Self Management (Pengertian, Manfaat, Aspek dan Faktor yang Mempengaruhi)
Self management atau manajemen diri adalah kemampuan dalam diri seseorang untuk mengendalikan berbagai unsur dalam diri seperti fisik, emosi, perasaan, pikiran dan perilaku untuk mencapai hal-hal yang baik dan terarah meskipun upaya itu sulit. Self management merupakan bentuk paling dasar dari perilaku kebebasan seseorang dalam mengambil keputusan sendiri dari situasi yang sedang dihadapi hingga sebuah kontrol diri yang dimunculkan tanpa adanya kendala dari pihak luar.
Self management adalah prosedur yang menuntut individu untuk mengarahkan atau mengatur tingkah lakunya sendiri secara jelas, terukur dan berubah menjadi lebih baik. Self management dapat membantu seseorang menyelesaikan masalah, mengajarkan bagaimana cara mengelola segala kondisi yang dihadapi serta bagaimana mereka mengatur kehidupannya dalam bersikap dan berperilaku yang efektif di lingkungan tempat tinggalnya.
Berikut definisi dan pengertian self management atau manajemen diri dari beberapa sumber buku:
- Menurut Gie (1995), self management adalah dorongan yang berasal dari diri seseorang sehingga nantinya seseorang dapat mengendalikan kemampuannya untuk mencapai hal-hal yang baik.
- Menurut Ardini (2017), self management adalah seseorang memiliki keahlian untuk mengendalikan diri seperti fisik, emosi, pikiran, jiwa dengan memanfaatkan kemampuan yang dimiliki setiap individu.
- Menurut Komalasari (2014), self management adalah kemampuan individu untuk mengarahkan perilakunya atau kemampun untuk melakukan hal-hal yang terarah bahkan meskipun upaya-upaya itu sulit.
- Menurut Prijosaksono (2001), self management adalah kesungguhan dari setiap individu untuk dapat mengendalikan sepenuhnya keberadaan diri secara keseluruhan (fisik, emosi, mental atau pikiran, jiwa maupun rohnya) dan realita kehidupannya dengan memanfaatkan kemampuan yang dimilikinya.
- Menurut Novita (2010), self management adalah suatu kemampuan individu dalam mengatur dari berbagai unsur, seperti pikiran, perasaan, dan perilaku.
Tujuan dan Manfaat Self Management
Self management merupakan salah satu penerapan teori modifikasi perilaku gabungan behavioristik dan kognitif sosial. Self management dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar, mengontrol berat badan, mengurangi kebiasaan merokok, kebiasaan belajar yang buruk, kecemasan, mengurangi kebiasaan berkata jorok, dan lain-lain.
Self management adalah teknik konseling yang paling efektif, karena perubahan tingkah laku yang terjadi didasarkan pada kemauan, kesadaran dan kemampuan individu sendiri sehingga bertahan lebih lama. Individu akan menganggap bahwa keberhasilan tersebut bukan terjadi atas usahanya sendiri dan ada campur tangan orang lain yang berupa stimulus lingkungan, tetapi usaha diri sendirilah yang lebih berpengaruh.
Beberapa manfaat yang diperoleh dari self management atau manajemen diri adalah sebagai berikut:
- Membantu individu untuk dapat mengelola diri baik pikiran, perasaan dan perbuatan sehingga dapat berkembang secara optimal.
- Dengan melibatkan individu secara aktif maka akan menimbulkan perasaan bebas dari kontrol orang lain.
- Dengan meletakkan tanggung jawab perubahan sepenuhnya kepada individu maka dia akan menganggap bahwa perubahan yang terjadi karena usahanya sendiri dan lebih tahan lama.
- Individu dapat semakin mampu untuk menjalani hidup yang diarahkan sendiri dan tidak tergantung lagi pada konselor untuk berurusan dengan masalah mereka.
