Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, mengolah dan memproses transaksi data keuangan dan non keuangan yang masih terkait untuk menghasilkan informasi keuangan yang berguna bagi para pemangku kepentingan untuk memudahkan pengelolaan bisnis. Melalui sistem informasi Akuntansi, data akan dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah kesatuan informasi yang saling terkait dan saling mendukung sehingga menjadi suatu informasi yang berharga bagi yang menerimanya.
Sistem Informasi Akuntansi merupakan sebuah sistem yang memproses dan mengumpulkan data transaksi untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkannya. Sistem informasi akuntansi mencakup data yang berkaitan dengan pendapatan, pengeluaran, informasi pelanggan, informasi karyawan, dan informasi pajak dari perusahaan. Data spesifik lain yang dikelola adalah pesanan penjualan dan laporan analisis, permintaan pembelian, faktur, inventaris, daftar gaji, dan neraca saldo.
Sistem informasi akuntansi adalah kesatuan struktur-struktur dalam suatu entitas, seperti perusahaan bisnis yang memperkerjakan sumber-sumber daya fisik dan komponen-komponen lain untuk mentransformasi data ekonomi menjadi informasi akuntansi, dengan tujuan untuk memuaskan kebutuhan para pemakai informasi yang bervariasi. Sistem informasi akuntansi memberikan kesempatan bagi pebisnis untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengambilan keputusan sehingga memungkinkan perusahaan untuk memperoleh keunggulan kompetitif.
Apa itu Sistem Informasi Akuntansi?
Berikut definisi dan pengertian Sistem Informasi Akuntansi dari beberapa sumber buku dan referensi:
- Menurut Krismiaji (2015), Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis.
- Menurut Ardana dan Hendro (2016), Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat, dan memproses data keuangan dan data non keuangan yang terkait dengan transaksi keuangan untuk menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan.
- Menurut Mulyadi (2016), Sistem Informasi Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang di koordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.
- Menurut Bodnar dan Hopwood (2001), Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang dibuat untuk menyediakan berbagai informasi mengenai akuntansi mulai dari pengumpulan sampai dengan pengolahan data hingga menjadi output.
- Menurut Jogiyanto (2009), Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem informasi yang mengubah data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya.
- Menurut Ardana dan Lukman (2016), Sistem Informasi Akuntansi adalah sekumpulan sumber daya (resources), seperti orang dan peralatan yang dirancang untuk mentransformasi data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. informasi ini dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan yang sangat beragam.
Tujuan dan Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney dan Steinbart, (2015), tujuan sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut:
- Untuk mendukung fungsi kepengurusan (stewardship) manajemen suatu organisasi atau perusahaan, karena manajemen bertanggung jawab untuk menginformasikan pengaturan dan penggunaan sumber daya organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut.
- Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen, karena sistem informasi memberikan informasi yang diperlukan oleh pihak manajemen untuk melakukan tanggung jawab pengambilan keputusan.
- Untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan hari demi hari.
Adapun fungsi dari sistem informasi akuntansi menurut Romney dan Steinbart (2015) adalah:
- Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas, sumber daya dan personel organisasi. Organisasi memiliki sejumlah proses bisnis, seperti melakukan penjualan atau pembelian bahan baku yang sering diulang.
- Mengubah data menjadi informasi sehingga manajemen dapat merencanakan, mengeksekusi, mengendalikan, dan mengevaluasi aktivitas, sumber daya dan personel.
- Memberikan pengendalian yang memadai untuk mengamankan aset data organisasi atau perusahaan.
Komponen dan Elemen Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Susanto (2017), komponen sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut:
- Hardware, adalah peralatan phisik yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, memasukkan dan mengeluarkan data hasil pengolahan dalam bentuk informasi.
- Software, merupakan sekumpulan program yang digunakan untuk mengoperasikan suatu aplikasi pada komputer.
- Brainware, adalah sumber daya manusia yang terlibat dalam pembuatan sistem informasi, yang meliputi pengumpulan, pengolahan data, pendistribusian data sampai pemanfaatan data untuk kebutuhan organisasi.
- Prosedur, merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dan dengan cara yang sama. Proses penting untuk sebuah organisasi agar segala sesuatu bisa dilakukan secara konsisten.
- Database, merupakan sistem pencatatan dengan menggunakan komputer yang memiliki tujuan untuk memelihara informasi agar selalu siap saat dibutuhkan.
- Jaringan Komunikasi (Network), merupakan pemanfaatan media elektronik untuk memindahkan informasi maupun data dari satu lokasi ke lokasi lain maupun beberapa lokasi yang berbeda.
Adapun menurut Menurut Romney dan Steinbart (2015), sistem informasi akuntansi setidaknya memiliki lima komponen utama, yaitu:
- Orang-orang yang mengoperasikan sistem dan melaksanakan berbagai fungsi.
- Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi.
- Data tentang proses-proses bisnis organisasi.
- Software (perangkat lunak) yang dipakai untuk memproses data organisasi.
- Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung dan peralatan untuk komunikasi jaringan.
Sedangkan menurut Fakhri (2003), elemen-elemen penting dalam suatu sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut:
- Pemakai akhir, terdiri dari pemakai akhir eksternal yaitu kreditor, investor, pemegang saham, pemerintah, dan pemakai akhir internal yaitu pihak manajemen.
- Sumber data, transaksi keuangan yang memasuki sistem informasi dari sumber eksternal dan internal.
- Pengumpulan data, tahap operasional yang tujuannya untuk memastikan bahwa data yang memasuki sistem itu sah, lengkap, dan bebas dari kesalahan.
- Pemrosesan data, data yang memasuki sistem di proses sehingga menghasilkan suatu informasi yang berguna.
