Reputasi Perusahaan (Pengertian, Aspek, dan Indikator)
Reputasi perusahaan adalah bentuk persepsi, evaluasi atau penilaian konsumen terhadap atribut atau kemampuan perusahaan berdasarkan reaksinya terhadap pemakaian produk dan jasa, pelayanan serta interaksi dan komunikasi dengan perusahaan sehingga membentuk image/citra keadaan masa lalu dan prospek masa yang akan datang.
Reputasi perusahaan merupakan aset yang tidak nyata (intangible asset). Reputasi adalah perwujudan dari pengalaman seseorang dengan produk, ataupun pelayanan yang mereka dapatkan. Reputasi yang baik akan meningkatkan kredibilitas, membuat konsumen lebih percaya diri bahwa mereka akan mendapatkan apa yang telah dijanjikan kepada mereka.
Reputasi sebuah perusahaan dihasilkan dari akumulasi seluruh kontak yang dilakukan oleh berbagai stakeholdernya dengan perusahaan tersebut. Reputasi perusahaan merupakan kepercayaan menyeluruh atau keputusan mengenai tingkat dimana sebuah perusahaan diberi penghargaan tinggi dan terhormat.
Pengertian Reputasi Perusahaan
Berikut definisi dan pengertian reputasi perusahaan dari beberapa sumber buku dan referensi:
- Menurut Rosidah (2011), reputasi perusahaan adalah persepsi konsumen mengenai kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan terbaik, atau penilaian tentang keadaan masa lalu dan prospek masa yang akan datang mengenai kualitas perusahaan atau produk.
- Menurut Fombrun (1996), reputasi perusahaan adalah perwujudan dari pengalaman seseorang dengan produk, atau pun pelayanan yang mereka dapatkan, reputasi yang baik akan meningkatkan kredibilitas, membuat konsumen lebih percaya diri bahwa mereka akan mendapatkan apa yang telah dijanjikan kepada mereka.
- Menurut Dalton dan Croft (2003), reputasi perusahaan adalah total penilaian dari atribut-atribut stakeholder pada perusahaan, berdasarkan pada persepsi-persepsi mereka dan interpretasi-interpretasi pada image/citra perusahaan yang dikomunikasikan secara terus menerus.
- Menurut Walsh, dkk (2008), reputasi perusahaan adalah evaluasi secara keseluruhan atas perusahaan yang dilakukan pelanggan berdasar reaksinya terhadap produk dan jasa, aktivitas komunikasi yang dilakukan perusahaan, serta interaksinya dengan perusahaan atau perwakilannya (misal karyawan, manajemen) dan dikenal sebagai aktivitas perusahaan.
Aspek-aspek Reputasi Perusahaan
Menurut Selnes (1993), reputasi perusahaan terdiri dari beberapa aspek, antara lain yaitu sebagai berikut:
a. Nama baik
Nama baik adalah persepsi pelanggan tentang sejauh mana membangun kepercayaan terhadap perusahaan. Menjaga nama baik tentunya menjadi salah satu kewajiban utama mereka untuk mendukung kelancaran pemasaran bisnisnya. Apabila nama baik yang dimiliki oleh pelaku usaha sudah cukup kuat, maka konsumen akan lebih percaya dengan kemampuan bisnis yang dijalankannya dan tidak ragu lagi untuk membeli atau menggunakan produk dan jasa yang ditawarkan sebuah perusahaan.
b. Reputasi pesaing
Reputasi pesaing adalah persepsi para pelanggan mengenai seberapa baik reputasi perusahaan tersebut dibanding dengan pesaing-pesaing yang lain. Sebuah perusahaan harus memiliki kekuatan untuk menonjolkan nilai lebih yang dimiliki dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Artinya ciri khas sangat diperlukan dalam suatu perusahaan.
c. Dikenal luas
Dikenal luas menunjukkan persepsi pelanggan, baik tentang sejauh mana nama perusahaan sudah dikenal luas oleh masyarakat. Sebuah perusahaan pasti ingin produknya dikenal secara luas baik produk baru maupun produk lamanya.
d. Kemudahan diingat
Kemudahan diingat menunjukkan persepsi para pelanggan akan kemudahan untuk mengingat nama baik perusahaan tersebut. Jika nama sebuah perusahaan mudah diingat maka orang akan lebih mudah menemukan di mesin pencari atau dalam dunia nyata.