Aspek-aspek Self Management
Menurut Gie (1995), self management atau manajemen diri memiliki beberapa aspek, yaitu sebagai berikut:
a. Pendorong Diri (Self Motivation)
Pendorong diri (self motivation) merupakan adanya sebuah dorongan yang terdapat dalam diri seseorang yang bisa menambah semangat sehingga nantinya seseorang dapat melakukan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan adanya dorongan diri pada individu itu sendiri, maka dalam diri individu akan tumbuh minat dan keinginan kuat untuk memperoleh kesenangan atau sesuatu yang diinginkannya.
b. Penyusunan Diri (Self Organization)
Penyusunan diri (Self Organization) adalah sebuah aturan terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan diri seseorang sehingga dapat tercapainya efisiensi dalam kehidupan individu. Dapat dikatakan juga sebagai pengorganisasian diri. Jadi individu mampu mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan pikiran, tenaga, waktu maupun lainnya yang dapat membantu pembentukan self management.
c. Pengendalian Diri (Self Control)
Pengendalian diri (Self Control) adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengendalikan dirinya sendiri secara sadar sehingga dapat tercapainya sebuah keinginan serta tidak merugikan orang lain.
d. Pengembangan Diri (Self Development)
Pengembangan diri (self development) adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan kesadaran diri untuk mengembangkan sebuah potensi. Dengan adanya pengembangan diri seseorang dapat meningkatkan kemampuan dan potensi yang dimilikinya.
Langkah-langkah Self Management
Menurut Watson dan Tharp (2007), langkah-langkah atau tahapan dalam self management atau manajemen diri adalah sebagai berikut:
- Memilih tujuan (selecting goals). Tujuan harus ditetapkan satu per satu, dan harus diukur, dapat dicapai, positif, dan keterhubungannya bagi setiap individu. Hal ini adalah penting bahwa setiap harapan menjadi sebuah realistis.
- Menerjemahkan tujuan menjadi tujuan perilaku (translating goals into target behaviors). Identifikasi perilaku yang ditargetkan untuk perubahan. Suatu target yang telah dipilih untuk dilakukannya sebuah perubahan, mengantisipasi beberapa hambatan dan memikirkan bagaimana cara untuk menegosiasikannya.
- Pemantauan diri (self-monitoring). Mengamati perilaku sendiri dengan berhati-hati dan secara sistematis, dan membuat catatan perilaku dalam buku harian, mencatat segala perilaku beserta komentar-komentar tentang berbagai isyarat dan konsekuensi yang terkait.
- Membuat rencana perubahan (working out a plan for change). merancang sebuah program untuk mewujudkan perubahan yang sebenarnya. Berbagai rencana untuk tujuan yang sama bisa dirancang, masing-masing perencanaan tujuan bisa efektif. Beberapa jenis sistem penguatan diri diperlukan dalam rencana ini karena penguatan merupakan landasan terapi perilaku yang baru. Penguatan diri adalah strategi sementara yang digunakan sampai perilaku baru telah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. melakukan langkah-langkah untuk memastikan bahwa peningkatan yang dilakukan akan dipertahankan.
- Perencanaan tindakan evaluasi (evaluating an action plan). Rencana perubahan evaluasi digunakan untuk dapat menentukan tujuan yang akan tercapai. Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan dan bukan kejadian satu kali, dan perubahan diri adalah latihan seumur hidup.
Faktor yang Mempengaruhi Self Management
Menurut Junaidi (2010), beberapa faktor yang dianggap berpengaruh terhadap self management adalah sebagai berikut:
- Kesehatan (health). Dengan adanya penyesuaian diri maka kesehatan fisik menjadi hal yang paling penting bagi seseorang. Karena untuk mencapai kesehatan antara perasaan dan emosi seseorang harus seimbang.
- Ketrampilan (skill). Seseorang yang mampu mengatur kehidupannya, dilihat bahwa orang tersebut mampu melakukannya apa tidak, maka individu tersebut dapat menyimpulkan untuk menjadi orang yang memiliki beberapa keahlian dibidang tertentu, maka terwujudlah tujuan dalam hidupnya.
- Aktivitas (action). Seseorang yang memiliki imajinasi moral yang tinggi maka orang tersebut dapat dikatakan sebagai orang yang mampu mengembangkan aktivitas hidupnya, sehingga nantinya dapat memberikan manfaat bagi dirinya dan bagi orang lain.
- Identitas diri (identity). Identitas diri adalah sebuah rancangan yang mengharuskan individu untuk menata prinsip secara konsisten. Dan untuk mengukur pemahaman seseorang dan memberikan penilaian terhadap keadaan diri yang dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan sebuah tindakan.