Green Marketing - Pengertian dan Unsur-unsur
Green marketing adalah strategi pemasaran produk dengan mengaitkan kelestarian lingkungan sebagai tujuan utama. Bauran pemasaran pada strategi green marketing, yaitu dari mendesain produk ramah lingkungan, distribusi kriteria hijau, penetapan harga produk ramah lingkungan dan publisitas hijau. Tujuan utama dari green marketing adalah menciptakan persepsi dan meningkatkan kesadaran akan fitur serta aspek produk ramah lingkungan yang diharapkan dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli produk ramah lingkungan.
Penggunaan alat green marketing ini dapat sekaligus memberikan nilai tambah bagi perusahaan dalam meningkatkan daya saing produk. Perusahaan dengan produk ramah lingkungan memiliki citra yang lebih baik karena perusahaan dianggap peduli akan kelestarian lingkungan hidup. Sudut bisnis dari green marketing diterapkan sebagai alat perusahaan untuk mencapai tujuannya, baik tujuan untuk meningkatkan laba perusahaan maupun tujuan untuk berperan aktif dalam partisipasi pelestarian lingkungan.
Pengertian Green Marketing
Berikut definisi dan pengertian green marketing dari beberapa sumber buku dan referensi:
- Menurut The American Marketing Association (AMA), green marketing adalah pemasaran produk yang dianggap ramah lingkungan yang melakukan berbagai kegiatan seperti penyesuaian produk, modifikasi proses produksi, pengemasan, pelabelan, strategi periklanan, dan juga digunakan untuk meningkatkan kesadaran mengenai pemasaran kepatuhan antar industri.
- Menurut Fuiyeng dan Yazdanifard (2016), green marketing adalah strategi pemasaran produk dalam perusahaan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan, meliputi modifikasi produk, perubahan proses produksi, pengemasan, perubahan proses promosi dan lain-lain.
- Menurut Sharma (2011), green marketing adalah bauran pemasaran yaitu mendesain produk ramah lingkungan, distribusi kriteria hijau, penetapan harga produk ramah lingkungan dan publisitas hijau. Tujuan utama dari green marketing ada pada orientasi utamanya, yakni melestarikan keberlangsungan lingkungan.
Green Product
a. Pengertian Green Product
Berikut definisi dan pengertian green product dari beberapa sumber buku dan referensi:
- Menurut Junaedi (2005), green product adalah produk yang tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungannya, tidak boros sumber daya, tidak menghasilkan sampah berlebihan, dan tidak melibatkan kekejaman pada binatang. Green product harus mempertimbangkan aspek-aspek lingkungan dalam siklus hidup produk sehingga dapat meminimalkan dampak negatif terhadap alam.
- Menurut Ridwan, dkk (2018), green product adalah suatu produk yang dirancang dan diproses dengan cara mengurangi efek-efek yang dapat mencemari lingkungan, baik dalam proses produksi, pendistribusian dan pengkonsumsiannya.
- Menurut Fuiyeng dan Yazdanifard (2016), green product adalah produk yang tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungan, tidak menyia-nyiakan sumber daya, tidak menghasilkan limbah yang berlebihan, dan tidak menimbulkan kekejaman terhadap ekosistem hewan.
b. Aspek-aspek Green Product
Menurut Cakrawati (2019), green product memiliki beberapa aspek, antara lain yaitu sebagai berikut:
- Green input, adalah sejumlah material ramah lingkungan yang dijadikan sebagai sumber bahan baku dari produk. Green input terdiri dari komposisi produk, karakteristik bahan baku, keberadaan bahan pengawet, dan bahan baku pertanian organik.
- Green process, adalah tahapan produksi yang memperhatikan dampak terhadap lingkungan. Konsumen bersedia membayar lebih mahal untuk produk yang ramah lingkungan. Proses ramah lingkungan seperti penggunaan energi yang efisien, penanganan limbah yang dapat merusak lingkungan dan ketahanan (durability) produk akan menjadikan kualitas produk lebih baik dari penampilan, tekstur, flavour (rasa manis atau aroma khas), dan keamanan.
