Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kemampuan Motorik (Gerak) - Pengertian, Fungsi, Jenis dan Unsur

Kemampuan motorik (gerak) adalah suatu perkembangan unsur kematangan dalam berbagai keterampilan dan pengendalian gerak tubuh atau jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf dan otot terkoordinasi. Kemampuan motorik merupakan kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak dan spinal cord. Perkembangan motorik adalah proses yang sejalan dengan bertambahnya usia secara bertahap dan berkesinambungan.

Kemampuan Gerak (Motorik)

Kemampuan motorik merupakan hasil gerak individu dalam melakukan gerak, baik gerak yang bukan gerak olahraga maupun gerak dalam olahraga. Kemampuan motorik adalah kualitas umum yang ditingkatkan melalui latihan-latihan. Keterampilan motorik merupakan kemampuan yang penting di dalam kehidupan sehari-hari dalam melakukan aktivitas fisik.

Kemampuan motorik adalah perkembangan pengendalian gerak tubuh, baik keterampilan motorik dan kontrol motorik. Keterampilan dan kontrol motorik tidak akan optimal tanpa kebugaran tubuh. Kebugaran tubuh tidak akan tercapai tanpa latihan fisik. Aspek-aspek yang perlu dikembangkan untuk anak adalah motorik, kognitif, emosi, sosial, moralitas dan kepribadian.

Pengertian Kemampuan Motorik 

Berikut definisi dan pengertian kemampuan motorik (gerak) dari beberapa sumber buku dan referensi: 

  • Menurut Sukintaka (2001), kemampuan motorik adalah perkembangan unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh, keterampilan motorik dan kontrol motorik.
  • Menurut Hurlock (1998), kemampuan motorik adalah perkembangan pengendalian gerak jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf, dan otot terkoordinasi. 
  • Menurut Tutle (2008), kemampuan motorik adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas gerak tertentu dengan baik. Semakin baik penguasaan gerak keterampilan, maka pelaksanaannya akan semakin efisien. 
  • Menurut Sukadiyanto (1997), kemampuan motorik adalah suatu kemampuan seseorang dalam menampilkan keterampilan gerak yang lebih luas serta diperjelas bahwa kemampuan motorik suatu kemampuan umum yang berkaitan dengan penampilan berbagai ketrampilan atau tugas gerak.

Fungsi Kemampuan Motorik 

Menurut Hapsari (2016), kemampuan dan perkembangan motorik memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut:

  1. Perkembangan motorik yang berkembang dengan baik, menandakan kesehatan fisik dalam kondisi baik. Kondisi fisik motorik yang tidak baik akan membuat anak merasa minder untuk dan tidak optimal dalam melakukan kegiatan sehingga hasilnya pun menjadi tidak maksimal. 
  2. Melalui kegiatan fisik motorik, anak dapat melakukan katarsis emosional untuk melepaskan emosi yang tertahan dan membebaskan tubuh dari ketegangan, kegelisahan dan keputusasaan, sehingga mereka dapat merasa lebih rileks secara fisik maupun psikologis. 
  3. Anak yang perkembangan fisik motoriknya baik akan dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, hal tersebut akan membuat anak merasa lebih bahagia dan percaya diri. Namun sebaliknya, bila kondisi fisik motorik anak tidak berkembang dengan baik, anak akan banyak bergantung pada orang lain untuk melakukan aktivitas sehari-harinya dan hal tersebut bisa membuat anak merasa sedih dan minder dengan teman-teman sebayanya. 
  4. Kondisi fisik motorik yang baik, akan membuat anak mampu melakukan kegiatan atau hobi yang diamatinya dengan perasaan senang walaupun dilakukan sendiri misalnya memainkan alat musik piano. 
  5. Perkembangan fisik motorik yang baik akan membantu anak untuk dapat bersosialisasi, bermain dan memainkan perannya di antara teman sebayanya. Berbeda dengan anak yang memiliki hambatan fisik motorik, mereka tetap dapat bersosialisasi namun kesulitan untuk bisa bermain dan memainkan perannya saat dibutuhkan keterampilan motorik dalam melakukannya. 
  6. Perkembangan fisik motorik yang baik, akan menumbuhkan rasa aman secara psikologis. Hal tersebut akan menimbulkan rasa percaya diri pada anak dan membentuk diri yang positif bagi anak.

