Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Learning Management System (LMS)

Learning Management System (LMS) adalah sebuah aplikasi atau perangkat lunak yang dibuat secara komprehensif untuk mengelola pelatihan ataupun kegiatan belajar mengajar secara online atau yang terhubung dengan internet. Melalui LMS keperluan administrasi, dokumentasi, pencarian materi, laporan sebuah kegiatan, dan evaluasi pembelajaran dapat dilakukan secara terpadu melalui sebuah manajemen aplikasi. LMS dapat digunakan oleh kalangan pendidik, baik di tingkat sekolah, sampai universitas atau perguruan tinggi.

Learning Management System (LMS)

Learning Management System (LMS) juga dikenal dengan berbagai istilah, seperti Course Management System (CMS) atau Virtual Learning Environment (VLE). Learning Management System merupakan sebuah platform yang berbentuk perangkat lunak yang terintegrasi dengan administrator, user, dan pembuat konten dengan aksesibilitas manajemen suatu pembelajaran.

Learning Management System merupakan program software yang dirancang untuk mempermudah pengguna dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran secara online atau daring. LMS mampu memberikan kemudahan serta menyediakan sarana untuk mendapatkan keterampilan, menciptakan pengalaman belajar yang efektif. Selain itu banyak fitur-fitur yang ada pada LMS sehingga dapat membantu dan mempermudah siswa dalam proses pembelajaran.

Pengertian Learning Management System 

Berikut definisi dan pengertian Learning Management System (LMS) dari beberapa sumber buku dan referensi: 

  • Menurut Ellis (2009), LMS adalah sebuah perangkat lunak atau software untuk keperluan administrasi, dokumentasi, pencari materi, laporan sebuah kegiatan, pemberian materi-materi dalam pelatihan ataupun kegiatan belajar mengajar secara online atau yang terhubung dengan internet. 
  • Menurut Szabo (2002), LMS adalah infrastruktur yang memberikan dan mengelola konten, mengidentifikasi, menilai, melacak kemajuan, mengumpulkan dan menyajikan data untuk mengawasi proses pembelajaran secara keseluruhan. 
  • Menurut Amiroh (2012), LMS adalah aplikasi perangkat lunak yang digunakan oleh kalangan pendidik, baik universitas atau perguruan tinggi dan sekolah sebagai media pembelajaran online berbasis internet (e-learning). 
  • Menurut Riyadi (2010), LMS adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat materi perkuliahan on-line berbasis web dan mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya. Di dalam LMS juga terdapat fitur-fitur yang dapat memenuhi semua kebutuhan dari pengguna dalam hal pembelajaran.
  • Menurut Riad dan El-Ghareeb (2008), LMS adalah unit piranti lunak yang secara komprehensif dapat mengintegrasikan fitur-fitur untuk penyampaian serta memanajemen suatu kursus, secara otomatis LMS dapat mengelola fitur-fitur katalog kursus, penyampaian materi kursus, dan kuis.

Karateristik Learning Management System 

Learning Management System umumnya memiliki berbagai fitur yang dapat digunakan untuk memudahkan kegiatan belajar secara online atau daring. Menurut Darmawan (2014), fitur-fitur yang menjadi karakteristik Learning Management System antara lain yaitu sebagai berikut: 

  1. Fitur Administrasi. Fitur ini merupakan bagian yang menyediakan administrasi pendaftaran siswa, informasi kelas dan pembelajaran serta penjadwalan kelas belajar. 
  2. Fitur penyampaian bahan ajar. Fitur penyampaian bahan ajar yang ada di LMS artinya dalam fitur ini menyediakan layanan untuk menyampaikan materi bahan ajar.
  3. Fitur pengujian. Fitur ini merupakan opsi untuk melakukan penilaian terhadap kompetensi siswa melalui tugas maupun kuis-kuis. 
  4. Fitur penilaian. Berbeda dengan fitur pengujian yang berisi kuis ataupun penilaian di fitur penilaian ini hanya berisikan nilai-nilai dari laporan hasil belajar siswa yang mampu diukur dari seluruh nilai siswa dalam mengerjakan semua tugas-tugas dan kuis tersebut. 
  5. Fitur komunikasi. Fitur ini merupakan bagian yang digunakan untuk merefleksikan kemampuan dalam berkomunikasi antar siswa dengan siswa ataupun siswa dengan guru.

