Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Dasar, Proses dan Pengukuran Keputusan Investasi

Keputusan investasi adalah suatu keputusan dalam pengalokasian atau meletakkan sejumlah dana pada jenis investasi tertentu agar mendatangkan keuntungan di masa mendatang dengan jangka waktu tertentu. Keputusan investasi melibatkan waktu jangka panjang, sehingga keputusan yang diambil harus dipertimbangkan dengan baik, karena mempunyai konsekuensi berjangka pula.

Dasar, Proses dan Pengukuran Keputusan Investasi

Keputusan investasi berkaitan dengan proses pemilihan satu atau lebih alternatif investasi yang dinilai menguntungkan dari sejumlah alternatif investasi yang tersedia bagi perusahaan. Hasil dari keputusan investasi yang diambil oleh manajemen perusahaan akan tampak di neraca sisi aset, yaitu berupa aset lancar dan aset tetap.

Proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara return harapan dan risiko suatu investasi. Hubungan return risiko dan return harapan dari suatu investasi merupakan hubungan yang searah dan linier. Artinya, semakin besar return harapan, semakin besar pula tingkat risiko yang harus di pertimbangkan.

Berikut beberapa pengertian dan definisi keputusan investasi dari beberapa sumber buku:
  • Menurut Purnamasari, dkk (2009), keputusan investasi merupakan keputusan yang menyangkut pengalokasian dana yang berasal dari dalam maupun dana yang berasal dari luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi.
  • Menurut Wijaya dan Wibawa (2010), keputusan investasi adalah keputusan sebagai komposisi antara aset yang dimiliki dan pilihan investasi di masa yang akan datang. 
  • Menurut Sutrisno (2003), keputusan investasi adalah keputusan yang sering disebut capital budgeting, yakni keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dan yang jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi satu tahun atau berjangka panjang.
  • Menurut Mulyadi (2006), keputusan investasi adalah suatu keputusan melepaskan dana saat sekarang dengan harapan untuk menghasilkan arus dana masa datang dengan jumlah yang lebih besar dari dana yang dilepaskan pada saat investasi awal. Dengan keputusan investasi, berarti memberi jawaban atas bidang usaha apa yang akan dimasuki, karena banyak alternatif investasi yang dapat dilaksanakan sehingga kekayaan pemilik diharapkan dapat bertambah.
  • Menurut Martono dan Harjito (2010), keputusan investasi merupakan keputusan terhadap aset apa yang akan dikelola oleh perusahaan. Keputusan investasi berpengaruh secara langsung terhadap besarnya rentabilitas investasi dan aliran kas perusahaan untuk waktu-waktu yang akan datang. 
  • Menurut Pujiati dan Widanar (2009), keputusan investasi merupakan keputusan yang dikeluarkan perusahaan terkait dengan kegiatan perusahaan untuk melepaskan dana pada saat sekarang dengan harapan untuk menghasilkan arus dana masa mendatang dengan jumlah yang lebih besar dari yang dilepaskan pada saat investasi awal, sehingga harapan perusahaan untuk selalu tumbuh dan berkembang akan semakin jelas dan terencana.

Dasar Keputusan Investasi 

Dasar keputusan investasi terdiri dari tingkat return harapan, tingkat risiko serta hubungan antara return dan risiko. Penjelasan ketika dasar keputusan investasi tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Return. Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Pada konteks manajemen investasi, tingkat keuntungan investasi disebut sebagai return. Pada konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara return harapan (expected return) dan return aktual atau yang terjadi (realized return). Return harapan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor di masa datang. Sedangkan return yang terjadi atau return aktual merupakan tingkat return yang telah diperoleh investor pada masa lalu. 
  2. Risiko. Sudah sewajarnya jika investor mengharapkan return yang setinggi-tingginya dari investasi yang dilakukannya. Tetapi, ada hal penting yang harus selalu dipertimbangkan yaitu berapa besar risiko yang harus ditanggung dari investasi tersebut. Umumnya semakin besar risiko, maka semakin besar pula tingkat return harapan. 
  3. Hubungan Tingkat Risiko dan Return Harapan. Hubungan tingkat risiko dan return harapan merupakan hubungan yang bersifat searah dan linier. Artinya, semakin besar risiko suatu aset, semakin besar pula return harapan atas aset tersebut, demikian sebaliknya.

