Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan seseorang dalam memahami dan mengerti diri sendiri, meliputi mengenal kekurangan dan kelebihan diri, kepekaan atas emosi, mental dan suasana hati, kesadaran terhadap motivasi, keinginan, dan proses berfikir untuk menggapai tujuan diri. Kecerdasan intrapersonal merupakan kemampuan dalam memahami segala aspek yang ada pada diri sendiri dalam melakukan segala aktivitas di kehidupan mengetahui apa yang semestinya dilakukan dan dapat memperhatikan dampak baik dan buruk bagi dirinya.
Kecerdasan intrapersonal merupakan kecerdasan dalam mengendalikan pemahaman terhadap aspek internal diri seperti perasaan, proses berfikir, refleksi diri, intuisi, dan spiritual. Seseorang yang memiliki kecerdasan intrapersonal yang baik cenderung lebih pemikir yang tercermin dari apa yang mereka lakukan dan terus menerus membuat perbaikan diri. Selain itu, kecerdasan intrapersonal pada seseorang membuat mereka percaya pada dirinya sendiri tanpa mengandalkan orang lain. Individu akan berusaha dalam mencari solusi dan menyikapi dalam penyelesaian suatu permasalahan yang dihadapi.
Kecerdasan intrapersonal juga dapat diartikan sebagai kemampuan memahami perasaan sendiri, memiliki pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri, mampu membedakan emosi, serta mampu menjalankan apa yang semestinya dihindari dan apa yang semestinya dilakukan demi terlaksananya tujuan hidup. Seseorang yang memiliki kecerdasan intrapersonal cenderung lebih peka terhadap perasaan sendiri dan lebih cenderung kepada kepribadian. Ia cenderung untuk mengenali berbagai kekuatan maupun kelemahan yang ada pada dirinya sendiri.
Pengertian Kecerdasan Intrapersonal
Berikut definisi dan pengertian kecerdasan intrapersonal dari beberapa sumber buku dan referensi:
- Menurut Craft (2000), kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan untuk memahami diri sendiri dengan akurat dan menggunakan pemahaman dengan efektif dalam kehidupan.
- Menurut Gunawan (2003), kecerdasan intrapersonal adalah kecerdasan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri, kecerdasan ini melibatkan kemampuan secara akurat dan realistis menciptakan gambaran mengenai kekurangan dan kelebihan, kesadaran akan mood atau kondisi emosi dan mental diri sendiri, kesadaran akan tujuan, motivasi, keinginan, proses berfikir dan kemampuan untuk melakukan disiplin diri, mengerti diri sendiri dan harga diri.
- Menurut Yaumi dan Ibrahim (2016), kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan untuk memahami apa yang ada di dalam diri sendiri, yaitu meliputi; kemampuan dan kelemahan dalam diri, kepekaan dalam menjaga suasana hati, memotivasi diri, berdisiplin serta kemampuan memahami dan menghargai diri sendiri.
- Menurut Gardner (2003), kecerdasan intrapersonal adalah pengetahuan aspek-aspek internal meliputi akses pada merasa hidup dari diri sendiri, rentang emosi sendiri, kemampuan untuk mempengaruhi diskriminasi di antara emosi-emosi itu menggunakannya sebagai cara untuk memahami dan menjadi pedoman tingkah laku sendiri.
- Menurut Amstrong (2013), kecerdasan intrapersonal adalah pengetahuan diri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptif berdasarkan pengetahuan tersebut. Kecerdasan ini memiliki gambaran yang akurat tentang diri sendiri (kekuatan dan keterbatasan seseorang);kesadaran terhadap suasana hati dan batin, maksud motivasi, temperamen, dan keinginan serta kemampuan untuk mendisiplinkan diri, pemahaman diri, dan harga diri.
- Menurut Ula (2013), kecerdasan intrapersonal adalah kecerdasan dalam diri sendiri yang mana merupakan kecerdasan dan kemampuan untuk mengerti diri sendiri, apa yang harus dilakukan, apa yang harus dihindari serta apa saja yang dapat meningkatkan kemampuan.
Aspek-aspek Kecerdasan Intrapersonal
Menurut Uno (2010), kecerdasan intrapersonal terdiri dari beberapa aspek, yaitu sebagai berikut:
- Kesadaran diri, yaitu kemampuan untuk mengenal dan memilah-milah perasaan, memahami hal yang dirasakan, mengerti alasan mengapa hal tersebut dirasakan, dan mengetahui penyebab munculnya perasaan itu dirasakan, serta pengaruh perilakunya terhadap orang lain.