Komponen Learning Management System 

Menurut Ellis (2009), Learning Management System memiliki beberapa komponen, antara lain yaitu sebagai berikut: 

  1. Administrasi, yaitu informasi tentang unit-unit terkait dalam proses belajar mengajar. mengatur tentang kelengkapan belajar mengajar, antara lain: silabus, RPP, jadwal pelajaran, tugas, jadwal ujian, daftar referensi dan bahan bacaan. 
  2. Penyampaian materi dan kemudahan akses ke sumber referensi, antara lain: bahan presentasi, contoh ujian yang lalu, situs-situs referensi, situs-situs bermanfaat, artikel dan jurnal online. 
  3. Penilaian, menampilkan hasil-hasil kegiatan belajar mengajar yang telah berlangsung dan hasil evaluasi ujian online. 
  4. Komunikasi, menyediakan sarana komunikasi bagi pengguna LMS, antara lain: forum diskusi online, mailing list diskusi, dan chat.

Adapun menurut Laelasari (2016), komponen-komponen yang kegiatan pembelajaran yang terdapat pada Learning Management System adalah: 

  1. Informasi, disampaikan dan dibuat dengan menarik juga memperhatikan penggunaan gambar, dan animasi, komposisi tampilan, serta komunikasi yang mudah. 
  2. Materi, dikemas menarik sehingga materi mudah diserap oleh peserta didik.materi dapat dalam bentuk e-book, simulasi, animasi. 
  3. Penilaian, soal-soal dikembangkan untuk mengukur kemampuan peserta didik. Penilaian dilaksanakan dalam bentuk latihan soal, kuis, ulangan harian, UTS dan UAS. Pelaksanaan penilaian dapat dilakukan secara terbuka maupun tertutup. Terbuka dalam arti dimanapun selama dapat mengakses internet dan tertutup dalam pengertian penilaian dilakukan di suatu lokasi tertentu untuk menghindari kemungkinan soal-soal yang dikerjakan orang lain. 
  4. Interaksi dalam pembelajaran, dikembangkan untuk meningkatkan wawasan peserta didik. Interaksi ini dapat dikembangkan melalui forum diskusi.

Jenis-jenis Learning Management System 

Learning Management System merupakan perangkat lunak yang bisa mengotomatisasi administrasi kegiatan pembelajaran. LMS menggunakan teknologi berbasis web untuk berkomunikasi, berkolaborasi, transfer ilmu pengetahuan, dan pembelajaran guna menambah nilai kepada peserta didik. Terdapat beberapa jenis Learning Management System yang sudah banyak digunakan di berbagai institusi pendidikan, antara lain yaitu sebagai berikut:

a. Moodle 

Moodle merupakan bagian dari software produksi e-learning untuk sebuah media pembelajaran ke dalam bentuk web. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk dapat masuk ke dalam kelas maya, sehingga memudahkan siswa dalam mengakses materi-materi pembelajaran. Kelebihan lainnya adalah dengan menggunakan Moodle guru dapat membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik dan lainnya.

b. Schoology 

Schoology merupakan sebuah platform inovatif yang dibangun atas dasar inspirasi dari Facebook. Kelebihan dari schoology adalah resource dari schoology mempunyai banyak pilihan, schoology dapat menampung berbagai jenis soal yang akan digunakan saat kuis, dan schoology menyediakan fasilitas absensi siswa yang dapat mengecek kehadiran siswa.