- Manajemen database, yaitu menyimpan, memperbaiki, dan memanggil serta menghapus data 6. Penghasil informasi, yaitu mengumpulkan, mengatur, memformat, dan menyajikan informasi untuk para pemakai.
- Umpan balik, yakni bentuk output yang dikirim kembali ke sistem sebagai sumber data.
Indikator dan Faktor Penentu Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Indrayati (2016), terdapat beberapa faktor yang menjadi penentu keberhasilan penyusunan sistem informasi akuntansi di sebuah perusahaan, yaitu:
- Cepat, maksudnya sistem informasi akuntansi ini harus tepat waktu dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan, dan informasi tersebut kontribusinya harus sesuai dengan yang diperlukan oleh user.
- Aman, maksudnya sistem informasi akuntansi yang digunakan ini harus bisa menjaga informasi-informasi penting milik perusahaan, seperti harta milik perusahaan, pendapatan, biaya-biaya dan utang-utang dengan memperhatikan unsur-unsur pengawasan intern.
- Murah, maksudnya dengan adanya sistem informasi akuntansi ini pihak perusahaan akan memerlukan biaya yang rendah dibandingkan tidak menggunakan sistem.
Adapun menurut Susanto (2017), indikator sistem informasi akuntansi yang baik antara lain yaitu sebagai berikut:
- Akurat, maksudnya informasi tersebut harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pada hal ini biasanya dilakukan pengujian melalui dua orang atau lebih yang berbeda dan jika hasilnya menunjukkan hasil yang sama maka data tersebut telah dianggap akurat.
- Tepat waktu, maksudnya informasi tersebut harus tersedia di saat diperlukan.
- Relevan, maksudnya informasi yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan organisasi di berbagai bagian dan tingkatan dalam organisasi tersebut.
- Lengkap, maksudnya informasi yang diberikan harus lengkap sesuai dengan kenyataan.
Langkah-langkah Penyusunan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Indrayati (2016), langkah-langkah penyusunan sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut:
a. Analisis sistem yang ada
Dalam analisis sistem informasi akuntansi yang ada dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari sistem yang telah ada, atau penelitian pendahuluan (survey) ini dimaksudkan untuk:
- Mengetahui ruang lingkup/luasnya pekerjaan penyusunan sistem informasi akuntansi yang baru.
- Merencanakan waktu penyusunan sistem informasi akuntansi yang baru.
- Menentukan jumlah biaya atau fee yang akan diminta sehubungan dengan pekerjaan penyusunan sistem akuntansi yang baru apabila penyusunan sistem dilakukan oleh pihak luar.
Kemudian diadakan penelitian lengkap yang meliputi:
- Struktur organisasi dan tugas dari masing-masing bagian yang ada dalam struktur organisasi.
- Klasifikasi rekening yang digunakan oleh perusahaan beserta kodenya baik buku besar maupun buku pembantu.
- Jurnal, buku besar dan buku pembantu dan laporan yang digunakan oleh perusahaan termasuk metode pencatatannya.
- Prosedur yang digunakan oleh perusahaan dari subsistem-subsistem yang ada.
- Formulir yang digunakan beserta contohnya, baik dari bentuk bukti transaksi, jurnal, buku besar, laporan. Dan laporan tersebut diserahkan kepada siapa dan gunanya bagi yang menerima laporan.
- Sistem pengawasan/pengendalian intern yang sudah ada.
- Flowchart.
b. Merencanakan sistem informasi akuntansi yang baru (system design)
Pada kegiatan menyusun sistem informasi akuntansi yang baru atau kegiatan mengubah sistem yang lama untuk diperbaiki supaya menjadi efisien dan efektif. Terdapat dua pendekatan dalam merencanakan suatu sistem yang baru yaitu: Top-down approach dan botoom-up approach. Adapun penjelasan ke duanya adalah sebagai berikut:
- Top-down approach, adalah pekerjaan menyusun sistem yang dimulai dari identifikasi informasi yang diperlukan, klasifikasi rekening dan kode beserta bentuk buku besarnya, perencanaan jurnal, dan perencanaan bukti transaksi dan prosedur dan struktur organisasi dan job deskripsi.
- Bottom up approach, adalah penyusunan sistem yang dimulai dari perencanaan prosedur, struktur organisasi dan job deskripsi, bukti transaksi, perencanaan jurnal, perencanaan buku besar dan pembantu beserta kodenya, terakhir perencanaan laporan yang diinginkan.
c. Penerapan sistem informasi akuntansi yang baru (Implementation)
Penerapan sistem akuntansi yang baru untuk menggantikan sistem akuntansi yang lama. Sebaiknya sistem akuntansi yang baru diterapkan pada awal periode akuntansi untuk mengurangi beban pekerjaan yang timbul dari sistem akuntansi yang baru.
d. Pengawasan sistem yang baru (follow-up)
Kegiatan mengawasi pelaksanaan sistem akuntansi yang baru untuk mengetahui kelemahan-kelemahan sistem akuntansi baru dan memperbaikinya.
Daftar Pustaka
- Krismiaji. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
- Ardana, Cenik dan Lukman, Hendro. 2016. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Mitra Wacana.
- Mulyadi. 2016. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
- Bodnar, G.H., dan Hopwood, W.S. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
- Jogiyanto. 2009. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Offset
- Ardana, Cenik dan Lukman, Hendro. 2016. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Mitra Wacana Media.
- Romney, M.B., dan Steinbart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
- Susanto, Azhar. 2017. Sistem Informasi Akuntansi, Pemahaman Konsep Secara Terpadu. Bandung: Lingga Jaya.
- Fakhri, M. Husein. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
- Indrayati. 2016. Sistem Informasi Akuntansi (Teori dan Konsep Desain SIA). Malang: Aditya Media Publishing.