Lansia (Pengertian, Batasan, Kelompok dan Teori Penuaan)
Daftar Isi
Menurut undang-undang No.23 tahun 1992 tentang kesehatan, lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan sosial. Perubahan ini akan memberikan pengaruh pada seluruh aspek kehidupan, termasuk kesehatannya. Oleh karena itu, kesehatan usia lanjut perlu mendapatkan perhatian khusus dengan tetap dipelihara dan ditingkatkan agar selama mungkin dapat hidup secara produktif sesuai dengan kemampuan sehingga dapat ikut serta berperan aktif dalam pembangunan.
Menurut Fatmah (2010), lansia merupakan proses alamiah yang terjadi secara berkesinambungan pada manusia dimana ketika menua seseorang akan mengalami beberapa perubahan yang pada akhirnya akan mempengaruhi keadaan fungsi dan kemampuan seluruh tubuh. Sedangkan menurut Wahyudi (2008), lansia adalah seseorang yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupan. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan mengalami suatu proses yang disebut Aging Process atau proses penuaaan.
Menurut Maryam (2008), terdapat beberapa istilah lanjut usia, antara lain manusia lanjut usia (manula), manusia usia lanjut (lansia), usia lanjut (usila), serta ada yang menyebut golongan lanjut umur (glamur). Menurut Undang-undang No.13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia, seseorang dikatakan lanjut usia apabila telah mencapai usia 60 (enam puluh tahun) ke atas. Sedangkan menurut WHO lanjut usia meliputi usia pertengahan (Middle Age), yaitu kelompok dengan rentang usia 45-59 tahun, usia lanjut (Elderly), yaitu kelompok dengan rentang usia antara 60-70 tahun, lanjut usia tua (Old), yaitu kelompok dengan rentang usia antara 75-90 tahun, dan usia sangat tua (Very Old) kelompok dengan rentang usia 90 tahun ke atas.
Batasan dan Kelompok Lansia
Terdapat beberapa versi dalam pembagian kelompok lansia berdasarkan batasan umur, yaitu sebagai berikut (Fatmah, 2010):a. Menurut WHO, lansia dibagi menjadi empat kelompok, yaitu:
- Usia pertengahan (middle age): usia 45-59 tahun.
- Lansia (elderly): usia 60-74 tahun.
- Lansia tua (Old): usia 75-90 tahun.
- Usia sangat tua (Very Old): usia diatas 90 tahun.
b. Menurut Departemen RI, lansia dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
- Virilitas (Prasenium): masa persiapan usia lanjut yang menampakan kematangan jiwa (usia 55-59 tahun).
- Usia lanjut dini (Senescen): kelompok yang mulai memasuki masa usia lanjut dini (60-64 tahun).
- Lansia beresiko tinggi untuk menderita berbagai penyakit degeneratif: usia diatas 65 tahun.
c. Menurut Jos Masdani (psikolog dari Universitas Indonesia), membagi kedewasaan manusia menjadi empat kelompok, yaitu:
- Fase Iuventus (usia 25-40 tahun).
- Fase verilitas (usia 40-50 tahun).
- Fase Prasenium (usia 55-65tahun).
- Fase senium (usia 65 tahun hingga tutup usia).
d. Menurut Hurlock, lanjut usia dibagi menjadi dua tahap, yaitu:
- Early old age (usia 60 - 70 tahun).
- Advanced old age (usia > 70 tahun).
e. Menurut Burnsie, lansia dibagi menjadi empat tahap, yaitu:
- Young old (usia 60-69 tahun).
- Middle age old (usia 70-79 tahun).
- Old-old (usia 80-89 tahun).
- Very old-old (usia>90 tahun).
