Pengertian, Karakteristik, Pengujian dan Rumus Reliabilitas
Daftar Isi
Reliabilitas |
- Menurut Sudjana (2005:16), reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.
- Menurut Mehrens & Lehmann (1973:102), reliabilitas merupakan derajat keajegan (consistency) di antara dua buah hasil pengukuran pada objek yang sama.
- Menurut Rbel (1986:71), reliabilitas adalah syarat-syarat yang digunakan untuk menggambarkan salah satu sifat yang paling signifikan dari satu nilai uji dengan cara yang konsisten.
- Menurut Suryabrata (2000), reliabilitas alat ukur menunjuk kepada sejauh mana perbedaan-perbedaan skor perolehan mencerminkan perbedaan atribut yang sebenarnya.
Karakteristik Reliabilitas
Sebuah tes dianggap memiliki reliabilitas yang baik apabila memiliki karakteristik sebagai berikut:- Reliabilitas merupakan milik dari satu set nilai tes bukan milik tes itu sendiri, artinya suatu tes dikatakan baik apabila dapat menghasilkan skor yang cukup akurat, apabila tes tersebut diberikan pada kelas tertentu, maka bisa juga menghasilkan skor yang cukup konsisten bila diberikan pada kelas yang berbeda atau ketika diberikan pada kelas yang sama pada waktu yang berbeda.
- Suatu tes dikatakan reliable jika dua buah tes dilakukan pada jarak waktu yang berbeda dan menunjukkan skor yang tidak jauh berbeda.
- Reliabilitas dapat dinyatakan untuk dua atau lebih pengukuran independen yang diperoleh dari tes yang sama untuk setiap anggota kelompok.
Pengujian Reliabilitas Instrumen
a. Metode tes ulang (tes re-tes estimate reliabelity)
Uji reliabilitas dengan metode tes ulang digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu pengukuran dapat diandalkan. Uji ini dilakukan sebanyak dua kali, pengukuran pertama dan ulangnya. Kedua pengukuran dapat dilakukan oleh orang yang sama atau berbeda. Dalam hal ini perlu diatur bahwa proses pengukuran kedua, keadaan yang diukur itu harus benar-benar sama. Selanjutnya hasil pengukuran yang pertama dan yang kedua dikorelasikan dan hasilnya menunjukkan reliabilitas dari tes ini.Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengukuran reliabilitas tes ulang adalah; 1). jangka waktu antara kedua pengambilan penilaian, 2). stabilitas yang diharapkan dari kinerja yang diukur. Secara umum, semakin lama antara interval pelaksanaan tes yang berulang, semakin rendah tingkat reliabilitasnya. Pendekatan tes ulang merupakan pemberian perangkat tes yang sama terhadap sekelompok subjek sebanyak dua kali dengan selang waktu yang berbeda. Asumsinya adalah bahwa skor yang dihasilkan oleh tes yang sama akan menghasilkan skor tampak yang relatif sama.
Estimasi reliabilitas dengan pendekatan tes ulang akan menghasilkan koefisien stabilitas (stability). Untuk memperoleh koefisien reliabilitas melalui pendekatan tes ulang dapat dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi linier antara distribusi skor subyek pada pemberian tes pertama dengan skor subjek pada pemberian tes kedua.
b. Metode Bentuk Paralel (Equivalent)
Tes paralel atau tes equivalent adalah dua buah tes yang mempunyai kesamaan tujuan, tingkat kesukaran dan susunan tetapi butir-butir soalnya berbeda, dalam istilah bahasa Inggris disebut alternate-forms method (parallel forms).Pengujian reliabilitas instrument dengan cara ini cukup dilakukan sekali, tetapi instrumennya dua, pada responden yang sama, waktu sama, instrument berbeda. Reliabilitas instrument dihitung dengan cara mengkorelasikan antara data instrument yang satu dengan data instrument yang dijadikan ekuivalen. Bila korelasi positif dan signifikan, maka instrument dapat danyatakan reliable.
Kelemahan dari metode ini adalah bahwa pengetes pekerjaannya berat karena harus menyusun dua seri tes. Lagipula harus tersedia waktu yang lama untuk mencobakan dua kali tes.
c. Metode Gabungan (paralel form and alternative form reliability estamete)
Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan cara mencobakan dua instrument yang ekuivalen itu beberapa kali, ke responden yang sama. Reliabilitas instrument dilakukan dengan mengkorelasikan dua instrument, setelah itu dikorelasikan pada pengujian kedua dan selanjutnya dikorelasikan silang. Jika dengan dua kali pengujian dalam waktu yang berbeda maka akan dapat dianalisis keenam koefesien reliabilitas. Bila keenam koefesien korelasi itu semuanya positif dan signifikan maka dapat dinyatakan bahwa instrument tersebut reliable.Rumus Reliabilitas Instrumen
Terdapat beberapa rumus dalam pengujian reliabilitas instrumen, antara lain; Spearman Brown, Flanagan, Rulon, Kuder Richardson (KR) dan Cronbanch Alpha.a. Rumus Spearman-Brown
Rumus Spearman-Brown |
ri = reliabilitas instrument
rb = indeks korelasi antara dua belahan instrument
N = banyaknya responden
X = belahan pertama
Y = belahan kedua
b. Rumus Flanagan
Rumus Flanagan |
ri = reliabilitas instrument
v1 = varians belahan pertama (varian skor butir-butir ganjil)
v2 = varians belahan kedua (varian skor butir-butir genap)
vt = varians skor total
c. Rumus Rulon
Rumus Rulon |
ri = reliabilitas instrument
Vt = varians total atau varians skor total
Vd = varians (varians difference)
d = skor pada belahan awal dikurangi skor pada belahan akhir
d. Rumus KR 20
Rumus KR 20 |
ri = reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
pi = proporsi subjek yang menjawab betul pada suatu butir (proporsi subjek yang mendapat skor 1)
e. Rumus KR 21
Rumus KR 21 |
ri = reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
p = skor rata-rata
f. Rumus Cronbanch Alpha
Rumus Cronbanch Alpha |
ri = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Daftar Pustaka
- Sudjana. 2005. Metode Statistika Edisi ke 6. Bandung: Tarsito.
- Mehrens, W.A., & Lehmann, I.J. 1973. Measurement and evaluation ineducation and psychology. New York: Holt, Rinehart and Winston. Inc.
- Suryabrata, S. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada
- Rbel. 1986. Essential ef Educational Measurement. University of lowa.