Strategi Pembelajaran Point Counterpoint
Strategi pembelajaran Point Counterpoint adalah suatu pendekatan dan proses pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif berargumen (mengajukan ide-ide, dan gagasan-gagasan) secara mendalam mengenai berbagai isu dan persoalan yang muncul atau sengaja dimunculkan dengan tujuan untuk memberikan dorongan kepada siswa untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.
Strategi pembelajaran Point Counterpoint merupakan suatu proses pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif berargumen, mengajukan ide-ide dan gagasan-gagasan siswa untuk menyelesaikan permasalahan yang menimbulkan perbedaan pandangan/pemikiran dengan cara mendiskusikan-nya dengan teman-teman yang lain.
Strategi Point Counterpoint hampir sama dengan Aktive Debate yaitu siswa secara aktif mengemukakan pendapat mereka. Strategi pembelajaran Point Counterpoint merupakan pendekatan dalam pembelajaran dengan cara diskusi yang memiliki kesamaan dengan debat pendapat, hanya saja dalam strategi pembelajaran Point Counterpoint suasana belajar cenderung lebih bebas dan tidak terlalu formal. Dapat disimpulkan bahwa strategi belajar Point Counterpoint adalah suatu pembelajaran yang aktif dengan membentuk kelompok dan berdiskusi, hal ini bertujuan agar siswa mendapatkan pemahaman yang lebih luas.
Pengertian Strategi Pembelajaran Point Counterpoint
Berikut definisi dan pengertian strategi pembelajaran Point Counterpoint dari beberapa sumber buku dan referensi:
- Menurut Zaini, dkk (2007), Point Counterpoint adalah pendekatan dalam pembelajaran yang sangat baik digunakan untuk melibatkan siswa dalam mendiskusikan isu-isu kelompok secara mendalam.
- Menurut Silberman (2006), Point Counterpoint adalah kegiatan belajar untuk merangsang diskusi dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang berbagai isu komplek format tersebut mirip dengan sebuah perdebatan namun kurang formal dan berjalan dengan lebih cepat.
- Menurut Wulandari (2012), Point Counterpoint adalah suatu cara dalam proses pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif berargumen (mengajukan ide-ide, gagasan-gagasan) dari persoalan-persoalan yang muncul atau sengaja dimunculkan dalam pembelajaran sesuai dengan aturan-aturan yang telah ada.
- Menurut Fauziah, dkk (2016), Point Counterpoint adalah strategi yang menggalakkan siswa secara aktif dan positif dalam kelompok, sehingga siswa dapat melakukan pertukaran ide sehingga memberikan dorongan pada siswa agar mengoptimalkan potensi yang dimilikinya, merangsang diskusi dan debat yang aktif sehingga siswa mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.
Langkah-langkah Pembelajaran Point Counterpoint
Menurut Silberman (2008), langkah-langkah dalam proses pembelajaran menggunakan strategi Point Counterpoint adalah sebagai berikut:
- Guru memilih sebuah masalah yang mempunyai dua sisi/perspektif atau lebih.
- Guru membagi kelas dalam kelompok-kelompok menurut jumlah posisi yang telah guru tetapkan, dan guru meminta tiap kelompok mengungkapkan argumennya untuk mendukung bidangnya. Doronglah mereka bekerja dengan partner tempat duduk atau kelompok-kelompok kecil inti yang kecil.
- Guru menggabungkan kembali seluruh kelas, tetapi mintalah para anggota dari tiap kelompok untuk duduk bersama dengan jarak antara sub-sub kelompok itu.
- Guru menjelaskan bahwa peserta didik bisa memulai perdebatan. Setelah itu peserta didik mempunyai kesempatan menyampaikan sebuah argumen yang sesuai dengan posisi yang di tentukan. Teruskan diskusi tersebut, dengan bergerak secara tepat maju-mundur antara atau di antara kelompok-kelompok.
