Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Coworking Space (Pengertian, Nilai, Jenis-jenis, dan Aktivitas)

Coworking space atau ruang kerja bersama adalah lingkungan kerja (kantor) yang digunakan oleh orang-orang yang bekerja sendiri atau bekerja untuk perusahaan yang berbeda-beda. Coworking space merupakan penyewaan ruang kerja yang digunakan secara bersama-sama dan terbuka dengan pengguna lainnya dengan penggunaan waktu yang fleksibel. Coworking space digunakan oleh orang-orang dengan latar yang berbeda-beda seperti; enterpreneur, freelancer, startup, asosiasi, konsultan, investor, artis, peneliti, pelajar, dan lain sebagainya.

Coworking Space (Pengertian, Nilai, Jenis-jenis, dan Aktivitas)

Coworking space mengusung konsep open space sehingga membuat setiap individu di dalam coworking space dapat lebih aktif berinteraksi dan membentuk kolaborasi satu sama lain. Coworking space membuat jaringan kerja baru yang saling terkoneksi dengan berbagai disiplin ilmu, setiap orang bisa bekerja-sama dengan berbagai kelompok pekerja, komunitas, dan individu lainnya. Fasilitas ini mengaplikasikan tempat bekerja dengan konsep layaknya kafe dan tidak kaku seperti tempat kerja konvensional karena tidak memiliki sekat antar ruang kerjanya.

Coworking Space pada dasarnya adalah penyewaan meja kerja di ruang terbuka untuk waktu yang fleksibel. Sebagai bentuk baru dari rental office, ruang tersebut bersifat berbagi pakai dengan orang lain untuk menekan biaya sewa. Selain itu, desain meja dan kursi sengaja diciptakan menyerupai meja kerja pada umumnya lengkap dengan lampu kerja dan stop kontak yang memadai. Pengunjung juga akan mendapatkan paket minuman dan makanan ringan, layanan Wi-Fi berkecepatan tinggi, loker penyimpanan barang, serta akses menggunakan mesin fax, printer, dan scanner yang telah disediakan.

Nilai-nilai dalam Coworking Space 

Coworking space merupakan sebuah lingkungan kerja yang menawarkan gaya kerja yang kolaboratif, fleksibel, dan mandiri yang didasarkan pada saling percaya dan berbagi pengetahuan dan nilai-nilai antar anggotanya. Menurut Stumpf (2013), nilai-nilai yang ditawarkan dalam coworking space adalah sebagai berikut:

a. Komunitas 

Memiliki komunitas yang kuat dan yang memberi rasa memiliki adalah nilai yang paling penting dalam coworking space. Hal ini dilihat sebagai faktor keberhasilan dari coworking space tergantung pada komunitasnya. Coworking space tidak dilihat sebagai layanan yang satu arah melainkan hubungan dua arah. Orang yang memanfaatkan juga memberi kontribusi kepada yang lainnya. Orang yang bekerja pada coworking space disebut sebagai Community Manager yang memiliki peran mendorong dan mendukung komunitas. Dalam sebuah perusahaan konvensional karyawan juga membangun komunitas. Karyawan bekerja sama sebagai rekan dan kemudian dapat menjadi teman. Sedangkan untuk freelancer keterikatan sosial semacam ini sering hilang. Para freelancer datang ke Coworking space untuk menjadi bagian dari sebuah kelompok sosial.

b. Aksesibilitas 

Nilai ini memiliki empat aspek yang berbeda. Pertama Coworking space dapat diakses untuk orang atau kelompok yang sangat beragam. Orang harus merasa disambut dan suasana harus hangat. Kedua, aksesibilitas secara keuangan. Coworking space merupakan sebuah layanan dalam kelompok sosial dan harga sewa meja kerja harus serendah mungkin. Ketiga, bersikap terbuka dan menyambut tamu misalnya saat acara-acara komunitas. Keempat, yaitu aksesibilitas secara fisik bagi penyandang cacat.

