Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah jenis model pembelajaran inkuiri, dimana siswa diberikan kesempatan untuk mencari dan menyelidiki suatu permasalahan secara sistematis, logis, analitis yang dilakukan secara mandiri, sedangkan guru atau tenaga pendidik hanya sebagai fasilitator yang bertugas menentukan topik, pertanyaan, dan menyiapkan bahan penunjang. Peranan guru pada model pembelajaran inkuiri terbimbing yaitu memilih materi, mempersiapkan materi dan pertanyaan, tetapi peserta didik dituntut agar bisa merancang eksperimen, menganalisis data hasil eksperimen, dan menyimpulkan hasil yang diperolehnya.

Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Pendekatan belajar dengan metode inkuiri terbimbing merupakan salah satu pembelajaran aktif yang memiliki fokus pada pemahaman konsep dan mengedepankan penemuan siswa sebagai inti pembelajaran. Peran guru dalam metode ini adalah membimbing siswa untuk menghasilkan atau memiliki minat terhadap suatu pertanyaan yang berorientasi pada masalah, mengumpulkan dan membangun penjelasan berbasis bukti untuk membentuk dan mengevaluasi penjelasan atau hipotesis dari pertanyaan tersebut.

Pembelajaran inkuiri terbimbing diterapkan agar peserta didik bebas mengembangkan konsep yang mereka pelajari dan mereka diberi kesempatan untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi. Model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat melatih keterampilan siswa dalam melaksanakan proses investigasi untuk mengumpulkan data berupa fakta dan memproses fakta sehingga siswa mampu membangun kesimpulan secara mandiri guna menjawab pertanyaan atau permasalahan yang diajukan oleh guru (teacher-proposed research question).

Pengertian Inkuiri Terbimbing 

Berikut definisi dan pengertian metode belajar inkuiri terbimbing dari beberapa sumber buku dan referensi: 

  • Menurut Gulo (2008), inkuiri terbimbing adalah suatu kegiatan belajar yang melibatkan seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki suatu permasalahan secara sistematis, logis, analitis, sehingga dengan bimbingan dari guru mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. 
  • Menurut Paidi (2007), inkuiri terbimbing adalah kegiatan inkuiri dimana siswa diberikan kesempatan untuk bekerja merumuskan prosedur, menganalisis hasil, dan mengambil kesimpulan sendiri mandiri, sedangkan dalam hal menentukan topik, pertanyaan, dan bahan penunjang, guru hanya fasilitator. 
  • Menurut Sanjaya (2005), inkuiri terbimbing adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. 
  • Menurut Jacobsen, dkk (2009), inkuiri terbimbing adalah model pembelajaran yang disusun agar dapat menyampaikan konsep dan keterkaitan antara konsep satu dengan konsep lainnya. Pada saat menerapkan model inkuiri terbimbing, guru akan berperan sebagai pendidik, mengajarkan contoh-contoh kepada siswanya, dan memberikan kesimpulan di penutup saat siswanya sudah dapat menerima dan mendeskripsikan materi yang telah disampaikan oleh guru.
  • Menurut Hamalik (2001), inkuiri terbimbing adalah model pembelajaran yang mengharuskan para siswanya untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, siswa akan melaksanakan eksperimen, sedangkan guru mengarahkan dan memandu mereka untuk dapat memecahkan masalah.

Tujuan dan Manfaat Inkuiri Terbimbing 

Tujuan model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Pada inkuiri terbimbing siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.

Menurut Gulo (2008), tujuan model pembelajaran inkuiri terbimbing, adalah sebagai berikut: 

  1. Keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar mengajar, kegiatan belajar meliputi kegiatan mental intelektual dan sosial emosional. 
  2. Kegiatan terarah secara logis dan sistematis pada tujuan pengajaran. 
  3. Mengembangkan sikap percaya pada diri sendiri (self-belief) pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri terbimbing.

Inkuiri terbimbing dilaksanakan agar siswa mampu membangun konsep secara mandiri dari hasil penyelidikannya sendiri dan guru hanya berperan sebagai fasilitator, memandu jalannya penyelidikan hingga siswa mampu menyimpulkan konsep yang dibangun. Menurut Sanjaya (2005), beberapa manfaat dari penerapan strategi belajar inkuiri terbimbing adalah: 

  1. Strategi ini menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor secara seimbang. 
  2. Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. 
  3. Strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku akibat adanya pengalaman. 
  4. Strategi ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.

