Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Pengertian, Tanda, Jenis dan Pengobatan Gangguan Jiwa

Gangguan jiwa adalah suatu gangguan fungsi mental pada seseorang berupa perubahan sikap dan perilaku yang menimbulkan penderitaan pada individu atau hambatan dalam melaksanakan peran sosial. Gangguan jiwa dapat berupa gangguan dalam cara berpikir (cognitive), kemauan (volition), emosi (affective) atau tindakan (psychomotor).

Pengertian, Tanda, Jenis dan Pengobatan Gangguan Jiwa

Menurut Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ II), gangguan jiwa atau gangguan mental (mental disorder) adalah sindrom atau pola perilaku dan atau psikologi seorang individu yang secara klinik memiliki arti dan secara khas berkaitan dengan suatu distress atau gejala penderitaan dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari seorang individu.

Berikut beberapa pengertian dan definisi gangguan jiwa dari beberapa sumber buku:
  • Menurut American Psychiatric Association, gangguan jiwa merupakan suatu pola psikologis atau perilaku yang penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan adanya stres atau disabilitas (yaitu kerusakan pada satu atau lebih area yang penting) atau disertai peningkatan resiko kematian yang menyakitkan, nyeri, disabilitas atau kehilangan kebebasan yang sangat (Videbeck, 2008). 
  • Menurut Ardani (2007), gangguan jiwa adalah sekumpulan keadaan yang tidak normal baik yang berhubungan dengan keadaan secara fisik ataupun secara mental. Akan tetapi, ketidaknormalan tersebut bukan disebabkan oleh sakit atau rusaknya bagian anggota badan tertentu meskipun terkadang gejalanya dapat terlihat oleh keadaan fisik.
  • Menurut Ancok (2001), gangguan jiwa adalah kesulitan yang harus dihadapi oleh seseorang karena hubungannya dengan orang lain, kesulitan karena persepsinya tentang kehidupan dan sikapnya terhadap dirinya sendiri-sendiri. 
  • Menurut Nasir dan Muhith (2011), gangguan jiwa adalah pada fungsi mental yang meliputi emosi, pikiran, prilaku, perasaan, motivasi, kemauan, keinginan, daya tarik diri, dan persepsi sehingga mengganggu dalam proses hidup di masyarakat. 
  • Menurut Townsend (1998), gangguan jiwa adalah respon maladaptive terhadap stressor dari lingkungan dalam/luar ditunjukkan dengan pikiran, perasaan, dan tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma lokal dan kultural dan mengganggu fungsi sosial, kerja, dan fisik individu.

Ciri dan Tanda Gangguan Jiwa 

Menurut Suliswati, dkk (2005), terjadinya gangguan jiwa pada seseorang ditandai dengan ciri-ciri berikut
  1. Perubahan yang berulang dalam pikiran, daya ingat, persepsi yang bermanifestasi sebagai kelainan perilaku. 
  2. Perubahan yang menyebabkan tekanan batin dan penderitaan pada individu sendiri dan orang lain di lingkungannya.
  3. Perubahan perilaku, akibat dari penderitaan ini menimbulkan gangguan dalam kehidupan sehari-hari, efisiensi kerja dan hubungan dengan orang lain dalam bidang sosial ataupun pekerjaan.
Sedangkan menurut Yosep (2014), terdapat beberapa tanda gangguan jiwa pada seseorang, yaitu sebagai berikut:
  • Gangguan kognisi pada persepsi. Biasanya penderita gangguan jiwa merasa mendengar (mempersepsikan) sesuatu bisikan, padahal orang di sekitarnya tidak mendengarnya dan suara tersebut. Hal ini sering disebut halusinasi, klien bisa mendengar sesuatu, melihat sesuatu atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada menurut orang lain. 
  • Gangguan Perhatian. Perhatian adalah pemusatan dan konsentrasi energi dalam proses kognitif yang timbul dari luar akibat suatu rangsang. Agar suatu perhatian dapat memperoleh hasil, harus ada tiga syarat yang terpenuhi yaitu: Inhibisi (suatu rangsang yang tidak termasuk objek harus disingkirkan), Apersepsi (yang dikemukakan hanya hal yang berkaitan dengan objek perhatian) dan Adaptasi (alat-alat yang digunakan harus berfungsi dengan baik karena diperlukan untuk penyesuaian terhadap objek pekerjaan).
  • Gangguan ingatan. Ingatan (kenangan, memori) adalah kesanggupan atau kemampuan untuk mencatat, menyimpan, memproduksi isi dan tanda-tanda kesadaran. Proses ingatan terdiri dari tiga unsur yaitu: Pencatatan, Penyimpanan, Pemanggilan kembali. 
  • Gangguan pikiran. Proses berpikir yang normal mengandung arus ide, simbol, dan asosiasi yang terarah pada tujuan dan tugas yang dapat menghantar pada suatu penyelesaian yang berorientasi pada kenyataan. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses berpikir, yaitu: faktor somatik, faktor psikologik, faktor sosial. 
  • Gangguan kemauan. Penderita gangguan jiwa memiliki kemauan yang lemah (abulia) susah membuat keputusan atau memulai tingkah laku, susah sekali bangun pagi, mandi, merawat diri sendiri sehingga terlihat kotor, bau dan acak-acakan. 
  • Gangguan emosi. Gangguan emosi dimana klien merasa senang, gembira yang berlebihan (Waham kebesaran). Klien merasa sebagai orang penting, sebagai raja, pengusaha, orang kaya, titisan Bung karno tetapi di lain waktu bisa merasa sangat sedih, menangis, tak berdaya (depresi) sampai ada ide ingin mengakhiri hidupnya. 
  • Gangguan psikomotor. Gangguan psikomotor seperti hiperaktivitas, dimana klien melakukan pergerakan yang berlebihan naik ke atas genting berlari, berjalan maju mundur, meloncat-loncat, melakukan berbagai hal yang tidak disuruh atau menentang apa yang disuruh, diam lama tidak bergerak atau melakukan gerakan aneh.