- Green output, adalah hasil dari produksi dengan dampak minimal terhadap lingkungan. Green output berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan mengadopsi sistem penjualan yang dapat menciptakan kondisi untuk mengurangi dampak lingkungan. Green output terdiri dari penggunaan kemasan Biodegradable, Eco Label, ketahanan produk, dan sertifikasi produk.
c. Karakteristik Green Product
Green product membantu menghemat energi untuk menjaga dan meningkatkan sumber daya lingkungan alam atau dan mengurangi atau menghilangkan penggunaan zat-zat beracun, polusi dan limbah. Green product memiliki ciri-ciri atau karakteristik antara lain yaitu sebagai berikut:
- Produk tidak mengandung racun.
- Produk lebih tahan lama.
- Produk menggunakan bahan baku yang dapat didaur ulang.
- Produk tidak menggunakan bahan yang dapat merusak lingkungan.
- Tidak melibatkan uji produk yang melibatkan binatang apabila tidak betul- betul diperlukan.
- Selama penggunaan tidak merusak lingkungan.
- Menggunakan kemasan yang sederhana dan menyediakan produk isi ulang.
- Menggunakan kemasan yang sederhana dan menyediakan produk isi ulang.
- Tidak membahayakan bagi kesehatan manusia dan hewan.
- Tidak menghabiskan banyak energi dan sumber daya lainya selama pemrosesan, penggunaan dan penjualan.
- Tidak menghasilkan sampah yang tidak berguna akibat kemasan dalam jangka waktu yang singkat.
Green Packaging
Kemasan hijau atau biasa disebut dengan green packaging adalah kemasan produk yang tidak merusak lingkungan dan berkontribusi terhadap sustainable devlopment environmental. Penggunaan kemasan ramah lingkungan atau green packaging untuk produk makanan dan minuman kini juga sudah menjadi sebuah tren internasional, seiring dengan maraknya isu mengenai pemanasan global dan isu-isu lain yang berhubungan dengan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sampah plastik. Penggunaan kemasan ramah lingkungan merupakan suatu keperluan yang harus di terapkan oleh setiap pelaku industri mengingat saat ini dunia tengah diramaikan oleh isu-isu mengenai bahaya limbah yang berasal dari sampah produk terutama limbah plastik.
Plastik yang tidak ramah lingkungan yang umum digunakan selama ini adalah jenis plastik non-biodegradable (plastik yang secara biologis tidak dapat terurai). Namun sekarang pengembangan kemasan ramah lingkungan tertuju pada plastik biodegradable yang kini telah diadaptasi kegunaannya di kalangan produsen plastik untuk makanan dan minuman, karena memberikan alternatif serta solusi untuk permasalahan limbah di lingkungan dan juga pemanasan global yang terjadi sekarang ini.
Kemasan ramah lingkungan atau plastik biodegradable adalah sebuah teknologi yang canggih dalam perkembangan industri plastik di dunia. Plastik biodegradable dapat dibuat dari polimer alami atau biasa disebut dengan Polylactic Acid (PLA). Polylactic Acid (PLA) diproduksi melalui proses fermentasi gula atau starch oleh Lactobacillus menjadi lactic acid yang selanjutnya dipolimerisasi dengan bantuan panas dan katalis logam menjadi PLA. Polylactic Acid itu sendiri memiliki sifat tahan panas dan kuat, serta merupakan polimer yang elastik.
Green Promotion
a. Pengertian Green Promotion
Berikut definisi dan pengertian green promotion dari beberapa sumber buku dan referensi:
- Menurut Guspul (2018), green promotion adalah cara promosi berkaitan dengan bagaimana perusahaan mengubah persepsi masyarakat tentang produk yang ramah lingkungan.
- Menurut Fatimah dan Setiawardani (2019), green promotion adalah suatu strategi untuk mengampanyekan hubungan gaya hidup sehat dan berkonsep hijau dengan menyorot barang atau jasa serta menyajikan citra perusahaan dari tanggung jawabnya terhadap lingkungan.