Ciri dan Karakteristik Inkuiri Terbimbing 

Model pembelajaran inkuiri terbimbing menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan. Artinya model inkuiri terbimbing menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Pada proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran dengan menggunakan penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.

Menurut Kaniawati (2010), beberapa karakteristik dari model pembelajaran inquiri terbimbing adalah sebagai berikut: 

  1. Mengembangkan kemampuan berpikir siswa melalui observasi spesifik sehingga mampu membuat inferensi atau generalisasi. 
  2. Sasarannya adalah mempelajari proses pengamatan kejadian atau objek dan menyusun generalisasi yang sesuai. 
  3. Guru mengontrol bagian tertentu dari pembelajaran, misalnya kejadian, data, materi, dan berperan sebagai pemimpin kelas. 
  4. Tiap-tiap siswa berusaha membangun pola yang bermakna berdasarkan hasil observasi di dalam kelas. 
  5. Kelas diharapkan berfungsi sebagai laboratorium pembelajaran.
  6. Biasanya sejumlah generalisasi akan diperoleh dari siswa. 
  7. Guru memotivasi semua siswa untuk mengkomunikasikan generalisasinya sehingga dapat dimanfaatkan seluruh siswa dalam kelas.

Prinsip-prinsip Inkuiri Terbimbing 

Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa pada proses pembelajaran inkuiri terbimbing diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Model pembelajaran inkuiri terbimbing menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan dengan menggunakan proses tanya jawab antara guru dan siswa. Karena itu kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri terbimbing.

Menurut Sanjaya (2005), terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing, antara lain yaitu sebagai berikut:

a. Prinsip Interaksi 

Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru bahkan antara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.

b. Prinsip Bertanya 

Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan model inkuiri terbimbing adalah guru sebagai penanya sebab kemampuan siswa untuk menjawab pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir.

c. Prinsip Belajar Untuk berpikir 

Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah proses berpikir (learning how to think) yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak, baik otak kiri maupun otak kanan. Sedangkan, pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal.

d. Prinsip Keterbukaan 

pembelajaran yang bermakna adalah yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya dalam model inkuiri terbimbing, tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesisnya dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. Berdasarkan pendapat di atas, maka seorang guru perlu memperhatikan prinsip-prinsip tersebut sehingga pembelajaran di kelas dapat berjalan secara optimal.

Tahapan Inkuiri Terbimbing 

Menurut Hanson (2005), tahapan proses dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan strategi inkuiri terbimbing adalah sebagai berikut:

a. Orientasi 

Pada tahap ini pendidik atau guru menyiapkan siswa untuk melakukan proses belajar, memberikan motivasi bertujuan agar siswa aktif, berkreativitas, dan memunculkan minat peserta didik terhadap pengetahuan. Dalam tahap pengenalan ini siswa difokuskan bagaimana menemukan cara untuk menghadapi dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang akan diberikan.

b. Eksplorasi 

Dalam tahap eksplorasi ini, peserta didik berkesempatan melaksanakan pengamatan terlebih dahulu, mendesain percobaan, mengumpulkan data, menguji dan menganalisis data yang telah diperoleh, menyelidiki, memberikan sebuah pertanyaan dan menguji jawaban sementara yang ada.

c. Pembentukan konsep 

Dari hasil eksplorasi akan ditemukannya sebuah konsep, pemahaman dari konseptual akan di kembangkan oleh peserta didik dalam penemuan atau hasil observasi bukan informasi dari buku maupun guru.

d. Aplikasi 

Aplikasi berkaitan dengan penerapan ilmu pengetahuan baru ke dalam latihan-latihan, atau permasalahan lain. Tujuan memberikan latihan kepada peserta didik yaitu untuk memunculkan rasa kepercayaan diri siswa dalam memecahkan permasalahan yang ada.

e. Penutupan 

Dalam kegiatan penutupan diakhiri dengan membuat kesimpulan terhadap apa yang telah didapat, dan merefleksikan terhadap materi yang mereka dapat, serta memberikan penilaian terhadap apa yang di tampilkan oleh peserta didik.

