Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Desain Komunikasi Visual - Pengertian, Fungsi, Prinsip dan Unsur

Desain komunikasi visual adalah suatu disiplin ilmu desain dan seni untuk menyampaikan pesan, informasi dan komunikasi yang kreatif dengan memanfaatkan elemen-elemen visual (simbol, gambar, huruf atau warna), dengan tujuan untuk mempengaruhi perilaku sesuai dengan target dan rencana yang telah ditentukan. Tujuan komunikasi visual adalah untuk menginformasikan, mempengaruhi, hingga mengubah perilaku target (audience) sesuai dengan tujuan yang ingin diwujudkan.

Desain Komunikasi Visual

Desain komunikasi visual merupakan ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif melalui media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis seperti simbol, gambar, huruf, warna, komposisi dan layout. Faktor penting yang perlu diperhatikan saat merancang desain komunikasi visual adalah pesan komunikasi visual yang terkandung dalam desain tersebut.

Desain komunikasi visual juga diartikan sebagai seni menyampaikan pesan (arts of commmunication) dengan menggunakan bahasa rupa (visual language) yang disampaikan melalui media berupa desain yang bertujuan menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku target audience sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Pengertian Desain Komunikasi Visual 

Berikut definisi dan pengertian desain komunikasi visual dari beberapa sumber buku dan referensi:

  • Menurut Kusrianto (2007), desain komunikasi visual adalah suatu disiplin ilmu yang ditujukan untuk mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai media dalam menyampaikan pesan atau gagasan secara visual dengan mengelola elemen-elemen grafis yang berupa bentuk, gambar, tatanan huruf, komposisi warna, tata letak (layout) agar dapat diterima oleh seseorang atau kelompok yang menjadi sasaran penerimaan pesan. 
  • Menurut Sachari (2005), desain komunikasi visual adalah profesi yang mengkaji dan mempelajari desain dengan mempertimbangkan isi pesan, simbol, gambar, dan media. Dalam aspek keilmuan, desain komunikasi visual difungsikan untuk mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan pesan komunikasi, teknologi media, teknologi percetakan, dan teknik persuasi kepada masyarakat. 
  • Menurut Anggraini dan Nathalia (2014), desain komunikasi visual adalah seni dalam menyampaikan informasi atau pesan dengan menggunakan bahasa rupa/visual yang disampaikan melalui media berupa desain. 
  • Menurut Octosa (2017), desain komunikasi visual adalah cabang ilmu desain yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media dengan memanfaatkan elemen-elemen visual ataupun rupa untuk menyampaikan pesan untuk tujuan tertentu (tujuan informasi ataupun tujuan persuasi yaitu mempengaruhi perilaku.

Tujuan dan Fungsi Desain Komunikasi Visual 

Menurut Cenadi (1999), desain komunikasi visual memiliki fungsi dan tujuan, antara lain yaitu sebagai berikut:

a. Sebagai sarana identifikasi 

Fungsi utama desain komunikasi visual adalah sebagai sarana identifikasi. Sebuah identitas dapat mewakili seseorang terkait siapa orang itu, dan darimana asal orang itu. Sama halnya dengan sebuah produk, organisasi, atau perusahaan, jika mempunyai identitas maka dapat mencerminkan objek tersebut sehingga mudah dikenali banyak orang.

b. Sebagai sarana informasi dan instruksi 

Sebagai sarana informasi dan instruksi adalah untuk menunjukan hubungan antara satu hal dengan hal lainnya dalam bentuk petunjuk, arah, posisi, dan skala. Informasi tersebut dapat berguna jika dikomunikasikan dengan orang yang tepat dan waktu yang tepat pula secara logis dan konsisten terus menerus.

c. Sebagai sarana presentasi dan promosi 

Sebagai sarana presentasi dan promosi bertujuan untuk menyampaikan pesan, menarik perhatian (atensi) dari mata (secara visual) dan membuat pesan tersebut agar mudah diingat. Penggunaan kata-kata dan gambar diutamakan lebih sedikit agar berkesan dan memiliki makna. Dalam pemilihan kata harus bersifat persuasif dan mempunyai daya tarik karena tujuan utamanya adalah menjual produk.

Prinsip Desain Komunikasi Visual 

Menurut Anggraini dan Nathalia (2014), prinsip desain terdiri dari keseimbangan, irama, penekanan dan kesatuan. Dalam pembuatan desain komunikasi visual seharusnya memiliki salah satu atau lebih dari prinsip-prinsip desain tersebut.

a. Keseimbangan (Balance) 

Keseimbangan merupakan bagian berat yang sama, baik secara visual maupun optik. Desain dikatakan seimbang apabila obyek pada bagian kiri atau kanan, bagian atas atau bawah terkesan sama berat. Desain harus memiliki keseimbangan agar nyaman dipandang dan tidak membuat gelisah. Seperti halnya jika kita melihat pohon atau bangunan yang akan roboh, kita akan merasa tidak nyaman dan cenderung gelisah. Dari itu pula terdapat dua pendekatan untuk menciptakan keseimbangan: 

