Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Preferensi Konsumen - Prinsip dan Faktor yang Mempengaruhi

Preferensi konsumen adalah suatu kondisi yang menggambarkan kesukaan atau pilihan seseorang terhadap suatu jenis produk dibanding dengan jenis produk lain yang terbentuk dari persepsi konsumen terhadap suatu produk. Pengertian preferensi secara umum apabila ditinjau dari konsumen dapat diartikan sebagai suatu pilihan seseorang apakah suka atau tidak terhadap suatu produk barang atau jasa.

Preferensi Konsumen - Prinsip dan Faktor yang Mempengaruhi

Preferensi konsumen merupakan pilihan seseorang yang didasari atas persepsinya pada suatu produk. Preferensi konsumen dapat timbul secara individual yang relatif stabil dapat dijadikan keputusan konsumen pada suatu produk. Konsumen lebih memilih produk dan merek dengan makna simbolis yang konsisten dengan konsep diri mereka. Preferensi konsumen merupakan suatu cara praktis untuk menggambarkan keadaan orang lebih suka terhadap suatu barang terhadap barang yang lain.

Kegiatan mengonsumsi produk oleh konsumen tidak datang secara tiba-tiba, melainkan melalui berbagai tahapan. Preferensi merupakan salah satu bentuk respon konsumen dalam menentukan pilihan atas produk yang digunakan. Sehingga dalam evaluasi terhadap produk yang dikonsumsi oleh konsumen berkaitan dengan keputusan atas preferensi yang bersumber pada atribut sehingga menarik minat konsumen dari berbagai variasi dari produk satu ke produk lainnya.

Pengertian Preferensi Konsumen

Berikut ini definisi dan pengertian preferensi konsumen dari beberapa sumber buku: 

  • Menurut Pindyck dan Rubenfield (2002), preferensi konsumen adalah suatu cara praktis untuk menggambarkan keadaan orang lebih suka terhadap suatu barang terhadap barang yang lain. 
  • Menurut Al Arif dan Amalia (2010), preferensi konsumen adalah langkah pertama untuk menjelaskan alasan seseorang yang lebih suka suatu jenis produk dari pada jenis produk lain atau dengan kata lain preferensi adalah tahap awal untuk memahami perilaku konsumen.
  • Menurut Munandar (2004), preferensi konsumen adalah kesukaan, pilihan atau sesuatu hal yang lebih disukai konsumen yang terbentuk dari persepsi konsumen terhadap produk.
  • Menurut Kotler (2012), preferensi konsumen adalah kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada yang merupakan kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu.

Jenis-jenis Preferensi Konsumen 

Menurut Sumarwan (2011), preferensi konsumen dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Preferensi individu. Jenis preferensi dari sekumpulan benda atau jasa dalam pilihan yang berbeda atas dasar keputusan masing-masing manusia. Preferensi individu dalam ilmu kognitif memungkinkan pemilihan tujuan atau goal. 
  2. Preferensi sosial. Jenis preferensi yang dipelajari dalam perilaku ekonomi yang menunjukkan bahwa ia tidak hanya peduli imbalan materi pada diri sendiri tetapi juga memperhatikan imbalan terhadap kelompok referensi. Preferensi sosial dalam bahasa sehari-hari merupakan soal bagi-membagi sesuatu untuk diri seseorang dan orang lain.

Prinsip-prinsip Preferensi Konsumen 

Preferensi konsumen adalah pilihan suka tidak suka oleh seseorang terhadap produk (barang atau jasa) yang dikonsumsi. Preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada. Menurut Al Arif dan Amalia (2010), prinsip-prinsip yang membentuk preferensi konsumen adalah sebagai berikut:

a. Kelengkapan (Completeness) 

Prinsip ini mengatakan bahwa setiap individu selalu dapat menentukan keadaan mana yang lebih disukainya di antara dua keadaan. Konsumen dapat membandingkan dan menilai semua produk yang ada. Bila A dan B ialah dua keadaan produk yang berbeda, maka individu selalu dapat menentukan secara tepat satu di antara kemungkinan yang ada. Dengan kata lain, untuk setiap dua jenis produk A dan B, konsumen akan lebih suka A dari pada B, lebih suka B daripada A, suka akan kedua-duanya, atau tidak suka akan kedua-duanya. Preferensi ini mengabaikan faktor biaya dalam mendapatkannya.

b. Transivitas (Transivity) 

Prinsip ini menerangkan mengenai konsistensi seseorang dalam menentukan dan memutuskan pilihannya bila dihadapkan oleh beberapa alternatif pilihan produk. Dimana jika seorang individu mengatakan bahwa produk A lebih disukai daripada produk B dan produk B lebih disukai daripada produk C, maka ia pasti akan mengatakan bahwa produk A lebih disukai daripada produk C. Prinsip ini sebenarnya untuk memastikan adanya konsistensi internal di dalam diri individu dalam hal pengambil keputusan. Hal ini menunjukkan bahwa pada setiap alternatif pilihan seorang individu akan selalu konsisten dalam memutuskan preferensinya atas suatu produk dibandingkan dengan produk lain.

