Inovasi Produk (Aspek, Jenis, Indikator dan Penyebab)
Inovasi produk adalah proses adaptasi sebuah produk dapat berupa bahan, tahapan pemrosesan, metode, teknologi, kemasan ataupun layanan guna menciptakan atau memperbaiki produk sehingga memberikan nilai tambah yang berarti yang pada akhirnya meningkatkan nilai jual dan menambah loyalitas pelanggan. Inovasi produk merupakan bentuk kemajuan fungsional produk sehingga mampu membawa produk selangkah lebih maju dibandingkan dengan produk pesaingnya.
Inovasi adalah sebagai sebuah mekanisme perusahaan untuk beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis. Inovasi produk biasanya mengacu pada sifat seperti memperbarui, mengubah, atau membuat proses maupun produk, serta cara dalam melakukan sesuatu sehingga menjadi lebih efektif. Dalam konteks bisnis atau usaha, hal ini berarti menerapkan ide-ide baru, meningkatkan layanan yang ada, serta membuat produk-produk lain yang lebih dinamis.
Inovasi produk meliputi berbagai kegiatan pengembangan produk, perbaikan produk, pengembangan yang seluruhnya baru, dan perluasan yang meningkatkan jangkauan atau jumlah lini produk yang dapat ditawarkan perusahaan. Inovasi produk tidak dapat disamakan dengan penemuan. Sebuah inovasi didefinisikan sebagai suatu ide, produk atau bagian dari teknologi yang telah dikembangkan dan dipasarkan untuk pelanggan yang dirasa sebagai sesuatu yang baru.
Pengertian Inovasi Produk
Berikut definisi dan pengertian inovasi produk dari beberapa sumber buku dan referensi:
- Menurut Zimmerer (2008), inovasi produk adalah satu hal yang potensial untuk menciptakan pemikiran dan imajinasi orang yang pada akhirnya menciptakan pelanggan.
- Menurut Sutomo (2012), inovasi produk adalah proses atau hasil pengembangan atau pemanfaatan, ketrampilan dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang atau jasa), proses atau sistem yang baru yang memberikan nilai berarti secara signifikan.
- Menurut Elitan dan Anatan (2009), inovasi produk adalah proses adaptasi produk, jasa, ide, atau proses baik yang sudah ada dalam organisasi maupun yang dikembangkan dari luar organisasi. Secara umum inovasi memiliki makna proses mengadopsi sesuatu yang baru oleh siapapun yang mengadopsinya, dan sebagai proses menciptakan produk baru.
- Menurut Setiadi (2003), inovasi produk adalah menciptakan produk baru yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga muncul minat beli terhadap produk tersebut, yang diharapkan dapat direalisasikan melalui keputusan pembelian.
- Menurut Kosasih (2009), inovasi produk adalah cara dimana produk, bahan, tahapan pemrosesan, metode, teknologi diperbarui dan ditingkatkan, dan layanan dikembangkan untuk menambah nilai sesuai dengan kebutuhan lingkungan.
- Menurut Haryanti dan Nursusila (2016), inovasi produk adalah inovasi yang digunakan dalam keseluruhan operasi perusahaan dimana sebuah produk baru diciptakan dan dipasarkan, termasuk inovasi di segala proses fungsional atau kegunaannya.
Aspek-aspek Inovasi Produk
Inovasi produk merupakan gambaran sebenarnya dari setiap proses, mulai dari konsep baru, penemuan baru, hingga perkembangan pasar baru yang saling mempengaruhi. Menurut Rogers (2003), karakteristik inovasi produk terdiri dari beberapa aspek, antara lain yaitu sebagai berikut:
- Keunggulan relatif (relative advantage), mengacu pada sejauh mana suatu inovasi dianggap lebih baik dari pada yang lain. Hal ini dapat diukur dari banyak aspek, seperti ekonomi, keunggulan sosial, kenyamanan dan kepuasan.
- Kompatibilitas (compatibility), mengacu pada sejauh mana inovasi dianggap stabil dengan nilai waktu, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan pengadopsi. Misalnya, jika suatu inovasi atau gagasan baru tidak sesuai dengan nilai dan norma yang ada, maka inovasi tersebut tidak akan mudah diadopsi.
- Kerumitan (complexity), yaitu sejauh mana orang merasa inovasi sulit untuk dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu mudah dipahami dan digunakan oleh pengadopsi, sementara yang lain sebaliknya. Semakin mudah bagi pengadopsi untuk memahami, semakin cepat inovasi tersebut diterima.
- Kemampuan diujicobakan (trialability), yaitu sejauh mana inovasi dapat diuji sampai batas tertentu. Inovasi yang dapat diuji di lingkungan nyata sering kali dapat diadopsi dengan lebih cepat. Oleh karena itu, agar dapat diadopsi dengan cepat, suatu inovasi harus dapat memberikan keunggulan.