Sedangkan menurut Fombrun (1996), aspek-aspek yang harus dimiliki perusahaan yang mempunya reputasi yang baik antara lain yaitu sebagai berikut:
- Economic View. Reputasi merupakan sinyal atau tanda-tanda yg menggambarkan kondisi ekonomi perusahaan.
- Strategic View. Reputasi merupakan aset perusahaan dan sebagai hambatan mobilitas pesaing.
- Marketing View. Reputasi merupakan persepsi penting yang tersirat dalam obyek/produk secara langsung maupun tidak langsung (brand image & brand equity).
- Organizational View. Reputasi adalah budaya yang koheren dan identitas kuat yang lebih memungkinkan atau lebih sistematis dalam mempengaruhi persepsi stakeholder.
- Sociological View. Reputasi merupakan tindakan yang biasanya akan diambil perusahaan sesuai norma-norma serta harapan dan juga terkait dengan hubungan terhadap para stakeholder dan kepedulian terhadap lingkungan.
- Accounting View. Reputasi merupakan langkah-langkah yang lebih baik tentang bagaimana investasi dalam upaya membangun merek/branding, pelatihan, dan penelitian untuk membangun saham yang penting yang saat ini merupakan aset tidak berwujud.
Indikator Reputasi Perusahaan
Salah satu metode yang digunakan untuk menilai reputasi suatu organisasi atau perusahaan adalah menggunakan Harris-Fombrun Reputation Quetiont. Dalam metode tersebut memuat elemen dan atribut reputasi korporat, yaitu sebagai berikut (Fajrina, 2012):
a. Emotional Appeal
- Good felling about the company, memiliki perasaan yang baik, senang atau cinta terhadap perusahaan.
- Admire and respect the company, perasaan kagum dan menghargai perusahaan.
- Trust the company, memiliki perasaan percaya kepada perusahaan.
b. Product and Service
- Stands behind products/services, beranggapan bahwa produk ataupun jasa yang dihasilkan sesuai dengan core bisnisnya, sesuai dengan identitas perusahaannya.
- Offer high quality products/services, beranggapan bahwa perusahaan menawarkan produk atau jasa berkualitas tinggi.
- Devellops innovative products/services, beranggapan bahwa perusahaan selalu berinovasi untuk mengembangkan produk ataupun jasa yang dihasilkan.
- Offer product/service that are good value, yaitu beranggapan perusahaan menghasilkan produk ataupun jasa yang menghasilkan nilai jual.
c. Vision and Leadership
- Has excellent leadership, beranggapan bahwa perusahaan berjalan di bawah kepemimpinan yang handal.
- Has a clear vission for the future, beranggapan bahwa perusahaan memiliki visi yang jelas untuk menghadapi tantangan kedepan.
- Recognize/takes advantage of market opportunities, beranggapan bahwa perusahaan mahir dalam mencari dan memanfaatkan peluang yang ada.
d. Workplace Environtment
- Looks well managed, beranggapan bahwa perusahaan dikelola dengan baik.
- Looks like a good company to work for, perusahaan terlihat sebagai tempat yang baik untuk bekerja.
- Looks like has a good employees, terlihat sebagai perusahaan yang memilik pegawai profesional.
e. Financial Performance
- Record of profitability, beranggapan bahwa catatan kinerja keuangan perusahaan selama ini menunjukkan profitabilitas.
- Look like a low risk invesment, dari kinerja keuangan perusahaan, membuat perusahaan terlihat sebagai tempat berinvestasi yang rendah risiko.
- Strong prospect for future growth, dari kinerja keuangan perusahaan, membuat perusahaan terlihat sebagai perusahaan yang memiliki prospek yang kuat pada perkembangan di masa depan.
- Tends to out performs its competitors, dari kinerja keuangan perusahaan terlihat bahwa perusahaan cenderung lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya.
f. Social Responsibility
- Supported good causes, beranggapan bahwa perusahaan memberikan dukungan yang baik terhadap masalah-masalah sosial.