  1. Keseimbangan simetris/formal. Keseimbangan simetris/formal adalah keseimbangan yang membagi sama berat masa antara kanan atau kiri, antara atas dan bawah secara simetris atau setara. 
  2. Keseimbangan asimetris/informal. Penyusunan elemen desain yang tidak sama antara sisi kanan dengan kiri atau atas dengan bawah, namun tetap terasa seimbang. hal ini dapat dibedakan dengan menggunakan bentuk warna yang berbeda, misalnya pada sisi kiri menggunakan lingkaran bulat besar berwarna pastel, sedangkan di sisi kanan menggunakan titik kecil berwarna tua.

b. Irama 

Irama adalah pengulangan gerak atau penyusunan bentuk secara berulang-ulang. Irama dapat berupa repetisi atau variasi. Repetisi merupakan elemen yang dibuat secara berulang-ulang dan konsisten. Sedangkan secara variasi, irama adalah per-ulangan elemen visual disertai perubahan bentuk, ukuran atau posisi. Bentuk irama yang konsisten, dapat kita lihat pada motif batik parang yang dibuat secara konsisten dan berulang-ulang. Sedangkan bentuk variatif, dapat kita lihat dari contoh alam seperti pengulangan gerak pada ombak laut, barisan semut, gerak dedaunan, dan lain-lain.

c. Penekanan/Dominasi (Emphasis) 

Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang harus ada dalam karya seni dan desain. Dominasi sendiri berasal dari kata Dominan yang berarti keunggulan, penggunaan penekanan ini dapat membangun visual sebagai pusat perhatian, yang bertujuan untuk menonjolkan salah satu unsur sebagai pusat perhatian. Sehingga mencapai nilai yang artistik. Informasi yang dianggap paling penting untuk disampaikan kepada konsumen harus ditonjolkan secara mencolok melalui elemen visual yang kuat.

d. Kesatuan (Unity) 

Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar yang sangat penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya desain akan membuat karya tersebut terlihat tercerai-berai, dan kacau-balau. Ini pula yang akan mengakibatkan karya tersebut tidak nyaman untuk dipandang. Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan. Jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan (warna, raut, arah) maka kesatuan telah tercapai.

Unsur Desain Komunikasi Visual 

Menurut Anggraini dan Nathalia (2014), unsur-unsur desain komunikasi visual terdiri dari beberapa elemen, yaitu: 

  1. Garis (Line). Garis merupakan salah satu unsur desain yang menghubungkan antara satu titit poin dengan titik poin yang lain. Bentuknya dapat berupa gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). 
  2. Bentuk (Shape). Bentuk adalah gaya sesuatu yang memiliki diameter, tinggi, dan lebar. Bentuk-bentuk dasar yang pada umumnya dikenal adalah bentuk kotak (rectangle), lingkaran (circle), segitiga (triangle), lonjong (elips), dan lain-lain. 
  3. Tekstur (Texture). Tekstur adalah tampilan permukaan atau corak dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Pada kenyataannya, tekstur sering dikategorikan sebagai tekstur dari kulit kayu, cat dinding, cat kanvas, dan lain-lain 
  4. Gelap Terang (Kontras). Kontras merupakan warna yang berlawanan antara satu dengan lainnya, terdapat perbedaan baik warna atau titik fokus. Apabila tidak berwarna, dapat pula berupa perbedaan antara gelap dan terang. Gelap terang atau kontras ini dapat digunakan dalam desain sebagai salah satu cara untuk menonjolkan pesan atau informasi yang dapat juga menambah kesan dramatis. 
  5. Ukuran (Size). Ukuran dapat diartikan sebagai perbedaan besar kecilnya suatu obyek. Dengan menggunakan unsur ini, dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada obyek desain yang hendak dibuat. 
  6. Warna (Color). Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Warna dapat menampilkan identitas atau citra yang ingin disampaikan, baik dalam menyampaikan pesan atau membedakan sifat secara jelas. Warna merupakan salah satu elemen yang dapat menarik perhatian, meningkatkan mood, menggambarkan citra sebuah perusahaan dan lainnya.

Daftar Pustaka

  • Kusrianto, A. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi.
  • Sachari, Agus. 2005. Pengantar Metodologi Penelitian, Desain, Arsitektur, Seni Rupa dan Kriya. Jakarta: Erlangga.
  • Anggraini, S., Lia dan Nathalia, K. 2014. Desain Komunikasi Visual; Dasar-Dasar Panduan untuk Pemula. Bandung: Nuansa Cendekia.
  • Octosa. 2017. Apa Itu Desain Komunikasi Visual. Jakarta: International Design School.
  • Cenadi, C.S. 1999. Corporate Identity, Sejarah dan Aplikasinya. Makalah Jurusan Desain Komunikasi Visual. Jakarta: Universitas Kristen Petra.

PERHATIAN
Jika ingin mengcopy-paste referensi dari KajianPustaka.com, mohon untuk menambahkan sumber rujukan di daftar pustaka dengan format berikut:
Riadi, Muchlisin. (). Desain Komunikasi Visual - Pengertian, Fungsi, Prinsip dan Unsur. Diakses pada , dari https://www.kajianpustaka.com/2023/05/desain-komunikasi-visual.html