Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Problem Focused Coping

Problem focused coping adalah bentuk strategi atau usaha untuk menyelesaikan masalah atau menghilangkan stres dengan cara mencari, mengelola dan menghadapi sumber masalah (stressor) secara langsung. Beberapa tindakan yang biasanya dilakukan dalam problem focused coping antara lain seperti mendefinisikan suatu masalah, menghasilkan solusi alternatif, mempertimbangkan beberapa alternatif secara efisien, memilih alternatif dan bertindak.

Problem Focused Coping

Problem focused coping merupakan usaha yang digunakan oleh seseorang untuk mengatasi situasi yang menimbulkan stres dengan cara menghadapi langsung situasi atau hal yang menjadi stressor tersebut. Seseorang yang cenderung menggunakan pendekatan problem focused coping adalah ketika mereka percaya bahwa sumber stres atau situasi suatu masalah dapat diubah.

Problem focused coping juga diartikan sebagai cara untuk mengambil tindakan baik dengan mengurangi tuntutan stressor atau sumber stres atau dengan meningkatkan sumber-sumber yang tersedia untuk menanganinya. Problem focused coping berorientasi untuk mencari pokok permasalahan dan berusaha untuk memecahkannya. Individu akan cenderung menggunakan cara ini bila dirinya yakin akan dapat menghadapi dan mengurangi situasi atau kondisi yang penuh tekanan.

Problem focused coping adalah bentuk tindakan yang dilakukan individu baik melalui pemikiran atau perilaku yang bertujuan untuk menghilangkan tekanan dari situasi sulit, dengan menggunakan beragam strategi penyelesaian masalah. Individu yang menggunakan problem focused coping dalam menghadapi masalah atau situasi yang penuh tekanan akan berpikir logis dan berusaha mencari jalan keluar permasalahannya dengan positif.

Pengertian Problem Focused Coping 

Berikut definisi dan pengertian problem focused coping dari beberapa sumber buku dan referensi: 

  • Menurut Lazarus dan Folkman (1984), problem focused coping adalah strategi yang digunakan dalam menyelesaikan masalah, seperti mendefinisikan suatu masalah, menghasilkan solusi alternatif, mempertimbangkan alternatif secara efisien, memilih alternatif dan bertindak, strategi problem focused coping berorientasi pada penyelesaian masalah. 
  • Menurut Erika (2017), problem focused coping adalah koping yang berfokus pada masalah, ditandai dengan usaha individu dalam mengelola atau mencari cara untuk menyelesaikan masalah yang menyebabkan timbulnya tekanan. 
  • Menurut Taylor (2009), problem focused coping adalah usaha untuk melakukan sesuatu yang konstruktif tentang situasi yang penuh tekanan yang membahayakan, mengancam, atau menantang suatu individu. 
  • Menurut Sarafino dan Smith (2011), problem focused coping adalah cara untuk mengurangi tuntutan di dalam sebuah situasi stres atau memperbanyak cara untuk mengatasi permasalahan tersebut. 
  • Menurut Arbadiati dan Kurniati (2007), problem focused coping adalah usaha untuk berdamai dengan stres baik itu dengan mengubah perilaku seseorang dalam mengatasi masalah maupun mengubah kondisi lingkungan yang penuh stres itu sendiri. 
  • Menurut Makie (2006), problem focused coping adalah usaha-usaha untuk mengubah atau menghilangkan sumber stres dengan cara menghadapi situasinya secara langsung.

Indikator Problem Focused Coping 

Menurut Aldwin dan Revenson (1987), terdapat tiga indikator dalam pelaksanaan strategi problem focused coping, yaitu sebagai berikut:

a. Controlles (kehati-hatian) 

Individu di dalam kesehariannya mengalami suatu permasalahan maka individu tersebut berusaha untuk memikirkan dan mempertimbangkan secara matang beberapa alternatif pemecahan masalah tersebut, meminta pendapat orang lain, mengevaluasi strategi pemecahan masalah yang pernah dilakukan dan bersikap hati-hati sebelum memutuskan sesuatu.

b. Instrumental Action (tindakan instrumental) 