Jenis-jenis Kemampuan Motorik 

Menurut Ma'mun dan Saputra (2000), kemampuan motorik seseorang terbagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut:

a. Kemampuan Lokomotor 

Keterampilan ini diidentifikasi sebagai keterampilan yang menggerakkan individu dalam suatu ruang atau dari tempat ke tempat lain. Kemampuan lokomotor digunakan untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau untuk mengangkat tubuh ke atas seperti, lompat dan loncat. Kemampuan gerak lainnya adalah berjalan, berlari, skiping, melompat, meluncur, dan lari seperti kuda berlari (gallop).

b. Kemampuan Nonlokomotor 

Kemampuan non lokomotor dilakukan di tempat, tanpa ada ruang gerak yang memadai. Dalam istilah lain disebut keterampilan stabilitas Dasar, yaitu gerakan yang dilakukan dengan meminimalisasi atau tanpa bergerak dari tempatnya atau landasan. Kemampuan non lokomotor terdiri dari menekuk dan meregang, mendorong dan menarik, mengangkat dan menurunkan, melipat dan memutar, melingkar, melambungkan dan lain-lain.

c. Kemampuan Manipulatif 

Kemampuan manipulatif dikembangkan ketika anak tengah menguasai macam-macam obyek. Kemampuan manipulatif lebih banyak melibatkan tangan dan kaki, tetapi bagian lain dari tubuh kita juga dapat digunakan. Terdapat dua klasifikasi dalam keterampilan manipulatif yaitu reseptif dan propulsi, keterampilan reseptif adalah keterampilan menerima sesuatu objek seperti menangkap, trapping (menerima dan mengontrol bola) dll, sedangkan keterampilan propulsi ditandai dengan penerapan gaya terhadap suatu objek seperti melempar, dan memukul dll.

Masih menurut Ma'mun dan Saputra (2000), kemampuan atau keterampilan gerak (motorik), juga dapat digolongkan ke dalam beberapa jenis atau kategori, yaitu sebagai berikut:

a. Keterampilan Terbuka dan Tertutup 

Keterampilan terbuka adalah keterampilan yang ketika dilakukan lingkungan yang berkaitan dengannya bervariasi dan tidak dapat diduga. Keterampilan terbuka merupakan keterampilan-keterampilan yang melibatkan lingkungan yang selalu berubah dan tidak bisa diperkirakan. Contohnya seperti kejadian rally pada tenis, tenis meja, bulu tangkis, dan lain-lain. Keterampilan tertutup menunjukkan keterampilan yang sebaliknya. Keterampilan tertutup dilakukan dalam lingkungan yang relatif stabil dan dapat diduga. Contohnya keterampilan dalam permainan boling, golf, panahan, senam, atau renang.

b. Keterampilan Distrik, Kontinu dan Serial 

Keterampilan distrik adalah keterampilan yang dapat ditentukan dengan mudah awal dan akhir dari gerakannya yang lebih sering berlangsung dari waktu singkat, seperti melempar bola, gerakan-gerakan dalam senam artistik, atau menembak. Keterampilan kontinu atau berkesinambungan adalah jenis keterampilan ini pelaksanaannya tidak memperlihatkan secara jelas mana awal dan mana akhir dari suatu keterampilan. Contoh dari keterampilan ini dapat kita temui dalam renang atau berlari, yang titik awal dan akhirnya ditentukan oleh si pelaku. Keterampilan serial adalah keterampilan yang sering dianggap sebagai sebagai suatu kelompok dari keterampilan-keterampilan distrik, yang digabung untuk membuat keterampilan baru atau keterampilan yang lebih kompleks. Contoh dari keterampilan ini adalah rangkaian pada senam artistik.

c. Keterampilan Gerak Kasar dan Halus 

Keterampilan gerak kasar sebagai keterampilan yang bercirikan gerakan yang melibatkan kelompok otot-otot besar sebagai dasar gerakan utamanya. Dikatakan demikian karena seluruh tubuh biasanya berada dalam gerakan yang besar, menyeluruh, penuh, dan nyata. Keterampilan ini dengan demikian tidak terlalu menekankan pada ketepatan dalam pelaksanaannya. Belajar berlari, melompat, serta melempar, serta kebanyakan keterampilan dalam olahraga kasar. Keterampilan gerak halus adalah keterampilan-keterampilan yang memerlukan kemampuan untuk mengontrol otot-otot kecil/halus agar pelaksanaan keterampilan yang sukses tercapai. Biasanya keterampilan ini melibatkan koordinasi neuromuscular yang memerlukan ketepatan derajat tinggi untuk berhasilnya keterampilan ini. Gerak halus adalah kemampuan individu beraktivitas dengan menggunakan otot-otot halus (kecil). Meskipun hanya menggunakan otot-otot halus, namun peranannya sangat utama diperlukan dalam berbagai aktivitas manusia.

d. Keterampilan Gerak Kognitif 

Dalam keterampilan kognitif hakikat dari gerakannya tidaklah penting, tetapi keputusan-keputusan tentang gerakan apa dan yang mana yang harus dibuat merupakan hal terpenting. Contohnya dalam permainan catur. Pendeknya, keterampilan kognitif terutama berkaitan dengan pemilihan apa yang harus dilakukan, sedangkan keterampilan gerak terutama berkaitan dnegan bagaimana melakukannya.

