Prestasi Akademik (Pengertian, Fungsi, Jenis, Ukuran dan Faktor yang Mempengaruhi)
Prestasi akademik adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan suatu pencapaian yang diperoleh dari hasil belajar seseorang dalam jangka waktu tertentu berupa pemahaman, penerapan, daya analisis, dan evaluasi yang dinyatakan dalam bentuk angka atau simbol tertentu melalui penilaian yang dilakukan secara langsung oleh guru atau menggunakan tes yang dibakukan.
Prestasi akademik merupakan perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku atau kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar. Perwujudan bentuk hasil proses belajar tersebut dapat berupa pemecahan lisan maupun tulisan, dan ketrampilan serta pemecahan masalah langsung dapat diukur atau dinilai dengan menggunakan tes yang standar.
Berikut definisi dan pengertian prestasi akademik dari beberapa sumber buku:
- Menurut Djamarah (2002), prestasi akademik adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil akhir dari aktivitas belajar.
- Menurut Azwar (2002), prestasi akademik adalah bukti peningkatan atau pencapaian yang diperoleh seorang siswa sebagai pernyataan ada tidaknya kemajuan atau keberhasilan dalam program pendidikan.
- Menurut Suryabrata (2006), prestasi akademik adalah hasil belajar terakhir yang dicapai oleh siswa dalam jangka waktu tertentu, yang mana di sekolah prestasi akademik siswa biasanya dinyatakan dalam bentuk angka atau simbol tertentu.
- Menurut Chaplin (2001), prestasi akademik adalah satu tingkat khusus perolehan atau hasil keahlian karya akademik yang dinilai oleh guru-guru, lewat tes yang dibakukan, atau lewat kombinasi kedua hal tersebut.
- Menurut Winkel (1996), prestasi akademik adalah proses belajar yang dialami siswa untuk menghasilkan perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman, penerapan, daya analisis, dan evaluasi.
- Menurut Sobur (2006), prestasi akademik adalah istilah untuk menunjukkan suatu pencapaian tingkat keberhasilan tentang suatu tujuan, karena suatu usaha belajar telah dilakukan oleh seseorang secara optimal.
Fungsi Penilaian Prestasi Akademik
Penilaian prestasi akademik berfungsi untuk mengetahui kesiapan peserta didik dalam proses belajarnya, yang mana dari penilaian ini juga akan mempermudah tenaga pendidik dalam memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
Menurut Djiwandono (2002), beberapa fungsi penilaian prestasi akademik adalah sebagai berikut:
- Untuk mengetahui taraf kesiapan siswa untuk menempuh tingkat pendidikan tertentu. Informasi ini sangat berharga bagi pendidik dalam memberikan pengajaran kepada siswa di dalam kelas. Adapun informasi tersebut berguna untuk tiga hal, yaitu 1) mengelompokkan siswa pada kelas berdasarkan tingkat kesiapan mereka, 2) mengetahui kelemahan dan kelebihan siswa dalam dasar belajar sehingga sesuai dengan kelemahan dan kelebihan siswa tersebut, dan 3) sebagai dasar untuk mengadakan diagnosa terhadap kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa.
- Untuk mendapatkan informasi dalam memberikan bimbingan tentang jenis pendidikan yang cocok untuk siswa tersebut. Dengan penilaian yang dilakukan dapat diketahui segala potensi yang dimiliki oleh siswa. Berdasarkan potensi yang dimiliki siswa dapat diperkirakan jurusan apakah yang paling cocok untuk siswa tersebut di kemudian hari. Dengan penilaian akademik dapat dihindari adanya salah pilih dalam penentuan jurusan.
- Untuk membandingkan apakah prestasi yang dicapai oleh siswa sesuai dengan kapasitasnya. Jika dalam suatu mata pelajaran siswa memperoleh nilai yang lebih rendah dari kapasitasnya, maka perlu dicari faktor-faktor penghambatnya agar siswa dapat mencapai prestasi sesuai dengan kapasitasnya.
- Untuk mengetahui apakah siswa cukup matang untuk melanjutkan ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi. Apabila hasil penilaian akademik siswa memperoleh hasil yang baik maka dapat dianggap siswa cukup matang untuk melanjutkan ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi.
