Apa itu Karangan Argumenasi?
Daftar Isi
Ilustrasi Argumenasi |
Senada dengan hal itu, Keraf (2003:3) menyatakan karangan argumentasi adalah suatu tulisan retorika yang berusaha memengaruhi sikap pendapat orang lain sampai mereka percaya dan akhirnya bertindak dengan apa yang diinginkan penulis. Argumentasi merupakan gaya bahasa yang berisi dorongan atau bentuk sebuah pembenaran mengenai suatu hal yang dianggap benar oleh penulis, dan dalam hal ini penulis mencoba meyakinkan pembaca agar mereka terpengaruh kemudian mengikuti apa yang diutarakan penulis.
Sementara itu, Chaer (2006:399-400) menjelaskan bahwa karangan argumenasi merupakan alasan atau argumenasi adalah sesuatu yang diberikan untuk membenarkan atau menguatkan suatu pendapat atau pendirian.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa karangan argumenasi merupakan karangan yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca perihal suatu pernyataan didasarkan pada argumen atau alasan logis. Artikel bersifat argumenasi merupakan suatu bentuk komunikasi tidak langsung melalui media tulisan yang bersifat memberikan pandangan dan memposisikan diri untuk meyakinkan orang lain. Proses meyakinkan pandangan yang dituangkan dalam argumenasi adalah dengan cara menghadirkan evidensin atau pembuktian yang relevan dan merupakan rujukan pada pembaca agar percaya dengan apa yang penulis paparkan dengan mengajukan bukti-bukti yang mendukung kebenaran tulisan tersebut.
Contoh Ungkapan Argumenasi
Berikut ini adalah beberapa contoh ungkapan argumenasi.- Lalu lintas di ibu kota seringkali macet karena banyak pengemudi yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas. Alasan bahwa banyak pengemudi tidak mematuhi peraturan lalu lintas, yang diberikan untuk memperkuat pernyataan bahwa lalu lintas di ibu kota sering kali macet, bisa diterima.
- Kalau Anda senang berolah raga tentu Anda senang bekerja di perusahaan itu karena jaminan sosialnya baik. Alasan yang diberikan untuk memperkuat pernyataan “senang bekerja di perusahaan itu” tidak bisa diterima, sebab tidak ada hubungannya dengan pernyataan “kalau Anda senang berolah raga, tentu Anda senang bekerja di perusahaan itu”. Lain halnya dengan alasan yang berbunyi “karena perusahaan itu menyediakan fasilitas olah raga yang sangat baik”.
Ciri-ciri Karangan Argumenasi
Syarat utama untuk menulis karangan argumenasi adalah penulisnya harus terampil dalam bernalar, dan menyusun ide yang logis.Finoza (1993: 227) mengemukakan bahwa karangan argumenasi memiliki ciri sebagai berikut :
- Mengemukakan alasan atau bantahan sedemikian rupa dengan tujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar menyetujuinya
- Mengusahakan pemecahan suatu masalah,, dan
- Mendiskusikan suatu persoalan tanpa perlu mencapai suatu penyelesaian.
- Merupakan karangan ilmiah;
- Menggunakan bahasa yang rasional, dan objektif;
- Menggunakan argumen-argumen yang kuat;
- Menggunakan pemikiran-pemikiran yang logis, dan rasional;
- Mengajukan bukti-bukti atau fakta-fakta yang aktual.
Tujuan Karangan Argumenasi
Karangan argumenasi ditulis dengan maksud untuk memberikan alasan, untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian atau gagasan(Daud, 2004: 25). Karangan argumenasi tersebut merupakan suatu bentuk komunikasi tidak langsung melalui media tulisan yang bersifat memberikan pandangan, dan memposisikan diri untuk meyakinkan orang lain.Zainurrahman (2013:51) menyatakan bahwa, fungsi sosial dari karangan argumenasi adalah untuk menjelaskan kepada pembaca alasan-alasan, argumen, ideologi, dan kepercayaan supaya pembaca dapat mengadopsi posisi yang diambil oleh penulis. Argumen pada artikel berusaha membujuk dan mengajak pembaca supaya mengubah pola pikir asumsi pembaca.
Sementara itu, menurut Rahardi (2009:166-167) menyatakan tujuan utama karangan argumenasi adalah untuk membujuk dan meyakinkan pembaca tentang arti penting dari objek tertentu yang dijelaskan dalam paragraf itu. Penulis berusaha mengajak pembaca untuk berpikiran sama dengan penulis dan memahami suatu objek yang dijelaskan.
Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan karangan argumenasi adalah untuk meyakinkan pembaca, dan membujuk pembaca mengenai kebenaran atau ketidakbenaran suatu pernyataan yang didasarkan atas bukti-bukti dan fakta-fakta yang diperoleh.