Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Motor Induksi Rotor Sangkar 3 Fasa

Motor merupakan equipment atau alat yang dapat mengubah daya listrik menjadi daya mekanik.. Motor induksi yang umum dikenal ada dua macam berdasarkan jumlah fasanya, yaitu motor induksi satu fasa dan motor induksi tiga fasa. Motor induksi cukup banyak digunakan, hal ini karena motor induksi mempunyai keuntungan sebagai berikut :
  • Bentuknya sederhana, konstruksinya cukup kuat.
  • Harga murah dan dapat di  andalkan.
  • Efesiensi tinggi pada keadaan normal.
  • Perawatan yang minimum.
  • Pada waktu mulai beroperasi tidak memerlukan peralatan khusus.
Motor  rotor sangkar mempunyai gulungan yang rotornya selalu dihubung singkat maka motor ini dinamakan motor hubung singkat. Keuntungan menggunakan motor 3 fasa jenis motor rotor sangkar adalah :
  • Kecepatan putarannya konstan pada setiap variasi bebannya.
  • Kapasitas Overloadnya tinggi.
  • Pengoperasiannya sederhana.
  • Efesiensi dan faktor kerjanya lebih tinggi dibanding motor induksi rotor lilit.

Konstruksi motor induksi 3 fasa

Semua jenis motor listrik mempunyai rotor dan stator, dimana rotor merupakan bagian yang berputar, sedangkan stator merupakan bagian yang diam (statis). Konstruksi motor induksi tiga fasa rotor sangkar seperti gambar berikut ini :
Motor Rotor Sangkar
Motor Rotor Sangkar
Gambar di atas memperlihatkan konstruksi motor induksi rotor sangkar sekaligus dengan bagian-bagiannya. Secara umum konstruksi motor induksi rotor sangkar terdiri dari dua bagian, yaitu :
  1. Inti stator
  2. Lilitan stator
  3. Lubang-pas kotak terminal
  4. Tutup ujung pemegang rotor sebelah kiri
  5. Tutup ujung rotor sebelah kanan
  6. Poros
  7. Inti rotor
  8. Cincin penghubung singkat batang lilitan rotor

Pemilihan motor 3 fasa

Dalam kita menggunakan atau merancang sistem pengontrolan yang menggunakan motor, hal utama yang harus diperhatikan adalah memilih motor yang tepat. Tujuan pemilihan adalah untuk mendapatkan hasil yang bagus serta daya tahan motor. Jika kita salah dalam memilih maka hasil kerja motor tersebut tidak akan memuaskan karena motor tidak sesuai dengan kebutuhan beban yang digunakan.

Baik motor DC maupun motor AC dalam pemilihanya, yang dapat dijadikan acuan adalah label yang terpasang pada body motor tersebut. Label ini penting untuk membantu para perancang agar motor yang dipilih sesuai dengan bebannya. Gambar di bawah ini merupakan contoh label yang terpasang pada body motor.
Spesifikasi Motor Listrik
Spesifikasi Motor Listrik

Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan motor adalah sebagai berikut.

a. Tegangan masukkan 

Motor tentunya mempunyai tegangan sumber agar dapat bekerja. Tegangan sumber ini disesuaikan dengan besarnya gulungan stator maupun rotor. Jika salah memberikan tegangan sumber pada motor maka akan terjadi kerusakan pada motor diantaranya :
  • Kumparan rotor atau stator akan terbakar atau putus.
  • Motor akan tidak bekerja sebagaimana mestinya.
  • Daya pada motor akan menurun.
  • Motor tidak dapat digunakan untuk menggerakan beban.

b. Arus Motor

Arus motor  adalah besarnya arus yang dikonsumsi/diserap oleh kumparan-kumparan rotor maupun stator. Jadi apabila dari sumber tegangan dimana arus yang diberikan kurang maka motor tidak sanggup bekerja sesuai dengan beban yang diberikan bahkan motor tidak akan bekerja sama sekali. Solusinya adalah dengan melihat label keterangan motor. Jadi apabila pada label tertera 1,5 A maka sediakan arus sumber sebesar 1,5 ampere atau lebih.

c. Daya keluaran

Untuk menggerakkan beban-beban tertentu, daya keluaran pada motor sangat menentukan.  Contoh pada suatu lampu 10 watt dengan lampu 100 watt maka nyala lampu akan lebih terang 100 watt, begitu juga dengan motor jika beban yang digunakan lebih besar maka gunakanlah daya motor yang lebih besar. Jika tidak motor akan rusak.

d. Putaran motor

Sebelum kita memilih kecepatan motor yang diinginkan, apakah lambat atau cepat. Hal yang harus diperhatikan adalah beban putaran yang dihubungkan dengan poros rotor. Jika kita ingin menggerakkan sebuah belt maka dapat kita gunakan kecepatan yang lambat sehingga dipilih putaran yang kecil.

e. Faktor daya

Faktor daya atau Cos Q digunakan untuk mengetahui keadaan tegangan dan arus pada kumparan rotor dan stator.
PERHATIAN
Jika ingin mengcopy-paste referensi dari KajianPustaka.com, mohon untuk menambahkan sumber rujukan di daftar pustaka dengan format berikut:
Riadi, Muchlisin. (). Motor Induksi Rotor Sangkar 3 Fasa. Diakses pada , dari https://www.kajianpustaka.com/2012/10/motor-induksi-rotor-sangkar-3-fasa.html