- Kemampuan untuk diamati (observability), yaitu seberapa besar konsekuensi dari suatu inovasi dapat dilihat oleh orang lain. Semakin sederhana bagi seseorang untuk melihat hasil suatu inovasi, semakin pasti individu atau kumpulan individu akan menerimanya.
Dimensi Inovasi Produk
Menurut Kotler dan Keller (2016), terdiri dari beberapa dimensi, yaitu sebagai berikut:
- Produk baru bagi dunia, yaitu produk baru yang menciptakan pasar yang sama sekali baru, dimana tidak ada pihak lain yang pernah menghasilkan produk serupa, sehingga produk tersebut merupakan produk baru dan dapat dibedakan dengan produk sejenis lainnya.
- Lini produk baru, yaitu produk baru yang memungkinkan perusahaan masuk dan memasuki pasar yang ada untuk pertama kalinya, dan lini produk baru tersebut dapat mempengaruhi konsumen untuk membuat pilihan produk.
- Tambahan pada lini produk yang telah ada, yaitu produk baru yang dapat melengkapi atau meningkatkan lini produk yang telah ditetapkan perusahaan, sehingga membuat produk lebih terdiversifikasi dan menciptakan banyak pilihan.
- Perbaikan dan revisi produk yang telah ada, mengacu pada produk yang memberikan kinerja atau nilai lebih baik, yang dianggap produk lebih besar dan dapat menggantikan produk yang sudah ada, yang mengarah ke produk baru dengan peningkatan kinerja/ketersediaan.
- Penentuan kembali, yaitu suatu produk yang ditargetkan atau dijual ke pasar baru atau segmen pasar baru, diharapkan hasil ini dapat meningkatkan penjualan dengan mendapatkan pangsa pasar atau konsumen baru untuk memperluas volume penjualan.
- Pengurangan biaya, dimana produk baru yang akan memberikan kegunaan yang sama untuk produk dengan harga yang lebih murah dan rendah. Hal ini dimaksudkan untuk mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk dan berdampak pada peningkatan penjualan produk.
Jenis-jenis Inovasi Produk
Menurut Kotler dan Bes (2004), jenis-jenis inovasi produk terdiri dari beberapa bentuk, antara lain yaitu sebagai berikut:
- Inovasi berbasis modulasi. Inovasi berbasis modulasi melibatkan pengubahan suatu karakteristik dasar produk atau jasa, dengan menaikkan atau menurunkan karakteristik tersebut. Secara umum mengacu kepada karakteristik-karakteristik fungsional atau fisik. Dalam inovasi modulasi bahwa karakteristik dasar dari produk perlu ditingkatkan dan diturunkan.
- Inovasi berbasis ukuran. Inovasi berbasis ukuran adalah peluncuran produk baru ke pasar tanpa mengubah apa pun kecuali volumenya.
- Inovasi berbasis kemasan. Cara sebuah produk dikemas dapat mengubah persepsi konsumen mengenai manfaat, fungsi, atau alasan konsumsi dari produk atau jasa.
- Inovasi berbasis desain. Inovasi berbasis desain adalah inovasi dimana produk, kontainer, atau kemasan dan ukuran yang dijual sama, tetapi desain atau tampilannya dimodifikasi.
- Inovasi berbasis pengembangan bahan komplementer. Inovasi berbasis komplemen melibatkan penambahan bahan-bahan komplementer atau layanan tambahan atas produk atau jasa dasar.
- Inovasi berbasis pengurangan upaya. Inovasi berbasis pengurangan upaya tidak mengubah produk atau jasa, tetapi menaikkan ukuran dari pasar. Inovasi semacam ini menaikkan nilai dengan menurunkan penyebut, bukan menaikkan pembilang.
Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2010), jenis inovasi produk dapat terdiri dari beberapa hal, yaitu:
- Fitur Produk. Varian produk dapat dianggap sebagai sebuah sarana atau alat yang kompetitif dan pembeda antara produk yang diciptakan oleh sebuah perusahaan dengan produk pesaingnya. Fitur dari sebuah produk merupakan modal sebuah produk agar dapat bersaing untuk memenangkan perhatian konsumen. Yang dimaksud dengan fitur dari sebuah produk ialah sesuatu yang unik, istimewa dan kekhasan yang dimiliki produk tersebut sebagai nilai jual tambahan.