- Sikap asertif, yaitu kemampuan menyampaikan secara jelas pikiran dan perasaan, membela diri dan mempertahankan pendapat. Sikap asertif memiliki tiga komponen dasar, yaitu kemampuan mengungkapkan perasaan, kemampuan mengungkapkan keyakinan dan pemikiran secara terbuka, dan kemampuan untuk mempertahankan hak-hak pribadi.
- Kemandirian, yaitu kemampuan untuk mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri dalam berfikir dan bertindak, serta tidak merasa bergantung pada orang lain secara emosional. Kemampuan untuk mandiri bergantung pada tingkat kepercayaan diri dan kekuatan batin seorang serta keinginan untuk memenuhi harapan dan kewajiban tanpa diperbudak oleh orang lain.
- Penghargaan diri, yaitu kemampuan untuk mengenali kekuatan dan kelemahan diri serta kemampuan untuk menghormati dan menerima diri sendiri sebagai pribadi yang pada dasarnya baik.
- Akulturasi diri, yaitu kemampuan mewujudkan potensi dan berjuang untuk memperolehnya. Berjuang mewujudkan potensi yang dimiliki berarti mengembangkan aneka kegiatan yang dapat menyenangkan dan bermakna.
Indikator Kecerdasan Intrapersonal
Menurut Yus (2011), seseorang dengan kecerdasan intrapersonal yang baik memiliki beberapa ciri, antara lain yaitu:
- Dapat mengetahui sesuatu yang ada di dalam diri mereka, dan tau apa yang akan dicapai pada kehidupan di dunia ini.
- Memiliki waktu untuk merenung sendiri yang bertujuan mengetahui kebutuhannya dan mengisi batiniah yang ada di dalam diri mereka.
- Memiliki sifat sensitif terhadap nilai diri serta sadar akan perasaan diri.
- Sensitif dengan tujuan hidup, ia akan lebih memikirkan bagaimana untuk mencapai tujuan hidup dengan jelas.
- Mampu mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada di dalam diri.
Adapun menurut Estalita (2015), indikator atau ciri-ciri seseorang memiliki kecerdasan intrapersonal yang tinggi di antaranya adalah:
- Dapat menyadari dan mengerti kondisi emosi, pikiran, perasaan, motivasi dan tujuan diri sendiri.
- Mampu bekerja secara mandiri.
- Mampu mengungkapkan dan mengekspresikan pikiran dan perasaannya sendiri.
- Mampu menyusun dan mencapai visi, misi dan tujuan pribadi.
- Mampu mengembangkan konsep diri dan sistem nilai yang dianut dalam kehidupan sehari-hari.
- Mampu menyadari kelebihan dan kekurangan sendiri.
- Memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri tanpa motivasi dari orang lain.
- Memiliki kapasitas yang tinggi tentang filsafat hidup.
- Dapat mengatur kondisi internal diri sendiri secara efektif.
- Memiliki kapasitas memahami hubungan antara diri sendiri dan orang lain.
Manfaat Kecerdasan Intrapersonal
Menurut Lwin, dkk (2008), kecerdasan intrapersonal bermanfaat dalam proses kendali atas kehidupannya guna mencapai keberhasilan dan keamanan. Adapun beberapa manfaat dari kecerdasan intrapersonal adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan pemahaman yang kuat mengenai diri yang membimbingnya kepada kestabilan emosional
Orang-orang dengan pemahaman yang lemah terhadap diri sendiri cenderung dengan mudah menjadi tidak stabil secara emosional di bawah tekanan atau penderitaan. Karena itu mereka tidak dapat mengatasi banyak tantangan hidup, memilih untuk menderita tekanan emosional dan menyerah dengan mudah.
b. Mengendalikan dan mengarahkan emosi
Orang yang memiliki kecerdasan intrapersonal yang tinggi memiliki pemahaman yang dalam mengenai perasaan mereka dan dapat mengarahkan emosi tersebut sedemikian rupa sehingga mereka dapat memperdayakannya untuk mencapai tindakan. Mereka tahu bagaimana memotivasi diri mereka dan mencapai perasaan nyaman yang memungkinkannya mengendalikan situasi yang buruk dan mengubahnya menjadi sebaliknya. Mereka adalah orang-orang yang tetap santai, tenang, dan tegar selama masa-masa krisis. Mereka dapat dengan cepat menguasai keadaan dan mengendalikannya.
c. Mengatur dan memotivasi diri
Motivasi dirumuskan sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah aku manusia. Biasanya, apa yang membedakan orang-orang yang berhasil dengan orang lainnya adalah kemampuan mereka untuk memotivasi diri mereka dan orang lain untuk melakukan hal-hal yang harus dilakukan. Sebaliknya, orang-orang dengan kecerdasan intrapersonal yang rendah harus bersandar pada orang lain untuk memotivasi mereka.
