Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Model Pembelajaran Hands On Activity

Hands on activity adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan tangan (hands on activity), dalam beraktivitas, menemukan atau menggali informasi, mengumpulkan data, menganalisis dan membuat kesimpulan sendiri. Melalui model pembelajaran hands on activity, siswa dapat mengamati, mengidentifikasi dan menemukan secara langsung pada objek yang dipelajari.

Model Pembelajaran Hands On Activity

Hands on activity merupakan suatu strategi pembelajaran yang dirancang agar siswa terlibat dalam empat komponen utama, yaitu: menggali informasi dan bertanya, beraktivitas dan menemukan, mengumpulkan data dan menganalisis serta membuat kesimpulan sendiri. Melalui strategi pembelajaran hands on activity, siswa akan memperoleh pengetahuan secara langsung melalui pengalaman sendiri.

Model pembelajaran hands on activity dalam prosesnya siswa tidak hanya melihat dan mendengarkan guru menjelaskan, tetapi dalam pembelajaran ini siswa mengamati, melakukan dan mengidentifikasi secara langsung pada obyek yang di pelajari. Pada pelaksanaan hands on activity, siswa diberi kebebasan dalam mengonstruksi pemikiran dan temuan selama melakukan aktivitas sehingga siswa melakukan sendiri dengan tanpa beban, menyenangkan dan motivasi yang tinggi.

Model pembelajaran hands on activity didefinisikan sebagai model pembelajaran yang melibatkan aktivitas dan pengalaman langsung dengan fenomena alam atau pengalaman pendidikan yang secara aktif melibatkan peserta didik dalam pengamatan suatu objek untuk mendapatkan pengetahuan atau pemahaman. Kelebihan menggunakan pembelajaran hands on activity dapat memberikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan untuk siswa serta memberikan kebermaknaan.

Pengertian Hands On Activity 

Berikut definisi dan pengertian hands on activity dari beberapa sumber buku dan referensi: 

  • Menurut Kartono (2010), hands on activity adalah suatu kegiatan yang dirancang untuk melibatkan siswa dalam menggali informasi dan bertanya, beraktivitas dan menemukan, mengumpulkan data dan menganalisis, serta membuat kesimpulan sendiri. 
  • Menurut Gloria dan Lestari (2012), hands on activity adalah model pembelajaran dimana siswa tidak hanya melihat dan mendengarkan pendidik menjelaskan, tetapi dalam pembelajaran ini peserta didik mengamati, melakukan dan mengidentifikasi secara langsung pada objek yang dipelajari. Model pembelajaran ini dapat membuat peserta didik mempunyai pengalaman langsung, sehingga dapat mengatasi masalah belajar peserta didik seperti sulit mengingat materi pelajaran. 
  • Menurut Samanta (2010), hands on activity adalah aktivitas belajar yang terfokus pada inti dari konsep yang memperkenalkan siswa untuk membangun proses berpikir dan mendorong mereka untuk bertanya dan mencari jawaban yang dapat meningkatkan pengetahuannya dan dengan demikian siswa mendapatkan pemahamannya. 
  • Menurut Daniah (2016), hands on activity adalah suatu kegiatan pembelajaran yang berlatarkan kegiatan tangan (hands on activity) dimana peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan, menentukan, mengumpulkan data dan membuat kesimpulan sendiri. 
  • Menurut Riyanti (2009), hands on activity adalah model pembelajaran yang membentuk suatu penghayatan dan pengalaman untuk menetapkan suatu pengertian (penghayatan) karena mampu membelajarkan secara bersama-sama kemampuan psikomotorik (keterampilan), pengertian (pengetahuan) dan afektif (sikap) yang biasanya menggunakan sarana laboratorium dan atau sejenisnya.

