Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Peran dan Tanggung Jawab Orang Tua

Peran orang tua adalah cara yang digunakan oleh orang tua atau keluarga dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab terhadap anak-anaknya dalam mengasuh, mendidik, melindungi, dan mempersiapkan anak dalam kehidupan bermasyarakat. Orang tua mempunyai kedudukan yang utama dalam sebuah keluarga karena orang tua sebagai pendidik yang pertama bagi anak-anaknya.

Peran dan Tanggung Jawab Orang Tua

Peran orang tua adalah pelaksanaan tanggung jawab sebagai orang tua dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan si anak, baik dari sudut organis-psikologi, antara lain makanan; maupun kebutuhan-kebutuhan psikis, seperti: kebutuhan akan perkembangan intelektual melalui pendidikan, kebutuhan akan rasa dikasihi, dimengerti dan rasa aman melalui perawatan, asuhan, ucapan dan perlakuan-perlakuan.

Menurut Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, disebutkan bahwa tugas dan tanggung jawab orang tua adalah; 1) Mengasuh memelihara, melindungi, dan mendidik anak, 2) Menumbuh kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakatnya, 3) Mencegah anak menikah pada usia dini, dan 4) Memberikan pendidikan karakter dan penanaman nilai budi pekerti anak.

Pengertian Peran Orang Tua 

Berikut definisi dan pengertian peran orang tua dari beberapa sumber buku dan referensi:

a. Pengertian Peran 

  • Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994), peran adalah perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat. 
  • Menurut Soekanto (2009), peran adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu masyarakat sebagai individu. Peran juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting sebagai struktur sosial masyarakat. 
  • Menurut Hamalik (2011), peran adalah pola tingkah laku tertentu yang merupakan ciri-ciri khas semua petugas dari pekerjaan atau jabatan tertentu.

b. Pengertian Orang Tua 

  • Menurut Ruli (2020), orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah keluarga. 
  • Menurut Musthofa (2007), orang tua adalah pihak yang paling berhak terhadap keadaan sang anak dan yang paling bertanggung jawab terhadap kehidupan anak di segenap aspeknya. 
  • Menurut Willis (2010), orang tua adalah ayah dan ibu seorang anak baik melalui hubungan biologis maupun sosial. Orang tua adalah orang yang dituakan yang diberi tanggung jawab untuk merawat dan mendidik anaknya menjadi manusia dewasa.

c. Pengertian Peran Orang Tua 

  • Menurut Astuti (2017), peran orang tua adalah pengerahan atau pemusatan tenaga/kekuatan jiwa dari orang tua terhadap aktivitas belajar anaknya dengan penuh kesadaran demi mencapai prestasi maksimal anak dalam belajar. 
  • Menurut Lestari (2012), peran orang tua adalah cara yang digunakan oleh orang tua berkaitan dengan pandangan mengenai tugas yang harus dijalankan dalam mengasuh anak.

Tanggung Jawab Orang Tua 

Peran orang tua merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan seseorang yang sesuai dengan status kedudukannya dalam masyarakat sebagai bentuk partisipasi dalam suatu program, baik di dalam pendidikan, keagamaan, maupun sosial masyarakat. Menurut Wiyani (2012), beberapa bentuk tanggung jawab orang tua adalah sebagai berikut: 

  1. Memelihara dan membesarkan anak. Ini adalah bentuk yang paling sederhana dari tanggung jawab setiap orang tua dan merupakan dorongan alami untuk mempertahankan kelangsungan hidup manusia. 
  2. Melindungi dan menjamin keselamatan, baik jasmaniah maupun rohaniah, dari berbagai gangguan penyakit atau bahaya lingkungan yang dapat membahayakan dirinya. 
  3. Mendidik dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi hidupnya. Dengan demikian, apabila da telah dewasa dia mampu berdiri sendiri dan membantu orang lain serta melaksanakan kekhalifahannya. 
  4.  Membahagiakan anak untuk dunia dan akhirat dengan memberinya pendidikan agama sesuai dengan ketentuan Allah sebagai tujuan akhir hidup seorang muslim.

Orang tua (ibu dan ayah) sebagai pendidik utama di keluarga harus saling bekerja sama untuk mendidik anaknya. Bagi suami yang kelebihan ilmu dan keterampilan mendidik, harus mengajarkan kepada istrinya dan begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, antara suami dan istri saling menutupi kelemahannya masing-masing. Adapun menurut Sadullioh, dkk (2010), peran dan tanggung jawab ayah dan ibu sebagai orang tua dalam keluarga adalah sebagai berikut:

a. Peran Ibu 

Ibu memegang peranan penting dalam mendidik anak-anaknya. Sejak dilahirkan ibulah yang selalu di sampingnya, memberi makan, minum, mengganti pakaian dan sebagainya. Sesuai fungsi serta tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga, bahwa peranan ibu dalam pendidikan anak-anaknya adalah sebagai berikut: 

  1. Sumber dan pemberi kasih sayang. 
  2. Pengasuh dan pemelihara. 
  3. Tempat mencurahkan isi hati. 
  4. Pengatur dalam kehidupan rumah tangga. 
  5. Pembimbing hubungan pribadi. 
  6. Pendidik dalam segi emosional.

b. Peran Ayah 

Di samping ibu, ayah juga mempunyai peran tidak kalah pentingnya terhadap pembentukan kepribadian anak. Kegiatan yang dilakukan ayah sehari-hari sangat berpengaruh besar terhadap anak-anaknya. Peranan ayah dalam pendidikan anak-anaknya adalah sebagai berikut: 

  1. Sumber kekuasaan dalam keluarga.
  2. Penghubung intern antara keluarga dengan masyarakat atau dunia luar. 
  3. Pemberi rasa aman bagi seluruh anggota keluarga.
  4. Pelindung terhadap ancaman dari luar. 
  5. Hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan. 
  6. Pendidik dari segi rasional.

Bentuk-bentuk Peran Orang Tua 

Peran orang tua adalah perilaku yang berkenaan dengan orang tua dalam memegang posisi tertentu dalam lembaga keluarga yang didalamnya berfungsi sebagai pengasuh, pembimbing dan pendidik bagi anak. Menurut Muthmainnah (2012) dan Walgito (2004), bentuk-bentuk peran orang tua dalam sebuah keluarga adalah sebagai berikut:

a. Mendampingi 

Setiap anak memerlukan perhatian dari orang tuanya. Sebagian orang tua ada yang bekerja dan pulang ke rumah dalam keadaan lelah, sehingga hanya memiliki sedikit waktu bertemu dan berkumpul dengan keluarga. Bagi para orang tua yang menghabiskan sebagian waktunya untuk bekerja di luar rumah, bukan berarti mereka gugur kewajiban untuk mendampingi dan menemani anak-anak ketika di rumah. Meskipun hanya dengan waktu yang sedikit, namun orang tua bisa memberikan perhatian yang berkualitas dengan fokus menemani anak, seperti mendengar ceritanya, bercanda atau bersenda gurau, bermain bersama dll.

b. Menjalin komunikasi 

Komunikasi menjadi hal penting dalam hubungan orang tua dan anak karena komunikasi merupakan jembatan yang menghubungkan keinginan, harapan dan respon masing-masing pihak. Melalui komunikasi, orang tua dapat menyampaikan harapan, masukan dan dukungan pada anak. Begitu pula sebaliknya, anak dapat bercerita dan menyampaikan pendapatnya.

c. Memberikan kesempatan 

Orang tua perlu memberikan kesempatan pada anak. Kesempatan pada anak dapat dimaknai sebagai suatu kepercayaan. Tentunya kesempatan ini tidak hanya sekedar diberikan tanpa adanya pengarahan dan pengawasan. Anak akan tumbuh menjadi sosok yang percaya diri apabila diberikan kesempatan untuk mencoba, mengekspresikan, mengeksplorasi dan mengambil keputusan.

d. Mengawasi, Memberi Pengarahan dan Bimbingan 

Pengawasan mutlak diberikan pada anak agar anak tetap dapat dikontrol dan diarahkan. Orang tua perlu secara langsung dan tidak langsung untuk mengamati dengan siapa dan apa yang dilakukan oleh anak, sehingga dapat meminimalisir dampak pengaruh negatif pada anak. Seorang anak sangat memerlukan bimbingan kedua orang tuanya dalam mengembangkan bakat serta menggali potensi yang ada pada diri anak tersebut. Pengarahan dan bimbingan diberikan kepada anak terutama pada hal-hal yang baru yang belum pernah anak ketahui. Dalam memberikan bimbingan kepada anak akan lebih baik jika diberikan saat anak masih kecil.

e. Mendorong atau memberikan motivasi 

Motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan. Motivasi bisa muncul dari diri individu (internal) maupun dari luar individu (eksternal). Setiap individu merasa senang apabila diberikan penghargaan dan dukungan atau motivasi. Motivasi menjadikan individu menjadi semangat dalam mencapai tujuan. Motivasi diberikan agar anak selalu berusaha mempertahankan dan meningkatkan apa yang sudah dicapai. Apabila anak belum berhasil, maka motivasi dapat membuat anak pantang menyerah dan mau mencoba lagi.

f. Menjadi teladan yang baik 

Keteladanan menjadi hal yang sangat dominan dalam mendidik anak. Pada dasarnya anak akan meniruapa saja yang dilakukan oleh orang-orang yang ada di sekitarnya terutama keluarga dekatnya, dalam hal ini adalah orang tua. oleh karena itu apabila orang tua hendak mengajarkan tentang makna kecerdasan spiritual pada anak, maka orang tua seharusnya sudah memiliki kecerdasan spiritual juga.