Individu melakukan usaha dan merencanakan langkah-langkah yang mengarah pada penyelesaian masalah secara langsung serta menyusun rencana untuk bertindak dan melaksanakannya.

c. Negotiation (negosisasi) 

Individu melibatkan orang lain dalam pemecahan masalah yang kita butuhkan. Usaha yang dapat dilakukan untuk mengubah pikiran dan pendapat seseorang, melakukan perundingan atau kompromi untuk mendapatkan sesuatu yang positif dari situasi. Artinya disini ada peran orang lain dalam pemecahan masalah yang akan dilakukan terhadap masalah yang sedang dihadapi.

Aspek-aspek Problem Focused Coping 

Menurut Carver (1989), aspek-aspek yang ada pada strategi problem focused coping adalah sebagai berikut: 

  1. Active coping (koping aktif). Merupakan proses pengambilan langkah-langkah aktif sebagai usaha untuk menghilangkan atau mengurangi stressor, maupun memperbaiki efek ini. Seseorang akan berinisiatif untuk mengatasi stres dan mencoba melaksanakan cara-cara yang bertahap/teratur dalam melakukan koping, tidak dengan gegabah/sembrono.
  2. Planning (perencanaan). Merupakan usaha berpikir mengenai bagaimana caranya mengatasi sumber stres. Planning ini melibatkan adannya strategi dalam bertindak, berpikir tentang langkah-langkah apa yang harus diambil dan bagaimana cara yang terbaik untuk mengendalikan masalah yang sedang dihadapi. 
  3. Suppression of Competing Aktivities (mengurangi aktifitas persaingan). Adalah usaha untuk mengesampingkan hal-hal lain yang sekirannya tidak berkaitan ataupun dapat menganggu jalannya proses koping atau bahkan bila perlu membiarkan hal-hal yang lain berlalu begitu saja supaya dapat memfokuskan diri dalam menghadapi stressor. 
  4. Restraint coping (pegendalian). Menunggu datangnya kesempatan yang tepat untuk bertindak dan tidak memunculkan aksi sebelum waktu yang dirasakan benar-benar tepat itu tiba restraint coping dapat disebut juga sebagai koping aktif, karena dalam hal ini perilaku seseorang difokuskan pada menghadapi stressor secara efektif. Namun dapat juga dikatakan sebagai strategi koping pasif karena melakukan restraint (pengendalian/penundaan) berarti menunda melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan sebelum merasa waktunya benar-benar tepat. 
  5. Seeking Social Support for Instrumental Reasons (mencari dukungan sosial). Merupakan usaha untuk mencari saran bantuan atau informasi yang diperlukan untuk mengatasi stres.

Adapun menurut Sarafino (2006), problem focused coping memiliki tiga aspek utama, yaitu sebagai berikut: 

  1. Planfull problem solving. Individu memikirkan dan mempertimbangkan secara matang beberapa alternatif pemecahan masalah yang mungkin dilakukan, meminta pendapat dan pandangan dari orang lain tentang masalah yang dihadapi, bersikap hati-hati sebelum memutuskan sesuatu dan mengevaluasi strategi yang pernah dilakukan. 
  2. Direct Action. Meliputi tindakan yang ditunjukkan untuk menyelesaikan masalah secara langsung serta menyusun secara lengkap apa yang diperlukan.
  3. Assistance seeking. Individu mencari dukungan dan menggunakan bantuan dari orang lain berupa nasehat maupun tindakan di dalam menghadapi masalah. 
  4. Information. Individu mencari informasi dari orang lain yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan individu tersebut.

