Pengertian, Manfaat, Metode dan Penyusunan Network Planning
Daftar Isi
Berikut definisi dan pengertian network planning atau jaringan kerja dari beberapa sumber buku:
- Menurut Fahmi (2014), network planning merupakan suatu kondisi dan situasi yang dihadapi oleh seorang manajer dengan menempatkan analisis pada segi waktu (time) dan biaya (cost) sebagai latar belakang (background) dalam setiap membuat keputusan, khususnya keputusan yang berkaitan dengan jaringan.
- Menurut Nurhayati (2010), network planning adalah suatu alat yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan, dan mengawasi kemajuan dari suatu proyek.
- Menurut Muhardi (2011), network planning adalah suatu perencanaan dan pengendalian proyek yang menggambarkan hubungan kebergantungan antara setiap pekerjaan yang digambarkan dalam diagram Network.
- Menurut Dimyati dan Dimyati (2006), network planning merupakan rencana jaringan kerja yang memperlibatkan seluruh aktivitas yang terdapat di dalam proyek serta logika ketergantungan antar satu dengan lain.
Manfaat Network Planning
Network Planning sangat membantu dalam perencanaan dan penjadwalan suatu proyek. Menurut Handoko (2010), manfaat Network Planning adalah sebagai berikut:- Perencanaan suatu proyek yang kompleks.
- Scheduling pekerjaan-pekerjaan sedemikian rupa dalam urutan yang praktis dan efisien.
- Mengadakan pembagian kerja dari tenaga kerja dan dana yang tersedia.
- Scheduling ulang untuk mengatasi hambatan-hambatan dan keterlambatan-keterlambatan.
- Menentukan Trade Off (kemungkinan pertukaran) antara waktu dan biaya.
- Menentukan probabilitas penyelesaian suatu proyek tertentu.
Metode Network Planning
Terdapat beberapa teknik atau metode yang digunakan dalam menuliskan network planning, yaitu sebagai berikut:- Metode diagram grafik (Chart Method Diagram), digunakan untuk prencanaan dan pengendalian proyek dalam bentuk diagram grafik.
- Teknik manajemen jaringan (Network Management Technique), digunakan untuk perencanaan dan pengendalian proyek berbasis teknologi informasi (IT).
- Prosedur dalam penilaian program (Program Evaluation Procedure), digunakan untuk merencanakan, mengendalikan, dan menilai kemajuan suatu program.
- Analisis jalur kritis (Critical Path Analysis), digunakan untuk penjadwalan dan mengendalikan sumber daya proyek.
- Metode jalur kritis (Crtical Path Method), digunakan untuk menjadwalkan dan mengendalikan proyek yang sudah pernah dikerjakan sehingga data, waktu dan biaya setiap unsur kegiatan telah diketahui oleh evaluator.
- Teknik menilai dan meninjau kembali (Program Evaluation and Review Technique), digunakan pada perencanaan dan pengendalian proyek yang belum pernah dikerjakan.
Simbol dan Aturan Network Planning
Simbol-simbol yang digunakan dalam menggambarkan suatu network planning adalah sebagai berikut:a. Anak Panah
Simbol anak panah ini menunjukkan sebuah kegiatan atau aktivitas. Kegiatan adalah segala tindakan yang memakan waktu tertentu dalam pemakaian atau penggunaan sejumlah material, tenaga kerja, serta peralatan produksi (resources) yang ada. Kepala anak panah menunjukkan arah tiap kegiatan, yang menunjukkan bahwa suatu kegiatan dimulai pada permulaan dan berjalan maju sampai akhir dengan arah dari kiri ke kanan.b. Lingkaran
Simbol lingkaran menunjukkan suatu kejadian (event), baik kejadian atas berakhir atau selesainya suatu kegiatan tertentu atau kejadian dimulainya kejadian yang lain jadi dalam hal ini berarti bahwa satu simbol lingkaran itu sekaligus menunjukkan dua buah kejadian yaitu, kejadian selesainya kegiatan yang satu serta dimulainya kegiatan yang lain. Titik awal dan akhir dari sebuah kegiatan karena itu dijabarkan dengan dua kejadian yang biasanya dikenal sebagai kejadian kepala dan ekor. Kegiatan-kegiatan yang berawal dari saat kejadian tertentu tidak dapat dimulai sampai kegiatan-kegiatan yang berakhir pada kejadian yang sama diselesaikan.c. Anak Panah Putus-putus
Simbol anak panah yang terputus-putus menunjukkan kegiatan semu (dummy activity), yang digunakan untuk memperbaiki logika ketergantungan dari gambar diagram network, jadi sebenarnya kegiatan tersebut tidak ada, akan tetapi hanya digunakan untuk mengalihkan arus anak panah guna memperbaiki kebenaran logika urutan kegiatan proses produksi. Kegiatan semu itu memiliki tiga sifat, yaitu:- Waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan tersebut adalah relative sangat pendek dibandingkan dengan kegiatan biasa. Oleh karena itu maka kegiatan semu ini dianggap tidak memerlukan waktu.
