Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Harapan (Hope) - Aspek, Indikator dan Faktor yang Berpengaruh

Harapan (hope) adalah persepsi atau pemikiran individu dalam mengonseptualisasikan tujuan (goal) secara jelas, dengan menjadikan motivasi untuk meraih tujuan (agency), dan upaya mengembangkan strategi spesifik untuk mencapai tujuan tersebut di masa depan (pathways). Harapan merupakan keseluruhan daya kehendak dan strategi yang terbentuk dari pengalaman, serta digunakan oleh individu untuk mencapai sasaran di masa yang akan datang.

Harapan (Hope) - Aspek, Indikator dan Faktor yang Berpengaruh

Harapan merupakan suatu keadaan mental yang positif pada seseorang, terkait kemampuan untuk mencapai tujuan di masa yang akan datang, melalui dua jenis komponen, yaitu; pathway thinking dan agency thinking. Komponen tersebut saling melengkapi dan timbal balik untuk mempertahankan dan mencapai tujuan yang diharapkan, dibuat, dan dilakukan serta diyakini oleh individu menjadi kekuatan proaktif yang mendorong individu untuk bergerak.

Harapan juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk merencanakan jalan keluar dalam upaya mencapai tujuan walaupun terdapat rintangan dan halangan, serta menjadikan motivasi sebagai suatu cara dalam mencapai tujuan. Harapan merupakan sesuatu yang dapat dibentuk dan dapat digunakan sebagai langkah untuk perubahan. Harapan terbentuk dari pengalaman hidup yang menekan, bergantung pada spiritualitas, dan pada saat yang bersamaan mempertahankan pemikiran rasional untuk menghadapi keadaan.

Pengertian Harapan

Berikut definisi dan pengertian harapan (hope) dari beberapa sumber buku dan referensi: 

  • Menurut Snyder (2002), harapan adalah proses dari pemikiran yang memiliki tujuan (goal), dengan motivasi untuk meraih tujuan tersebut (agency), dan upaya untuk meraih tujuan tersebut (pathways).
  • Menurut Olson (2005), harapan adalah suatu upaya yang dilakukan individu dengan cara mempercayai orang lain yang berkembang dengan memiliki kreativitas, kepekaan dan semangat hidup. 
  • Menurut Lindley dan Joseph (2004), harapan adalah persepsi individu terkait kapasitas mereka untuk mengonseptualisasikan tujuan-tujuan secara jelas, mengembangkan strategi spesifik untuk mencapai tujuan tersebut (pathways thinking), menginisiasi dan mempertahankan motivasi untuk menggunakan strategi tersebut (agency thinking). 
  • Menurut Sidabutar (2008), harapan adalah penantian akan pencapaian tujuan di masa depan yang dimediasi oleh pentingnya tujuan tersebut bagi individu dan mendorong individu melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. 
  • Menurut Carr (2004), harapan adalah kemampuan untuk merencanakan jalan keluar dalam upaya mencapai tujuan walaupun adanya rintangan, dan menjadikan motivasi sebagai suatu cara dalam mencapai tujuan.

Aspek-aspek Harapan 

Menurut Snyder (1994), harapan memiliki beberapa aspek, yaitu sebagai berikut:

a. Tujuan (Goals) 

Goal atau tujuan adalah sebuah target yang telah ditentukan oleh individu sebelum melakukan sesuatu. Tujuan merupakan obyek, pengalaman atau hasil yang dibayangkan dan diinginkan dalam pikiran individu. Hal tersebut merupakan sesuatu yang individu inginkan untuk didapatkan atau dicapai dan menjadikan keinginannya tersebut menjadi kenyataan. Tujuan yang dimiliki individu dapat berupa jangka panjang maupun jangka pendek pendek, akan tetapi tujuan harus cukup bernilai untuk dapat sesuai dengan pemikiran dan yang diinginkan oleh tiap individu. Harapan yang dimiliki oleh individu menjadi berarti apabila harapan tersebut memiliki kemungkinan tercapai pada kategori menengah hingga tinggi.

b. Keinginan Kuat (Willpower) 

Willpower merupakan energi mental yang menggerakkan individu untuk berpikir penuh dengan harapan dan mengarahkan individu menuju tujuan yang ingin di capai. Willpower merupakan sesuatu yang menentukan dan mempertahankan serta membantu individu ketika bergerak menuju arah tujuan yang ingin dicapai. Dengan kata lain, willpower dapat menggerakkan persepsi individu bahwa ia mampu untuk berinisiatif dan mempertahankan perilaku yang mengarah pada tujuan yang diinginkan.

c. Jalan Keluar (Waypower) 

Waypower merupakan rencana mental atau peta jalan yang dapat mengarahkan cara individu untuk dapat berpikir penuh dengan harapan. Waypower menunjukkan rute dimana individu harus berjalan dari satu tempat menuju tujuan yang diinginkan. Waypower merupakan kapasitas mental yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan.

