Dompet Digital (E-Wallet) - Sistem, Jenis dan Penggunaan
E-Wallet (Electronic Wallet) atau dompet digital adalah suatu aplikasi, perangkat dan layanan digital elektronik yang dapat menyimpan instrumen atau alat pembayaran atau mata uang digital yang digunakan untuk transaksi non-tunai atau pembayaran online tanpa perlu membawa uang dalam bentuk fisik. W-Wallet selain dapat digunakan untuk menyimpan uang atau menampung dana, juga dapat dipakai untuk pembayaran berbagai transaksi seperti belanja, tiket, tagihan, dan lain-lain.
E-Wallet merupakan suatu layanan elektronik yang digunakan untuk menyimpan data instrumen pembayaran serta dapat menyimpan sejumlah dana untuk transaksi yang dilakukan secara online. E-wallet atau dompet digital adalah aplikasi elektronik yang dapat digunakan untuk membayar transaksi secara online, tanpa kartu ataupun uang tunai, semua dapat diakses melalu smartphone penggunanya.
E-wallet merupakan salah satu bentuk Fintech (Finance Technology) yang memanfaatkan media Internet dan digunakan sebagai salah satu alternatif untuk metode pembayaran. E-Wallet adalah aplikasi atau layanan dompet digital yang berfungsi untuk transaksi antar pengguna agar lebih mudah diakses oleh masyarakat. Transaksi yang bisa dilakukan oleh E-Wallet seperti mengirim uang ke teman atau orang sekitar, membayar barang dan jasa dengan membatasi jumlah uang yang terdapat pada aplikasi.
Apa itu Dompet Digital?
Berikut definisi dan pengertian E-Wallet (Electronic Wallet) atau dompet digital dari beberapa sumber referensi dan buku:
- Menurut Peraturan Bank Indonesia No.18/40/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran, E-Wallet atau dompet digital adalah layanan elektronik untuk menyimpan data instrumen pembayaran antara lain alat pembayaran dengan menggunakan kartu dan/atau uang elektronik, yang dapat juga menampung dana, dan untuk melakukan pembayaran.
- Menurut Schneider (2011), E-Wallet atau dompet digital adalah sebuah perangkat elektronik, layanan jasa, atau bahkan program perangkat lunak (aplikasi) yang memungkinkan para penggunanya untuk melakukan transaksi secara online dengan pengguna lainnya untuk membeli barang dan jasa.
- Menurut Megadewandanu, dkk (2016), E-wallet atau dompet digital adalah mata uang digital, dimana terdapat kemudahan dalam berbelanja tanpa perlu membawa uang dalam bentuk fisik (nontunai) dan dapat disalurkan pada saat melakukan kegiatan lain.
- Menurut Mulyana dan Wijaya (2018), E-Wallet atau dompet digital adalah suatu alat pembayaran digital yang dilakukan dengan media elektronik berbentuk server.
- Menurut The Economic Times, E-wallet atau dompet digital adalah aplikasi dengan kata sandi yang digunakan untuk menyimpan uang, melakukan pembayaran online seperti pembayaran makanan, belanja dan tiket penerbangan.
Sistem Pembayaran Dompet Digital
Terdapat tiga jenis platform atau teknologi pembayaran yang biasa digunakan oleh dompet digital, yaitu sebagai berikut:
a. QR Code
QR Code atau Kode QR adalah singkatan dari Quick Response Code adalah suatu kode matriks yang berbentuk dua dimensi yang berisikan informasi yang dapat diuraikan dengan cepat dan tepat. QR Code dikembangkan oleh Denso Wave yang berasal dari Jepang dan merupakan anak perusahaan dari Toyota pada tahun 1994. Awalnya jenis barcode ini digunakan sebagai pendataan inventarisasi suku cadang kendaraan di Toyota, namun saat ini telah banyak digunakan secara komersil khususnya bagi pengguna smartphone.
Pada dasarnya QR Code dikembangkan sebagai suatu kode yang isinya mampu diterjemahkan dengan sangat cepat. QR Code mampu menyimpan informasi yang jauh lebih banyak baik secara horizontal maupun vertikal. Saat ini QR Code telah banyak diimplementasikan dalam bentuk aplikasi QR Code Reader dan QR Code Generator yang memudahkan penggunanya dalam memperoleh suatu informasi dimana hanya melakukan scanning menggunakan pemindai media yang ada pada smartphone.
QR Code memiliki beberapa kelebihan, antara lain yaitu:
- Kapasitas penyimpanan data tinggi. QR Code tunggal mampu menyimpan data hingga 7.089 angka.
- Ukuran kecil. QR Code mampu menyimpan data tanpa memerlukan ukuran yang besar namun setara dengan jumlah data yang ada pada barcode ID.
- Jenis data banyak. Data berupa angka, abjad, karakter bahasa Jepang, korea, simbol serta data binder mampu ditangani dengan QR Code.
- Mampu menghubungkan. Terdiri dari 16 simbol berukuran kecil yang dibaca sebagai data tunggal pada saat proses scanning.
- Mampu mengoreksi kesalahan. QR Code mampu menerjemahkan kode yang rusak atau kotor hingga 30%.
b. NFC (Near Field Communication)
NFC merupakan gabungan antara smartcard dengan smartcard reader yang tertanam dalam suatu perangkat mobile berupa smartphone. NFC merupakan teknologi komunikasi nirkabel jarak pendek yang menggunakan basis teknologi Radio Frekuensi Identification (RFID) sebagai induksi magnet. Sony, NXP dan Nokia berhasil mengembangkan NFC pada tahun 2002, dimana hal ini merupakan generasi selanjutnya dari RFID. Jadi dapat disimpulkan NFC adalah Suatu teknologi konektivitas wireless jarak pendek dimana memungkinkan interaksi antar dua perangkat elektronik dengan cepat, mudah dan aman.
Beberapa kelebihan NFC antara lain yaitu sebagai berikut:
- Menggunakan sistem peer to peer seperti wireless headset dan handphone sehingga mempercepat penggunaannya.
- Mampu mengakses digital content.
- Memudahkan penggunanya dalam melakukan transaksi pembayaran.
- Adanya sistem keamanan yang tinggi menjadikan penggunaan NFC lebih nyaman dan aman.
- Bebas dari biaya administrasi.
c. OTP (One Time Password)
One Time Password (OTP) adalah suatu metode otentik yang menggunakan password yang selalu berubah setiap kali login. OTP merupakan sebuah password yang hanya dapat digunakan dalam satu kali transaksi saja. Jadi dapat disimpulkan bahwa One Time Password atau kata sandi sekali pakai merupakai kata sandi atau password yang berlaku hanya sekali pakai saja. OTP dikembangkan oleh Bellcore yang merupakan pengembangan dari S/Key One Time Password System.
Penggunaan OTP bertujuan untuk menghindari kemungkinan password salah kirim serta mencegah terjadinya replay attack yaitu suatu serangan dimana penyerangnya dapat menggunakan informasi yang tersimpan pada sesi sebelumnya untuk digunakan pada periode waktu lainnya. Password OTP digunakan secara bersamaan dalam suatu sistem ketika pengguna memasukkan username dan password, kemudian kode OTP akan dikirim melalu SMS bahkan juga ada menggunakan aplikasi lain seperti Google Authenticator atau Authy.
Jenis-jenis Dompet Digital
Terdapat beberapa jenis merek dagang aplikasi dompet digital yang ada di Indonesia sampai dengan saat ini, antara lain yaitu sebagai berikut:
a. Go-pay
Go-Pay didirikan oleh PT. Dompet Anak Bangsa yang mulai dioperasikan pada 29 september 2014. Go-Pay yang merupakan produk startup decacrorn pertama di Indonesia menjadi aplikasi layanan dompet digital dengan 90% pengguna aktif. Go-pay bisa melakukan top up dengan beberapa metode sekaligus, seperti Internet Banking, mobile banking, hingga ATM. Go-pay merupakan Dompet digital yang memudahkan dalam bertransaksi digital mulai dari transportasi online, pemesanan makanan, pengisian pulsa, pembayaran tagihan, hingga jasa pengiriman.
b. Ovo
Ovo merupakan aplikasi layanan dompet digital yang didirikan oleh PT Visioner International dan mulai beroperasi pada 20 Juli 2016. ovo dapat digunakan untuk berbagai macam transaksi, seperti transaksi offline di Matahari Departement dan Lippo Mall, transaksi transportasi di grab Indonesia, serta untuk transaksi e-commerce tokopedia. Hingga tahun 2020 jumlah pengguna yang menggunakan secara berulang tercatat ada 53% dan pengguna yang memilih ovo sebagai pilihan utama sebesar 28%.
c. Dana
Dana mulai dioperasikan pada 20 Juli 2016 oleh PT Espay Debit Indonesia Koe. Sebagai pendatang baru aplikasi dompet digital di Indonesia, Dana langsung menunjukkan kegigihannya sebagai pioneer aplikasi dompet digital di Indonesia. Dana merupakan aplikasi layanan dompet digital hasil kerjasama Ant Financial dan Emtek group yang secara resmi digunakan untuk transaksi di e-commerce Bukalapak melalui Buka Dompet.
