Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Perilaku Caring Perawat (Pengertian, Karakteristik, Indikator dan Proses)

Caring adalah suatu kemampuan dalam bentuk perhatian dan tindakan kepada orang lain (pasien) untuk memberikan bantuan, dukungan, penghormatan dan empati dalam memberikan asuhan fisik demi menghindari terjadinya sesuatu yang buruk yang didukung dengan aspek-aspek pengetahuan, kesabaran, harapan dan keberanian.
Perilaku Caring Perawat (Pengertian, Karakteristik, Indikator dan Proses)
Caring adalah sifat dasar manusia untuk membantu, memperhatikan, mengurus, dan menyediakan bantuan, serta memberi dukungan kepada orang lain (klien). Sikap caring diberikan melalui kejujuran, kepercayaan, dan niat baik. Caring menolong klien meningkatkan perubahan positif dalam aspek fisik, psikologis, spiritual, dan sosial.

Perilaku caring yang dilakukan dengan efektif dapat mendorong kesehatan dan pertumbuhan individu. Menurut Watson (2007) dalam bukunya Theory of Human Caring, menyatakan bahwa caring adalah sebagai jenis hubungan yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan keperawatan untuk meningkatkan dan melindungi pasien, yang nantinya akan mempengaruhi kemampuan pasien untuk sembuh.

Berikut definisi dan pengertian caring dari beberapa sumber buku:
  • Menurut Anjaswarni (2005), caring adalah kegiatan langsung untuk memberikan bantuan, dukungan, atau perilaku kepada atau untuk individu atau kelompok melalui antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan kondisi manusia atau kehidupan. 
  • Menurut Meidiana (2007), caring adalah manifestasi dari perhatian kepada orang lain, berpusat pada orang, menghormati harga diri dan kemanusiaan, komitmen untuk mencegah terjadinya suatu yang memburuk, memberi perhatian dan konsen, menghormati kepada orang lain dan kehidupan manusia, cinta dan ikatan, otoritas dan keberadaan, selalu bersama, empati, pengetahuan, penghargaan dan menyenangkan. 
  • Menurut Morrison dan Burnard (2009), caring merupakan suatu proses yang memberikan kesempatan kepada seseorang (baik pemberi asuhan (carrer) maupun penerima asuhan) untuk pertumbuhan pribadi, yang didukung dengan aspek-aspek pengetahuan, penggantian irama, kesabaran, kejujuran, rasa percaya, kerendahan hati, harapan dan keberanian. 
  • Menurut Potter dan Perry (2005), caring adalah suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, menunjukkan perhatian, perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi yang merupakan kehendak keperawatan. 

Karakteristik Caring 

Menurut Meidiana (2007), karakteristik caring adalah sebagai berikut:
  1. Be ourself, sebagai manusia harus jujur, dapat dipercaya, tergantung pada orang lain.
  2. Clarity, keinginan untuk terbuka dengan orang lain.
  3. Respect, selalu menghargai orang lain.
  4. Separateness, dalam caring perawat tidak terbawa dalam depresi atau ketakutan dengan orang lain.
  5. Freedom, memberi kebebasan kepada orang lain untuk mengekspresikan perasaannya.
  6. Empathy, mengalami emosi yang serupa dengan emosi orang lain, mengetahui apa yang orang lain rasakan dan pikirkan. 
  7. Communicative, komunikasi verbal dan non verbal harus menunjukan kesesuaian dan evaluasi dilakukan secara bersama-sama.

Indikator Caring 

Menurut Watson (2007), terdapat sepuluh indikator dalam membangun pribadi caring pada perawat, yaitu:
  1. Pembentukan sistem nilai humanistik dan altruistic. Perawat menumbuhkan rasa puas karena mampu memberikan sesuatu kepada klien. Selain itu, perawat juga memperlihatkan kemampuan diri dengan memberikan pendidikan kesehatan pada klien.
  2. Memberikan kepercayaan-harapan dengan cara memfasilitasi dan meningkatkan asuhan keperawatan yang holistik. Di samping itu, perawat meningkatkan perilaku klien dalam mencari pertolongan kesehatan. 
  3. Menumbuhkan kesensitifan terhadap diri dan orang lain. Perawat belajar menghargai kesensitifan dan perasaan klien, sehingga ia sendiri dapat menjadi lebih sensitif, murni, dan bersikap wajar pada orang lain. 
  4. Mengembangkan hubungan saling percaya. Perawat memberikan informasi dengan jujur, dan memperlihatkan sikap empati yaitu turut merasakan apa yang dialami klien. Sehingga karakter yang diperlukan dalam faktor ini antara lain adalah kongruen, empati, dan kehangatan.
  5. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif klien. Perawat memberikan waktunya dengan mendengarkan semua keluhan dan perasaan klien. 
  6. Penggunaan sistematis metoda penyelesaian masalah untuk pengambilan keputusan. Perawat menggunakan metoda proses keperawatan sebagai pola pikir dan pendekatan asuhan kepada klien. 
  7. Peningkatan pembelajaran dan pengajaran interpersonal, memberikan asuhan mandiri, menetapkan kebutuhan personal, dan memberikan kesempatan untuk pertumbuhan personal klien.
  8. Menciptakan lingkungan fisik, mental, sosiokultural, dan spritual yang mendukung. Perawat perlu mengenali pengaruh lingkungan internal dan eksternal klien terhadap kesehatan dan kondisi penyakit klien. 
  9. Memberi bimbingan dalam memuaskan kebutuhan manusiawi. Perawat perlu mengenali kebutuhan komprehensif diri dan klien. Pemenuhan kebutuhan paling dasar perlu dicapai sebelum beralih ke tingkat selanjutnya.
  10. Mengijinkan terjadinya tekanan yang bersifat fenomenologis agar pertumbuhan diri dan kematangan jiwa klien dapat dicapai. Kadang-kadang seorang klien perlu dihadapkan pada pengalaman/pemikiran yang bersifat profokatif. Tujuannya adalah agar dapat meningkatkan pemahaman lebih mendalam tentang diri sendiri. 