- Guru menyimpulkan kegiatan tersebut dengan membandingkan isu-isu sebagaimana anda melihatnya. Dan guru memberikan reaksi dan diskusi lanjutan.
- Di penghujung waktu pelajaran buatlah evaluasi sehingga peserta didik dapat mencari jawaban sebagai titik temu dari argumentasi-argumentasi yang telah mereka munculkan.
Strategi pembelajaran Point Counterpoint dapat melibatkan setiap siswa dalam proses pembelajaran, dan siswa akan lebih memahami materi pelajaran yang sedang di pelajari, dan siswa juga bisa mengeluarkan pendapat tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari. Menurut Silberman (2008), terdapat beberapa variasi yang dapat digunakan agar pembelajaran dapat berjalan lebih efektif, yaitu sebagai berikut:
- Sebagai ganti sebuah perdebatan kelompok dengan kelompok, pasangkan peserta didik individual dari kelompok-kelompok berbeda dan suruhlah mereka saling beragumen. Ini dapat dilakukan secara serentak, agar setiap siswa didorong dalam perdebatan itu pada saat yang sama.
- Aturlah kelompok–kelompok yang berlawanan agar mereka saling berhadap-hadapan. Ketika seseorang menyimpulkan argumennya, suruhlah siswa itu melemparkan suatu benda (seperti sebuah bola atau tas kecil) kepada seorang anggota dari kelompok yang berlawanan. Orang yang menangkap benda tersebut harus menangkis argumen orang sebelumnya.
Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Point Counterpoint
Setiap model pembelajaran biasanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, begitu juga dengan strategi pembelajaran Point Counterpoint. Menurut Roestijah (2008), kelebihan dan kekurangan pembelajaran Point Counterpoint adalah sebagai berikut:
a. Kelebihan
Kelebihan atau keunggulan strategi pembelajaran point counterpoint adalah:
- Dengan diskusi akan mempertajam hasil pembicaraan.
- Siswa dapat terangsang untuk menganalisa masalah di dalam kelompok, asal ter-pimpin sehingga analisa itu terarah pada pokok permasalahan yang dikehendaki bersama.
- Dalam pertemuan debat itu siswa dapat menyampaikan fakta dari kedua sisi masalah; kemudian di teliti fakta mana yang benar/valid dan bisa di per-tanggung jawab-kan bersama dalam satu kelompok.
- Karena terjadi pembicaraan aktif antar kelompok maka akan membangkitkan daya tarik para siswa untuk turut berbicara, turut berpartisipasi untuk mengeluarkan pendapat.
- Apabila permasalahan yang didiskusikan menarik, maka pembicaraan itu mampu mempertahankan minat anak untuk terus mengikuti pendapat itu.
- Strategi ini dapat di gunakan pada kelompok yang besar.
b. Kekurangan
Kekurangan atau kelemahan strategi pembelajaran point counterpoint adalah:
- Dalam diskusi ini kadang-kadang keinginan untuk menang mungkin terlalu besar, sehingga tidak memperhatikan pendapat orang lain.
- Kemungkinan lain di antara anggota mendapat kesan yang salah tentang orang yang berdebat.
- Karena hebatnya perdebatan bisa terjadi terlalu banyak emosi yang terlibat, sehingga debat itu semakin ramai.
- Agar bisa melaksanakan dengan baik maka perlu persiapan yang teliti dan matang sebelumnya.
Daftar Pustaka
- Zaini, Hisyam, dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD.
- Silberman, Melvin L. 2006. Aktif Learning. Bandung: Nuansa.
- Zaini, Hisyam, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
- Wulandari, Dewi. 2009. Pengaruh strategi pembelajaran Point Counterpoint terhadap keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam kelas XII di SMAN 2 Mojokerto. Surayaba: UIN Sunan Ampel Surabaya.
- Fauziah, Wina, dkk. 2016. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Kooperatif Tipe Inside-Outside Circle Dengan Point-Counter-Point Pada Materi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan. Tasikmalaya: Universitas Siliwangi.
- Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.