Teori Penuaan
Menurut Stanley dan Patricia (2007), terdapat beberapa teori mengenai penuaan, yaitu sebagai berikut:a. Teori Biologis
Teori biologis yaitu teori yang mencoba untuk menjelaskan proses fisik penuaan, termasuk perubahan fungsi dan struktur, pengembangan, panjang usia dan kematian.perubahan-perubahan dalam tubuh termasuk perubahan molekular dan seluler dalam sistem organ utama dan kemampuan untuk berfungsi secara adekuat dan melawan penyakit.- Teori Genetika. Teori sebab akibat menjelaskan bahwa penuaan terutama dipengaruhi oleh pembentukan gen dan dampak lingkungan pada pembentukan kode etik. Penuaan adalah suatu proses yang secara tidak sadar di wariskan yang berjalan dari waktu mengubah sel atau struktur jaringan. Berdasarkan hal tersebut maka, perubahan rentang hidup dan panjang usia telah ditentukan sebelumnya.
- Teori dipakai dan rusak. Teori ini mengusulkan bahwa akumulasi sampah metabolik atau zat nutrisi dapat merusak sintesis DNA, sehingga mendorong malfungsi molekular dan akhirnya malfungsi organ tubuh. Pendukung teori ini percaya bahwa tubuh akan mengalami kerusakan berdasarkan suatu jadwal.
- Riwayat lingkungan. Menurut teori ini, faktor-faktor di dalam lingkungan (misalnya, karsinogen dari industri cahaya matahari, trauma dan infeksi) dapat membawa perubahan dalam proses penuaan. Walaupun faktor-faktor ini diketahui dapat mempercepat penuaan, dampak dari lingkungan lebih merupakan dampak sekunder dan bukan merupakan faktor utama dalam penuaan.
- Teori imunitas. Teori ini menggambarkan suatu kemunduran dalam sistem imun yang berhubungan dengan penuaan. Ketika orang bertambah tua, pertahanan mereka lebih rentan untuk menderita berbagai penyakit seperti kanker dan infeksi. Seiring dengan berkurangnya fungsi imun, terjadilah peningkatan dalam respon autoimun tubuh.
- Teori neuroendokrin. Teori-teori biologi penuaan, berhubungan dengan hal-hal seperti yang telah terjadi pada struktur dan sel, serta kemunduran fungsi sistem neuroendokrin. Proses penuaan mengakibatkan adanya kemunduran sistem tersebut sehingga dapat mempengaruhi daya ingat lansia dan terjadinya beberapa penyakit yang berkaitan dengan sistem endokrin.
b. Teori Psikologis
Teori ini memusatkan perhatian pada perubahan sikap dan perilaku yang menyertai peningkatan usia, sebagai lawan dari implikasi biologi pada kerusakan anatomis. Perubahan sosiologis dikombinasikan dengan perubahan psikologis.- Teori kepribadian. Kepribadian manusia adalah suatu wilayah pertumbuhan yang subur dalam tahun-tahun akhir kehidupannya dan telah merangsang penelitian yang pantas di pertimbangkan. Teori kepribadian menyebutkan aspek-aspek pertumbuhan psikologis tanpa menggambarakn harapan atau tugas spesifik lansia.
- Teori tugas perkembangan. Erickson menguraikan tugas utama lansia adalah mampu melihat kehidupan seseorang sebagai kehidupan yang di jalani dengan integritas. Dengan kondisi tidak adanya pencapaian pada perasaan bahwa ia telah menikmati kehidupan yang baik, maka lansia tersebut berisiko untuk disibukkan dengan rasa penyesalan atau putus asa.
- Teori disengagement (Teori Pembebasan). Suatu proses yang menggambarkan penarikan diri oleh lansia dari peran bermasyarakat dan tanggung jawabnya.
- Teori aktifitas. Lawan langsung dari teori pembebasan adalah teori aktivitas penuaan, yang berpendapat bahwa jalan menuju panuaan yang sukses adalah dengan cara tetap aktif.
- Teori kontinuitas. Teori ini juga dikenal dengan teori perkembangan. Teori ini menekankan pada kemampuan koping individu sebelumnya dan kepribadian sebagai dasar untuk memprediksi bagaimana seseorang akan dapat menyesuaikan diri terhadap penuaan.
Daftar Pustaka
- Fatmah. 2010. Gizi Usia Lanjut. Jakarta: Erlangga.
- Wahyudi, Nugroho. 2008. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: EGC.
- Maryam, Siti. 2008. Menengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika.
- Stanley, M., dan Patricia, G.B. 2007. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.