Indikator Harapan 

Menurut Snyder (1994), individu yang memiliki harapan yang tinggi biasanya ditandai dengan karakteristik atau indikator antara lain yaitu sebagai berikut:

a. Optimisme 

Optimisme diartikan sebagai perasaan memiliki energi mental untuk mencapai suatu tujuan. Sikap optimis secara umum merupakan harapan individu bahwa hal-hal yang baik akan terjadi. Harapan memiliki korelasi positif dengan optimisme. Optimisme sendiri berkaitan kuat dengan willpower dalam harapan.

b. Persepsi mengenai kontrol 

Umumnya, individu yang memiliki harapan lebih tinggi menginginkan untuk menggunakan kontrol pribadi dalam kehidupan mereka. Harapan dapat dikorelasikan dengan keinginan dalam kontrol, kemungkinan untuk menentukan, menyiapkan diri untuk melakukan antisipasi terhadap stres, kepemimpinan, dan menghindari ketergantungan. Individu yang memiliki sumber internal dalam kontrol memiliki harapan bahwa mereka dapat mengontrol nasib mereka sendiri. Sebaliknya, individu yang memiliki sumber kontrol eksternal berharap untuk dikontrol oleh kekuatan atau paksaan yang berasal dari luar dirinya.

c. Persepsi mengenai kemampuan pemecahan masalah 

Karena salah satu komponen dari harapan adalah berpikir mengenai waypower, maka harapan berkaitan dengan persepsi individu mengenai kemampuannya untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persepsi individu mengenai kemampuannya untuk menyelesaikan masalah. Kemampuan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan harapan diperlukan ketika individu mengalami kesulitan untuk mencapai tujuan. Dalam keadaan tersebut, individu yang memiliki harapan harapan tinggi cenderung terfokus pada tugas dan mencari berbagai cara alternatif untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Individu dengan harapan tinggi telah mengantisipasi masalah dan memahami bahwa mereka akan mengalami rintangan pada saat mencapai tujuan.

d. Daya saing 

Daya saing memiliki pengaruh terhadap perbandingan individu dengan orang lain. Individu yang memiliki harapan tinggi akan memiliki daya saing yang lebih besar. Individu tersebut menikmati bekerja keras dan memiliki perasaan bahwa mereka dapat menguasai keadaan fisiknya. Individu dengan harapan tinggi menyukai proses kompetisi karena proses tersebut menyediakan tantangan yang baru bagi mereka. Dengan kata lain, mereka menikmati proses daripada hasil yang diperoleh.

e. Self-Esteem 

Individu dengan self-esteem tinggi akan memiliki harapan yang tinggi dan terbiasa untuk berpikir mengenai keinginan dan rencana untuk mencapai tujuan. Individu tersebut akan berpikir positif mengenai diri mereka sendiri karena mereka memahami bahwa mereka harus mencapai suatu tujuan.

f. Afek Positif 

Karakteristik yang berkaitan dengan harapan adalah afek positif. Afek positif merupakan keadaan mental disertai dengan konsentrasi penuh, keterikatan, dan energi tinggi. Afek positif merupakan suatu cara berpikir dimana pikiran kita tertarik, senang, kuat, antusias, bangga, siaga, terinspirasi, menentukan, memperhatikan, dan aktif. Individu dengan harapan tinggi akan terlibat sepenuhnya dan memiliki energi dalam aktivitas mereka mencapai tujuan. Individu tersebut memiliki keinginan kuat untuk mencoba berbagai solusi atau jalan untuk mencapai tujuan. Sebaliknya, efek negatif merupakan keadaan subyektif yang secara umum bersifat negatif yang berkaitan dengan kecemasan, kemarahan, ketakutan, dan rasa bersalah. Dalam teori harapan, individu dengan perasaan marah dan rasa bermusuhan menunjukkan bahwa mereka percaya mereka telah terhalang untuk mencapai tujuan mereka. Kekurangan pribadi yang disertai dengan kemarahan pada individu dengan harapan yang rendah disebabkan karena mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Sebaliknya, kemarahan pada individu dengan harapan tinggi muncul karena ketidakmampuan untuk menghadapi halangan tersebut. Secara umum, individu yang terhalang ketika mencapai tujuan mereka akan mengalami perasaan marah dan putus asa.