- Untuk mengadakan seleksi guna memperoleh siswa-siswa yang sesuai dengan syarat suatu jenis pendidikan tertentu, maka perlu diadakan seleksi terhadap calon siswa. Hasil penilaian yang dilaksanakan dapat memberikan gambaran yang cukup jelas mana calon siswa yang memenuhi syarat untuk jenis pendidikan tersebut.
Ukuran Prestasi Akademik
Menurut Azwar (1995), prestasi akademik dapat dilihat atau diukur berdasarkan beberapa indikator, antara lain yaitu sebagai berikut:
- Nilai rapor. Dengan nilai rapor, kita dapat mengetahui prestasi belajar siswa. Siswa yang nilai rapornya baik dikatakan prestasinya tinggi, sedangkan yang nilainya jelek dikatakan prestasi belajarnya rendah.
- Indeks prestasi akademik. Indeks prestasi akademik adalah hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka atau simbol. Indeks prestasi dapat digunakan sebagai tolak ukur prestasi belajar seseorang setelah menjalani proses belajar.
- Angka kelulusan. Angka kelulusan merupakan suatu hasil yang diperoleh selama melaksanakan suatu pendidikan dalam institusi tertentu, dan hasil ini juga menjadi indikator penting prestasi belajar.
- Predikat kelulusan. Predikat kelulusan merupakan status yang disandang oleh seseorang dalam menyelesaikan suatu pendidikan yang ditentukan oleh besarnya indeks prestasi yang dimiliki.
- Waktu tempuh pendidikan. Waktu tempuh pendidikan seseorang dalam menyelesaikan studinya menjadi salah satu ukuran prestasi, yang menyelesaikan studinya lebih awal menandakan prestasinya baik, sebaliknya waktu tempuh pendidikan yang melebihi waktu normal menandakan prestasi yang kurang baik.
Macam-macam Prestasi Akademik
Menurut Crow (1989), prestasi akademik dapat dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu:
- Kemampuan bahasa. Semakin berkembangnya seseorang menuntut ia untuk memiliki penalaran yang lebih tinggi, hal tersebut sangat bergantung pada penggunaan bahasa. Bahasa adalah alat untuk membangun dan membentuk hubungan yang memperluas pengetahuan.
- Kemampuan matematika. Kemampuan berhitung mempunyai fungsi yaitu menekankan berpikir dalam menghadapi situasi yang memerlukan pengalaman-pengalaman yang berhubungan dengan angka.
- Kemampuan ilmu pengetahuan/sains. Dalam dunia yang dipenuhi dengan produk-produk kerja ilmiah, literasi sains menjadi suatu keharusan bagi setiap orang. Setiap orang perlu menggunakan informasi ilmiah untuk melakukan pilihan yang dihadapinya setiap hari. Melalui studi ilmu pengetahuan bertambahlah pengetahuan siswa tentang dunia.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik
Menurut Syah (2002), terdapat beberapa faktor yang dianggap mempengaruhi kemampuan prestasi akademik seseorang, antara lain yaitu sebagai berikut:
1. Kemampuan intelektual
Tingkat intelektual individu menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Semakin tinggi kecerdasan individu, maka semakin besar pula peluang individu tersebut dalam meraih kesuksesan. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah kecerdasan individu, maka semakin kecil pula kesempatan individu tersebut untuk meraih kesuksesan.
2. Minat
Minat adalah suatu kecenderungan individu untuk merasa tertarik dan senang terhadap bidang studi atau materi pembelajaran. Pencapaian prestasi akademik dapat dipengaruhi oleh minat individu. Misalnya adalah individu yang sangat tertarik dan menaruh minat dengan mata pelajaran Bahasa Inggris. Individu tersebut selalu memusatkan perhatiannya dan akan belajar lebih giat dan pada akhirnya individu tersebut akan mencapai prestasi yang memuaskan juga.
3. Bakat khusus
Bakat khusus merupakan suatu kemampuan individu yang menonjol dalam suatu bidang. Bakat seseorang dapat meramalkan prestasi akademik di masa mendatang. Prestasi yang diraih individu tersebut akan merefleksikan bakat individu tersebut.