- Environtmentally reponsible, beranggapan bahwa organisasi memiliki tanggung jawab terhadap masalah lingkungan.
- Treats people well, beranggapan bahwa perusahaan memperlakukan masyarakat sekitar dengan baik.
Faktor yang Mempengaruhi Reputasi Perusahaan
Reputasi perusahaan merupakan evaluasi keseluruhan atas sebuah perusahaan yang dilakukan oleh konsumen berdasarkan reaksinya terhadap produk dan jasa, aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan, juga interaksinya dengan perusahaan atau perwakilannya (antara lain karyawan, manajemen, atau konsumen lain) dan atau yang dikenal dengan aktivitas perusahaan. Menurut Fombrun (1996), terdapat empat elemen dasar yang mempengaruhi reputasi perusahaan, yaitu:
- Reliability (keterandalan di mata konsumen), semakin handal perusahaan terlihat di mata konstituennya, maka semakin baik perusahaan tersebut.
- Credibility (kredibilitas di mata investor), semakin kredibel suatu perusahaan di mata konstituennya, semakin baik perusahaan tersebut.
- Trustwothiness (terpercaya di mata pegawai), semakin terpercaya suatu perusahaan maka semakin baik perusahaan tersebut.
- Responsibility (tanggung jawab sosial di mata komunitas), semakin bertanggung jawab suatu perusahaan di mata konstituennya, maka semakin baik perusahaan tersebut.
Sedangkan menurut Walsh, dkk (2008), konsumen menilai reputasi sebuah perusahaan melalui lima faktor utama, yaitu sebagai berikut:
- Orientasi pelanggan (customer orientation). Merujuk pada persepsi konsumen atas kesediaan karyawan perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumennya.
- Pemberi kerja yang baik (good employer). Merujuk pada persepsi konsumen mengenai bagaimana pihak perusahaan dan jajaran manajemen memperlakukan karyawannya dan memperhatikan kebutuhan mereka, dan harapan konsumen bahwa perusahaan memiliki karyawan yang kompeten.
- Perusahaan dapat diandalkan dan kuat secara finansial (reliable and financially strong company). Merujuk pada persepsi konsumen terhadap perusahaan dalam hal kecakapan (competence), ketangguhan (solidity), dan kemampuan dalam menghasilkan laba (profitability), serta harapan konsumen bahwa perusahaan menggunakan sumber keuangannya dengan cara yang bijaksana sehingga berinvestasi di perusahaan tersebut dipersepsikan memiliki risiko yang kecil.
- Kualitas produk dan jasa (product and service quality). Merujuk pada persepsi konsumen akan kualitas, inovasi, nilai, dan kehandalan dari barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan.
- Tanggung jawab sosial dan lingkungan (social and environment responsibility). Merujuk pada kepercayaan konsumen bahwa perusahaan memiliki peran positif terhadap masyarakat dan lingkungan secara umum.
Daftar Pustaka
- Rosidah, C. 2011. Pengaruh Reputasi Perusahaan dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Nasabah Pengguna ATM Pasca Isu Cybercrime (Studi pada Nasabah BCA di Surabaya). Jurnal Business and Economics.
- Fombrun, Charles. 1996. Reputation: Realizing Value From the Corporate Image. Cambridge: Harvard Business School Press.
- Dalton, John dan Croft, Susan. 2003. Managing Corporate Reputation. London: Thorogood.
- Walsh, Vincent-Wayne Mitchell, Paul R. Jackson dan Sharon E. Betty. 2008. Examining the Antecendents and Consequences of Corporate Reputation: A Customer Perspective. British Journal of Management.
- Selnes, Fred. 1993. An Examination of the Effect of Product Performance on Brand Reputation, Satisfaction and Loyalty. European Journal of Marketing.
- Fajrina, R Sherly. 2012. Pengaruh Reputasi Perusahaan dan Komunikasi Word of Mouth Terhadap Pembuatan Keputusan Melamar Kerja. Jakarta: Universitas Indonesia.