Finger Painting - Manfaat, Jenis, dan Langkah Pembuatan

Daftar Isi

Finger painting atau menggambar dengan jari adalah kegiatan membuat gambar atau lukisan menggunakan jari tangan secara langsung sebagai media gambar, yaitu dengan bahan adonan bubur berwarna yang dioleskan pada jari tangan, telapak tangan, hingga pergelangan tangan kemudian menempelkan-nya pada bidang datar seperti kertas atau karton. Melalui aktivitas finger painting atau melukis dengan jari dapat melatih, pengembangan imajinasi, memperhalus keahlian motorik halus, serta mengasah bakat seni rupa pada anak-anak.

Finger Painting -  Manfaat, Jenis, dan Langkah Pembuatan

Finger painting merupakan suatu kegiatan menggambar pada suatu media gambar berwarna dengan cara menggunakan jari secara langsung untuk melukis atau membuat huruf dengan baik dan benar sesuai dengan perkembangan anak. Aktifitas finger painting memberikan sensasi pada jari sehingga dapat merasakan kontrol jarinya dan membentuk konsep gerak membuat huruf. Finger painting digunakan untuk mengembangkan keterampilan motorik halus dan mengembangkan kreativitas anak.

Finger painting juga diartikan sebagai teknik melukis secara langsung tanpa menggunakan bantuan alat, anak dapat mengganti kuas dengan jari- jari tangannya secara langsung. Kegiatan Finger painting sangat cocok dikenalkan pada anak usia dini. Finger painting merupakan sebuah seni menggambar yang menggunakan jari. Anak dapat menggerakkan tangan dan jari-jarinya untuk membuat bentuk-bentuk yang menarik sesuka hatinya.

Pengertian Finger Painting 

Berikut definisi dan pengertian finger painting atau menggambar dengan jari dari beberapa sumber buku dan referensi: 

  • Menurut Listyowati dan Sugiyanto (2014), finger painting adalah teknik melukis dengan jari tangan secara langsung tanpa menggunakan bantuan alat. 
  • Menurut Nurdin dan Usman (2011), finger painting adalah metode melukis dengan jari tangan secara langsung tanpa memakai dorongan perlengkapan. Tipe aktivitas ini dicoba dengan metode mengoleskan adonan warna (bubur warna) memakai jari tangan di atas bidang foto. Batas jari yang digunakan merupakan seluruh jari tangan, telapak tangan, hingga pergelangan tangan. 
  • Menurut Andrimeda (2012), finger painting adalah cara berkreasi di bidang datar dengan bubur berwarna sebagai bahan pewarnanya dan jari atau telapak tangan sebagai alatnya. 
  • Menurut Sholahudin (2008), finger painting adalah teknik melukis dengan mengoleskan kanji pada kertas atau karton dengan jari atau telapak tangan, dalam aktivitas ini dapat digunakan berbagai media dan warna, dapat meggunakan tepung kanji, adonan kue, pasir, dan sebagainya.
  • Menurut Sumanto (2005), finger painting adalah jenis kegiatan membuat gambar yang dilakukan dengan cara menggoreskan adonan warna (bubur warna) secara langsung dengan jari tangan secara bebas di atas bidang gambar.

Tujuan dan Manfaat Finger Painting 

Menurut Rini (2013), finger painting dapat mengembangkan ekspresi melalui media lukis dengan gerakan tangan, mengembangkan fantasi, imajinasi, dan kreasi, melatih otot-otot tangan/jari, koordinasi otot dan mata, melatih kecakapan mengombinasikan warna, memupuk perasaan terhadap gerakan tangan dan memupuk keindahan.

Tujuan finger painting adalah meningkatkan ekspresi lewat media lukis dengan gerakan tangan, meningkatkan fantasi, imajinasi, serta kreasi, melatih otot– otot jari tangan, koordinasi otot serta mata, melatih kecakapan mencampurkan warna, memupuk perasaan terhadap gerakan tangan serta memupuk keelokan.