Aspek-aspek Hands On Activity 

Menurut Hendriyan (2013), aspek-aspek yang terdapat pada strategi pembelajaran hands on activity adalah sebagai berikut

a. Menggali informasi dan bertanya 

Guru memulai pembelajaran dengan memberikan LKS yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang membangkitkan rasa ingin tahu siswa, serta membimbing siswa untuk mengajukan hipotesis.

b. Beraktivitas dan menemukan 

Setelah siswa mendapatkan hipotesis, guru membimbing siswa untuk beraktivitas dengan melakukan penyelidikan atau percobaan untuk menguji hipotesis.

c. Mengumpulkan data dan menganalisis 

Setelah siswa melakukan penyelidikan atau percobaan tersebut, siswa mengumpulkan data yang diperoleh dari hasil percobaannya. Setelah semua data terkumpul, mereka berdiskusi kembali untuk menganalisis data yang di dapat.

d. Membuat kesimpulan 

Selama siswa berdiskusi, guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk bertanya ataupun memberikan tanggapan. Setelah itu, guru membimbing siswa menarik kesimpulan dengan memberikan kata kunci ataupun pertanyaan-pertanyaan pancingan.

Langkah-langkah Hands On Activity 

Menurut Amin (2007), tahapan atau langkah-langkah dalam strategi pembelajaran hands on activity adalah sebagai berikut:

a. Tahap Persiapan 

Tahap persiapan dalam hal ini adalah melakukan identifikasi semua keperluan yang akan digunakan dalam pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut: 

  1. Menyusun silabus, lembar kerja siswa (LKS) untuk kegiatan praktikum.
  2. Membuat lembar observasi (pedoman pengamatan) untuk mengamati motivasi dan aktifitas belajar siswa yang tampak selama mengikuti kegiatan praktikum. 
  3. Membuat angket untuk merekam motivasi belajar siswa selama mengikuti kegiatan praktikum. 
  4. Membuat rambu-rambu penilaian selama siswa melakukan aktivitas praktikum. 
  5. Mengelompokkan siswa sesuai dengan keheterogenan.

b. Tahap Pelaksanaan 

Yang dilakukan dalam tahap ini adalah: 

  1. Guru membimbing dan mengarahkan siswa selama pengamatan.
  2. Siswa dibagi menjadi 4 sampai 6 kelompok.
  3. Setiap kelompok mendapatkan lembar kerja siswa untuk kegiatan praktikum tentang topik tertentu. 
  4. Siswa melakukan kegiatan praktikum tentang materi yang diajarkan pengamatan terhadap hasil tindakan dititik beratkan terhadap aktivitas siswa selama kegiatan praktikum.
  5. Siswa melakukan diskusi hasil pengamatan membandingkan dengan kelompok lain.
  6. Selama pelaksanaan kegiatan juga dilakukan observasi untuk melihat kemunculan keterampilan berpikir kritis pada pelaksanaan proses belajar mengajar dengan menerapkan kegiatan praktikum menggunakan lembar observasi yang telah dibuat peneliti.

Adapun menurut Hendriyan (2013), langkah-langkah dalam pembelajaran hands on activity adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan Awal 

  1. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. 
  2. Apersepsi sebagai penggalian pengetahuan awal peserta didik terhadap materi yang akan diajarkan. 
  3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang akan dipelajari. 
  4. Pembentukan kelompok belajar (learning community) secara heterogen untuk mengatasi aktivitas kerja sama siswa yang rendah dalam pembelajaran.

b. Kegiatan Inti 

  1. Peserta didik bekerja dalam kelompok menyelesaikan permasalahan yang diajukan guru. 
  2. Guru memberikan modeling tentang cara-cara melakukan percobaan (modeling and inquiry) yaitu pembelajaran dilakukan dengan memberi modeling tentang cara-cara melakukan percobaan dan dilanjutkan melakukan kegiatan percobaan (inquiry) mengamati permasalahan secara nyata yang ada di lingkungan sekitar sekolah. 
  3. Peserta didik dalam kelompok menyelesaikan lembar kerja yang diajukan guru. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi, dan memfasilitasi kerja sama. 
  4. Peserta didik wakil kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok dan kelompok lain menanggapi hasil kerja kelompok tersebut.
  5. Dengan mengacu pada jawaban peserta didik melalui tanya jawab, guru dan peserta didik membahas cara penyelesaian masalah yang tepat. 
  6. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang dirasakan peserta didik, materi yang belum dipahami dengan baik, kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran.

c. Kegiatan Akhir

  1. Penilaian kinerja siswa (authentic assessment) dilakukan selama pembelajaran berlangsung oleh guru untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam memperhatikan informasi, sajian presentasi dan kerja sama. 
  2. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan cara menyelesaikan soal-soal pada materi yang diajarkan.

