Strategi Membaca PQ4R
Daftar Isi
Ilustrasi membaca |
Pratiwi (dalam Trianto, 2007: 146) mengungkapkan Strategi PQ4R merupakan salah satu bagian dari strategi elaborasi. Strategi ini digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca dan dapat membantu proses pembelajaran di kelas yang dilaksanakan dengan kegiatan membaca buku. Kegiatan membaca buku bertujuan untuk mempelajari sampai tuntas bab demi bab suatu buku pelajaran. Oleh karena itu keterampilan pokok pertama yang harus dikembangkan dan dikuasahi oleh siswa adalah membaca buku pelajaran dan bacaan tambahan lainnya.
Strategi elaborasi yang dimaksud adalah proses penambahan perincian sehingga informasi akan menjadi lebih bermakna, oleh karena itu membuat pengkodean lebih mudah dan lebih memberikan kepastian.
Strategi Belajar PQ4R ini membantu pemindahan informasi baru dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang melalui penciptaan gabungan dan hubungan antara informasi baru dan apa yang telah diketahui.
Gie (dalam Trianto, 2007: 147) mengungkapkan dengan membaca siswa dapat berkomunikasi dengan orang lain melalui tulisan. Membaca dapat dipandang sebagi suatu proses interaktif antara bahasa dan pikiran. Sebagai proses interaktif, maka keberhasilan membaca akan dipengaruhi oleh faktor pengetahuan yang melatar belakanginya dan strategi membaca.
Langkah-langkah Strategi PQ4R
Thomas dan Robinson (dalam Trianto, 2007: 147-149) mengungkapkan salah satu strategi yang paling banyak dikenal untuk membantu siswa memahami dan mengingat materi yang dibaca siswa adalah Strategi PQ4R. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam strategi membaca PQ4R adalah sebagai berikut :a. Preview
Langkah pertama ini dimaksudkan agar siswa, membaca selintas dengan cepat sebelum mulai membaca bahan bacaan siswa yang memuat tentang materi yang diajarkan. Perhatikan ide pokok yang akan menjadi inti pembahasan dalam bahan bacaan siswa. Dengan ide pokok ini akan memudahkan siswa memberi keseluruhan ide yang ada.b. Question
Langkah kedua adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada diri sendiri untuk setiap pasal yang ada pada bahan bacaan siswa. Pergunakan “judul dan sub judul atau topik dan sub topik utama”. Awali pertanyaan yang menggunakan kata “apa, siapa, mengapa dan bagaimana’’. Pengalaman telah menunjukkan bahwa apabila seseorang membaca untuk menjawab sejumlah pertanyaan, maka akan membuat siswa membaca lebih hatihati serta seksama dan juga akan dapat membantu mengingat apa yang dibaca dengan baik.c. Read
Langkah ketiga adalah baca karangan itu secara aktif, yakni dengan cara pikiran siswa harus memberikan reaksi terhadap apa yang di bacanya. Janganlah membuat catatan-catatan panjang. Cobalah mencari jawaban terhadap semua pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sebelumnya.d. Reflect
Reflect bukanlah suatu langkah terpisah dengan langkah ketiga (read), tetapi merupakan suatu komponen esensial dari langkah ketiga tersebut. Selama membaca, siswa tidak hanya cukup mengingat atau menghafal, tetapi cobalah untuk memahami informasi yang dipresentasikan.e. Recite
Pada langkah kelima ini, siswa diminta untuk merenungkan (mengingat) kembali informasi yang telah dipelajari dengan menyatakan butir-butir penting dengan nyaring dan dengan menyenangkan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan. Siswa dapat melihat kembali catatan yang telah dibuat dan menggunakan katakata yang ditonjolkan dalam bacaan.f. Review
Pada langkah yang keenam, siswa diminta untuk membaca catatan singkat (intisari) yang telah dibuat siswa, mengulang kembali seluruh isi bacaan bila perlu dan sekali lagi jawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.Keunggulan dan Kelemahan Strategi Belajar PQ4R
Puspitasari (2003), menyatakan model pembelajaran strategi metode PQ4R memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan antara lain:a. Keunggulan
- Sangat tepat digunakan untuk pengajaran pengetahuan yang bersifat deklaratif berupa konsep- konsep, definisi, kaidah-kaidah, dan pengetahuan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
- Dapat membantu siswa yang daya ingatannya lemah untuk menghapal konsep-konsep pelajaran.
- Mudah diterapkan pada semua jenjang pendidikan.
- Mampu membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan proses bertanya dan mengomunikasikan pengetahuannya.
- Dapat menjangkau materi pelajaran dalam cakupan yang luas.
b. Kelemahan
- Tidak tepat diterapkan pada pengajaran pengetahuan yang bersifat prosedural seperti pengetahuan keterampilan.
- Sangat sulit dilaksanakan jika sarana seperti buku siswa (buku paket) tidak tersedia di sekolah.
- Tidak efektif dilaksanakan pada kelas dengan jumlah siswa yang telalu besar karena bimbingan guru tidak maksimal terutama dalam merumuskan pertanyaan.
Daftar Pustaka
- Puspitasari, R.P. 2003. Strategi-Strategi Belajar. Materi Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Biologi. Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama. DitjenDikdasmen. Depdiknas. Jakarta
- Trianto, 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Katalog Dalam Terbitan.