pasar. Perkiraan akurat tentang permintaan yang akan datang memungkinkan manajer logistik untuk menyediakan sumber (anggaran belanja) pada aktivitas-aktivitas yang akan melayani permintaan tersebut.

c. Manajemen Persediaan (Inventory Management)

Aktivitas pengendalian persediaan (inventory control activity) bersifat kritis karena membutuhkan finansial atas pemeliharaan persediaan yang cukup untuk mempertemukan kebutuhan pelanggan dengan kebutuhan produksi. Bahan baku dan komponennya, WIP (work in process), dan persediaan barang jadi, semuanya menghabiskan ruang fisik, waktu kerja dan modal. Uang yang diivestasikan pada persediaan dalam perusahaan adalah:
  1. Memungkinkan perusahaan mencapai skala ekonomis.
  2. Menyeimbangkan persediaan dengan permintaan.
  3. Memungkinkan spesialisasi produksi.
  4. Melindungi ketidakpastian permintaan dan siklus pemesanan.
  5. Bertindak sebagai penyangga/buffer di antara interface yang bersifat kritis dalam rantai suplai (supply chain), buffer pada rantai suplai (supply chain).

d. Komunikasi Logistik (Logistics Communications)

Komunikasi merupakan jaringan vital diantara seluruh proses logistik dan pelanggan perusahaan. Komunikasi yang akurat pada saat yang tepat merupakan dasar dari keberhasilan manajemen logistik.

e. Penanganan Material (Material Handling)

Penanganan material berhubungan setiap aspek gerakan atau aliran bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi dalam pabrik atau gudang.

Tujuan penanganan material adalah:
  1. Menyederhanakan dan menghapus sistem penanganan apa pun yang memungkinkan.
  2. Meminimalkan jarak tempuh.
  3. Meminimalkan barang setengah jadi
  4. Menyediakan aliran yang serentak bebas dari bottleneck.
  5. Meminimalkan kerugian akibat pembuangan, kerusakan, dan pencurian.
Perusahaan mengeluarkan biaya setiap saat dilakukan penanganan barang. Bila berdasarkan penanganan tidak memberikan nilai bagi sebuah produk,seharusnya dibuat seminimum mungkin.

f. Proses Pemesanan (Order Processing)

Komponen proses pemesanan (order processing) terbagi dalam:
  1. Elemen operasional (operational elements). Meliputi order entry atau perubahan pesanan, schedulling, persiapan pengiriman pesanan dan invoicing.
  2. Elemen komunikasi (Communication elements). Meliputi modifikasi pesanan, penyelidikan status pesanan, tracing, koreksi kesalahan dan permintaan informasi produk.
  3. Kredit dan elemen pengumpulan (Credit and Collection Elements). Meliputi pemeriksaan kredit dan proses dan penerimaan atau pengumpulan rekening.

g. Pengemasan (Packaging)

Pengemasan memiliki peran ganda:
  1. Melindungi produk dari kerusakan ketika akan disimpan atau diangkut.
  2. Pengemasan yang pantas dapat memudahkan penyimpanan serta pemindahan produk, sehingga mengurangi biaya penanganan material.
Fungsi spesifik pengemasan penahanan (containment), proteksi (protection), pembagian (apportionment), pengunitan (unitization), kenyamanan (convenience), komunikasi (communication).

h. Komponen-komponen dan pelayanan pendukung (Parts and Service Support)

Salah satu aktivitas pemasaran perusahaan perusahaan dalam memberikan pelayanan pasca penjualan kepada pelanggan, seperti penyediaan bagian-bagian pengganti ketika produk rusak atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini sangat penting bagi aktivitas servis dan bagian logistik bertanggung jawab meyakinkan bahwa bagian-bagian tersebut tersedia kapan dan dimana pelanggan membutuhkannya.

i. Seleksi Lokasi Pabrik dan Tempat penyimpanan/Gudang (Plant and Warehouse Site Selection)

Pergudangan merupakan bagian integral dari semua sistem logistik yang berperan penting dalam melayani pelanggan dengan total biaya seminimal mungkin, juga merupakan jaringan primer antara produsen dan pelanggan, yang digunakan untuk menyimpan persediaan selama seluruh bagian proses logistik berjalan.

j. Procurement/Purchasing

Tujuan dari purchasing:
  1. Memberikan aliran material, persediaan dan pelayanan yang berkesinambungan yang dibutuhkan untuk menjalankan organisasi.
  2. Meminimalkan investasi persediaan dan kerugian
  3. Menjaga dan memperbaiki kualitas
  4. Menemukan atau mengembangkan kemampuan supplier
  5. Menstandarisasi, dimana kemungkinan barang dibeli
  6. Pembelian barang yang diperlukan dan pelayanan pada tingkat biaya total terendah
  7. Mengembangkan posisi organisasi yang kompetitif
  8. Mencapai keharmonisan, hubungan kerja yang produktif dengan area fungsional lainnya dalam organisasi
  9. Menyempurnakan sasaran pembelian dan kemungkinan tingkat biaya administratif yang terendah.

k. Reverse Logistics

Penanganan barang-barang reture baik berupa salvage dan scrap disposal, merupakan bagian dari proses yang berkaitan erat dengan reverse logistics dan merupakan komponen logistik yang memerlukan perhatian lebih.

Barang-barang direture bisa dikarenakan kerusakan produk, kadaluwarsa, kesalahan pengiriman, trade-ins dan alasan-alasan lain. Biaya reverse logistics cenderung lebih tinggi dibandingkan biaya forward logistics.

l. Transportasi 

Fungsi transportasi berhubungan dengan bagian luar dan dalam department logistik. Dengan bagian finansial (freight bills/biaya pengiriman), engineering (pemesanan transportasi peralatan), manajemen persediaan (bahan baku, komponen gudang jadi), hukum (kontrak gudang dan alat angkut), produksi (pengiriman tepat waktu), purchasing (pemilihan supplier), marketing/sales(standar pelayanan pelanggan) receiving (klaim, dokumentasi), dan pergudangan (suplai peralatan, penjadwalan).

m. Pergudangan dan penyimpanan (Warehousing & Storage)

Produk harus disimpan dalam pabrik atau pada suatu tempat sebelum dijual. Semakin lama waktu antar produksi dan konsumsi, semakin besar pula tingkat atau jumlah persediaan yang dibutuhkan.
Aktivitas pergudangan dan penyimpanan meliputi keputusan mengenai apakah fasilitas penyimpanan seharusnya milik sendiri, dikontrakkan atau disewakan, perencanaan dan perancangan fasilitas penyimpanan, pertimbangan produk gabungan, prosedur pengamanan dan pemeliharaan, pelatihan personaliaan pengukuran produktivitas.

Daftar Pustaka

Adisaputro, Gunawan. 2014. Manajemen Pemasaran (Analisis Untuk Perancangan. Strategi Pemasaran). Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
PERHATIAN
Jika ingin mengcopy-paste referensi dari KajianPustaka.com, mohon untuk menambahkan sumber rujukan di daftar pustaka dengan format berikut:
Riadi, Muchlisin. (). Pengertian dan Aktivitas Logistik. Diakses pada , dari https://www.kajianpustaka.com/2016/04/pengertian-dan-aktivitas-logistik.html