Kepemimpinan Transformasional
Daftar Isi
Kepemimpinan transformasional |
- Menurut Danim (2004:54), kepemimpinan transformasional adalah kemampuan seseorang pemimpin dalam bekerja dengan dan/atau melalui orang lain untuk mentransformasikan, secara optimal sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang bermakna sesuai dengan target capaian yang telah ditetapkan.
- Menurut Bass (Yukl, 2010:313), kepemimpinan transformasional adalah suatu keadaan dimana para pengikut dari seorang pemimpin transformasional merasa adanya kepercayaan, kekaguman, kesetiaan, dan hormat terhadap pemimpin tersebut, dan mereka termotivasi untuk melakukan lebih dari pada yang awalnya diharapkan mereka.
- Menurut Burns (Safaria, 2004:62), Kepemimpinan transformasional dicirikan sebagai pemimpin yang berfokus pada pencapaian perubahan nilai-nilai, kepercayaan, sikap, perilaku, emosional, dan kebutuhan bawahan menuju perubahan yang lebih baik di masa depan.
- Menurut Robbins dan Judge (2008;90), pemimpin transformasional adalah pemimpin yang menginspirasi para pengikutnya untuk menyampingkan kepentingan pribadi mereka demi kebaikan organisasi dan mampu memiliki pengaruh yang luar biasa pada diri para pengikutnya.
- Menurut O’Leary (Martha Andy Pradana, 2013:3), Kepemimpinan Transformasional adalah gaya kepemimpinan yang digunakan oleh seorang manajer bila dia ingin suatu kelompok melebarkan batas dan memiliki kinerja melampaui status quo organisasi mencapai serangkaian sasaran organisasi yang sepenuhnya baru.
Ciri-ciri Kepemimpinan Transformasional
Menurut Robbins dan Judge (2008:91), ciri-ciri Kepemimpinan
Transformasional, yaitu:
a. Idealized Influence (pengaruh Ideal)
Idealized Influence (pengaruh Ideal) adalah perilaku pemimpin yang memberikan visi dan misi, memunculkan rasa bangga, serta mendapatkan respek
dan kepercayaan bawahan. Idealized influence disebut juga sebagai pemimpin yang
kharismatik, dimana pengikut memiliki keyakinan yang mendalam pada pemimpinnya,
merasa bangga bisa bekerja dengan pemimpinnya, dan memercayai kapasitas
pemimpinnya dalam mengatasi setiap permasalahan.
b. Inspirational Motivation (Motivasi Inspirasional)
Inspirational Motivation adalah perilaku pemimpin yang mampu
mengkomunikasikan harapan yang tinggi, menyampaikan visi bersama secara menarik
dengan menggunakan simbol-simbol untuk memfokuskan upaya bawahan dan
mengispirasi bawahan untuk mencapai tujuan yang menghasilkan kemajuan penting
bagi organisasi.
c. Intellectual Stimulation (Stimulasi Intelektual)
Intellectual Stimulation adalah perilaku pemimpin yang mampu
meningkatkan kecerdasan bawahan untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi
mereka, meningkatkan rasionalitas, dan pemecahan masalah secara cermat.
d. Individualized Consideration (Pertimbangan Individual)
Individualized Consideration adalah perilaku pemimpin yang
memberikan perhatian pribadi, memperlakukan masing-masing bawahan secara
individual sebagai seorang individu dengan kebutuhan, kemampuan, dan aspirasi
yang berbeda, serta melatih dan memberikan saran. Individualized consideration
dari Kepemimpinan transformasional memperlakukan masing-masing bawahan sebagai
individu serta mendampingi mereka, memonitor dan menumbuhkan peluang.
memiliki beberapa karakteristik tertentu, yaitu:
- Pemimpin mengidentifikasikan dirinya sendiri sebagai agen perubahan.
- Pemimpin mendorong keberanian dan pengambilan resiko.
- Pemimpin percaya pada orang-orang.
- Pemimpin dilandasi oleh nilai-nilai.
- Pemimpin adalah seorang pembelajar sepanjang hidup (lifelongs learners).
- Pemimpin memiliki kemampuan untuk mengatasi kompleksitas, ambiguitas, dan ketidakpastian.
- Pemimpin juga adalah seorang pemimpin yang visioner.
Prinsip-Prinsip Kepemimpinan Transformasional
Prinsip-prinsip yang harus diciptakan oleh seorang pemimpin transformasional, yaitu (Erik Rees, 2001):- Simplifikasi, keberhasilan dari kepemimpinan diawali dengan sebuah visi yang akan menjadi cermin dan tujuan bersama. Kemampuan serta keterampilan dalam mengungkapkan visi secara jelas, praktis dan tentu saja transformasional yang dapat menjawab Kemana kita akan melangkah? menjadi hal pertama yang penting untuk kita implementasikan.