c. Kolaborasi 

Freelancer atau enterpreneur umumnya dapat bekerja sendiri dibanding dengan pegawai pada perusahaan konvensional. Tapi para freelancer dan enterpreneur ini tetap masih bisa bekerja sama dan hal ini yang sangat diapresiasi pada Coworking space. Dalam komunitas di Ccoworking space, coworkers dapat menemukan layanan spesialis yang dibutuhkan (misalnya desainer web), atau coworkers dapat berbagi ide satu sama lain untuk mendapatkan umpan balik. Selain itu, melalui kerjasama bahkan layanan baru atau bisnis baru dapat lahir dan menyebabkan kemitraan profesional antar coworkers. Nilai inti disini adalah kesediaan individu untuk bekerja dengan orang lain. Kolaborasi termasuk juga dalam arti saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

d. Komunikasi 

Manfaat dari Coworking space hanya dapat dirasakan melalui komunikasi. kesediaan untuk secara aktif berbagi pengetahuan dan belajar dari orang lain merupakan hal yang penting dalam coworking space. Tanpa komunikasi orang-orang hanya akan menjadi semacam orang luar yang hanya memanfaatkan namun tidak berkontribusi.

e. Keterbukaan 

Keterbukaan memiliki arti pola pikir yang terbuka terhadap ide-ide baru dan sudut pandang yang berbeda, terbuka untuk mengubah pola pikir sendiri dan terbuka untuk belajar dan mengajar setiap waktu. Prasyarat keterbukaan adalah kepercayaan, tanpa kepercayaan misalnya bahwa ide mereka tidak ada yang akan mencuri, berbagi ide menjadi hal yang mustahil. Sehingga tanpa adanya keterbukaan, beberapa manfaat dari kerja bersama seperti umpan balik yang berkualitas tidak dapat direalisasikan.

f. Kreativitas 

Sebagian besar coworkers bekerja di industri kreatif, mereka dituntut harus selalu kreatif dan sikap itu dapat dibagi pada orang lain. Bekerja pada Coworking space tidaklah rutin. Dalam Coworking space ruang dan komunitas selalu berubah dari waktu ke waktu. Perubahan secara terus menerus tersebut merupakan hasil dari keberlanjutan kreativitas dan inovasi. Untuk menganggapi perkembangan tersebut, penting untuk selalu menyesuaikan dengan komunitas pada Coworking space. Ide-ide baru dipahami sebagai dasar dan prasyarat untuk memecahkan setiap masalah.

Jenis-jenis Coworking Space 

Menurut Prayanti (2016), berdasarkan fungsinya, coworking space dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut: 

  1. Midsize & Big Community Coworking Spaces. Coworking space ini merupakan tipe yang ada pada umumnya. Coworking space ini memberikan tempat dan layanan untuk 40 pekerja yang tidak dikhususkan untuk perusahaan/industri tertentu. Hal ini memungkinkan coworking space untuk memperluas, memperbanyak kapasitas, maupun mengubah desain untuk coworking space itu sendiri.
  2. Small Community Coworking Spaces. Hampir sama seperti big community coworking space, namun kapasitas yang diberikan coworking space ini lebih sedikit, yaitu sekitar 10 tempat bekerja, sehingga suasana coworking space ini menjadi lebih dekat dan seperti keluarga. 
  3. Corporate Powered Coworking Spaces. Coworking space yang menyediakan tempat kerja terbatas hanya untuk perusahaan tertentu. Coworking space ini bertujuan sebagai tambahan tempat untuk mengembangkan perusahaan, seperti melakukan riset, inovasi, meningkatkan kinerja , serta pendapatan perusahaan. Maka dari itu, akses nya terbatas, dan kemungkinan hanya memberikan layanan kepada freelance, pekerja, maupun perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan yang mendirikan coworking space tersebut. 
  4. University Related Coworking Spaces. Coworking space ini merupakan tempat untuk sarana pembelajaran, pengembangan maupun pengaplikasian ilmu para pelajar dan mahasiswa. Tempat ini dapat dijadikan tempat praktek dan berlatih dari pendidikan yang telah pelaku akademisi dapatkan. Biasanya coworking space tipe ini didirikan oleh institusi/universitas maupun dari mahasiswa itu sendiri. 
  5. Pop-Up Coworking Spaces. Coworking space ini digunakan oleh komunitas aktif tertentu yang sifatnya sementara. Biasanya tempat ini hanya digunakan sebagai percobaan terhadap coworking space permanent yang akan dibangun dimasa mendatang. Dengan kata lain, coworking space ini dibangun pemiliknya hanya untuk digunakan sementara waktu.
  6. Incubator. Merupakan area kerja berbasis sharing yang sama dengan coworking space, namun memiliki program pelatihan khusus untuk anggotanya yang mana setiap member wajib mengikuti dan menuntut hasil yang nyata dari pembelajaran di Incubator.