g. Tidak merasakan kecemasan dan depresi 

Kecemasan merupakan keadaan subyektif dimana individu mengkhawatirkan kejadian tertentu. Penelitian menunjukkan bahwa individu yang memiliki harapan tinggi memiliki kecemasan yang lebih rendah. Depresi merupakan keadaan negatif yang meresap dan biasanya tidak memiliki fokus. Individu dengan harapan tinggi dipenuhi dengan energi mental dan ide-ide mengenai pencapaian tujuan sehingga membuat mereka terhindar dari depresi. Individu dengan emosi negatif tidak memiliki willpower dan waypower yang cukup. Namun, pada tingkat depresi yang lebih rendah, individu memiliki tingkat waypower yang tinggi dengan willpower rendah. Individu dengan karakteristik ini mengetahui bagaimana cara untuk mendapatkan sesuatu, tetapi mereka tidak memiliki kemampuan untuk mempertahankan perilaku mereka.

Faktor yang Mempengaruhi Harapan 

Menurut Weil (2000), terdapat beberapa faktor yang dianggap dapat mempengaruhi harapan pada seseorang, antara lain yaitu sebagai berikut:

a. Dukungan Sosial 

Dukungan sosial merupakan suatu hubungan interpersonal yang di dalamnya melibatkan dua orang atau lebih yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar anak dalam mendapatkan rasa aman, hubungan sosial, persetujuan dan kasih sayang. Sumber-sumber dukungan sosial anak dapat berasal dari orang terdekatnya, seperti teman sebaya, tetangga, guru-guru di sekolah, keluarga khususnya orang tua dan saudara kandung.

b. Kepercayaan Religius 

Kepercayaan merupakan sebuah keyakinan yang dipercayai oleh seseorang. Sedangkan religius merupakan kata dasar dari religi yang berasal dari bahasa inggris, yaitu religion yang memiliki makna agama dan memiliki kaitan dengan Tuhan. Kepercayaan religius dan spiritual telah diidentifikasikan sebagai sumber utama harapan. Kepercayaan religius dijelaskan sebagai kepercayaan dan keyakinan seseorang pada hal positif atau menyadarkan individu pada kenyataan bahwa terdapat sesuatu atau tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya untuk situasi individu saat ini.

c. Kontrol 

Mempertahankan kontrol merupakan salah satu bagian dari konsep harapan. Kemampuan kontrol dalam harapan berkaitan dengan kemampuan untuk menentukan sesuatu hal, mengontrol dan menyiapkan diri. Mempertahankan kontrol dapat dilakukan dengan cara tetap mencari informasi, menentukan nasib sendiri, dan kemandirian yang menimbulkan perasaan kuat pada harapan individu. Kemampuan individu akan kontrol juga dipengaruhi self-efficacy yang dapat meningkatkan persepsi individu terhadap kemampuannya akan kontrol. Harapan dapat dikorelasikan dengan keinginan dalam kontrol, kemampuan untuk menentukan, menyiapkan diri untuk melakukan antisipasi terhadap stres, kepemimpinan, dan menghindari ketergantungan.

Daftar Pustaka

  • Snyder, C.R. 2002. Hope Theory: Rainbows in The Mind. Psychological Inquiry Journal.
  • Snyder, C.R. 1994. The Psychology of Hope: You Can Get There From Here. New York: The Free Press.
  • Olson, K. 2005. Psikologi Harapan: Bangkit dari Keputusasaan Meraih Kesuksesan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  • Lindley, Alex dan Joseph, Stephen. 2004. Positive Psychology In Practice. New Jersey: Wiley
  • Sidabutar, F.M. 2008. Harapan Serta Konsep Tuhan Pada Anak Usia Sekolah yang Menderita Kanker. Jakarta: Universitas Indonesia
  • Carr, A. 2004. Positive Psychology. New york: Brunner-Routledge.
  • Lopez, S.J., dan Snyder, C.R. 2004. Positive Psychological Assessment: A handbook of Models and Measure. Washington DC: APA.
  • Weil, C.M. 2000. Exploring Hope in Patients With End Stage Renal Disease on Chronic Hemodialysis. ANNA Journal.
PERHATIAN
Jika ingin mengcopy-paste referensi dari KajianPustaka.com, mohon untuk menambahkan sumber rujukan di daftar pustaka dengan format berikut:
Riadi, Muchlisin. (). Harapan (Hope) - Aspek, Indikator dan Faktor yang Berpengaruh. Diakses pada , dari https://www.kajianpustaka.com/2022/05/harapan-hope.html