Motor Induksi Rotor Sangkar 3 Fasa
Daftar Isi
- Bentuknya sederhana, konstruksinya cukup kuat.
- Harga murah dan dapat di andalkan.
- Efesiensi tinggi pada keadaan normal.
- Perawatan yang minimum.
- Pada waktu mulai beroperasi tidak memerlukan peralatan khusus.
- Kecepatan putarannya konstan pada setiap variasi bebannya.
- Kapasitas Overloadnya tinggi.
- Pengoperasiannya sederhana.
- Efesiensi dan faktor kerjanya lebih tinggi dibanding motor induksi rotor lilit.
Konstruksi motor induksi 3 fasa
Semua jenis motor listrik mempunyai rotor dan stator, dimana rotor merupakan bagian yang berputar, sedangkan stator merupakan bagian yang diam (statis). Konstruksi motor induksi tiga fasa rotor sangkar seperti gambar berikut ini :![]() |
Motor Rotor Sangkar |
- Inti stator
- Lilitan stator
- Lubang-pas kotak terminal
- Tutup ujung pemegang rotor sebelah kiri
- Tutup ujung rotor sebelah kanan
- Poros
- Inti rotor
- Cincin penghubung singkat batang lilitan rotor
Pemilihan motor 3 fasa
Dalam kita menggunakan atau merancang sistem pengontrolan yang menggunakan motor, hal utama yang harus diperhatikan adalah memilih motor yang tepat. Tujuan pemilihan adalah untuk mendapatkan hasil yang bagus serta daya tahan motor. Jika kita salah dalam memilih maka hasil kerja motor tersebut tidak akan memuaskan karena motor tidak sesuai dengan kebutuhan beban yang digunakan.Baik motor DC maupun motor AC dalam pemilihanya, yang dapat dijadikan acuan adalah label yang terpasang pada body motor tersebut. Label ini penting untuk membantu para perancang agar motor yang dipilih sesuai dengan bebannya. Gambar di bawah ini merupakan contoh label yang terpasang pada body motor.
![]() |
Spesifikasi Motor Listrik |
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan motor adalah sebagai berikut.
a. Tegangan masukkan
Motor tentunya mempunyai tegangan sumber agar dapat bekerja. Tegangan sumber ini disesuaikan dengan besarnya gulungan stator maupun rotor. Jika salah memberikan tegangan sumber pada motor maka akan terjadi kerusakan pada motor diantaranya :- Kumparan rotor atau stator akan terbakar atau putus.
- Motor akan tidak bekerja sebagaimana mestinya.
- Daya pada motor akan menurun.
- Motor tidak dapat digunakan untuk menggerakan beban.