Pengertian dan Indikator Budget Emphasis (Penekanan Anggaran)
Budget emphasis atau penekanan anggaran adalah desakan atau tekanan dari atasan kepada bawahan untuk menjalankan atau menggunakan anggaran yang telah dibuat, dimana karyawan akan diberikan reward atau penghargaan bila mampu mencapai atau melebihi target anggaran, serta menerima sanksi atau penalti apabila target anggaran tidak tercapai.
Budget emphasis adalah desakan yang diberikan oleh atasan kepada bawahan, dimana bawahan akan diberikan reward jika kinerja telah tercapai namun akan diberikan saksi (punishment) jika tidak tercapai. Budget emphasis dianggap sebagai salah satu faktor yang memicu timbulnya kesenjangan anggaran. Hal tersebut bisa terjadi apabila penilaian kinerja bawahan ditentukan oleh anggaran yang telah disusun, maka bawahan akan berusaha meningkatkan kinerjanya dengan cara membuat anggaran yang mudah untuk ia capai.
Penekanan anggaran atau budget emphasis terjadi ketika adanya pemberian kompensasi atau bonus dari atasan kepada bawahan, jika bawahan mampu mencapai target yang telah ditetapkan. Serta pemberian denda atau sanksi jika bawahan tidak dapat mencapai target anggaran tersebut. Jika bawahan meyakini penghargaan (reward) yang diberikan tergantung pada pencapaian target dalam anggaran, bawahan akan mencoba membangun slack dalam anggarannya.
Budget emphasis juga terjadi ketika anggaran digunakan sebagai tolak ukur kinerja dan alat pengendalian. Penekanan anggaran dapat diukur dengan beberapa indikator, yaitu: anggaran sebagai alat pengendali (pengawasan) kinerja, anggaran sebagai tolak ukur kinerja, anggaran ditetapkan menuntut kinerja untuk mencapai target anggaran, anggaran yang ditetapkan meningkatkan kinerja, mendapatkan reward dari atasan ketika target anggaran tercapai, dan terdapat kompensasi ketika target anggaran tercapai.
Pengertian Budget Emphasis
Berikut ini definisi dan pengertian budget emphasis atau penekanan anggaran dari beberapa sumber buku dan referensi:
- Menurut Triana, dkk (2012), budget emphasis adalah desakan dari atasan pada bawahan untuk melaksanakan anggaran yang telah dibuat dengan baik dimana karyawan dirangsang dengan adanya suatu reward jika perencanaan anggaran tercapai dan adanya suatu penalti apabila perencanaan anggaran tidak tercapai.
- Menurut Asak (2014), budget emphasis adalah desakan yang diberikan atasan kepada bawahan untuk menjalankan anggaran yang telah disusun, seperti kompensasi bila mampu melebihi target anggaran dan sanksi bila target anggaran tidak tercapai.
- Menurut Kusniawati dan Lahaya (2017), budget emphasis adalah penekanan dari atasan kepada seorang bawahan atas anggaran yang digunakan sebagai tolak ukur kinerjanya. Dimana seorang bawahan akan berusaha meningkatkan kinerjanya dengan cara membuat target anggaran mudah dicapai sehingga seorang bawahan dapat menerima reward dan kompensasi atas tercapainya kinerja dalam suatu organisasi tersebut.
- Menurut Karsam (2015), budget emphasis adalah tekanan dari atasan terhadap bawahan untuk melaksanakan anggaran yang telah dibuat, dengan ancaman dikenakan sanksi jika anggaran kurang dari target, dan menerima kompensasi jika dapat melebihi target.
Indikator Budget Emphasis
Pada dasarnya tidak terdapat indikator-indikator yang sangat jelas mengenai budget emphasis (penekanan anggaran), karena hal tersebut sangat berkaitan dengan sikap dan perilaku manusia. Menurut Anggasta dan Murtini (2014), indikator yang dapat digunakan dalam penekanan anggaran atau budget emphasis adalah sebagai berikut:
a. Penilaian Kinerja
- Anggaran sebagai alat pengawasan kinerja.
- Anggaran sebagai alat ukur kinerja.