4. Motivasi untuk berprestasi
Motivasi adalah suatu dorongan pada individu dalam melakukan sesuatu untuk mencapai kesuksesan. Motivasi merupakan dorongan internal (ide, emosi, kebutuhan fisik) yang menyebabkan seseorang melakukan sesuatu. Motivasi berprestasi adalah suatu kemauan yang mendorong individu untuk melakukan tugas-tugas untuk mendapatkan suatu prestasi atau kesuksesan. Motivasi yang rendah pada individu akan menyebabkan individu kurang bersemangat untuk mengikuti proses pembelajaran. Demikian pula sebaliknya, semakin tinggi motivasi maka semakin cepat juga kesuksesan yang hendak dicapai.
5. Sikap
Sikap adalah keputusan untuk melakukan suatu tindakan yang didasarkan pada keyakinan individu. Individu yang bersikap positif akan selalu memandang proses pembelajaran sebagai sesuatu yang bermanfaat bagi individu tersebut. Demikian pula sebaliknya, individu yang memiliki sikap negatif terhadap proses pembelajaran akan menganggap proses tersebut sebagai sesuatu yang tidak manfaat.
6. Kondisi fisik dan mental
Prestasi belajar individu dapat dipengaruhi oleh kondisi fisik dan mental. Kondisi fisik yang kurang sehat akan mempengaruhi proses berpikir individu dan mengakibatkan penurunan konsentrasi untuk mengikuti proses pembelajaran. Kondisi mental yang mempengaruhi prestasi belajar individu dapat berupa kestabilan jiwa dan keadaan emosional. Kestabilan jiwa dan keadaan emosional dapat menjadi faktor yang mempengaruhi konsentrasi individu ketika belajar maupun ujian di sekolah.
7. Kemandirian
Kemandirian adalah suatu pengalaman untuk mengatur tingkah laku, mengambil inisiatif, menyeleksi dan mengarahkan keputusan untuk menentukan tujuan hidup tanpa pengaruh orang tua maupun norma kelompok. Siswa yang mandiri adalah siswa yang memiliki sifat kreatif, inisiatif, tekun dan tanggung jawab. Siswa yang mandiri akan meningkatkan prestasi belajar mereka.
8. Lingkungan sekolah
Salah satu lingkungan yang mempengaruhi prestasi akademik adalah sekolah. Proses pembelajaran ditentukan oleh sarana dan prasarana, efektivitas mengajar guru, kurikulum pengajaran dan interaksi guru terhadap siswa. Prestasi belajar siswa dapat tercapai bila lingkungan sekolah juga berperan dalam meningkatkan prestasi, misalnya menyelenggarakan lomba cerdas cermat antar siswa atau kelas, kelengkapan fasilitas sekolah (LCD, proyektor, papan tulis), tenaga pendidik yang memiliki kompetensi.
9. Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga juga mempengaruhi prestasi akademik khususnya orang tua. Pola asuh keadaan sosial ekonomi dan sosial kultural menentukan keberhasilan individu. Apabila keluarga mendorong dan membimbing terhadap aktivitas belajar anak seperti pemilihan sekolah, penyediaan sarana belajar, dukungan langsung dari orang tua, maka anak akan memperoleh prestasi akademik yang tinggi.
10. Lingkungan situasional
Faktor-faktor yang termasuk di dalamnya adalah keadaan sosial budaya, keadaan negara dan politik ekonomi. Keadaan-keadaan tersebut dapat mempengaruhi proses pembelajaran. Contoh faktor Sosial Budaya yang mempengaruhi prestasi akademik adalah pergaulan dengan teman sebaya. Keadaan negara yang mempengaruhi prestasi adalah kebijakan dan anggaran yang disediakan untuk sekolah dan masyarakat kurang mampu untuk sekolah. Contoh faktor politik ekonomi yang mempengaruhi prestasi adalah keadaan krisis ekonomi.
Daftar Pustaka
- Djamarah, S.B. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
- Azwar, S. 2002. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
- Suryabrata, Sumadi. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
- Chaplin, J.P. 2001. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
- Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
- Sobur, A. 2006. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.
- Djiwandono. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
- Azwar, Saifuddin. 1995. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
- Crow, A. dan Crow, L. 1989. Psychologi Pendidikan. Yogyakarta: Nur Cahaya.
- Syah. M. 2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya.