Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol atau kata-kata baik secara lisan maupun tulisan untuk menyampaikan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, fakta, data, dan informasi. Dasar komunikasi verbal adalah interaksi antar manusia, dan menjadi salah satu cara bagi manusia berkomunikasi sesamanya.

Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan kata-kata baik yang menyatakan perasaan atau pikiran secara langsung ataupun tidak kepada orang lain. Pesan verbal menggunakan kata-kata yang merepresentasikan berbagai aspek realitas yang ada pada diri seseorang. Kata-kata berbagai ungkapan perasaan dapat dikemas dalam dua cara yaitu secara vokal atau lisan dan secara non-vokal atau tertulis.

Komunikasi verbal adalah suatu bentuk komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan secara lisan maupun tulisan dengan memakai simbol-simbol yang menggunakan satu kata ataupun lebih. Komunikasi verbal berfungsi sebagai wadah untuk penyampaian ide-ide pemikiran atau keputusan dari pengirim pesan kepada penerima pesan.

Pengertian Komunikasi Verbal 

Berikut definisi dan pengertian komunikasi verbal dari beberapa sumber buku: 

  • Menurut Gea, dkk (2003), komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan kata-kata, baik yang secara langsung mendeskripsikan perasaan yang kita alami maupun tidak. Untuk mengungkapkan perasaan dengan baik, pertama kita harus menyadarinya, lalu menerimanya, kemudian mengungkapkannya secara wajar dan terkontrol. 
  • Menurut Chotimah (2015), komunikasi verbal adalah semua jenis simbol komunikasi yang menggunakan satu kata atau lebih, yang biasa disebut dengan kata, kalimat atau bahasa.
  • Menurut Muhammad (2011), komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol-simbol atau kata-kata, baik yang dinyatakan oral atau lisan maupun secara tulisan. 
  • Menurut Nurudin (2016), komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan pengirim pesan atau sumber kepada penerima pesan atau komunikan yang menggunakan kata-kata baik secara lisan maupun secara tulisan.

Unsur-unsur Komunikasi Verbal 

Menurut Hardjana (2003), komunikasi verbal terdiri dari dua unsur utama, yaitu:

a. Bahasa 

Pada dasarnya bahasa adalah suatu sistem lambang yang memungkinkan orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa verbal, baik itu lisan, tertulis pada kertas atau elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi dan hubungan antara warganya satu sama lain.

b. Kata 

Kata merupakan inti lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah lambang yang melambangkan atau mewakili sesuatu hal, entah orang, barang, kejadian, atau keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri. Makna kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata dan hal, yang berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang.

Aspek-aspek Komunikasi Verbal 

Menurut Hidayat (2012), komunikasi verbal memiliki beberapa aspek, yaitu sebagai berikut: 

  1. Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti; karena itu, olah kata menjadi penting dalam berkomunikasi. 
  2. Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. 
  3. Intonasi. Intonasi suara akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara yang tidak proporsional merupakan hambatan dalam berkomunikasi. 
  4. Humor. Humor dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia, memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stres dan nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis, harus diingat bahwa humor adalah satu-satunya selingan dalam berkomunikasi. 
  5. Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti. 
  6. Timing (waktu yang tepat). Timing adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memerhatikan apa yang disampaikan.

Karakteristik Komunikasi Verbal 

Menurut Senjaya (2007), komunikasi verbal memiliki karakteristik atau ciri-ciri, antara lain yaitu: 

  1. Bahasa verbal adalah komunikasi yang kita pelajari setelah kita menggunakan komunikasi nonverbal. Jadi, komunikasi verbal ini digunakan setelah pengetahuan dan kedewasaan kita sebagai manusia tumbuh.
  2. Komunikasi verbal dinilai kurang universal dibanding dengan komunikasi nonverbal, sebab bila kita keluar negeri misalnya dan kita tidak mengerti bahasa yang digunakan masyarakat setempat maka kita bisa menggunakan bahasa isyarat nonverbal. 
  3. Komunikasi verbal merupakan aktivitas yang lebih intelektual dibanding dengan bahasa nonverbal. Melalui komunikasi verbal kita mengkomunikasikan gagasan dan konsep-konsep yang abstrak.

Adapun menurut Yasir (2009), komunikasi vernal memiliki beberapa fungsi, antara lain yaitu: 

  1. Penamaan objek yaitu merujuk pada usaha mengidentifikasi objek, tindakan atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi. 
  2. Interaksi yaitu menekankan berbagai gagasan dan emosi yang mengandung simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan. 
  3. Transmisi informasi yaitu menekankan bahwa tanpa bahasa kita tidak mungkin bertukar informasi, kita tidak mungkin menghadirkan semua objek dan tempat untuk kita rujuk dalam komunikasi kita.