Jenis-jenis Gangguan Jiwa 

Terdapat beberapa jenis gangguan jiwa, yaitu sebagai berikut:

a. Stress 

Stress adalah suatu kondisi atau keadaan tubuh yang terganggu karena tekanan psikologis. Banyak hal yang bisa memicu stres seperti rasa khawatir, perasaan kesal, kecapekan, frustasi, perasaan tertekan, kesedihan, pekerjaan yang berlebihan, terlalu fokus pada suatu hal, perasaan bingung, berduka cita dan juga rasa takut.

b. Psikosis 

Psikosis merupakan gangguan tilikan pribadi yang menyebabkan ketidakmampuan seseorang menilai realita dengan fantasi dirinya. Psikosis sebenarnya masih bersifat sempit dan bias yang berarti waham dan halusinasi. Selain itu juga ditemukan gejala lain termasuk diantaranya pembicaraan dan tingkah laku yang kacau, dan gangguan daya nilai realitas yang berat. Oleh karena itu psikosis dapat pula diartikan sebagai suatu kumpulan gejala yang terdapat gangguan fungsi mental, respon perasaan, daya nilai realitas, komunikasi dan hubungan antara individu dengan lingkungannya.

c. Psikopat 

Psikopat secara harafiah berarti sakit jiwa. Psikopat berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Orang yang mengidap penyakit ini sering disebut sebagai sosiopat karena perilakunya yang antisosial dan dapat merugikan orang-orang terdekatnya. Psikopat tak sama dengan gila, karena seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Gejala psikopat dapat disebut dengan psikopati, seringkali disebut orang gila tanpa gangguan mental. Orang yang mengalami psikopat sangat sulit untuk disembuhkan.

d. Skizofrenia 

Skizofrenia merupakan penyakit otak yang timbul akibat ketidakseimbangan pada dopamin, yaitu salah satu sel kimia dalam otak. Skizofrenia adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antar pribadi yang normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang panca indra).

Pengobatan Gangguan Jiwa 

Menurut Hawari (2001), penanganan dan penyembuhan gangguan jiwa dapat dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut:
  • Terapi psikofarmaka. Psikofarmaka atau obat psikotropik adalah obat yang bekerja secara selektif pada Sistem Saraf Pusat (SSP) dan mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan perilaku, digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik yang berpengaruh terhadap taraf kualitas hidup klien.
  • Terapi somatic. Terapi ini hanya dilakukan pada gejala yang ditimbulkan akibat gangguan jiwa sehingga diharapkan tidak dapat mengganggu sistem tubuh lain. Salah satu bentuk terapi ini adalah Electro Convulsive Therapy, yaitu suatu jenis pengobatan somatik dimana arus listrik digunakan pada otak melalui elektroda yang ditempatkan pada pelipis.
  • Terapi Modalitas. Terapi modalitas adalah suatu pendekatan penanganan klien gangguan yang bervariasi yang bertujuan mengubah perilaku klien gangguan jiwa dengan perilaku maladaptifnya menjadi perilaku yang adaptif.

Daftar Pustaka

  • Videbeck, S.L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
  • Ardani, dkk. 2007. Psikologi Klinis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  • Ancok, Djamaludin. 2001. Psikologi Islami. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  • Nasir, Abdul dan Muhith, Abdul. 2011. Dasar-dasar Keperawatan jiwa, Pengantar dan Teori. Jakarta: Salemba Medika.
  • Townsend, Mary C. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan Psikiatri. Jakarta : EGC.
  • Suliswati, dkk. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Bandung: Alfabeta
  • Yosep, Iyus. 2011. Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama.
  • Hawari, Dadang. 2001. Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. Jakarta: Universitas Indonesia.
PERHATIAN
Jika ingin mengcopy-paste referensi dari KajianPustaka.com, mohon untuk menambahkan sumber rujukan di daftar pustaka dengan format berikut:
Riadi, Muchlisin. (). Pengertian, Tanda, Jenis dan Pengobatan Gangguan Jiwa. Diakses pada , dari https://www.kajianpustaka.com/2018/12/pengertian-ciri-tanda-jenis-dan-pengobatan-gangguan-jiwa.html