d. LinkAja
LinkAja adalah aplikasi layanan dompet digital gabungan berbagai BUMN yaitu T-Cash milik telkomsel, Mandiri e-cash milik Bank Mandiri, UnikQu milik BNI, T-Money milik Telkom dan T-Bank milik BRI. Didirikan oleh PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) dan mulai beroperasi pada 22 Februari 2019. linkAja juga mempunyai beragam fitur yang memudahkan transaksi digital mulai dari pembayaran tagihan hingga belanja online.
e. Isaku
Isaku menjadi salah satu aplikasi dompet digital yang merupakan bentuk kerjasama PT Inti Dana Sukses (IDS), Indomaret, Bank Mandiri dan mulai beroperasi pada 10 Oktober 2017. Tujuan dibentuknya iSaku adalah untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang masih unbankable. Sehingga mereka bisa mengakses layanan keuangan tanpa memiliki rekening bank. Bukan hanya itu dompet digital isaku juga dilengkapi dengan berbagai fitur berbelanja online, transfer dan hingga tarik tunai.
f. Sakuku
Sakuku adalah dompet digital buah karya Bank Central Asia Tbk (BCA) yang mulai beroperasi sejak Juli 2009. Seperti halnya dompet digital yang lain, target pemasaran Sakuku adalah generasi millenial yang selalu mengikuti perkembangan teknologi. Sampai dengan tahun 2016, Sakuku telah menggait kurang lebih 60 ribu nasabah dengan jumlah pengguna aktif 22% dari total pengguna.
g. DokuPay
Dokupay mulai dioperasikan sejak 25 Maret 2013 oleh PT Nusa Satu Inti Artha. Sampai dengan tahun 2015 Dokupay telah berhasil menggait lebih dari 1 juta pengguna dengan jumlah merchant lebih dari 22 ribu dan 15 mitra perbankan. Di tahun 2016, Doku menghadirkan layanan pembayaran melalui pemindaian Quick Response Code (QR Code) yang merupakan hasil kerja sama dengan layanan PayByQr dari Dimo Pay.
h. Paytren
Paytren merupakan aplikasi layanan dompet digital yang digunakan untuk berbagai jenis pembayaran dan pembelian yang memberikan berbagai manfaat dan keuntungan dalam setiap bertransaksi. Paytren didirikan oleh PT. Veritra Sentosa Internasional dan mulai beroperasi pada 1 Juni 2018. Sampai dengan tahun 2019 jumlah download aplikasi Paytren telah mencapai 6 juta sedangkan jumlah pengguna aktif kurang lebih 2,5 juta perbulan dengan total nilai transaksi kurang lebih 200 miliar.
i. OctoGoMobile
Aplikasi dompet digital OctoGoMobile salah satu produk dari Bank CIMB Niaga dan tak hanya memudahkan transaksi digital sama seperti aplikasi dompet digital lainnya sama-sama memiliki keamanannya sebab dilengkapi dengan sistem keamanan fingerprint dan face lock dan bisa juga login di satu perangkat.
j. Jenius
Dompet digital Jenius didirikan oleh PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) pada bulan Agustus 2016. Jenius merupakan aplikasi situs digital dan kartu debit internasional. Melalui aplikasi Jenius, penggunanya dapat melakukan pembukaan rekening hingga perencanaan keuangan. Selain itu Jenius juga menggratiskan biaya pembuatan akun, penutupan akun dan biaya penalti.
Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Dompet Digital
E-wallet atau dompet digital menawarkan sejumlah kelebihan dan kemudahan di tengah pesatnya kemajuan teknologi digital dan perkembangan smartphone saat ini. Namun demikian selain memberikan keuntungan, dompet digital juga memiliki beberapa kelemahan atau kekurangan. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan penggunaan E-wallet atau dompet digital yang diambil dari beberapa sumber:
a. Kelebihan atau Keuntungan
- Mudah, praktis dan efisien. Penggunaan e-wallet, membuat masyarakat tidak repot membawa uang banyak, ATM, kartu kredit, dan kartu debit ketika bepergian. Karena dengan adanya e-wallet pada smartphone transaksi apa saja dapat dilakukan kapan pun kita menginginkan. Termasuk isi ulang pulsa, paket data, bayar tagihan listrik, belanja online, transfer uang, layanan antar makanan, tiket pesawat, bayar pajak dan lain-lain dapat dilakukan dengan mudah melalui satu aplikasi e-wallet.