Sintaks Inkuiri Terbimbing 

Menurut Llewellyn (2011), sintaks atau langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode inkuiri terbimbing adalah sebagai berikut:

a. Yang dilakukan oleh Guru 

  1. Menyediakan permasalahan untuk diselesaikan atau pertanyaan untuk investigasi. 
  2. Melibatkan siswa untuk mendesain solusi permasalahan atau menjawab pertanyaan.
  3. Berlaku sebagai fasilitator untuk menyelesaikan masalah. 
  4. Membuat saran dan menyediakan peralatan yang diperlukan. 
  5. Menuntun siswa untuk bertanggung jawab dan berbagi dalam mengambil keputusan antar anggota kelompok. 
  6. Mengajukan pertanyaan dan mendorong perluasan kemampuan berpikir siswa. 
  7. Memerintahkan siswa untuk mencari sumber informasi yang lain yang berhubungan dengan permasalahan. 
  8. Mengorganisasi siswa untuk mengkomunikasikan hasil penemuannya dan memberikan penjelasan.
  9. Menilai kemampuan siswa menyelesaikan permasalahan.

b. Yang dilakukan oleh siswa 

  1. Mendefinisikan parameter dari permasalahan. 
  2. Mengungkapkan pendapat serta kemungkinan penyebab, prosedur dan solusi dari permasalahan.
  3. Menyeleksi dan mendesain strategi atau perencanaan. 
  4. Memilih dan menyediakan peralatan yang dibutuhkan. 
  5. Menerapkan perencanaan untuk menyelesaikan permasalahan. 
  6. Menggunakan ketrampilan proses sains untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang permasalahan. 
  7. Berkomunikasi dan berkolaborasi dengan teman sesama kelompok.
  8. Melakukan observasi, mengumpulkan data dan merekam hasil observasi.
  9. Mendesain peta/grafik dan tabel untuk mengorganisasi data yang dikumpulkan. 
  10. Mencari pola dan hubungan dalam data. 
  11. Membuat kesimpulan dan merumuskan penjelasan. 
  12. Mengevaluasi dan mengkomunikasikan hasil. 
  13. Menanyakan dan membuat hubungan berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan.

Kelebihan dan Kekurangan Inkuiri Terbimbing 

Setiap metode pembelajaran biasanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, begitu juga dengan metode inkuiri terbimbing. Menurut Hanafiah (2012), kelebihan dan kekurangan metode inkuiri terbimbing adalah sebagai berikut:

a. Kelebihan 

Kelebihan atau keunggulan inkuiri terbimbing adalah: 

  1. Membantu siswa untuk mengembangkan, kesiapan, serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif. 
  2. Siswa memperoleh pengetahuan secara individual sehingga dapat dimengerti dalam pikirannya. 
  3. Dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar siswa untuk belajar lebih giat lagi. 
  4. Memberikan peluang untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuan dan minat masing-masing. 
  5. Memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses menyelidiki sendiri, karena pembelajaran berpusat pada siswa.

b. Kekurangan 

Kekurangan atau kelemahan inkuiri terbimbing adalah:

  1. Model ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar. 
  2. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan. 
  3. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka model ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru. 
  4. Siswa harus memiliki kesiapan dan kematangan mental, siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik.

Daftar Pustaka

  • Gulo, W. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.
  • Paidi. 2007. Peningkatan Scientific Skill Siswa Melalui Implementasi Metode Guided Inquiry pada Pembelajaran Biologi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
  • Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Prenada Media Group.
  • Jacobsen, David A., dkk. 2009. Methods For Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  • Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
  • Gulo, W. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.
  • Kaniawati, I. 2010. Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Lesson Study. Jakarta: FPMIPA UPI.
  • Hanson, D.M. 2005. Designing Process-Oriented Guided-Inquiry Activities. New York: Pacific Crest.
  • Llewellyn, Douglas. 2011. Differentiated Instruction in Literacy, Math, and Science. USA: Crowin a Sage Company.
  • Hanafiah. 2012. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama.

PERHATIAN
Jika ingin mengcopy-paste referensi dari KajianPustaka.com, mohon untuk menambahkan sumber rujukan di daftar pustaka dengan format berikut:
Riadi, Muchlisin. (). Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Diakses pada , dari https://www.kajianpustaka.com/2022/10/model-pembelajaran-inkuiri-terbimbing.html