Bentuk-bentuk Komunikasi Verbal 

Menurut Liliweri (2014), komunikasi verbal terdiri dari dua bentuk, yaitu:

a. Komunikasi lisan 

Komunikasi lisan merupakan cara berkomunikasi tatap muka yang biasa dilakukan dalam organisasi, misalnya melalui komunikasi antarpribadi atau kelompok baik dalam pelaksanaan tugas-tugas organisasi (task) maupun dalam pertemuan formal (rapat), penyampaian laporan organisasi, hingga ke pertemuan informal. Komunikasi lisan dikenal pula sebagai komunikasi antarpribadi. Cara berkomunikasi lisan tersebut mempunyai pengaruh yang sangat besar di antara dua pihak yang berkomunikasi, di mana para partisipan dapat menyampaikan dan merespon informasi secara verbal maupun non verbal sehingga memudahkan pemahaman bersama

b. Komunikasi tertulis 

Komunikasi tertulis adalah salah satu cara berkomunikasi yang memindahkan pesan (informasi) secara tertulis dari satu sumber dan dikirimkan atau dialihkan kepada pihak penerima. Lazimnya komunikasi tertulis dilakukan melalui surat menyurat. Jika surat menyurat pribadi itu ada ragamnya, demikian pula komunikasi tertulis dalam organisasi. Cara- cara berkomunikasi tertulis dalam organisasi biasanya mempunyai standar yang ditetapkan sebagai ciri khas dri sebuah organisasi.

Perbedaan Komunikasi Vernal dan Nonverbal 

Menurut Senjaya (2007), antara komunikasi verval dengan nonverbal memiliki tiga perbedaan utama, yaitu sebagai berikut:

a. Kesengajaan (intentionally) 

Komunikasi verbal adalah jika pesan tersebut dikirimkan oleh sumber dengan sengaja dan diterima oleh penerima secara sengaja pula. Komunikasi nonverbal tidak banyak dibatasi oleh niat atau intent tersebut. Komunikasi nonverbal cenderung kurang dilakukan dengan sengaja dan kurang halus apabila dibandingkan dengan komunikasi verbal.

b. Perbedaan perbedaan simbolik (symbolic differences) 

Kata-kata yang digunakan dalam komunikasi verbal adalah abstraksi yang telah disepakati maknanya, sehingga bersifat intensional dan harus dibagi di antara orang-orang yang terlibat di dalamnya. Komunikasi verbal bersifat lebih eksplisit dibanding bahasa nonverbal yang bersifat implisit. Artinya isyarat-isyarat verbal dapat didefinisikan melalui sebuah kamus dan lewat aturan-aturan sintaksis namun hanya ada penjelasan yang samar-samar dan informal mengenai signifikansi beragam komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal lebih spesifik artinya ia dapat dipakai untuk membedakan hal-hal yang sama dalam sebuah cara yang berubah-ubah, sedangkan bahasa nonverbal lebih mengarah pada reaksi-reaksi alami seperti perasaan atau emosi.

c. Mekanisme pemrosesan (processing mechanism) 

Komunikasi verbal didasarkan pada unit-unit yang terputus-.putus, maka mekanisme pemrosesan pesan-pesan verbal di otak terjadi pada bagian otak sebelah kiri, karena secara tipikal otak sebelah kiri adalah tipe informasi yang tidak berkesinambungan dan berubah-ubah. Sementara komunikasi nonverbal yang lebih bersifat berkesinambungan di proses di bagian otak sebelah kanan dimana informasi yang diolah di sini adalah informasi yang berkesinambungan dan alami.

Daftar Pustaka

  • Gea, A.A.,dkk. 2003. Relasi dengan Sesama. Jakarta: Gramedia.
  • Chotimah, Chusnul. 2015. Komunikasi Pendidikan Teori dan Prinsip Dasar Komunikasi Prespektif Islam. Yogyakarta: Lingkar Media.
  • Muhammad, Arni. 2011. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  • Nurudin. 2016. Ilmu Komunikasi Ilmiah dan Populer. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
  • Hardjana, Agus M. 2003. Komunikasi intrapersonal & Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius.
  • Hidayat, Dasrun. 2012. Komunikasi Antarpribadi dan Medianya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  • Senjaya, Sasa Djuarsa. 2007. Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka.
  • Liliweri, Alo. 2014. Sosiologi dan Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara
  • Yasir. 2009. Pengantar Ilmu Komunikasi. Pekanbaru: Witra Irzani.
PERHATIAN
Jika ingin mengcopy-paste referensi dari KajianPustaka.com, mohon untuk menambahkan sumber rujukan di daftar pustaka dengan format berikut:
Riadi, Muchlisin. (). Komunikasi Verbal. Diakses pada , dari https://www.kajianpustaka.com/2022/04/komunikasi-verbal.html