- Menurut Banerjee, dkk (2016), green promotion adalah promosi yang digunakan untuk menarik kebutuhan dan keinginan konsumen yang peduli terhadap lingkungan yang mana konsumen berharap mendapatkan produk yang memiliki manfaat lingkungan melalui iklan yang menonjol pada produk tersebut.
- Menurut Fauzi dan Yulianto (2015), green promotion adalah suatu proses memperkenalkan produk yang ramah lingkungan kepada masyarakat dengan berbagai aksi atau tindakan yang ramah lingkungan.
b. Indikator Green Promotion
Green promotion merupakan suatu strategi perusahaan yang dapat menyeimbangkan antara inovasi terhadap produk atau jasa dan memanfaatkan persepsi yang dimiliki sebagian besar masyarakat selain membeli suatu produk, mereka juga mempertimbangkan dampak lingkungan yang ditimbulkan.
Green promotion menjadikan strategi promosi bertujuan untuk mengubah persepsi masyarakat akan produk yang ramah terhadap lingkungan dengan menggunakan media, seperti media elektronik (televisi dan internet). Seorang green marketer yang pintar akan mampu memperkuat kredibilitas lingkungan dengan menggunakan pemasaran yang berkelanjutan dengan media komunikasi yang tepat.
Menurut Wijaya, dkk (2017), green promotion memiliki beberapa indikator, yaitu sebagai berikut:
- Media promosi. Media promosi adalah sarana yang digunakan untuk mengkomunikasikan suatu produk atau jasa atau image perusahaan ataupun yang lain untuk dapat lebih dikenal masyarakat lebih luas. Dengan promosi ini diharapkan seseorang bisa mengetahui, mengakui, memiliki, dan mengingatkan diri pada suatu barang atau jasa yang menjadi sasarannya. Salah satu bagian penting dari promosi adalah menentukan media promosi yang paling tepat. Misalnya, surat kabar, televisi, radio, majalah dan lain-lain.
- Kreativitas promosi. Promosi adalah suatu usaha untuk memperkenalkan produk atau jasa kepada calon konsumen. Promosi produk dapat dilakukan dimana pun dan kapan pun, gunakan gaya atau cara yang khas dengan tujuan agar konsumen selalu ingat dan tidak mudah lupa dengan produk tersebut.
- Diferensiasi promosi. Melakukan promosi dengan cara yang berbeda sehingga konsumen merasa tertarik dengan promosi yang diadakan.
- Kualitas tenaga pemasar. Tenaga pemasar merupakan bagian terpenting dalam suatu perusahaan. Apabila tenaga pemasar memiliki kualitas yang baik, hal ini dapat mempengaruhi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan.
Green Price
Harga akan menjadi pertimbangan yang penting bagi konsumen dalam memutuskan pembeliannya terhadap sebuah produk. Konsumen akan membandingkan harga dari beberapa produk pilihan mereka kemudian mengevaluasi apakah harga tersebut sesuai atau tidak dengan nilai produk serta jumlah uang yang harus dikeluarkan.
Banyak konsumen yang beranggapan bahwa green product mempunyai nilai dan manfaat yang baik bagi diri sendiri dan lingkungannya, karena terbuat dari bahan yang alami dan tidak merusak lingkungan. Untuk hal tersebut, konsumen menganggap bahwa uang yang mereka keluarkan sebanding dengan manfaat yang diterima ketika membeli produk hijau.
Menurut Rahman, dkk (2017), indikator green price adalah:
- Harga yang lebih tinggi (harga premium). Konsumen bersedia membayar dengan harga yang lebih tinggi karena produk ramah lingkungan sehingga aman jika dikonsumsi.
- Harga produk yang sebanding dengan kualitasnya. Harga produk yang lebih tinggi sebanding dengan kualitas produk hijau yang terjamin.
