Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Pengertian, Manfaat dan Jenis-jenis Senam

Senam adalah latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis (Margono, 2009:19). Senam dapat diartikan sebagai setiap bentuk latihan fisik yang disusun secara sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana untuk mencapai tujuan tertentu (Sutrisno dan Khafadi, 2010:60).

Pengertian, Manfaat dan Jenis-jenis Senam
Senam
Menurut Madijono (2010:1), senam adalah suatu bentuk latihan jasmani yang sistematis, teratur dan terencana dengan melakukan gerakan-gerakan yang spesifik untuk memperoleh manfaat dalam tubuh. Sedangkan menurut Mahendra (2000:14), senam ialah kegiatan utama yang paling bermanfaat dalam mengembangkan komponen fisik dan kemampuan gerak (motorability).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, senam adalah sebagai salah satu cabang olahraga merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris Gymnastics. Senam merupakan suatu latihan tubuh yang terpilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana disusun secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual.

Senam berasal dari bahasa Inggris Gymnastics atau bahasa Belanda Gymnastiek. Gimnastics sendiri dalam bahasa aslinya merupakan serapan dari Bahasa Yunani, Gymnos yang berarti telanjang (Wardani, 2012). Dalam bahasa Yunani sendiri, gymnastics diturunkan dari kata kerja gymnazein yang artinya berlatih atau melatih diri. Latihan-latihan ini diperlukan bagi para pemuda Yunani Kuno (sekitar tahun 1000 SM hingga kira-kira tahun 476) untuk menjadi warga negara yang baik sesuai cita-cita negara serta untuk menjadikan penduduknya sebagai manusia harmonis.

Pada saat itu kata gymnos atau gymnastics, mengandung arti yang demikian luas, tidak terbatas pada pengertian seperti yang dikenal dewasa ini. Kata tersebut menunjukkan pada kegiatan-kegiatan olahraga seperti gulat, atletik serta bertinju. Selain dengan berkembangnya zaman, kemudian arti yang dikandung, kata gymnastics semakin menyempit dan disesuaikan dengan kebutuhannya.

Manfaat Senam 

Semua senam dan aktivitas olahraga ringan tersebut sangat bermanfaat untuk menghambat proses degeneratif/penuaan. Orang melakukan senam secara teratur akan mendapatkan kesegaran jasmani yang baik yang terdiri dari unsur kekuatan otot, kelenturan persendian, kelincahan gerak, keluwesan, cardiovascular fitness dan neuromuscular fitness.

Manfaat senam yaitu seseorang dapat memiliki bentuk tubuh yang ideal, diantaranya indah, bugar, dan kuat (Sutrisno dan Khafadi, 2010:145). Sedangkan menurut Agus Mahendra (2000:14), menyatakan manfaat senam meliputi manfaat fisik dan mental serta sosial.

Manfaat senam lainnya yaitu terjadi keseimbangan antara osteoblast dan osteoclast. Apabila senam terhenti maka pembentukan osteoblast berkurang sehingga pembentukan tulang berkurang dan dapat berakibat pada pengeroposan tulang. Senam yang diiringi dengan latihan stretching dapat memberi efek otot yang tetap kenyal karena di tengah-tengah serabut otot ada impuls saraf yang dinamakan muscle spindle, bila otot diulur (recking) maka muscle spindle akan bertahan atau mengatur sehingga terjadi tarik-menarik, akibatnya otot menjadi kenyal. Orang yang melakukan stretching akan menambah cairan sinoval sehingga persendian akan licin dan mencegah cedera (Suroto, 2004).

Apabila orang melakukan senam, peredaran darah akan lancar dan meningkatkan jumlah volume darah. Selain itu 20% darah terdapat di otak, sehingga akan terjadi proses indorfin hingga terbentuk hormon norepinefrin yang dapat menimbulkan rasa gembira, rasa sakit hilang, adiksi (kecanduan gerak) dan menghilangkan depresi.

Selain itu, melalui senam akan memberikan sumbangan yang sangat besar dari program senam dalam meningkatkan self-concept (konsep diri). Ini biasa terjadi karena kegiatan senam menyediakan banyak pengalaman dimana akan mampu mengontrol tubuhnya dengan keyakinan dan tingkat keberhasilan yang tinggi, sehingga memungkinkan membantu membentuk konsep yang positif.

Jenis-jenis Senam 

Menurut FIG (Federation Internationale de Gymnastique), senam dibagi menjadi enam kelompok, yaitu senam artistik senam ritmik sportif, senam akrobatik, senam aerobik sport, senam trampolin, senam umum (Mahendra, 2000:5-6).
  1. Senam artistik adalah senam yang sering dipertandingkan yang gerakannya disusun dari masing-masing alat dan telah ditetapkan sesuai pertandingan berlaku. Contohnya senam lantai, kuda pelana, palang sejajar, palang tunggal, palang bertingkat, dan lain sebagainya. 
  2. Senam ritmik sportif adalah senam yang dikembangkan dari senam irama yang diantarkan oleh irama musik yang menghasilkan gerak-gerak tubuh dan alat-alat yang indah.
  3. Senam akrobatik adalah senam yang mengendalikan gerakan akrobatik sehingga latihannya banyak mengandung salto sementara pesenamnya harus mendarat di atas tangan dan di atas bahu pasangannya. 
  4. Senam aerobik sport merupakan pengembangan dari senam aerobik berupa tarian atau kalestenik tertentu, kemudian digabungkan dengan akrobatik yang sulit.
  5. Senam trampolin merupakan pengembangan senam yang dilakukan di atas trampolin.
  6. Senam umum adalah semua jenis senam selain kelima hal di atas. Maka senam aerobik, senam pagi, dan senam SKJ.
Sedangkan menurut Restianti (2010:10-24), terdapat beberapa jenis-jenis olahraga senam, yaitu:
  1. Senam lantai, contohnya gerakan berguling, gerakan kayang, sikap lilin, gerakan guling lenting, gerakan berguling ke depan, gerakan berdiri tangan (hands stand). 
  2. Kuda-kuda lompat seperti kuda-kuda pelana, gelang-gelang, palang sejajar, palang bertingkat, palang tunggal, balok keseimbangan.

Daftar Pustaka

  • Margono, Agus. 2009. Senam. Surakarta: UNS Press.
  • Budi Sutrisno & Muhamad Bazin Khafadi. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Kemendiknas.
  • Mahendra, Agus. 2000. Senam. Jakarta: Dirjen Dikdasmen Depdiknas.
  • Suroto. 2004. Peningkatan Kebugaran Melalui Permainan Bola Besar dan Bola Kecil. Universitas Diponegoro, Semarang.
PERHATIAN
Jika ingin mengcopy-paste referensi dari KajianPustaka.com, mohon untuk menambahkan sumber rujukan di daftar pustaka dengan format berikut:
Riadi, Muchlisin. (). Pengertian, Manfaat dan Jenis-jenis Senam. Diakses pada , dari https://www.kajianpustaka.com/2017/01/pengertian-manfaat-dan-jenis-jenis-senam.html