Selain itu, berdasarkan jenis penggunanya, coworking space dapat dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu sebagai berikut: 

  1. Total office. Merupakan tipe Coworking Space yang diperuntukkan bagi pekerja yang menetap sementara di sebuah tempat baru. Pada umumnya, bidang yang menggunakan Coworking Space tipikal ini adalah pengacara, akuntan, dan pekerja public relations yang membutuhkan tempat yang nyaman, sekaligus memberikan impresi yang baik bagi klien. Total Office tidak bersifat fun oriented namun menyerupai rupa kantor secara umum dengan furnitur formal. Tipikal ini menarik personal yang ingin bekerja di dalam suasana kantor namun menghindari kerumitan administrasi walaupun dengan rentang harga sewa yang di atas rata-rata. 
  2. Coworking Places. Merupakan tipe yang biasanya diperuntukkan untuk freelancer atau pekerja lepas yang bersifat dinamis. Pengguna Coworking Place akan menggunakan meja, bertemu orang-orang, berkumpul di dalam suatu atmosfer baik yang biasanya didominasi oleh pekerja usia muda. Jam buka melebihi jam kantor pada umumnya bahkan 24 jam dan cocok untuk digunakan untuk bertemu antar pekerja lepas ataupun komunitas untuk mengadakan kegiatan. Tipikal ini disewakan dengan harga yang lebih murah dibanding Rental Office.
  3. Startup-oriented incubators. Lebih diarahkan bagi pekerja dengan bisnis online serta startup yang membutuhkan lingkungan yang akan menghubungkan mereka ke startup lain sehingga menciptakan networking. Pada umumnya pemilik Coworking Space tipe ini hanya mengkhususkan bagi pengguna yang sifatnya startup. Keuntungan tipe ini adalah banyaknya pekerja muda dengan ide-ide baru yang bisa berkembang menjadi besar dan didedikasikan untuk mengubah dunia dan dengan energi tak terbatas. Startup-oriented incubators bahkan mungkin menawarkan dukungan, pendanaan, dan pelatihan. 

Aktivitas di dalam Coworking Space 

Terdapat beberapa aktivitas yang dapat dilakukan di area coworking space, antara lain yaitu: 

  1. Bekerja, belajar dll. Aktivitas utama pada coworking space adalah bekerja, baik secara individu maupun tim.
  2. Bertemu dengan klien. Bertemu dengan klien pada kafe maupun coworking space, kini menjadi hal yang biasa. Kafe dan coworking space menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi sebagai tempat pertemuan bisnis, karena suasananya tidak kaku seperti di kantor, namun tetap fleksibel untuk bekerja maupun wisata kuliner (minum/makan).
  3. Meeting. Tempat meeting tidak hanya terdapat pada coworking space, namun beberapa kafe yang terlepas dari coworking space juga memiliki ruang meeting yang biasanya berbeda level ketinggian lantai-nya untuk membedakan area meeting yang privat dengan area coworking space yang publik. 
  4. Seminar, diskusi dan sharing. Seminar, diskusi, atau sharing juga merupakan aktivitas utama yang terdapat pada coworking space. Aktivitas inilah yang menciptakan kolaborasi individu-individu yang berbeda latar belakang pekerjaannya menjadi aktivitas kolaborasi yang memberikan hasil yang positif dan kreatif. 
  5. Pelatihan. Coworking Space untuk pelatihan ini, biasa disebut incubator. Hanya beberapa coworking space yang memiliki aktivitas pelatihan. Pelatihan tersebut biasanya dilakukan secara berkala dan jadwalnya sudah diatur (contoh: start-up/perusahaan yang baru berkembang). 
  6. Makan dan minum. Kegiatan yang membuat aktivitas kerja menjadi lebih menyenangkan, sekaligus menjadi daya tarik ruang kerja ini.

Daftar Pustaka

  • Stumpf, C. 2013. Creativity & Space: The Power of Ba in Coworking Spaces.
  • Prayanti, C.I. 2016. Co-working Space di Kota Denpasar. Bali: Universitas Udayana.

PERHATIAN
Jika ingin mengcopy-paste referensi dari KajianPustaka.com, mohon untuk menambahkan sumber rujukan di daftar pustaka dengan format berikut:
Riadi, Muchlisin. (). Coworking Space (Pengertian, Nilai, Jenis-jenis, dan Aktivitas) . Diakses pada , dari https://www.kajianpustaka.com/2021/05/coworking-space.html