Harga merupakan salah satu bagian yang penting dalam bauran pemasaran. Kebanyakan pelanggan siap membayar lebih jika terdapat persepsi nilai tambahan pada produk. Menurut Tjiptono (2015), indikator dari harga adalah sebagai berikut:
- Keterjangkauan harga. Keterjangkauan harga adalah harga sesungguhnya dari suatu produk yang tertulis di suatu produk, yang harus dibayarkan oleh pelanggan. Maksudnya adalah pelanggan cenderung melihat harga akhir dan memutuskan apakah akan menerima nilai yang baik seperti yang di harapkan.
- Kesesuaian harga dengan kualitas produk. Terlebih dahulu harga yang tercantum pada sebuah produk, karena sebelum membeli konsumen sudah berpikir tentang sistem hemat yang tepat. Selain itu konsumen dapat berpikir tentang harga yang di tawarkan memiliki kesesuaian dengan produk yang telah dibeli.
- Daya saing harga. Penawaran harga yang diberikan oleh produsen atau penjual berbeda dan bersaing dengan yang di berikan oleh produsen lain, pada satu jenis produk yang sama.
- Kesesuaian harga dengan manfaat. Manfaat yang diperoleh konsumen dari sebuah produk haruslah sesuai dengan sejumlah uang yang telah dikeluarkan oleh konsumen tersebut. Hal ini perlu dilakukan agar konsumen merasa senang dan puas atas uang yang telah dikeluarkan.
Daftar Pustaka
- FuiYeng, W., & Yazdanifard, R. 2016. Green Marketing: A Study of Consumers’ Buying Behavior in Relation to Green Products. Global Journal of Management and Business Research: E Marketing.
- Sharma, Y. 2011. Changing Consumer Behaviour With Respect To Green Marketing - A Case Study of Consumer Durables and Retailing Multidisciplinary.
- Junaedi, S.M.F. 2005. Pengaruh Kesadaran Lingkungan pada Niat Beli Produk Hijau: Studi Perilaku Konsumen Berwawasan Lingkungan. Jurnal Manajemen dan Bisnis.
- Ridwan, Muhamad. 2018. Pengaruh Green Product, Green Advertising dan GreenBrand Terhadap Keputusan Pembelian (Survei pada Mahasiswa JurusanIlmu Administrasi Bisnis Angkatan 2013/2014 dan 2014/2015 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Konsumen Air Minum Kemasan Merek ADES). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol.55, No.1.
- Cakrawati, S. 2019. Analisis Penerapan Green Marketing Mix Pada CV. Madu Apiari Mutiara Kecamatan Cimanggis Depok.
- Guspul, A. 2018. Pengaruh Strategi Green Marketing Pada Bauran Pemasaran dan Citra Merk Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Produk Herbalife (Studi Kasus Pada Club Sehatway Di Wonosobo). Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ.
- Fatimah, N. Fitria S, dan Setiawardani, M. 2019. Pengaruh Green Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Konsumen The Body Shop Kota Bandung).
- Banerjee, S., Gulas, C.S., & Iyer, E. 1995. Shades of Green: A Multidimensional Analysis of Environmental Advertising. Journal of Advertising.
- Rejeki, D.S., Fauzi, Achmad D.H., dan Yulianto, Edy. 2015. Pengaruh Green marketing pada Keputusan Pembelian dan Implikasinya terhdap Loyalitas Pelanggan (Studi pada Pelanggan Produk Ramah Lingkungan Kentucky Fried Chicken (KFC) Gerai Royal Plaza Surabya). Jurnal Administrasi Bisnis, Vo.26, No.1.
- Allamsyah, Z., Nuha, N.U., Zachary, K.M., & Wijaya, W.N. 2017. Pengaruh Implementasi Green Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Dengan Pendekatan Marketing Mix (Studi Kasus di Gendhis Bag).
- Rahman, F., Siburian, P.S., & Noorlitaria A.G. 2017. Pengaruh Green Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk Tupperware di Samarinda.
- Tjiptono, Fandy. 2015. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.