Komponen Kemampuan Motorik 

Kemampuan motorik seseorang berbeda-beda tergantung pada banyaknya pengalaman melakukan gerakan yang dikuasainya. Menurut Muthohir dan Gusril (2004), beberapa unsur atau komponen dalam kemampuan motorik seseorang adalah sebagai berikut: 

  1. Kekuatan. Kekuatan adalah kemampuan sekelompok otot untuk menimbulkan tenaga sewaktu kontraksi. Kekuatan otot harus dipunyai oleh anak sejak usia dini. Apabila anak tidak mempunyai kekuatan tentu dia tidak dapat melakukan aktivitas bermain yang menggunakan fisik seperti berjalan, berlari, melompat, melempar, memanjat, bergantung dan mendorong. 
  2. Koordinasi. Koordinasi adalah kemampuan untuk mempersatukan atau memisahkan dalam suatu tugas kerja yang kompleks, dengan ketentuan bahwa gerakan koordinasi meliputi kesempurnaan waktu antara otot dan sistem saraf. Anak dalam melakukan lemparan harus ada koordinasi seluruh anggota tubuh yang terlibat. Anak dikatakan baik koordinasi gerakannya apabila ia mampu bergerak dengan mudah dan lancar dalam rangkaian dan irama gerakannya terkontrol dengan baik. 
  3. Kecepatan. Kecepatan adalah sebagai kemampuan berdasarkan kelenturan dalam satuan waktu tertentu. Dalam melakukan lari 4 detik, semakin jauh jarak yang ditempuh semakin tinggi kecepatan. 
  4. Keseimbangan. Keseimbangan adalah kemampuan seseorang untuk mempertahankan tubuh dalam berbagai posisi. Keseimbangan dibagi dalam dua bentuk yaitu: keseimbangan statis dan keseimbangan dinamis. Keseimbangan statis merujuk kepada menjaga keseimbangan tubuh ketika berdiri pada suatu tempat, keseimbangan dinamis adalah kemampuan untuk menjaga keseimbangan tubuh ketika berpindah dari suatu tempat ke tempat lain. 
  5. Kelincahan. Kelincahan adalah kemampuan seseorang mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak pada satu titik ke titik lain dalam melakukan lari zig-zag, semakin cepat waktu yang ditempuh maka semakin tinggi kelincahannya.

Sedangkan menurut Lutan (2001), unsur-unsur dalam keterampilan gerak atau motorik antara lain yaitu sebagai berikut: 

  1. Kekuatan otot adalah kemampuan tubuh untuk mengerahkan daya maksimal terhadap objek di luar tubuh. Dalam pengertian lain, kekuatan otot adalah kemampuan untuk mengerahkan usaha maksimal. 
  2. Daya tahan otot adalah kemampuan untuk mengerahkan daya terhadap objek di luar tubuh selama beberapa kali. Daya tahan otot terbentuk melalui beban yang relatif lebih ringan. Namun, pelaksanaan tugasnya dilakukan berulang kali dalam satu kesempatan. 
  3. Fleksibilitas adalah gambaran mengenai luas sempitnya ruang gerak pada berbagai persendian dalam tubuh kita. Seperti melakukan gerakan memelintirkan tubuh, membungkuk, berputar, dan mengulur.
  4. Koordinasi adalah perpaduan berirama dari sistem syaraf dan gerak dalam sebuah pelaksanaan tugas secara harmonis dari beberapa anggota tubuh. 
  5. Kecepatan adalah kemampuan untuk mengerakkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu secepat mungkin. 
  6. Agilitas adalah kemampuan untuk menggerakkan badan atau mengubah arah secepat mungkin.
  7. Power adalah kemampuan untuk mengerahkan usaha maksimal secepat mungkin. 8. Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan dalam kaitannya dengan daya tarik bumi baik dalam situasi diam (statis) dan bergerak (dinamis).

Daftar Pustaka

  • Sukintaka. 2001. Teori Pendidikan Jasmani. Solo: Esa Grafika.
  • Hurlock, Elizabeth. 1998. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
  • Tutle, G., dan Penny, H. 2008. Game Kreatif untuk Anak. Yogyakarta: Perpustakaan Nasional.
  • Sukadiyanto. 1997. Penentuan Tahap Kemampuan Motorik Anak Sekolah Dasar. Yogyakarta: FIK UNY.
  • Hapsari, Iriani Indri. 2016. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Indeks.
  • Ma'mun, Amung dan Saputra, Yudha M. 2000. Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
  • Mutohir, Toho, Cholik dan Gusril. 2004. Perkembangan Motorik Pada Masa Anak-Anak. Jakarta: Depdiknas.
  • Lutan, Rusli. 2001. Asas-asas Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas.
PERHATIAN
Jika ingin mengcopy-paste referensi dari KajianPustaka.com, mohon untuk menambahkan sumber rujukan di daftar pustaka dengan format berikut:
Riadi, Muchlisin. (). Kemampuan Motorik (Gerak) - Pengertian, Fungsi, Jenis dan Unsur. Diakses pada , dari https://www.kajianpustaka.com/2022/05/blog-post.html