- Motivasi, Kemampuan untuk mendapatkan komitmen dari setiap orang yang terlibat terhadap visi yang sudah dijelaskan adalah hal kedua yang perlu kita lakukan. Pada saat pemimpin transformasional dapat menciptakan suatu sinergitas di dalam organisasi, berarti seharusnya dia dapat pula mengoptimalkan, memotivasi dan memberi energi kepada setiap pengikutnya. Praktisnya dapat saja berupa tugas atau pekerjaan yang betul-betul menantang serta memberikan peluang bagi mereka pula untuk terlibat dalam suatu proses kreatif baik dalam hal memberikan usulan atau pun mengambil keputusan dalam pemecahan masalah, sehingga hal ini pula akan memberikan nilai tambah bagi mereka sendiri.
- Fasilitasi, dalam pengertian kemampuan untuk secara efektif memfasilitasi pembelajaran yang terjadi di dalam organisasi secara kelembagaan, kelompok, atau pun individual. Hal ini akan berdampak pada semakin bertambahnya modal intelektual dari setiap orang yang terlibat di dalamnya.
- Mobilitasi, yaitu pengerahan semua sumber daya yang ada untuk melengkapi dan memperkuat setiap orang yang terlibat di dalamnya dalam mencapai visi dan tujuan. Pemimpin transformasional akan selalu mengupayakan pengikut yang penuh dengan tanggung jawab.
- Siap Siaga, yaitu kemampuan untuk selalu siap belajar tentang diri mereka sendiri dan menyambut perubahan dengan paradigma baru yang positif.
- Tekad, yaitu tekad bulat untuk selalu sampai pada akhir, tekad bulat untuk menyelesaikan sesuatu dengan baik dan tuntas. Untuk ini tentu perlu pula didukung oleh pengembangan disiplin spiritualitas, emosi, dan fisik serta komitmen.
Pemimpin transformasioanal adalah orang yang membantu
perusahaan dan orang lain untuk membuat perubahan positif dalam aktivitas
mereka. Perubahan itu sering kali berskala besar dan dramatis.Setelah menetapkan
arah baru yang menarik bagi perusahaan atau menciptakan masa depan, pemimpin
biasanya memilih salah satu dari enam metode yang berada untuk melahirkan
perubahan, yaitu (Dubrin, 2005:143-145):
- Mengubah kultur organisasi. Tindakan paling luas yang dilakukan pemimpin transformasional adalah mengubah kultur organisasi. Ini berarti bahwa nilai, sikap, dan bahkan atmosfer organisasi diubah. Perubahan paling umum adalah mengubah kultur dari kultur birokratis, kaku dan sedikit mengambil resiko menjadi kultur di mana orang bisa lebih bergerak dan tidak terlalu dibatasi oleh aturan dan regulasi.
- Meningkatkan kesadaran orang tentang imbalan. Pemimpin transformasional membuat anggota kelompok sadar akan arti penting imbalan tertentu dan bagaimana cara mendapatkannya. Dia mungkin menyebutkan kebanggaan yang akan dirasakan karyawan jika perusahaan menjadi nomor satu dibidangnya.
- Membantu orang tidak sekedar mengejar kepentingan diri. Pemimpin transformasional membantu anggota kelompok untuk melihat pada gambaran yang lebih besar demi kebaikan tim dan organisasi. Sedikit demi sedikit pemimpin membuat pekerja menyadari bahwa tindakan mereka memberi kontribusi pada tujuan yang lebih luas ketimbang sekedar memenuhi kepentingan diri sendiri.
- Membantu orang mencari pemenuhan diri. Pemimpin transformasional membantu orang lain untuk tidak sekedar berfokus pada kesuksesan kecil-kecilan, tetapi juga pada usaha mencari pemenuhan diri.
- Memberi pemahaman kepada orang lain tentang keadaan urgen. Untuk menciptakan transformasi, pemimpin mengumpulkan para manajer kritis dan karyawan lainnya dan melibatkan mereka dalam diskusi urgensi perubahan.
- Mengejar kejayaan. Tindakan transformasional tertinggi adalah membuat orang lain bersemangat untuk melakukan kerja keras demi kebesaran dan kejayaan organisasi.
Daftar Pustaka
- Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta Utama.
- Yukl, Gary. 2010. Kepemimpinan dalam Organiasasi. Jakarta: Indeks.
- Triantoro, Safaria. 2004. Kepemimpinan. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
- Robbins dan Judge. 2008. Perilaku Organisasi, Edisi Duabelas. Jakarta: Salemba Empat.
- Andy Pradana, Martha. 2013. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional terhadap Kinerja Karyawan: studi kasus pada karyawan tetap PT. Mustika Bahana Jaya. Lumajang: Universitas Brawijaya.
- Rees, Erik. 2001. Seven Principles of Transformational Leadership: Creating A Synergy of Energy. Online: cicministry.org
- Dubrin, Andrew J. 2005. Leadership (Terjemahan). Edisi Kedua. Jakarta: Prenada Media.