Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Menemukan Masalah Penelitian

Kegiatan untuk menemukan masalah penelitian biasanya didahului dengan melakukan survay ke perpustakaan untuk menjajagi perkembangan pengetahuan dalam bidang yang akan diteliti, terutama yang diduga mengandung permasalahan. Kegiatan penemuan permasalahan yang didukung oleh survai ke perpustakaan untuk mengenali perkembangan bidang yang diteliti ini akan menjadi bahan utama deskripsi latar belakang permasalahan dalam usulan penelitian (Prof. Dr. Achmad Djunaedi, 2000).
Menemukan masalah penelitian
Ilustrasi masalah penelitian
Penemuan masalah penelitian dapat diperoleh dengan sendirinya atau dicari secara mandiri oleh peneliti. Berdasarkan cara mendapatkan masalah penelitian, penemuan masalah dibagi menjadi dua macam, yaitu (Muhammadi, 2004):
  1. Penemuan Pasif. Adalah penelitian dengan temuan masalah yang telah ada atau penelitian yang datang berdasarkan autoritas. Misalnya permintaan penelitian yang datang dari pimpinan suatu lembaga penelitian atau penelitian pesanan dari suatu sponsor. Untuk hal semacam itu masalah penelitian sudah ada dengan sendirinya, sehingga sebagai peneliti kita tinggal merumuskan obyeknya dan meneruskan tahap-tahap penelitian selanjutnya. 
  2. Penemuan Aktif. Adalah penemuan masalah yang dieksplorasi secara mandiri oleh peneliti, dalam menemukan fenomena-fenomena yang dianggap penting dan harus segera dipecahkan.
Menemukan masalah penelitian berdasarkan sumber masalah penelitian dapat dibagi menjadi penemuan secara formal dan informal, sebagai berikut (Prof. Dr. Achmad Djunaedi, 2000):

a. Penemuan masalah secara formal  

Penemuan masalah secara formal terdiri dari rekomendasi penelitia, analogi, renovasi, dialektikal, morfologi, dekomposisi dan agregasi.
  1. Rekomendasi penelitian. Masalah dapat ditelusuri dari hasil penelitian orang lain. Sebuah penelitian memiliki bagian kesimpulan dan saran, dari bagian inilah seorang peneliti menemukan masalah dengan menganalisis adanya kemungkinan untuk melanjutkan penelitian tersebut sebagai upaya untuk mengkaji hal-hal yang belum terungkap, mengulang penelitian tersebut untuk memperkaya teori, dan hal-hal lain yang mungkin ditemukan dari analisis hasil penelitian orang lain. 
  2. Analogi. Analogi merupakan penemuan masalah dengan cara mengadaptasi masalah dari suatu pengetahuan dan menerapkannya ke bidang pengetahuan si peneliti baru, dengan adanya persyaratan bahwa kedua bidang tersebut harus memiliki kesesuaian dalam hal-hal yang penting. 
  3. Renovasi. Renovasi merupakan sebuah metode menemukan masalah penelitian yakni dengan cara mengganti suatu unsur yang tidak sesuai lagi dengan suatu teori, untuk meningkatkan kebenaran suatu teori. 
  4. Dialektikal. Dialektikal adalah bantahan terhadap suatu teori tertentu.  Ekstrapolasi: Cara penemuan masalah dengan ekstrapolasi adalah dengan membuat trend suatu teori atau trend permasalahan yang dihadapi.
  5. Morfologi. Morfologi merupakan pengujian kemungkinan-kemungkinan kombinasi yang terkandung dalam sebuah permasalahan yang kompleks.  
  6. Dekomposisi. Dekomposisi merupakan cara penjabaran suatu permasalahan ke dalam komponen-komponennya.
  7. Agregasi. Agregasi adalah kebalikan dari dekomposisi. Peneliti dapat mengambil hasil-hasil penelitian atau teori dari beberapa bidang atau beberapa penelitian dan mengumpulkannya untuk membentuk suatu permasalahan yang lebih rumit dan kompleks.

