Pemilihan Desain dan Bahan Kemasan
Daftar Isi
Kemasan merupakan hal yang pertama kali disentuh dan dilihat
oleh calon pembeli. Oleh karena itu, kemasan sebaiknya memiliki daya tarik yang
baik untuk dapat menarik perhatian konsumen ketika mengunjungi suatu toko atau
swalayan, yang memungkinkan nantinya calon pembeli akan terdorong untuk membeli
produk tersebut.
Desain Kemasan |
Pemilihan Desain Kemasan
Menurut Kotler (2003), terdapat enam faktor yang penting dalam mempengaruhi kemasan, yaitu: size, form, material, colour, text, brand. Secara rinci dijelaskan sebagai berikut:a. Warna (colour)
Konsumen melihat warna jauh lebih cepat dari
pada melihat bentuk atau rupa dan warnalah yang pertama kali produk
dipajangkan. Ada beberapa fungsi warna dalam kemasan yaitu: Untuk identifikasi,
untuk menciptakan suatu citra dan untuk meningkatkan daya beli.
b. Bahan (material)
Terdapat beberapa macam bahan yang digunakan untuk kemasan,
diantaranya: Kertas, botol, aluminium foil, plastik dan logam.
c. Bentuk (form)
Bentuk kemasan merupakan pendukung utama terciptanya seluruh daya tarik visual.
Bentuk biasanya ditentukan oleh sifat produknya, pertimbangan mekanis, kondisi
penjualan, pertimbangan pemajangan dan cara penggunaan. Berikut ini hal-hal yang
harus diperhatikan dalam sebuah kemasan: bentuk kemasan yang sederhana, suatu
bentuk yang teratur mempunyai daya tarik yang lebih, suatu bentuk yang seimbang,
bentuk kemasan yang mudah terlihat.
d. Ukuran (size)
Ukuran kemasan tergantung
pada jenis produk yang dibungkusnya, baik untuk ukuran panjang, lebar, maupun
tipis dan tebalnya kemasan.
e. Logo (brand)
Merek dagang atau logo perusahaan
memiliki peranan penting dalam meningkatkan kemasan contohnya komunikatif,
identitas simbol.
f. Topografi (text)
Topografi adalah teks pada kemasan yang
berupa pesan-pesan kita untuk menjelaskan produk yang di tawarkan sekaligus
menyerahkan konsumen untuk bersikap dan bertindak sesuai dengan harapan
produsen.
Kemasan harus membantu menjual produk dengan cara menarik minat
membeli, mengidentifikasi produk, dan memberikan alasan untuk membeli. Cara lain
untuk melihat sebuah kemasan adalah dengan menerapkan test VIDP pada setiap
pasar sebagai berikut:
- Visibilitas. Kemasan harus dengan mudah dibedakan dari kompetisi visual.
- Informatif. Kemasan harus dengan cepat menyampaikan sifat kandungannya.
- Dampak Emosional. Kemasan harus menciptakan kesan yang menguntungkan di dalam benak pelanggan.
- Praktis. Fungsi kemasan untuk proteksi dan digunakan di dalam rumah tangga.
Pemilihan Bahan Kemasan
Pengetahuan dasar mengenai berbagai tipe material, bahan dan
struktur kemasan adalah langkah berikutnya setelah desain kemasan ditentukan.
Berikut adalah beberapa bahan dan material yang sering dipakai sebagai
kemasan:
a. Kardus
Kardus bisa menjadi kemasan yang fungsional, murah dan dapat
didaur ulang. Sifat fungsional kardus memungkinkan kreatifitas struktural dan
bahkan karton lipat sederhana bisa menjadi solusi yang baik karena permukaannya
yang luas dan datar dapat berfungsi sebagai tempat untuk membangun billboarding
bagi identitas merek.
b. Plastik
Terdapat banyak variasi plastik yang menawarkan kualitas dan
properti yang berbeda-beda yang melayani serangkaian kebutuhan penyimpanan.
Desain kemasan plastik dengan kontur atau bentuk yang khas akan mudah
diidentifikasi dan memberikan karakter bagi suatu kategori produk.
c. Karton Lipat
Karton lipat biasanya didesain dengan konstruksi selembar
kardus atau kardus gelombang yang dipres, kemudian diberi alur untuk dilipat,
dan dilem untuk menghasilkan sebuah bentuk struktur.
d. Kotak Jadi
Kotak jadi adalah struktur kaku yang telah dicetak dengan
bagian atas dan bagian bawah. Kotak jadi umumnya dibuat dari kardus yang berat
atau papan yang terbuat dari serpihan kayu dan dilaminasi dengan kertas
dekoratif, material dekoratif atau material lainnya. Struktur ini merupakan
struktur rumit yang memberikan kesan mewah dan menambah daya tarik visual bagi
produk.
e. Kaleng
Kaleng logam telah dipakai sebagai kemasan sejak awal 1800,
dikembangkan untuk menyuplai makanan kepada militer Inggris dan kemudian
diperkenalkan ke Amerika Serikat, mengawali diproduksinya kaleng besi lapis
timah pertama. Saat ini kaleng logam sangat ringan dan seringkali dilapisi
dengan material yang mencegah interaksi dengan produk. Kaleng merupakan benda
yang kuat, hemat ruang, dan dapat didaur-ulang.
f. Logam
Kemasan logam dibuat dari timah, aluminium dan baja.
Ketersediaan bahan baku produksi telah membuat material kemasan ini sebagai
struktur berbiaya rendah untuk dapat di produksi. Makanan hasil olahan, aerosol,
cat, bahan kimia dan produk-produk otomotif adalah beberapa produksi konsumsi
umum yang menggunakan kaleng dan botol baja. Aluminum seringkali digunakan dalam
kategori produk minuman berkarbonasi serta kategori kesehatan dan
kecantikan.
g. Kaca
Kontainer kaca dikenalkan dalam bentuk, ukuran dan warna yang
sangat bervariasi dan merupakan struktur yang umum dalam hampir semua kategori
produk konsumsi. Kaca dapat dicetak menjadi bentuk yang beraneka ragam dengan
bagian bukaan dan ornamen yang bervariasi. Desain botol yang inovatif
menggunakan pelabelan dan teknik cetak yang berbeda-beda adalah sarana untuk
mencapai desain kemasan yang sesuai. Secara alamiah, sifat kaca yang inert
(tidak bereaksi dengan isi yang dikandungnya) membuatnya lebih sesuai
dibandingkan material lainnya yang cenderung berinteraksi dan mempengaruhi
makanan, obat-obatan dan beberapa produk lain.