- Menentukan boleh tidaknya kegiatan selanjutnya dilakukan. Hal ini berarti bahwa apabila kegiatan semu itu belum selesai dikerjakan maka kegiatan selanjutnya belum boleh dimulai.
- Dapat mengubah jalur kritis dan waktu kritis.
- Di antara dua kejadian yang sama, hanya boleh digambarkan satu anak panah.
- Nama suatu aktivitas dinyatakan dengan huruf atau dengan nomor kejadian.
- Aktivitas harus mengalir dari kejadian bernomor rendah ke kejadian bernomor tinggi.
- Diagram hanya memiliki sebuah saat paling cepat dimulainya kejadian (initial event) dan sebuah saat paling cepat diselesaikannya kejadian (terminal event).
Penyusunan Network Planning
Menurut Haming dan Nurnajamuddin (2011), langkah-langkah penyusunan diagram jaringan kerja (network planning) adalah sebagai berikut:- Merumuskan visi (vision) dan tujuan (goals) dari proyek, visi dan tujuan proyek akan menjadi dasar perumusan kegiatan.
- Mengidentifikasi pekerjaan yang harus diselesaikan pada proyek yang bersangkutan.
- Mengidentifikasi urutan pelaksanaan pekerjaan sehingga pengerjaan berlangsung secara sistematis.
- Mengidentifikasi waktu pengerjaan setiap pekerjaan yang ada.
- Membuat diagram pengerjaan proyek.
- Menetapkan jalur kritis proyek.
- Menghitung standar deviasi jalur kritis proyek.
- Menghitung probabilita penyelesaian proyek sesuai yang diminta oleh pemilik proyek.
- Menghitung biaya nyata proyek.
- Mengevaluasi alternatif percepatan yang mungkin.
1. Jika kegiatan A harus diselesaikan dahulu sebelum kegiatan B dapat dimulai.
2. Jika kegiatan C, D, dan E harus selesai sebelum kegiatan F dapat dimulai.
3. Jika kegiatan G dan H harus selesai sebelum kegiatan I dan J.
4. Jika kegiatan K dan L harus selesai sebelum kegiatan M dapat dimulai, tetapi kegiatan N sudah boleh dimulai bila kegiatan L sudah selesai.
5. Jika kegiatan P, Q, dan R mulai dan selesai pada lingkaran kejadian yang sama.
Daftar Pustaka
- Fahmi, Irham. 2014. Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung: Alfabeta.
- Nurhayati. 2010. Manajemen Proyek. Yogyakarta: Graha Ilmu.
- Muhardi. 2011. Manajemen Operasi: Suatu pendekatan kuantitatif untuk pengambilan keputusan. Bandung: Refika Aditama.
- Dimyati, Tjutju Tarliah dan Dimyati, Ahmad. 2011. Operations Research: Model-model Pengambilan Keputusan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
- Handoko, Hani. 2010. Manajemen Personalia & Sumber daya Manusia. Yogyakarta: BPFE UGM.
- Haming, M. dan Nurnajamuddin, Mahmud. 2011. Manajemen Produksi, Modern Operasi, Manufaktur dan Jasa. Jakarta: Bumi Aksara.