Finger painting sangat bermanfaat bagi perkembangan anak yaitu melatih kemampuan motorik halus anak karena jari-jari anak akan bergerak dan bergesekan dengan cat dan media lukisnya, mengembangkan dan mengenalkan berbagai warna dan bentuk, meningkatkan daya imajinasi dan kreativitas anak, meningkatkan koordinasi mata dan tangan, melatih konsentrasi, serta dapat dijadikan sebagai media mengekspresikan emosi anak.

Adapun beberapa manfaat dari finger painting adalah sebagai berikut: 

  1. Melatih motorik halus. Dengan bermain finger painting, ujung-ujung jari mungilnya akan banyak bergerak dan bergesekan dengan cat dan media lukis lainnya. Cara ini dapat melatih keterampilan motorik halus anak. 
  2. Meningkatkan daya imajinasi dan kreartivitas. Biarkan anak menyalurkan imajinasi dan kreativitasnya ke atas kertas 
  3. Sebagai media ekspresi. Emosi anak saat melukis akan terlihat dari warna yang digunakan dan apa yang sedang ia gambar. Di sini anak bebas untuk mengekspresikan hatinya. Apakah ia sedang senang, sedih atau marah. 
  4. Meningkatkan koordinasi mata dan tangan. Saat melukis, mata dan tangan anak akan saling bekerjasama. Dengan begitu koordinasi antara keduanya dapat meningkat.
  5. Mengenalkan konsep warna. Selain dapat mempelajari aneka jenis warna anak juga dapat bereksperimen tentang pencampuran warna sehingga menghasilkan warna sekunder. 
  6. Mengurangi sifat hiper-aktivitas pada anak penderita autis dan hiperaktif. Anak yang hiperaktif dan autis cenderung susah untuk diam dan konsentrasi terhadap suatu kegiatan. Melalui permainan ini, ia dapat berlatih berkonsentrasi sehingga dapat mengurangi hiperaktivitasnya.

Macam-macam Finger Painting 

Menurut Brandt (2012), berdasarkan bentuk gerakan yang dilakukan, finger printing dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut: 

  1. Gelombang, goyangan dan cetakan. Buat gerakan, gelombang, goyangan jari dan jempol serta beberapa tanda lainnya dengan menggunakan bagian-bagian tangan yang lainnya. 
  2. Desain simetris. Lukis pada setengah kertas kemudian lipat kertas tersebut dengan tangan, buka kertas tersebut kembali dan akan menimbulkan ciplakan yang mirip dengan lukisan yang telah digambar pada kertas sebelumnya. 
  3. Tangan di sekeliling dunia. Oleskan warna yang berbeda di setiap ujung jari. Tekankan tangan tersebut kesebuah kertas dan jangan pindahkan telapak tangan tersebut sampai terlihat seperti lingkaran bumi yang biru dan hujan dengan multi warna yang berbeda di sekitarnya. 
  4. Topi pesta kerucut. Lukis jari dengan cat warna, tempelkan jari pada sebuah kertas yang membentuk gambar kerucut, hias gambar tersebut dengan titik yang menggunakan ujung jari yang telah diberi warna. Lakukan hal tersebut secara terus menerus sampai membentuk kerucut es krim. 
  5. Lukisan titik-titik. Buat lukisan yang tersusun penuh titik-titik. Gunakan berbagai warna yang berbeda satu dengan yang lainnya guna menghasilkan lukisan yang menarik. 
  6. Binatang. Anak dapat membuat lukisan binatang dengan jari. Contohnya gambar badan burung merak atau bebek. Gunakan ujung jari untuk melukis bulu burung tersebut disekitar badannya.

Cara Membuat Bahan Finger painting 

Menurut Listyowati dan Sugiyanto (2014), langkah-langkah dalam membuat bahan finger painting adalah sebagai berikut:

a. Alat 

Alat-alat yang digunakan dalam membuat bahan finger painting adalah: 

  1. Panci. 
  2. Wadah adonan. 
  3. Pengaduk Panci. 
  4. Pengaduk adonan berwarna.

b. Bahan 

Bahan-bahan yang disiapkan dalam membuat bahan finger painting adalah: 

  1. Tepung kanji/tapioka. 
  2. Pewarna makanan. 
  3. Air. 
  4. Minyak Goreng. 
  5. Kertas gambar.

c. Langkah Pembuatan 

Setelah alat dan bahan disiapkan, langkah-langkah pembuatan adalah sebagai berikut: 