Kelebihan dan Kekurangan Hands On Activity 

Setiap model pembelajaran biasanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, begitu juga dengan strategi pembelajaran hands on activity. Menurut Kartono (2010), kelebihan dan kekurangan model pembelajaran hands on activity adalah sebagai berikut:

a. Kelebihan 

Kelebihan atau keunggulan strategi pembelajaran hands on activity adalah:

  1. Dapat mendorong rasa ingin tahu siswa secara lebih mendalam sehingga cenderung untuk membangkitkan siswa mengadakan penelitian untuk mendapatkan pengamatan dan pengalaman dalam proses ilmiah. 
  2. Dapat menguatkan ingatan, mengatasi masalah kesulitan belajar, menghindari salah paham, mendapatkan umpan balik dari siswa, menghubungkan yang konkret dan yang abstrak, menciptakan suatu kerja sama yang baik pada setiap kelompok, dan melatih daya saing antar kelompok untuk menyelesaikan persoalan yang diberikan oleh guru. 
  3. Menginformasikan kepada siswa mengenai kesalahan-kesalahan yang dialami beserta pemecahannya. Hal ini menyebabkan siswa dapat melaksanakan proses pemecahan masalah selanjutnya dengan lebih baik.

b. Kekurangan 

Kekurangan atau kelemahan strategi pembelajaran hands on activity adalah: 

  1. Sulit untuk menciptakan suatu kerja sama yang baik antar siswa dalam suatu kelompok karena tiap anggota kelompok memiliki karakter yang berbeda-beda. 
  2. Sulit untuk mengelola semua kelompok untuk menyelesaikan permasalahan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. 

Untuk mengatasi kelemahan dari model hands on activity tersebut, hal-hal yang perlu dilakukan oleh guru di antaranya: 

  1. Membuat persiapan sebaik mungkin, sehingga masalah yang dibuat guru dapat bermakna dan dapat dengan mudah dipahami siswa.
  2. Membuat persiapan yang sebaik mungkin, sehingga masalah yang dibuat guru dapat bermakna dan dapat dengan mudah dipahami siswa.
  3. Perkiraan waktu yang cukup, sehingga guru dapat memberikan keterangan yang baik kepada siswa. 

Daftar Pustaka

  • Kartono. 2010. Hands On Activity pada Pembelajaran Geometri Sekolah Sebagai Asesmen Kinerja. Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif FMIPAUNNES.
  • Gloria, R.Y., dan Lestari, F.A. 2012. Penerapan Hands On Activity Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Kompetensi Dasar Pencemaran Lingkungan di Kelas X SMAN 1 Gresik. Jurnal Scientiae Education, Vol.1, Edisi 2.
  • Samanta. 2010. Hands On Is Minds On. Jurnal Pendidikan Fisika, Vol.3, No.2.
  • Daniah, Nia. 2016. Pembelajaran Biologi Berbasis Hands On Activity Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Siswa Pada Materi Ekosistem Di SMA Negeri 1 Dukupuntang.
  • Riyanti. 2009. Pembelajaran Biologi dengan Group Investigation Melalui Hands On Activities dan E-Learning Ditinjau Dari Kreativitas dan Gaya Belajar Siswa. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
  • Hendriyan. 2013. Analisis Kemampuan Psikomotor Siswa Pada Pembelajaran Hands on Teknik challenge Exploration Activity. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
PERHATIAN
Jika ingin mengcopy-paste referensi dari KajianPustaka.com, mohon untuk menambahkan sumber rujukan di daftar pustaka dengan format berikut:
Riadi, Muchlisin. (). Model Pembelajaran Hands On Activity. Diakses pada , dari https://www.kajianpustaka.com/2022/08/model-pembelajaran-hands-on-activity.html