Faktor yang Mempengaruhi Peran Orang Tua 

Menurut Valeza (2017), terdapat beberapa faktor yang dianggap dapat mempengaruhi peran orang tua di dalam keluarga, antara lain yaitu sebagai berikut:

a. Latar belakang pendidikan orang tua 

Pada umumnya, orang tua yang berpendidikan tinggi beda dengan orang tua yang berpendidikan rendah atau dengan orang tua yang tidak berpendidikan sama sekali, dalam melaksanakan kewajibannya terhadap anaknya, sebab orang tua yang tinggi pendidikannya tentu luas pengetahuan, pengalaman, dan pandangannya. Sehingga dalam menyikapi segala persoalan dapat lebih bijaksana. 

b. Tingkat ekonomi orang tua 

Keadaan ekonomi orang tua sangat mempengaruhi keberadaan bimbingan terhadap anak-anaknya. Sekalipun hal tersebut tidak dapat diberlakukan kepada semua orang tua. Tetapi pada umumnya orang tua yang mempunyai ekonomi mapan akan lebih banyak memperhatikan dan membimbing anaknya dalam belajar. Hal tersebut memungkinkan orang tuanya bersangkutan memenuhi fasilitas belajar yang dibutuhkan oleh anak-anaknya dalam belajar.

c. Jenis pekerjaan orang tua 

Waktu dan kesempatan orang tua untuk mendidik anak-anaknya, biasanya mempunyai keterkaitan dengan pekerjaan orang tua. Orang tua mempunyai pekerjaan yang berbeda-beda, sehingga ada orang tua yang dapat membagi waktu dengan baik dan ada pula yang selalu merasa dikejar-kejar waktu.

d. Waktu yang tersedia 

Sesibuk apapun orang tua dengan berbagai kegiatan mereka, semestinya tetap meluangkan waktu untuk dapat berkomunikasi dan memberikan bimbingan dalam berbagai hal, terutama sekali dalam bimbingan belajar di rumah. Orang tua yang bersedia meluangkan waktunya untuk selalu mendampingi anak-anaknya. Pada waktu yang demikian kepada mereka diberikan bimbingan, pengarahan, dan nasehat yang bertujuan supaya mereka meningkatkan kegairahan dan cara belajar-nya di sekolah.

e. Jumlah anggota keluarga 

Jumlah anggota keluarga juga mempengaruhi orang tua dalam memberikan bimbingan kepada anak dalam belajar di rumah. Jumlah anggota keluarga yang terlalu banyak dalam sebuah rumah akan membuat suasana rumah menjadi gaduh, sehingga sulit bagi anak untuk belajar dan berkonsentrasi pada pelajaran yang sedang dipelajarinya.

Daftar Pustaka

  • Tim penyusun. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
  • Ruli, Efrianus. 2020. Tugas dan Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak. Jurnal Edukasi Nonformal. Universitas Kristen Satya Wacana.
  • Hamalik, O. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
  • Willis, S.S. 2010. Remaja dan Masalahnya. Bandung: Alfabeta.
  • Musthofa, Yasin. 2007. EQ Untuk Anak Usia Dini dalam Pendidikan Islam. Yogyakarta: Sketsa.
  • Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 
  • Astuti, S.P., dan Handayani, Santy. 2017. Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Fisika, Jurnal SAP, Vol.2, No.1.
  • Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik Dalam Keluarga. Jakarta: Kencana.
  • Muthmainnah. 2012. Peran Orang Tua dalam Menumbuhkan Pribadi Anak yang Androgynius Melalui Kegiatan Bermain. Jurnal Pendidikan Anak.
  • Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.
  • Wiyani, N.A., dan Barnawi. 2012. Ilmu Pendidikan Islam. Yogjakarta: Ar-Ruzz Media.
  • Sadullioh, Uyoh, dkk. 2010. Pedagogik Ilmu Mendidik. Bandung: Alfabeta.
  • Valeza, Alsi Rizka. 2017. Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Anak. Lampung: UIN Raden Intan Lampung.

PERHATIAN
Jika ingin mengcopy-paste referensi dari KajianPustaka.com, mohon untuk menambahkan sumber rujukan di daftar pustaka dengan format berikut:
Riadi, Muchlisin. (). Peran dan Tanggung Jawab Orang Tua. Diakses pada , dari https://www.kajianpustaka.com/2022/11/peran-dan-tanggung-jawab-orang-tua.html