Proses Keputusan Investasi 

Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan (going process). Proses keputusan investasi terdiri dari lima tahap keputusan yang berjalan terus-menerus sampai tercapai keputusan investasi yang terbaik. Tahap-tahap keputusan investasi meliputi lima tahap keputusan, yaitu:

a. Penentuan Tujuan Investasi 

Tujuan investasi masing-masing investor bisa berbeda-beda tergantung pada investor yang membuat keputusan tersebut. Investor biasanya lebih menyukai investasi pada sekuritas yang mudah diperdagangkan ataupun pada penyaluran kredit yang lebih berisiko tetapi memberikan harapan return yang tinggi.

b. Penentuan Kebijakan Investasi 

Tahapan ini dimulai dengan penentuan keputusan alokasi aset (asset allocation decision). Keputusan ini menyangkut pendistribusian dana yang dimiliki pada berbagai kelas aset yang tersedia (saham, obligasi sekuritas luar negeri).

c. Pemilihan Strategi Portofolio 

Strategi portofolio yang dipilih harus konsisten dengan dua tahap sebelumnya. Ada dua strategi portofolio yang bisa dipilih, yaitu strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio aktif meliputi kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan teknik-teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi portofolio yang lebih baik. Strategi portofolio pasif meliputi aktivitas informasi pada portofolio yang seiring dengan kinerja indeks pasar.

d. Pemilihan Aset 

Setelah strategi portofolio ditentukan, tahap selanjutnya adalah pemilikan aset-aset yang akan dimasukkan dalam portofolio. Tahap ini memerlukan pengevaluasian setiap sekuritas yang ingin dimasukkan dalam portofolio. Tujuan tahap ini adalah untuk mencari kombinasi portofolio yang efisien, yaitu portofolio yang menawarkan return diharapkan tertinggi dengan tingkat risiko tertentu atau sebaliknya menawarkan return diharapkan tertentu dengan tingkat risiko terendah.

e. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Portofolio 

Jika tahap pengukuran dan evaluasi kinerja telah dilewati dan ternyata hasilnya kurang baik, maka proses keputusan investasi harus dimulai lagi dari tahap pertama, demikian seterusnya sampai dicapai keputusan investasi yang paling optimal.

Pengukuran Keputusan Investasi 

Terdapat beberapa variabel yang digunakan untuk mengukur keputusan investasi yang dikenal sebagai proksi set kesempatan investasi. Menurut Kallapur dan Trombley (2001), terdapat empat jenis proksi set kesempatan investasi, yaitu:

a. Proksi berdasarkan harga (price based proxies) 

Proksi set kesempatan berdasarkan harga merupakan proksi yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan dalam harga pasar. Rasio-rasio yang telah digunakan yang berkaitan dengan proksi berdasarkan pasar, antara lain: market to book value of equity; book to market value of assets; tobin’s Q; earnings to price ratios; ratio of property, plant, and equipment to firm value; dan ratio of depreciation to firm value.

b. Proksi berdasarkan investasi (investment based proxies) 

Proksi set kesempatan investasi berdasarkan investasi mengungkapkan bahwa suatu kegiatan investasi yang besar berkaitan secara positif dengan nilai set kesempatan investasi suatu perusahaan. Rasio-rasio yang telah digunakan yang berkaitan dengan proksi berdasarkan investasi tersebut, antara lain: R&D expense to assets, sales, or firm value dan ratio of capital expenditures to firm value.

c. Proksi berdasarkan varian (variance measures) 

Proksi set kesempatan investasi berdasarkan varian mengungkapkan bahwa suatu opsi akan menjadi lebih bernilai jika menggunakan variabilitas ukuran untuk memperkirakan besarnya opsi yang tumbuh. Ukuran yang berkaitan dengan proksi berdasarkan varian tersebut, antara lain: variance of returns and asset betas.

d. Proksi gabungan dari proksi individual 

Alternatif proksi gabungan set kesempatan investasi dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi kesalahan pengukuran (measurement error) yang ada pada proksi individual, sehingga akan menghasilkan pengukuran yang lebih baik untuk set kesempatan investasi. Metode yang dapat digunakan untuk menggabungkan beberapa proksi individual menjadi satu proksi yang akan diuji lebih lanjut adalah dengan menggunakan analisis faktor.

Daftar Pustaka

  • Purnamasari, L., Kurniawati, S.L., dan Silvi, M. 2009. Interpendensi antara keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan deviden. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 13.
  • Wijaya, L.R.P., dan Wibawa, A. 2010. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto.
  • Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan (Teori, Konsep, dan Aplikasi). Yogyakarta: EKONISIA.
  • Mulyadi. 2006. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
  • Martono, D. dan Harjito, A. 2010. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: EKONISIA.
  • Pujiati, D. dan Widanar, E. 2009. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan: Keputusan Keuangan sebagai Variabel Intervening. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi Ventura, Vol. 12
  • Kallapur, S. dan Trombley, M. A. 2001. The Investment Opportunity Set: Determinants, Consequences and Measurement. Managerial Finance Journal, Vol.27, No.3.
PERHATIAN
Jika ingin mengcopy-paste referensi dari KajianPustaka.com, mohon untuk menambahkan sumber rujukan di daftar pustaka dengan format berikut:
Riadi, Muchlisin. (). Dasar, Proses dan Pengukuran Keputusan Investasi. Diakses pada , dari https://www.kajianpustaka.com/2018/11/dasar-proses-dan-pengukuran-keputusan-investasi.html