Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Pengertian, Jenis dan Bentuk Pola Komunikasi

Pola komunikasi adalah suatu gambaran, struktur atau bentuk dari proses komunikasi antara dua orang atau lebih yang didasarkan pada teori-teori komunikasi sehingga muncul feedback atau timbal balik dari proses komunikasi yang dilakukan guna memudahkan pemikiran secara sistematik dan logis.

Pengertian, Jenis dan Bentuk Pola Komunikasi

Pola komunikasi dapat dipahami sebagai cara seseorang individu atau kelompok dalam berkomunikasi. Pola komunikasi merupakan suatu pola hubungan yang terbentuk dari beberapa unsur yang saling berkaitan dan melengkapi satu sama lain dan bertujuan untuk memberikan gambaran terkait proses komunikasi yang sedang terjadi.

Pola komunikasi adalah model dari proses komunikasi, sehingga akan muncul beberapa pilihan pola dalam berkomunikasi. Dalam pola komunikasi akan didapatkan feedback dari penerima pesan yang dilakukan dari serangkaian aktivitas menyampaikan pesan dari proses komunikasi, hal inilah yang menjadikan pola komunikasi tersebut identik dengan proses komunikasi.

Pengertian Pola Komunikasi 

Berikut definisi dan pengertian pola komunikasi dari beberapa sumber buku dan referensi: 

  • Menurut Djamarah (2002), pola komunikasi adalah bentuk atau struktur hubungan dua orang atau lebih dalam proses pengiriman atau penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. 
  • Menurut Ngalimun (2018), pola komunikasi adalah suatu cara kerja dalam berkomunikasi yang mana mencari cara terbaik dalam proses dari penyampaian pesan oleh pemilik pesan kepada penerima pesan. Sehingga akan muncul feedback atau timbal balik dari proses komunikasi yang dilakukan. 
  • Menurut Purwasito (2002), pola komunikasi adalah cara kerja suatu kelompok ataupun individu dalam berkomunikasi yang didasarkan pada teori-teori komunikasi dalam menyampaikan pesan atau mempengaruhi komunikan. 
  • Menurut Gunawan (2013), pola komunikasi adalah suatu proses yang dirancang untuk mewakili kenyataan keterpautannya unsur-unsur yang dicakup beserta keberlangsungannya guna memudahkan pemikiran secara sistematik dan logis. 
  • Menurut Santi dan Ferry (2015), pola komunikasi adalah suatu gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya.

Jenis-jenis Pola Komunikasi 

Menurut Effendi (2008), secara umum pola komunikasi dibagi menjadi empat jenis, yaitu sebagai berikut:

a. Pola Komunikasi Primer 

Pola komunikasi primer merupakan suatu proses penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan suatu simbol sebagai media atau saluran. Dalam pola ini terbagi menjadi dua lambang, yaitu lambang verbal dan lambang nonverbal. Lambang verbal yaitu bahasa sebagai lambang verbal yang paling banyak dan paling sering digunakan, karena bahasa mampu mengungkapkan pikiran komunikator. Lambang nonverbal yaitu lambang yang digunakan dalam berkomunikasi selain bahasa, merupakan isyarat dengan anggota tubuh antara lain mata, kepala, bibir, dan tangan. Selain itu, gambar juga sebagai lambang komunikasi nonverbal, sehingga dengan memadukan keduanya maka proses komunikasi dengan pola ini akan lebih efektif.

b. Pola Komunikasi Sekunder 

Pola komunikasi secara sekunder adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang pada media pertama. Komunikator menggunakan media kedua ini karena yang menjadi sasaran komunikasi yang jauh tempatnya, atau banyak jumlahnya. Dalam proses komunikasi secara sekunder ini semakin lama akan semakin efektif dan efisien, karena didukung oleh teknologi komunikasi yang semakin canggih.

c. Pola Komunikasi Linear 

Linear di sini mengandung makna lurus yang berarti perjalanan dari satu titik ke titik lain secara lurus, yang berarti penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal. Jadi dalam proses komunikasi ini biasanya terjadi dalam komunikasi tatap muka (face to face), tetapi adakalanya komunikasi ber-media. Dalam proses komunikasi ini, pesan yang disampaikan akan efektif apabila ada perencanaan sebelum melaksanakan komunikasi.

d. Pola Komunikasi Sirkuler 

Proses penyampaian pesan pada pola komunikasi sirkuler yaitu pesan disampaikan secara terus menerus antara komunikator dan komunikan, karena munculnya feedback atau timbal balik yang menjadi penentu utama keberhasilan komunikasi.

Bentuk-bentuk Pola komunikasi 

Menurut Devito (2011) dan Saefullah (2005), terdapat lima bentuk pola komunikasi yang sering digunakan untuk berkomunikasi dalam kelompok kerja, yaitu sebagai berikut:

Bentuk-bentuk pola komunikasi

a. Pola Roda (Wheel) 

Pola roda adalah pola yang mengarahkan seluruh informasi kepada individu yang menduduki posisi sentral. Orang dalam posisi sentral menerima kontak, informasi dan memecahkan masalah dengan sasaran/persetujuan anggota lainnya. Struktur roda memiliki pemimpin yang jelas, yaitu yang posisinya di pusat. Orang ini merupakan satu-satunya yang dapat mengirim dan menerima pesan dari semua anggota. Oleh karena itu, jika seorang anggota ingin berkomunikasi dengan anggota lainnya, maka pesannya harus disampaikan melalui pemimpinnya.

