Model Pembelajaran ASSURE
Model pembelajaran ASSURE adalah salah satu strategi pembelajaran di ruang kelas yang memadukan penggunaan teknologi dan media pembelajaran, serta dikembangkan melalui pemilihan dan pemanfaatan metode, bahan ajar dan peran siswa dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran ASSURE dikembangkan oleh oleh Sharon Smaldino, Robert Henich, James Russell, dan Michael Molenda pada tahun 1989 yang diterbitkan dalam sebuah buku berjudul Instructional Technology and Media For Learning.
Model pembelajaran ASSURE merupakan singkatan dari komponen atau langkah penting yang ada di dalamnya, yaitu; Analyze learner characteristic (menganalisis karateristik siswa); State performance objectives (menetapkan tujuan pembelajaran); Select methods, media and materials (memilih metode, media, dan bahan pelajaran); Utilize, technology, media, and materials (penggunaan teknologi, media, dan bahan); Requirez learner participation (mengaktifkan keterlibatan siswa); dan Evaluation and revision (evaluasi dan revisi).
Model pembelajaran ASSURE adalah sebuah prosedur panduan untuk mendesain perencanaan dan bimbingan pembelajaran yang mengombinasikan antara materi, metode dan media. Dimana setiap melakukan kegiatan belajar dan pembelajaran di samping guru memberikan materi, guru juga harus menyertakan metode dan media yang dibutuhkan. Model pembelajaran ini akan membuat siswa menjadi lebih aktif dan kegiatan belajar siswa semakin efektif.
Model desain pembelajaran ASSURE dapat digunakan untuk menetapkan pengalaman belajar yang dapat membantu siswa dalam mencapai kompetensi yang diinginkan. Model pembelajaran ASSURE dikembangkan agar dapat digunakan oleh guru, instruktur dan pelatih dalam kegiatan pembelajaran khususnya yang memanfaatkan media dan teknologi di dalamnya. Selain itu, pembelajaran ini bersifat prosedural yang dibangun untuk menciptakan program pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik.
Pengertian Model Pembelajaran ASSURE
Berikut definisi dan pengertian model pembelajaran ASSURE dari beberapa sumber buku dan referensi:
- Menurut Suryani, dkk (2014), model pembelajaran ASSURE adalah pembelajaran yang direncanakan dan disusun secara sistematis dengan mengintegrasikan teknologi dan media sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna bagi peserta didik.
- Menurut Pribadi (2009), model pembelajaran ASSURE adalah salah satu desain pembelajaran sederhana, mudah dipelajari serta memanfaatkan media dan teknologi. Model ini dikembangkan untuk menciptakan aktivitas pembelajaran yang efektif dan efisien, khususnya pada kegiatan pembelajaran yang menggunakan media dan teknologi.
- Menurut Smaldino, dkk (2011), model pembelajaran ASSURE adalah langkah sistematis dalam perencanaan pelaksanaan pembelajaran di ruang kelas dengan memadukan penggunaan teknologi dan media pembelajaran. Model pembelajaran ASSURE bersifat praktis dan mudah digunakan serta berisi langkah-langkah yang sistematik dan sistemik.
Langkah-langkah Pembelajaran ASSURE
Menurut Prawiradilaga (2008), langkah-langkah pelaksanaan yang menjadi komponen utama dalam model pembelajaran ASSURE adalah sebagai berikut:
a. Analyze Learner Characteristics (analisis karakteristik siswa)
Langkah awal dalam pembelajaran adalah menganalisis siswa, tujuannya agar guru dapat mengenali karakteristik siswa yang akan melakukan proses pembelajaran. Setiap siswa memiliki karakter yang berbeda-beda, tidak bisa guru menyamakan karakter semua siswa. Karena setiap siswa memiliki keragaman etnis. Tugas sebagai pendidik harus memiliki rasa kemanusiaan yang nantinya akan membantu dalam memahami karakter siswa.
Seorang guru harus menganalisis kebutuhan yang diperlukan untuk menentukan kemampuan-kemampuan atau kompetensi yang perlu dipelajari oleh siswa untuk meningkatkan kinerja atau prestasi belajar. Guru melakukan analisis kebutuhan dengan cara menjawab beberapa permasalahan, yaitu:
- Bagaimana karakteristik siswa yang akan mengikuti program pembelajaran.
- Pengetahuan dan ketrampilan seperti apa yang telah dimiliki oleh siswa.
- Kemampuan atau kompetensi apa yang perlu dimiliki oleh siswa.
- Apa indikator atau kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan bahwa siswa telah mencapai kompetensi yang telah ditentukan setelah melakukan pembelajaran.
- Kondisi seperti apa yang diperlukan oleh siswa agar dapat memperlihatkan kompetensi yang telah dipelajari.
b. State Performance Objectives (menetapkan kompetensi)
Dalam langkah ini, guru menentukan tujuan sesuai dengan silabus atau kurikulum. Tujuan ini merupakan penjabaran dari kompetensi, pengetahuan, keterampilan dan sikap yang akan dimiliki oleh siswa setelah menempuh proses pembelajaran. Tujuan ini juga mengarah pada evaluasi dan hasil belajar siswa.
Tujuan pembelajaran merupakan rumusan atau pernyataan yang mendeskripsikan tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh siswa setelah menempuh proses pembelajaran. Pada saat melakukan langkah ini perlu juga memperkirakan jawaban dari beberapa permasalahan, yaitu sebagai berikut:
- Kemampuan dan kompetensi khusus apa yang harus dikuasai oleh siswa setelah menyelesaikan program pembelajaran.
- Indikator apa yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam mengikuti program pembelajaran.