Langkah-Langkah Proses Caring 

Menurut Watson (2007), terdapat empat langkah dalam proses caring, yaitu pengkajian, perencanaan, pengimplementasian dan proses evaluasi. Adapun penjelasan langkah-langkah proses caring adalah sebagai berikut:
  1. Pengkajian. Proses caring pada tahap ini meliputi pengamatan/observasi, mengidentifikasi, melakukan review masalah, menggunakan pengetahuan dan konseptual dari berbagai literatur yang dapat untuk diterapkan, membentuk konseptualisasi kerangka kerja yang digunakan untuk mengkaji masalah dan pengkajian juga meliputi pendefinisian variabel yang akan diteliti dalam menyelesaikan masalah.
  2. Perencanaan. Perencanaan dapat membantu menentukan bagaimana variabel-variabel akan diteliti dan diukur, meliputi pendekatan konsep atau design untuk menyelesaikan masalah yang mengacu pada asuhan keperawatan dan meliputi penentuan data yang akan dikumpulkan pada siapa dan bagaimana data tersebut dikumpulkan. 
  3. Implementasi. Implementasi adalah tindakan yang dilakukan berdasarkan dari rencana yang telah disusun berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan. 
  4. Evaluasi. evaluasi adalah metode, proses analisa, serta efek dari tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang meliputi intervensi hasil, tingkat dimana suatu tujuan tercapai atau tidak, dana apakah hasil yang didapat dapat digeneralisasikan.

Faktor yang Mempengaruhi Caring 

Menurut Gibson, James dan Jhone (2000), terdapat tiga faktor yang mempengaruhi sikap caring, yaitu:
  1. Faktor individu. Variabel individu dikelompokkan pada sub variabel kemampuan dan keterampilan, latar belakang, dan demografis. Sub variabel kemampuan dan keterampilan merupakan faktor utama yang mempengaruhi perilaku individu. Sub variabel demografis mempunyai efek tidak langsung pada perilaku dan kinerja individu.
  2. Faktor psikologis. Variabel psikologik merupakan hal yang kompleks dan sulit diukur. Variabel ini terdiri atas sub variabel sikap, kepribadian, belajar, dan motivasi. Faktor ini banyak dipengaruhi oleh keluarga, tingkat sosial, pengalaman, dan karakteristik demografis. 
  3. Faktor organisasi. Organisasi adalah suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungannya. Variabel organisasi yang mempengaruhi kinerja karyawan meliputi; sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur, dan desain pekerjaan.

Daftar Pustaka

  • Watson, J. 2007. Theory of Human Caring. Danish Clinical Nursing Journal. Online: www.uchsc.edu/nursing/caring.
  • Anjaswarni, T. 2002. Analisis tingkat kepuasan klien terhadap perilaku caring perawat di Ruang rawat instalasi rawat inap RSUD Saiful Anwar Malang. Jakarta: FIKUI.
  • Meidiana, Dwidiyanti. 2007. Caring kunci sukses perawat/ners mengamalkan ilmu. Semarang: Hasani.
  • Burnard, Philip dan Morrison, Paul. 2009. Caring & Communicating. Jakarta: EGC.
  • Potter, P.A, dan Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta: EGC.
  • Gibson, James, L. & John. 2000. Organisasi dan manajemen: perilaku, struktur, proses. Jakarta: Erlangga.
PERHATIAN
Jika ingin mengcopy-paste referensi dari KajianPustaka.com, mohon untuk menambahkan sumber rujukan di daftar pustaka dengan format berikut:
Riadi, Muchlisin. (). Perilaku Caring Perawat (Pengertian, Karakteristik, Indikator dan Proses). Diakses pada , dari https://www.kajianpustaka.com/2019/12/perilaku-caring-perawat.html