- Anggaran ditetapkan menuntut kinerja untuk mencapai target anggaran.
- Anggaran yang ditetapkan meningkatkan kinerja.
b. Pencapaian Anggaran
- Mendapatkan reward (penghargaan) dari atasan ketika target anggaran tercapai.
- Terdapat kompensasi (bonus) ketika target anggaran tercapai.
Sering kali perusahaan menggunakan anggaran sebagai satu-satunya pengukur kinerja manajemen, karena itu yang tersedia. Penekanan anggaran seperti ini dapat memungkinkan timbulnya kesenjangan anggaran. Penilaian kinerja berdasarkan tercapai atau tidaknya target anggaran akan mendorong bawahan untuk menciptakan slack dengan tujuan meningkatkan prospek kompensasi ke depannya.
Sedangkan menurut Anissarahma (2008), indikator penekanan anggaran antara lain yaitu:
- Besarnya penghasilan yang diperoleh.
- Kemampuan terhadap usaha yang dicurahkan untuk pekerjaan. 3) Kesungguhan dalam memperhatikan kualitas.
- Kemampuan dalam mencapai target anggaran.
- Kemampuan menjalin target anggaran dan kompensasi jika mampu melebihi target anggaran hubungan yang baik dengan atasan/bawahan.
- Efisiensi dalam menjalankan operasi unit.
- Kemampuan dalam menyikapi pekerjaan.
- Kemampuan dalam bersosialisasi dengan kelompok staf.
Anggaran sebagai pengendalian kinerja yang dibuat atau telah ditetapkan sebelumnya dalam suatu organisasi tersebut, anggaran sebagai tolak ukur kinerja digunakan untuk menilai baik atau tidaknya kinerja karyawan, anggaran menuntut pencapaian target digunakan untuk menuntut karyawan untuk mencapai target anggaran yang telah dibuat sebelumnya, anggaran meningkatkan kinerja digunakan untuk meningkatkan kinerja kerja dari karyawan, adanya reward ketika pencapaian target anggaran digunakan untuk menilai pencapaian target anggaran, sehingga akan diberikannya reward atau hadiah dari pencapaian target tersebut, serta kompensasi keberhasilan atas pencapaian target dengan pemberian kompensasi kepada karyawan tersebut atas keberhasilannya dalam mencapai target anggaran yang telah dibuat.
Daftar Pustaka
- Triana, M., Yuliusman, & Putra, W. E. 2012. Pengaruh Partisipasi Anggaran, Budget Emphasis, dan Locus of Control Terhadap Slack Anggaran. E-Jurnal Binar Akuntansi.
- Asak, P Rani Adnyani. 2014. Kemampuan Asimetri, Ketidakpastian Lingkungan, Budget Emphasis, dan Kapasitas Individu sebagai Variabel Moderasi terhadap Partisipasi anggaran dan Budgetary Slack. Denpasar: Universitas Udayana.
- Kusniawati, Heny dan Lahaya, I.A. 2017. Pengaruh Partisipasi Anggaran, Penekanan Anggaran, Asimetri Informasi Terhadap Budgetary Slack pada SKPD Kota Samarinda. Jurnal Akuntabel.
- Karsam. 2015. Effect of Budget Emphasis and Motivation on the Relationship between Participative Budgeting and Budgetary Slack and the Impact on the Managerial Performance (A Study on Yayasan Pendidikan dan Koperasi in the Banten Province). Research Journal of Finance and Accounting.
- Anggasta, Elisa G dan Murtini, Henny. 2014. Pengaruh Partisipasi Anggaran, Penekanan Anggaran, Komitmen Organisasi terhadap Senjangan Anggaran dengan Asimetri Informasi sebagai Variabel Moderasi pada SKPD Kota Semarang. Accounting Analysis Journal.
- Anissarahma, Dinni. 2008. Pengaruh Partisipasi Anggaran, Informasi Asimetris, Budget Emphasis dan Komitmen Organisasi terhadap Timbulnya Slack Anggaran (Studi Kasus Pada PT Telkom Yogyakarta). Jurnal Akuntansi dan keuangan.