Metode Pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ)
Daftar Isi
Metode learning starts with a question berkaitan dengan kemampuan bertanya dan menjawab. Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan individu, sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang dalam berpikir.
Agar siswa aktif dalam bertanya, maka siswa diminta untuk mempelajari materi yang akan diajarkan, yaitu dengan membaca terlebih dahulu. Membaca akan membuat peserta didik memiliki gambaran tentang materi yang akan dipelajari, sehingga apabila dalam membaca atau membahas materi tersebut terjadi kesalahan pemahaman akan terlihat dan dapat dibahas serta dibenarkan secara bersama-sama.
Berikut beberapa pengertian metode learning starts with a question dari beberapa sumber buku:
- Menurut Silberman (2009:144), metode learning start with a question adalah suatu metode pembelajaran yang merangsang siswa untuk bertanya tentang mata pelajaran mereka.
- Menurut Suprijono (2010:112), metode learning start with a question adalah suatu metode pembelajaran aktif dalam bertanya.
- Menurut Hamruni (2009:276), metode learning starts with a question adalah suatu metode pembelajaran dimana proses belajar sesuatu yang baru akan lebih efektif jika siswa aktif dalam bertanya sebelum mereka mendapatkan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari dari guru sebagai pengajar.
- Menurut Djamarah (2010:399), metode learning starts with a question adalah metode pembelajaran aktif dalam bertanya. Satu cara menciptakan pola belajar aktif ini adalah merangsang siswa untuk bertanya tenang mata pelajaran tanpa penjelasan dari guru terlebih dahulu.
Tujuan dan Manfaat Learning Starts With a Question
Tujuan strategi pembelajaran menggunakan metode Learning Start with a Question (LSQ) adalah sebagai berikut:- Agar siswa aktif dalam bertanya.
- Agar siswa mandiri dalam belajar.
- Melatih siswa untuk belajar mengemukakan pendapat, ide dan gagasan.
- Melatih siswa untuk berfikir kritis.
- Siswa memiliki pengetahuan awal tentang materi yang akan diajarkan.
- Siswa tidak hanya menjadi pendengar saat proses belajar mengajar.
- Jika terjadi kesalahan dalam penjelasan bisa terdeteksi karena siswa sudah memiliki pengetahuan dasar tentang materi yang diajarkan.
- Siswa terlibat langsung dalam proses belajar mengajar.
Langkah-langkah Learning Start with a Question
Menurut Zaini dkk (2008:44), langkah-langkah dalam strategi pembelajaran menggunakan metode Learning Start with a Question (LSQ) adalah sebagai berikut:- Pilih bahan bacaan yang sesuai kemudian bagikan kepada peserta didik. Bahan bacaan tidak harus difotokopi kemudian dibagi kepada peserta didik, akan tetapi dapat dilakukan dengan memilih satu topik atau bab tertentu dari buku teks. Usahakan bacaan itu bacaan yang memuat informasi umum atau yang tidak detail sehingga memberi memberi peluang untuk ditafsirkan dengan berbeda-beda.
- Minta peserta didik untuk mempelajari bacaan sendirian atau dengan teman sebangkunya.
- Minta peserta didik untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami. Anjurkan mereka untuk memberi tanda sebanyak mungkin. Jika waktu memungkinkan, gabungkan pasangan belajar dengan pasangan yang lain, kemudian minta mereka untuk membahas poin-poin yang tidak di ketahui yang telah diberi tanda.
- Di dalam pasangan atau kelompok kecil, minta peserta didik untuk menuliskan pertanyaan tentang materi yang telah mereka pelajari lewat membaca.
- Kumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang telah ditulis oleh peserta didik.
- Sampaikan pelajaran dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
- Usahakan dalam menjawab pertanyaan dilakukan secara urut sesuai dengan bahan pelajaran agar peserta didik juga urut dalam memahaminya.
Kelebihan dan Kekurangan Learning Starts with a Question
Menurut Suprijono (2010:115), keunggulan metode pembelajaran learning starts with a question adalah sebagai berikut:- Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.
- Pembelajaran dapat lebih menarik.
- Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar.
- Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.
- Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.
- Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan.
- Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan.
- Peran guru berubah kearah yang positif.
- Membutuhkan waktu panjang jika banyak pertanyaan yang dilontarkan siswa.
- Jika guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab, pertanyaan atau jawaban bisa melantur jika siswa tersebut tidak belajar atau tidak menguasai materi.
- Apatis bagi siswa yang tidak terbiasa berbicara dalam forum atau siswa yang pasif.
- Mensyaratkan siswa memiliki latar belakang yang cukup tentang topik atau masalah yang diskusikan.
Daftar Pustaka
- Silberman, Melvin L. 2006. Active learning 101 Cara Belajar siswa aktif. Bandung: Nuansa.
- Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Media.
- Hamruni. 2009. Strategi dan Model-model Pembelajaran aktif Menyenangkan. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga.
- Djamarah, Saiful B. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
- Zaini, H., Munthe, B. dan Aryani, S.A. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yokyakarta: Pustaka Insan Madani.