  1. Masukkan separuh gelas tepung kanji/tapioka ke dalam panci. 
  2. Campur tepung kanji/tapioka dengan 3 gelas air, kemudian aduk sampai rata. 
  3. Masukkan 2 sendok makan minyak goreng, kemudian aduk sampai rata. 
  4. Masak dengan api. Aduk terus adonan sepanjang memasak. 
  5. Aduk hingga jadi pasta kental serta mulai panas. Tambahkan air dingin ke dalam kombinasi hingga menggapai konsistensi yang diinginkan. 
  6. Jika telah sedikit menghasilkan bunyi mendidih, lekas angkat adonan dari api. hasil akhir adonan yang benar merupakan semacam adonan fla.
  7. Bagi ke dalam mangkuk kecil serta tambahkan pewarna makanan yang berbeda setiap mangkuk sesuai kebutuhan anak. Aduk menyeluruh, adonan bisa bertahan sampai 3 hari. 
  8. Simpan dalam wadah ditutup.

Langkah-langkah Melukis Finger Painting 

Sebelum melakukan kegiatan finger painting, terlebih dahulu berikan penjelasan kepada anak tentang yang akan dilakukan dan jelaskan satu persatu nama alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan finger painting. Kemudian instruksikan anak untuk menuangkan cat ke atas kertas gambar dengan berbagai warna dan melukiskannya dengan gerakan-gerakan sederhana di atas kertas yang disediakan.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran melukis dengan metode finger painting adalah sebagai berikut: 

  1. Guru menyediakan bahan dan peralatan finger painting dan peralatan belajar lainnya (buku gambar ukuran sedang). 
  2. Guru menjelaskan tentang finger painting pada murid sambil memperlihatkan peralatan finger painting. 
  3. Guru menunjukkan cara melakukan blocking, seperti 1 jari spiral dan titik, gerakan jari lurus ke samping, jari memutar ke samping, gerakan melingkar, dan seterusnya. Agar jari tangan murid tidak kaku. 
  4. Murid melakukan blocking diatas buku gambar yang sudah disediakan.
  5. Kemudian guru memperkenalkan huruf diatas buku gambar yang terblocking dengan menggunakan jari. 
  6. Guru mengarahkan murid untuk membuat huruf diatas buku gambar yang. terblocking sambil melafalkan bunyi huruf tersebut.

Kelebihan dan Kekurangan Finger Painting 

Setiap kegiatan pembelajaran termasuk finger painting memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun menurut Wardani (2014), kelebihan dan kekurangan kegiatan finger painting adalah sebagai berikut:

  1. Kelebihan finger painting, yaitu memberikan sensasi pada jari sehingga dapat merasakan kontrol gerakan jarinya dan membentuk konsep gerakan membuat huruf. Di samping itu, finger painting juga mengajarkan konsep warna dan mengembangkan bakat diri 
  2. Kekurangan finger painting, yaitu bermain kotor dan terkadang anak merasa jijik dan geli karena tepung kanji yang digunakan sebagai media lengket pada jari jemari anak.

Daftar Pustaka

  • Listyowati, A., dan Sugiyanto. 2014. Finger painting. Jakarta: Erlangga.
  • Nurdin dan Usman. 2011. Implementasi Pembelajaran. Yogyakarta: Rajawali Pers.
  • Andrimeda, Freni 2012. Pengaruh kegiatan seni finger paiting terhadap perkembangan ketrampilan motorik halus anak kelompok B di TK Pembangunan Dsn.Lawan Ds.Kedungwangi Kec.Sambeng Kab.Lamongan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Negeri Surabaya.
  • Sumanto. 2005. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak TK. Jakarta: Depdiknas.
  • Rini, C. 2013. Analisis Keterampilan Motorik Halus Melalui Kegiatan Finger Painting Pada Anak TK Kelompok B Segugus PAUD 06 Imogiri Kec.Imogiri Kab.Bantul. Yogyakarta: FIP UNY.
  • Wardani. 2014. Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Finger Painting. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.