c. Kontinuitas (Continuity) 

Prinsip ini menjelaskan bahwa jika seorang individu mengatakan produk A lebih disukai daripada produk B, maka setiap keadaan yang mendekati produk A pasti juga akan lebih disukai daripada produk B. jadi ada suatu kekonsistenan seorang konsumen dalam memilih suatu produk yang akan dikonsumsinya.

d. Lebih Banyak Lebih Baik (The More Is The Better) 

Jumlah kepuasan akan meningkat, jika individu mengonsumsi lebih banyak barang atau produk tersebut. Konsumen cenderung akan selalu menambah konsumsinya demi kepuasan yang akan di dapat walaupun akan dibatasi oleh penghasilan (budget contraint). Kondisi ini menunjukkan bahwa setiap orang selalu dapat membuat atau menyusun rangking semua situasi dan kondisi mulai dari yang paling disenangi hingga yang paling tidak disukai dari bermacam barang/jasa yang tersedia.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen 

Preferensi konsumen digunakan untuk menentukan keputusan kepuasan konsumen dengan pilihan dan sumber daya yang terbatas sehingga nilai guna atau utilitas yang diperoleh mencapai optimal. Menurut Pindyck dan Rubinfeld (2002), terdapat dua hal yang menjadi alasan preferensi konsumen, yaitu: 

  1. Pengalaman yang diperoleh sebelumnya. Konsumen merasakan kepuasan dalam membeli suatu produk dan merasakan kecocokan dalam mengonsumsi produk yang telah dibeli maka konsumen akan terus-menerus mengonsumsi produk tersebut sehingga konsumen mengambil keputusan untuk membeli.
  2. Kepercayaan turun-menurun dari kebiasaan keluarga menggunakan suatu produk sejak lama. Konsumen setia terhadap suatu produk yang selalu dipakai karena merasakan manfaat dalam mengonsumsi sehingga konsumen mendapat kepuasan dan pemanfaatan dari produk yang dibeli. Hal-hal tersebut merupakan beberapa alasan yang membentuk preferensi konsumen dalam membeli suatu produk.

Adapun menurut Setiadi (2007), beberapa faktor yang dianggap mempengaruhi preferensi konsumen antara lain yaitu:

a. Kelas sosial 

Kelas-kelas sosial adalah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat yang tersusun secara hierarki dan yang keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku serupa.

b. Kelompok referensi 

Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Beberapa di antaranya kelompok primer, yang dengan adanya interaksi yang cukup berkesinambungan, seperti: keluarga, teman, tetangga dan teman sejawat. Kelompok sekunder, yang cenderung lebih resmi dan yang mana interaksi yang terjadi kurang berkesinambungan. Kelompok yang seseorang ingin menjadi anggotanya disebut kelompok aspirasi. Sebuah kelompok diasosiatif (memisahkan diri) adalah sebuah kelompok yang dinilai atau perilakunya tidak disukai oleh individu.

c. Gaya hidup 

Gaya hidup seseorang adalah pola hidup didunia yang di ekspresikan oleh kegiatannya, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu di balik kelas sosial seseorang.

d. Motivasi 

Beberapa kebutuhan biogenik timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti: rasa lapar, haus, resah tidak nyaman. Adapun kebutuhan lain bersifat psikogenik, yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima. Motivasi terjadi karena adanya kebutuhan, keinginan maupun harapan yang tidak terpenuhi yang menyebabkan timbulnya ketegangan. Pada tingkat tertentu ketegangan ini akan berubah menjadi hasrat yang mendorong individu melakukan suatu perilaku tertentu guna memenuhi kebutuhan, keinginan dan hasratnya tersebut.

Daftar Pustaka

  • Pindyck, R.S., dan Rubenfield, D. 2002. Mikro Ekonomi. Jakarta: Prenhallindo.
  • Al Arif, Nur Rianto dan Amalia, Euis. 2010. Teori Mikroekonomi: Suatu Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional. Jakarta: Kencana.
  • Munandar, J.M., dkk. 2004. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen Produk Air Minum dalam Kemasan di Bogor. Jurnal Tekhnologi Industri, Vol.13.
  • Kotler, Philip. 2012. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali.
  • Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
  • Setiadi, N.J. 2013. Perilaku Konsumen. Jakarta: Kencana Prenada Meida Group.

PERHATIAN
Jika ingin mengcopy-paste referensi dari KajianPustaka.com, mohon untuk menambahkan sumber rujukan di daftar pustaka dengan format berikut:
Riadi, Muchlisin. (). Preferensi Konsumen - Prinsip dan Faktor yang Mempengaruhi. Diakses pada , dari https://www.kajianpustaka.com/2022/04/preferensi-konsumen.html