Faktor yang Mempengaruhi Problem Focused Coping 

Menurut Lazarus dan Folkman (1984), terdapat beberapa faktor yang dianggap berpengaruh terhadap problem focused coping pada diri individu, antara lain yaitu sebagai berikut:

a. Kesehatan dan Energi (health and energy) 

Kesehatan dan energi mempengaruhi berbagai macam bentuk strategi koping pada individu dan juga stres. Apabila individu dalam keadaan rapuh, sakit, lelah, lemah, tidak mampu melakukan koping dengan baik. Sehingga kesehatan fisik menjadi faktor penting dalam menentukan strategi koping pada individu.

b. Keyakinan yang positif (positive beliefs) 

Penilaian diri secara positif dianggap sebagai sumber psikologis yang mempengaruhi strategi koping pada individu. Setiap individu memiliki keyakinan tertentu yang menjadi harapan dan upaya dalam melakukan strategi koping pada kondisi apapun. Sehingga penilaian mengenai keyakinan yang positif merupakan sumber strategi koping.

c. Kemampuan Pemecahan Masalah (problem solving skill) 

Kemampuan pemecahan masalah pada individu meliputi kemampuan mencari informasi, menganalisis situasi yang bertujuan mengidentifikasi masalah untuk menghasilkan alternatif yang akan digunakan pada individu, mempertimbangkan alternatif yang akan digunakan, mempertimbangkan alternatif dengan baik agar dapat mengantisipasi kemungkinan yang terburuk, memilih dan menerapkan sesuai dengan tujuan pada masing-masing individu, hal ini merupakan faktor yang mempengaruhi strategi koping.

d. Keterampilan sosial (social skills) 

Keterampilan sosial merupakan faktor yang penting dalam strategi koping karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial, sehingga individu membutuhkan untuk bersosialisasi. Keterampilan sosial merupakan cara untuk menyelesaikan masalah dengan orang lain, juga dengan keterampilan sosial yang baik memungkinkan individu tersebut menjalin hubungan yang baik dan kerja sama dengan individu lainya, dan secara umum memberikan kontrol perilaku kepada individu atas interaksi sosialnya dengan individu lain.

e. Dukungan sosial (social support) 

Setiap individu memiliki teman yang dekat secara emosional, pengetahuan, dan dukungan perhatian yang merupakan faktor yang mempengaruhi strategi koping pada individu dalam mengatasi stres, terapi perilaku, epidemologi sosial.

f. Sumber material (material resources) 

Sumber material salah satunya adalah keuangan, keadaan keuangan yang baik dapat menjadi sumber strategi koping pada individu. Secara umum masalah keuangan dapat memicu stres individu yang mengakibatkan meningkatnya pilihan dalam strategi koping untuk bertindak. Salah satu manfaat material bagi individu mempermudah individu dalam kepentingan hukum, medis, keuangan dan lain-lain. Hal ini menyebabkan individu yang memiliki materi dapat mengurangi resiko stres.

Daftar Pustaka

  • Lazarus, R.S., & Folkman, S. 1984. Stress, Appraisal, and Coping. New York: Springer Publishing Company.
  • Armajayanthi, E., Victoriana, E., dan Ayu, K.L. 2017. Studi Deskriptif mengenai Coping Stress pada Ibu yang Memiliki Anak dengan Autism Sebuah Penelitian di Sekolah X Bandung. Jurnal Humanitas, Vol.1, No.1.
  • Taylor, S.E, dkk. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Kencana.
  • Sarafino, E.P., & Smith T.W . 2010. Health Psychology Biopsychosocial. New York: John Wiley & Sons, Inc.
  • Arbadiati, C., & Kurniati, T. 2007. Hubungan Antara Kecerdasan Emosi dengan Kecenderungan Problem Focused Coping pada Sales. Jurnal Pesat, Vol.2, No.2.
  • Makie, V.V. 2006. Stress and Coping Strategies Amongst Registered Nurseworking in a South African Tertiary Hospital. Magister Curationis: University of The Western Cape.
  • Aldwin, M.C., & Revenson, A.T. 1987. Does Coping Help? A Reexamination of Relation between Coping and Mental Health. Journal of Personality and Social Psychology.
  • Carver, Charles S., Dkk. 1989. Assesing Coping Strategies: A Theoretically Based Approach. American Psychological Association.

PERHATIAN
Jika ingin mengcopy-paste referensi dari KajianPustaka.com, mohon untuk menambahkan sumber rujukan di daftar pustaka dengan format berikut:
Riadi, Muchlisin. (). Problem Focused Coping. Diakses pada , dari https://www.kajianpustaka.com/2022/09/problem-focused-coping.html