d. Bertanggungjawab atas kehidupan diri sendiri
Orang-orang dengan kecerdasan intrapersonal yang tinggi cenderung bertanggung jawab dan menjadi pemilik kehidupan mereka sendiri. Mereka merasa bertanggung jawab atas akibat dari apa yang mereka hasilkan. Ketika ada hal-hal yang tidak beres, mereka cepat mengambil tanggung jawab. Sebaliknya, orang dengan kecerdasan intrapersonal yang rendah umumnya cenderung mengambil peran sebagai korban. Apabila ada sesuatu yang tidak beres, mereka akan menyalahkan orang lain. Yang salah selalu orang lain karena mereka tidak mau bertanggung jawab. Mereka juga banyak mencari alasan karena ketidak-berhasilan dalam hal yang mereka lakukan.
e. Mengembangkan harga diri yang tinggi yang merupakan dasar bagi keberhasilan
Orang-orang dengan harga diri yang rendah sukar mengatasi tekanan, masalah, dan kegagalan. Mereka adalah orang-orang yang cenderung mudah menyerah, menjadi sangat negatif dan bahkan benci. Karena orang dengan harga diri yang rendah tidak begitu yakin dengan diri sendiri dan takut gagal. Mereka cenderung tidak melihat-lihat keluar dan mencoba hal baru dalam kehidupan. Mereka malu berteman baru dan tidak berani mengambil resiko ikut peran dalam aktivitas baru karena dalam benak mereka, mereka yakin akan gagal. Seseorang memiliki harga diri yang tinggi maka dia akan tetap menetapkan tujuan yang tinggi dan berjuang untuk meraihnya. Orang-orang dengan harga diri rendah merasa mereka tidak pantas berhasil dan tidak pernah menetapkan target bagi diri mereka. Sebagai akibatnya, mereka menjalani kehidupan rata-rata.
Strategi Pengembangan Kecerdasan Intrapersonal
Menurut Yaumi dan Ibrahim (2013), terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan intrapresonal pada anak, antara lain yaitu sebagai berikut:
a. Melakukan tugas mandiri
Dalam proses pembelajaran terdapat interaksi antara siswa dan guru yang dimana guru disini memberikan perintah kepada siswa untuk mengerjakan tugas secara mandiri. Belajar mandiri merupakan studi mandiri yang berbentuk pelaksanaan tugas membaca atau meneliti yang dilakukan oleh peserta didik tanpa bimbingan atau pengajaran khusus.
b. Melakukan refleksi
Proses refleksi merupakan proses mengaitkan atau menghubungkan antara pengetahuan yang di peroleh baik dari proses pembelajaran seperti membaca dengan pengalaman yang diperoleh pada masa lalu dan mengembangkan kemampuan kognitif. Refleksi merupakan indikasi dari proses pembelajaran yang mendalam. Ketika unsur refleksi hilang maka pembelajaran menjadi tidak memiliki makna.
c. Menetapkan tujuan
Salah satu karakteristik seseorang yang memiliki kecerdasan intrapersonal yang tinggi adalah kemampuannya untuk menyusun dan membuat tujuan pembelajaran secara realistis yang sesuai dengan kaidah dan cara serta kemampuannya dalam proses pembelajaran. Dalam pengertian yang lebih luas, mengatur tujuan adalah proses untuk menentukan sesuatu yang diinginkan, merencanakan bagaimana untuk mendapatkannya dan kemudian bekerja menuju tujuan yang telah ditetapkan.
Daftar Pustaka
- Craft, Anna. 2000. Membangun Kreatifitas Anak. Depok: Inisiasi Press.
- Gunawan, Adi W. 2003. Genius Learning Strategy. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
- Yaumi dan Ibrahim. 2013. Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: Prenadamedia Group.
- Gardner, Howard. 2003. Multiple Intelligences: Kecerdasan Majemuk Teori dalam Praktek. Batam: Interaksa.
- Amstrong, Thomas. 2013. Kecerdasan Multipel di dalam Kelas. Jakarta: Indeks.
- Ula, Shoimatul. 2013. Revolusi Belajar: Optimalisasi Intelegensi Melalui Pembelajaran Berbasis Intelegensi Majemuk. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
- Uno, Hamzah B. 2010. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
- Yus, Anita. 2011. Model Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.
- Estalita, Kelly. 2015. Kecerdasan Interpersonal dan Kecerdasan Intrapersonal dengan Sikap Multikultural Pada Mahasiswa Malang. Fakultas Psikologi UYP, Vol.III, No.1.
- Lwin, May., dkk. 2008. Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan. Jakarta: Indeks.
- Yaumi, Muhammad dan Ibrahim, Nurdin. 2013. Kecerdasan Jamak (Multiple Intlegence). Jakarta: Kencana.