- Desain dan Rancangan Produk. Desain produk adalah suatu usaha-usaha untuk menentukan sejenis produk yang sesuai dengan keinginan para konsumen. Desain merupakan wujud lahiriah yang tampak mengenai garis (line), bentuk (form), dan warna (colour). Desain produk merupakan totalitas keistimewaan yang dapat mempengaruhi penampilan dan fungsi suatu produk dari segi kebutuhan konsumen.
Indikator Inovasi Produk
Menurut Wahyono (2002), indikator inovasi produk memiliki tiga indikator utama, yaitu:
- Perluasan Produk (line extensions). Perluasan produk merupakan produk yang masih familiar bagi organisasi bisnis tetapi baru bagi pasar.
- Peniruan Produk (me-too products). Peniruan produk merupakan produk yang dianggap baru oleh bisnis tetapi familiar dengan pasar.
- Produk Baru (new-to-the-world products). Produk baru merupakan produk yang dianggap baru baik oleh bisnis maupun oleh perusahaan.
Adapun menurut Kotler dan Amstrong (2010), inovasi produk terdiri dari beberapa indikator, antara lain yaitu:
- Kualitas produk. Kemampuan suatu produk dalam melakukan fungsi-fungsinya yang meliputi daya tahan, keandalan, dan ketelitian yang dihasilkan.
- Varian produk. Sarana kompetitif untuk membedakan produk satu dengan yang lain, atau antara produk yang dimiliki dengan produk pesaing.
- Gaya dan desain produk. Cara lain dalam menambah nilai bagi pelanggan. gaya hanya menjelaskan penampilan produk tertentu, sedangkan desain memiliki konsep yang lebih dari gaya.
Faktor Penyebab Inovasi Produk
Menurut Lupiyoadi (2004), inovasi sebuah produk harus terus dilakukan, adapun hal-hal yang menjadi faktor penyebab dilakukan inovasi produk antara lain yaitu:
- Kejadian yang tidak diharapkan. Ada kesuksesan dan kegagalan yang lahir begitu saja tanpa pernah diantisipasi dan diramalkan, hal ini akan menjadi dasar yang kuat bagi perusahaan.
- Ketidakharmonisan. Hal ini terjadi bila ada jurang pemisah antara yang diharapkan dengan yang sebenarnya terjadi.
- Proses sesuai kebutuhan. Hal ini bila terjadi permintaan khusus terhadap para wirausaha untuk menciptakan inovasi tertentu karena ada kebutuhan khusus.
- Perubahan pada industri dan pasar. Pasar dan industri selalu berkembang dan berubah-ubah secara struktur, desain dan definisi. Seorang wirausaha harus peka mengantisipasi hal ini untuk menarik kesempatan yang mungkin akan muncul.
- Perubahan Demografi. Inovasi ini muncul karena adanya perubahan pada masyarakat akan jumlah penduduk, umur, pengetahuan, pekerjaan, lokasi geografi dan faktor-faktor lainnya.
- Perubahan persepsi. Ini timbul karena perubahan interpretasi yang terjadi di masyarakat akan fakta yang ada dan konsep yang berlaku. Ia tidak berbentuk tetapi memiliki arti tersendiri.
- Konsep pengetahuan dasar. Ada beberapa prinsip yang mendasari kreasi atau pengembangan suatu hal baru. Invensi merupakan salah satu konsep pengetahuan dasar, karena ia merupakan produk dari pemikiran baru, metode baru dan pengetahuan baru.
Daftar Pustaka
- Zimmerer, Thomas W, dkk. 2008. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Jakarta: Salemba Empat.
- Sutomo. 2012. Serba-Serbi Manajemen Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
- Elitan, Lena dan Anatan, Lina. 2009. Manajemen Inovasi Transformasi Menuju Organisasi Kelas Dunia. Bandung: ALFBETA.
- Setiadi, Nugroho, J. 2003. Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Predana Media.
- Sobarsa, Kosasih, ME. 2009. Manajemen Operasi Internasional. Jakarta: Mitra Wacana Media.
- Haryanti, S.S. dan Nursusila, Linda. 2016. Membangun Kinerja Pemasaran Berbasis Inovasi Produk dan Keunggulan Bersaing (Studi Empiris PadaKerajinan Gitar di Kabupaten Sukoharjo). Jurnal AKTUAL.
- Kotler dan Keller. 2016. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Indeks.
- Rogers, E.M. 2003. Diffusion of Innovation. New York: Free Press.
- Kotler dan Bes. 2004. Leteral Marketing. Jakarta: Erlangga.
- Kotler, Philip dan Amstrong, G. 2010. Prinsip-Prinsip Pemasaran Jakarta: Erlangga.
- Wahyono. 2002. Orientasi Pasar dan Inovasi: Pengaruh Terhadap Kinerja Pemasaran. Indonesian Journal of Marketing Science.
- Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktik. Jakarta: Salemba Emban Patria.