- Peralatan atau kondisi bagaimana yang diperlukan oleh siswa untuk menunjukkan hasil belajar, kompetensi, pengetahuan, keterampilan setelah mengikuti program pembelajaran.
c. Select Methods, Media, and Materials (memilih metode, media, dan bahan ajar)
Dalam langkah ini, guru harus pintar untuk memilih metode, media, dan bahan ajar yang sesuai untuk siswa. Kesesuaian ini dapat dilihat dari karakteristik siswa. Kesesuaian dalam memilih dapat mempengaruhi keefektifan, efisien dan daya tarik siswa dalam belajar. Metode, media, bahan ajar.
Pada saat melakukan langkah ini perlu juga memperkirakan jawaban dari beberapa permasalahan seperti berikut:
- Bagaimana kombinasi media yang diperlukan dalam menyelenggarakan program pembelajaran.
- Kombinasi metode pembelajaran seperti apa yang paling efektif untuk digunakan dalam penyampaian bahan atau materi pembelajaran.
- Bahan ajar dan kegiatan seperti apa yang dapat digunakan dalam mendukung program pembelajaran.
d. Utilize Materials (pemanfaatan bahan ajar dan media pembelajaran)
Ketika guru sudah dapat memilih bahan ajar dan media yang sesuai, guru harus dapat memanfaatkannya dengan baik dengan menggunakan metode yang telah dipilih. Selain ketiga komponen tersebut, guru juga harus mempersiapkan kelas, dan sarana pendukungnya.
Sebelum menggunakan ketiganya guru harus terlebih dahulu melakukan uji coba untuk memastikan bahwa ketiga komponen tersebut berfungsi secara efektif. Langkah berikutnya adalah menyiapkan kelas dan sarana pendukung yang diperlukan untuk dapat menggunakan metode, media, dan bahan ajar yang dipilih.
e. Requires Learner Participation (melibatkan siswa dalam proses pembelajaran)
Proses pembelajaran akan berlangsung efektif, efisien, dan memiliki daya tarik ketika siswa ikut berpartisipasi dalam proses ini. Jika siswa aktif dalam proses pembelajaran akan memudahkan siswa untuk memahami materi yang diberikan oleh guru, serta menumbuhkan motivasi belajar siswa.
Dalam langkah ini yang harus diperhatikan oleh seorang guru adalah upaya atau strategi seperti apa yang dapat dilakukan untuk menarik dan memelihara minat siswa agar tetap mampu memusatkan perhatian terhadap penyampaian materi atau substansi pembelajaran yang disampaikan.
f. Evaluate and Revise (evaluasi dan revisi)
Setelah melakukan proses pembelajaran, selanjutnya diadakan evaluasi dan revisi. Tahap ini bertujuan untuk menilai efektivitas dan efisien program pembelajaran dan menilai pencapaian hasil belajar siswa. Dalam evaluasi untuk menilai efektivitas proses pembelajaran yaitu terjawabnya pertanyaan apakah proses pembelajaran ini mencapai tujuan, apakah metode, media, bahan ajar dapat membantu proses pembelajaran, apakah siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Tahap evaluasi dalam model ini dilakukan untuk menilai efektivitas pembelajaran dan hasil belajar siswa. Beberapa hal yang harus dikemukakan guru dalam melakukan langkah-langkah evaluasi, antara lain yaitu:
- Apakah siswa menyukai program pembelajaran yang mereka ikuti selama ini.
- Seberapa besar manfaat yang dirasakan oleh siswa dalam mengikuti program pembelajaran.
- Seberapa jauh siswa dapat belajar tentang materi atau substansi pembelajaran.
- Seberapa besar siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang telah dipelajari.
- Seberapa besar kontribusi program pembelajaran yang dilaksanakan terhadap prestasi belajar siswa.
Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran ASSURE
Setiap jenis model pembelajaran biasanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, begitu juga dengan model pembelajaran ASSURE. Menurut Prawiradilaga (2008), kelebihan dan kekurangan model pembelajaran ASSURE adalah sebagai berikut:
a. Kelebihan
Kelebihan atau keunggulan model pembelajaran ASSURE adalah:
- Lebih banyak komponennya dibandingkan dengan model materi ajar. Komponen tersebut di antaranya: analisis pembelajaran, strategi pembelajaran, sistem penyampaian, penilaian proses belajar dan penilaian belajar.
- Sering diadakan pengulangan kegiatan dengan tujuan evaluasi.
- Mengutamakan partisipasi pembelajaran dalam poin require leaner participation sehingga diadakan pengelompokan kecil, seperti pengelompokan belajar mandiri dan tim, serta penugasan yang bertujuan untuk memicu keaktifan peserta didik.
- Guru wajib menyampaikan materi dan mengelola kelas, serta mampu memanfaatkan media, metode, bahan ajar secara optimal.
- Model pembelajaran ini sangat sederhana dan dapat diterapkan sendiri oleh guru.
b. Kekurangan
Kekurangan atau kelemahan model pembelajaran ASSURE adalah:
- Tidak mengukur dampak terhadap proses belajar karena tidak didukung oleh komponen supra sistem.
- Adanya penambahan tugas dari seorang pengajar.
- Perlu upaya khusus dalam mengarahkan peserta didik untuk persiapan kegiatan belajar mengajar.
Daftar Pustaka
- Suryani, N., Acmadi,H., dan Suharno. 2014. Penerapan Model Assure dengan Menggunakan Media Power Point dalam Pembelajaran Bahasa Inggris sebagai Usaha Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas X MAN Sukoharjo Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran.
- Pribadi, Benny A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.
- Smaldino, Sharon. E., Lowther, Deboran. L., Russel, James.D. 2011. Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta: Kencana.
- Prawiradilaga, D.S. 2008. Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana.