Pengertian, Jenis dan Faktor Penyebab Obesitas
Daftar Isi
Pengertian Obesitas
Obesitas adalah keadaan abnormal penumpukan lemak yang berlebih yang dapat menganggu kesehatan. Secara umum, obesitas disebabkan oleh meningkatnya asupan energi dengan kandungan lemak yang tinggi dan menurunnya aktivitas fisik sebagai akibat dari perubahan pola sosial dan lingkungan seperti perubahan pekerjaan, alat transportasi dan meningkatnya urbanisasi. Peningkatan asupan energi yang berlebih tersebut lama kelamaan akan menumpuk dan menyebabkan obesitas.Ilustrasi Obesitas |
Jenis-jenis Obesitas
Berdasarkan tipe selnya, obesitas dapat digolongkan dalam beberapa tipe (Purwati, 2001), yaitu:- Tipe Hiperplastik. Obesitas yang terjadi karena jumlah sel yang melebihi normal, namun ukurannya sesuai dengan ukuran sel normal. Tipe ini terjadi masa anak-anak.
- Tipe Hipertropik. Obesitas yang terjadi karena ukuran sel melebihi ukuran normal. Tipe ini terjadi masa dewasa.
- Tipe Hiperplastik dan Hipertropik. Obesitas yang terjadi karena jumlah dan ukuran sel melebihi normal. Obesitas ini dimulai dari masa anak-anak dan akan terus berlangsung sampai dewasa. Upaya menurunkan berat badan pada tipe ini adalah yang paling sulit
- Tipe buah apel (sentral/ visceral/ android). Tipe ini ditandai dengan penumpukan lemak pada bagian tubuh sebelah atas. Tipe ini biasanya dialami oleh pria dan wanita yang menopause. Lemak yang menumpuk adalah lemak jenuh.
- Tipe buah pir (ginoid). Tipe ini ditandai dengan penumpukan lemak pada bagian tubuh sebelah bawah. Tipe ini banyak dialami oleh perempuan. Lemak yang menumpuk adalah lemak tidak jenuh.
Faktor yang menyebabkan obesitas
- Genetik. Faktor genetik adalah faktor yang berasal dari orang tua. Telah lama diamati bahwa anak-anak yang obesitas umumnya memiliki orang tua yang obesitas. Menurut penelitian, anak-anak yang memiliki orang tua normal memiliki resiko 10% untuk terkena obesitas, apabila salah satu orang tuanya menderita obesitas, maka resikonya meningkat menjadi 40-50%, sedangkan jika kedua orang tuanya obesitas maka resiko akan meningkat 70-80%. (Purwati, 2001).
- Hormonal. Ketidakseimbangan asupan energi yang masuk dengan pemakaian energi akan menyebabkan obesitas. Penurunan pemakaian energi dapat terjadi pada beberapa kelainan hormon, di antaranya hipotiroidisme dan defisiensi growth hormone. (Sukasah, 2007)
- Obat-obatan. Ada beberapa obat yang dapat merangsang pusat lapar dalam tubuh, sehingga apabila dikonsumsi akan meningkatkan nafsu makan. Jika obat ini dikonsumsi dalam waktu lama, misalnya pada waktu penyembuhan, maka dapat menyebabkan obesitas. (Purwati,2001)
- Asupan Makanan. Asupan makanan adalah banyaknya makanan yang dikonsumsi oleh seseorang. Asupan energi yang berlebih dengan kandungan lemak dan karbohidrat yang tinggi secara terus menerus tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik yang memadai dapat menyebabkan obesitas. (WHO, 2014)
- Aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik merupakan salah satu penyebab obesitas. Di masa industri sekarang ini, dengan meningkatnya mekanisasi dan kemudahan transportasi, orang cenderung kurang gerak atau menggunakan sedikit energi untuk aktivitas sehari-hari. Simpanan energi yang tidak digunakan tersebut lama kelamaan akan menumpuk dan menyebabkan obesitas. (Soegih, 2009)
- Usia. Obesitas dapat terjadi pada segala umur, namun sering dianggap sebagai kelainan usia pertengahan. Dengan bertambahnya usia, kemampuan metabolik tubuh akan menurun sehinggan kebanyakan orang akan menyimpan kelebihan berat badan. Biasanya penimbunan lemak di perut dapat disebabkan karena stres. (Soeria, 2012)
- Jenis Kelamin. Obesitas dapat terjadi baik pada laki-laki maupun perempuan. Namun rata-rata perempuan memilki jumlah lemak yang lebih banyak daripada laki-laki. Selain itu, obesitas sering dijumpai pada perempuan setelah melahirkan maupun saat menopause. Hal ini mungkin disebabkan karena perubahan endokrin, karena pada saat-saat tersebut terjadi perubahan hormonal. (Misnadierly, 2007)
- Tingkat ekonomi dan sosial. Dahulu obesitas diyakini terjadi di negara-negara maju, tapi saat ini obesitas tidak lagi hanya terjadi di negara maju. Bahkan telah terjadi pergeseran di mana saat ini negara berkembang jumlah anak-anak yang menderita obesitas justru 30% lebih tinggi daripada anak-anak yang menderita obesitas di negara maju (WHO, 2014)
- Psikologis. Banyak orang yang memiliki kebiasaan untuk makan berlebih ketika stres. Hal ini dapat menyebabkan obesitas (Sukasah, 2007).
Risiko lanjut obesitas
Menurut WHO (2014), meningkatnya BMI dapat meningkatkan pula resiko terserang penyakit tidak menular (noncommunicable disease), di antaranya:- Penyakit kardiovaskular (terutama penyakit jantung dan stroke), yang merupakan penyebab utama kematian di dunia pada tahun 2012.
- Diabetes.
- Kelainan muskuloskeleteal (terutama osteoarthritis).
- Kanker (endometrial, payudara, dan kolon)