Pola roda adalah jaringan yang paling tersentralisasi dengan satu orang berada di posisi tengahnya. Setiap anggota lainnya hanya berkomunikasi kepada orang tersebut dan tidak kepada anggota lain dari kelompok tersebut. 1 memegang posisi sentral sebagai sumbu roda dengan semua saluran yang menghubungkan ke 1 dan para anggota lainnya ditempatkan di lingkaran luar roda itu. Saluran itu lalu tampak sebagai jari-jari yang membentang keluar dari 1 ke 2, 1 ke 3, 1 ke 4, 1 ke 5, dan seterusnya.

b. Pola Bersambung/Rantai (Chain) 

Pola Bersambung atau rantai adalah pola yang menawarkan aliran informasi yang lebih seimbang antar anggota meski dua individu (yang berada di kedua ujung rantai) hanya berinteraksi dengan satu orang lain. Pola ini menganut model hubungan komunikasi garis langsung (komando) tanpa terjadi suatu penyimpangan. Pola rantai terjadi jika seseorang berkomunikasi kepada seseorang yang lain, dan seterusnya. Pola komunikasi bersambung ini biasanya berlaku ketika sebuah pekerjaan dalam kelompok lebih bersifat berkelanjutan.

Pola komunikasi ini menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan pemimpin kepada bawahan sangat tinggi atau bahkan pemimpin benar-benar memberikan kewenangan kepada anggotanya untuk menyampaikan informasi, namun setiap anggota hanya dapat menerima dan memberi informasi maksimum dengan dua orang saja, misal orang nomor 3 menerima dari nomor 2 dan memberikan kepada nomor 4. Dan nomor 1 sebagai pemimpin hanya memberikan kepada nomor 2 saja.

c. Pola Huruf Y 

Pada pola huruf Y, sekalipun sumber informasi berasal dari satu sumber (nomor 1), tetapi dalam proses penyebarannya kepada seluruh anggota tidak selalu harus melalui dirinya. Informasi tersebut dapat disebarkan melalui dirinya (nomor 2, 4, dan 5) maupun melalui anggota yang lain (nomor 3 mendapatkan informasi dari nomor 2). Pola komunikasi yang dilakukan dalam sebuah kelompok dimana pemimpin melakukan delegasi atau pelimpahan wewenang atau kepercayaan kepada sebagian dari anggota kelompoknya.

d. Pola Lingkaran (Circle) 

Pola lingkaran adalah pola komunikasi yang dibangun seperti pola berkelanjutan namun lebih bersifat tertutup. Artinya pada akhirnya pemberi pesan akan mengevaluasi hasil-hasil dan implikasi dari pesan pertama yang ia kirimkan dari orang terakhir yang menerima pesan. Pada pola ini semua anggota-anggota kelompok dapat berkomunikasi dengan anggota lainnya, tidak mempunyai pemimpin, serta bisa berkomunikasi dengan dua anggota lain disisinya.

e. Pola Bintang/Menyeluruh (all channel) 

Pola bintang atau disebut juga pola menyeluruh (all channel), yaitu seluruh anggota dan pemimpin memiliki kesempatan yang sama untuk menyampaikan pesan atau informasi sebagai bentuk komunikasi yang dilakukan. Pola komunikasi seperti ini biasanya terjadi dalam momen-momen seperti rapat, diskusi, atau juga dalam sebuah kelompok yang bersifat partisipasi. Kelebihan dari pola ini adalah informasi akan diterminimalkan karena setiap orang mendapatkan informasi dari seluruh anggota organisasi. Pola ini yang paling terdesentralisasi memungkinkan terjadinya aliran informasi secara bebas di antara semua anggota kelompok. Semua orang dapat berpartisipasi secara adil.

Daftar Pustaka

  • Djamarah, S.B. 2002. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak Dalam Keluarga (Sebuah Perspektif Pendidikan Islam). Jakarta: Rieneka Cipta.
  • Ngalimun. 2018. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  • urwasito, Andrik P. 2002. Komunikasi Multikultural. Surakarta: Muhammadiyah University Press.
  • Effendi, Onong U. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  • Devito, Joseph A. 2011. Komunikasi Antar Manusia. Tangerang Selatan: Karisma Publishing Group.
  • Gunawan, H. 2013. Jenis Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak Perokok Aktif di Desa Jembayan Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol.01, No.3.
  • Santi, Melissa dan Koagouw, Ferry. 2015. Pola Komunikasi Anak-Anak Delinkuen  Pada Keluarga Broken Home di Kelurahan Karombasan Selatan Kecamatan Wanea Kota Manado. Manado: Universitas Sam Ratulangi Manado.
  • Saefullah, Ujang. 2005. Kapita Selekta Komunikasi Pendekatan Budaya dan Agama. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

PERHATIAN
Jika ingin mengcopy-paste referensi dari KajianPustaka.com, mohon untuk menambahkan sumber rujukan di daftar pustaka dengan format berikut:
Riadi, Muchlisin. (). Pengertian, Jenis dan Bentuk Pola Komunikasi. Diakses pada , dari https://www.kajianpustaka.com/2023/01/pengertian-jenis-dan-bentuk-pola-komunikasi.html