b. Penemuan masalah secara masalah nonformal

Penemuan masalah secara formal terdiri dari konjektur, fenomenologi, konsensus dan pengalaman.
  1. Konjektur. Konjektur adalah permasalahan yang ditemukan dengan naluriah (fakta apresiasi individu terhadap lingkungannya), dan tanpa dasar-dasar yang jelas. Bila kemudian dasar-dasar atau latar belakang permasalahan dapat dijelaskan, maka penelitian dapat diteruskan secara alamiah.
  2. Fenomenologi. Menemukan permasalahan-permasalahan baru yang berhubungan dengan fenomena-fenomena yang dapat diamati.
  3. Konsensus. Penemuan permasalahan dari hasil kesepakatan-kesepakatan, misalnya kesepakatan para ahli dalam suatu bidang yang sama.
  4. Pengalaman. Pengalaman juga merupakan sumber permasalahan yang dapat dijadikan kajian penelitian, baik pengalaman yang gagal maupun pengalaman yang sukses di masa lalu.
Berdasarkan sumbernya, penemuan masalah penelitian juga dibagi menjadi 3P, yaitu paper, personal dan place (Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, 2002, 41).
  1. Paper, yaitu mempelajari dokumen, buku, majalah, laporan penelitian atau penemuan sebelumnya.
  2. Personal, yaitu melakukan wawancara atau diskusi dengan para ahli atau orang-orang yang ada pada lokasi penelitian.
  3. Place, yaitu mengamati daerah/lokasi penelitian yang akan diteliti.
Menurut Drs. Cholid Narbuko dan Drs. H. Abu Achmadi (2004:61), menemukan sumber masalah penelitian dapat dilakukan melalui penelitian terdahulu, pengamatan di lapangan, melalui kelompok belajar (diskusi, ceramah, kuliah), dosen para peneliti dan para ahli serta bibliografi (daftar kepustakaan).

Sedangkan berdasarkan pendapat Prof. Dr. H. Sarmanu, M.S. (2004:14), menemukan sumber masalah penelitian bisa dipereroleh dari sumber berikut ini:
  1. Bacaan berupa jurnal, laporan hasil penelitian, skripsi, tesis, disertasi, buku teks, dan internet.
  2. Seminar, lokakarya, diskusi, dan lain-lain pertemuan ilmiah.
  3. Pernyataan pemegang otoritas.
  4. Pengamatan
  5. Pengalaman
  6. Intuisi.
Pendapat lainnya mengenai cara menemukan sumber masalah penelitian menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (1999:43) serta Mudrajad Kuncoro, Ph.D (2003:24) adalah melalui pengalaman dan literatur (karya tulis, buku dan lain-lain).

Daftar Pustaka

  • Drs. Cholid Narbuko dan Drs. H. Abu Achmadi. 2004. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. 
  • Muhammadi. 2004. Perumusan Masalah. www.zkarnain.tripod.com
  • Mudrajad Kuncoro, Ph.D. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi: Bagaimana Menelit dan Menulis Tesis. Jakarta. Erlangga.
  • Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi. Yogyakarta.
  • Prof. Dr. Achmad Djunaedi, 2002. Petunjuk Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis. Edisi Kedua. Program Pascasarjana Magister Perencanaan Kota & Daerah MPKD Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
  • Prof. Dr. H. Sarmanu, M.S., 2004. Metodologi Penelitian. Kumpulan Materi Pelatihan Structural Equation Modeling. Lembaga Penelitian Universitas Airlangga Surabaya.
  • Prof. Dr. Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta.
PERHATIAN
Jika ingin mengcopy-paste referensi dari KajianPustaka.com, mohon untuk menambahkan sumber rujukan di daftar pustaka dengan format berikut:
Riadi, Muchlisin. (). Menemukan Masalah Penelitian. Diakses pada , dari https://www.kajianpustaka.com/2014/04/menemukan-masalah-penelitian.html