- Banyak promo dan diskon. Selain kemudahan, promo dan diskon juga diberikan pihak e-wallet kepada penggunanya. Promo yang diberikan antara lain point reward, cashback, tambahan produk gratis dan masih banyak promo lainnya. Beragam promo ini merupakan daya tarik e-wallet yang paling disukai penggunanya.
- Lebih aman dan rendah risiko. Untuk dapat masuk ke aplikasi e-wallet pengguna diminta untuk memasukkan kode pin yang telah dibuat di awal, jadi e-wallet tidak dapat diakses orang lain yang tidak tahu kode pin dari e-wallet tersebut. Sehingga resiko pencurian di e-wallet dapat diminimalisir.
- Terdapat history transaksi. Hampir semua layanan e-wallet terdapat history transaksi pada aplikasinya. History transaksi memudahkan penggunanya untuk mengetahui pengeluaran belanja dalam waktu satu bulan. Sehingga keuangan dapat terkontrol.
- Top up saldo dimana saja. Top up saldo e-wallet bisa dilakukan melalui mobile banking atau ATM, Alfamart, Indomaret, Hypermart. Jadi untuk dapat menggunakan aplikasi e-wallet tidak diharuskan membuka rekening bank terlebih dahulu, karena top up saldo dapat dilakukan di gerai dan ojol rekanan e-wallet.
- Keuntungan implisit. Manfaat lain dari e-wallet yaitu, pengguna dapat membayar tagihan pada transaksinya dengan jumlah yang tepat tanpa takut penjual tidak memiliki kembalian. Selain itu pembayaran dilakukan sesuai dengan jumlah belanja sehingga penjual tidak perlu sedia uang kembalian.
b. Kekurangan atau Kelemahan
- Layanan terbatas. Merchant rekanan e-wallet masih terbatas dan belum merata khususnya di Indonesia. Sehingga masih memerlukan uang tunai untuk melakukan pembayaran di toko kecil atau toko yang tidak terdaftar sebagai rekanan e-wallet.
- Lebih boros. Dibalik keunggulan sistem pembayaran elektronik, aplikasi tersebut juga membuat pengeluaran menjadi terlalu mudah dan penganggaran menjadi lebih sulit.
- Bergantung pada jaringan internet. Apa bila jaringan ponsel buruk atau terputus pada lokasi pembayaran maka tidak bisa melakukan transaksi.
- Rentan eror. Karena bergantung pada server, ada beberapa yang membuat keadaan aplikasi rentan dan tidak bisa digunakan di waktu-waktu tertentu.
- Bergantung pada ketahanan ponsel. Dengan kata lain, pengguna harus menjaga baterai ponsel selalu berada pada kondisi siap digunakan. Selain itu, semakin banyak aplikasi yang digunakan, maka semakin banyak juga memori yang terpakai pada ponsel.
- Banyaknya kasus penipuan. Salah satu alasan utama mengapa banyak orang meragukan dompet digital adalah karena banyaknya kasus penipuan atau fraud yang terjadi pada layanan aplikasi dompet digital. Dan seringnya, kasus fraud tersebut tidak bisa di-tracking sehingga pengguna akan kehilangan uangnya tanpa mendapat biaya ganti rugi dari penyedia layanan.
- Promo hanya berlaku pada layanan dompet digital tersebut. Cashback atau poin memang terkesan menggiurkan, namun promo tersebut tidak bisa diuangkan. Sistem cashback hanya bisa digunakan kembali dengan aplikasi dompet digital yang sama, dan hanya bisa dipakai di ritel rekanan. Begitu pun dengan promo poin, kamu hanya bisa menukarkan poin dan mendapatkan keuntungan lewat layanan tersebut, membuat pengguna terpaksa harus loyal pada satu layanan saja.
Daftar Pustaka
- Peraturan Bank Indonesia No.18/40/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran.
- Megadewandanu, S., Suyoto, dan Pranowo. 2016. Exploring Mobile Wallet Adoption in Indonesia Using UTAUT2 An Approach from Consumer Perspective. International Conference on Science and Technology-Computer (ICST).
- Schneider, G.P. 2011. Electronic Commerce. Boston: Course Technology.
- Mulyana, A., dan Wijaya, H. 2018. Perancangan E-Payment System pada E-Wallet Menggunakan Kode QR Berbasis Android. Jurnal Sistem Komputer, Vol.7, No.2.