c. Edmodo 

Edmodo merupakan social network berbasis lingkungan sekolah (school based environment). Edmodo merupakan aplikasi yang membantu menghubungkan antara siswa dan guru dengan mudah dan aman. Kelebihan lainya adalah guru dan siswa dapat berkolaborasi dalam berbagai konten pendidikan, mengelola proyek, tugas, dan menangani pemberitahuan setiap aktivitas. Edmodo juga membantu pengajar membangun sebuah kelas virtual sesuai dengan kondisi pembelajaran di dalam kelas.

d. Google Classroom 

Google classroom adalah aplikasi yang dikembangkan oleh perusahaan google. Kelebihan google classroom yaitu tidak menggunakan kertas sebagai alat pembelajaran. Namun tugas yang diberikan oleh guru akan dibagikan melalui dokumen. Selain itu aplikasi google classroom mempunyai banyak fitur yang mendukung pada proses pembelajaran, seperti membuat salinan dokumen otomatis untuk siswa, membuat tugas dan langsung menilainya.

Indikator Efektivitas Learning Management System 

Efektivitas pembelajaran adalah suatu tingkat keberhasilan yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran. Efektivitas pembelajaran menjadi salah satu standar mutu pendidikan dan sering kali diukur dengan tercapainya tujuan, atau dapat juga diartikan sebagai ketetapan dalam mengelola suatu situasi.

Menurut Tribowo (2015), indikator yang dapat digunakan dalam mengukur efektivitas pembelajaran melalui Learning Management System adalah sebagai berikut: 

  1. Mutu Pengajaran. Mutu pengajaran merupakan sampai sejauh mana penyajian informasi atau kemampuan membantu peserta didik agar lebih mudah mempelajari materi pembelajaran, serta mutu pembelajaran dapat dilihat dari proses pembelajaran dan hasil belajar. 
  2. Tingkat Pengajaran yang tepat. sampai sejauh mana guru dapat memastikan peserta didik sudah siap untuk mempelajari materi baru. 
  3. Insentif. Insentif merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dimana guru harus memastikan peserta didik ter-motivasi untuk mempelajari bahan ajar yang telah disediakan, serta peserta didik juga ter-motivasi untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru. 
  4. Waktu. Waktu yaitu sejauh mana peserta didik diberikan waktu yang cukup untuk mempelajari materi yang sedang dipelajari. Pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila peserta didik bisa menyelesaikan pembelajaran sesuai alokasi waktu yang telah ditentukan.

Sedangkan menurut Yew dan Goh (2016), beberapa indikator untuk mengukur efektivitas pembelajaran online atau daring melalui Learning Management System antara lain yaitu: 

  1. Pengorganisasian materi yang baik. Seorang guru harus Menyusun serta memilih bahan ajar atau materi yang baik dan sesuai, sehingga dapat terwujud suatu kesatuan materi dalam bentuk bahan ajar yang siap untuk disampaikan kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran guna mencapai sebuah tujuan.
  2. Komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif merupakan bentuk suatu sikap sehingga adanya hubungan baik antara pemberi pesan (guru) dan penerima pesan (peserta didik). 
  3. Sikap positif terhadap siswa. Bahwa sikap positif dapat memudahkan guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran. siswa yang mempunyai sikap positif terhadap suatu mata pelajaran akan meraih hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mempunyai sikap negatif kepada mata pelajaran yang diikuti-nya. 
  4. Keluwesan di dalam pendekatan pembelajaran. Suatu pembelajaran terpadu yang bersifat fleksibel/luwes, bisa disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik. Serta dapat disesuaikan dengan pengalaman dan pengetahuan siswa, sehingga peserta didik dengan mudah memahami materi pembelajaran. 
  5. Antusiasme dan penguasaan terhadap materi pembelajaran. Guru dituntut untuk dapat menguasai materi pelajaran dengan baik, bila telah menguasainya maka materi dapat diorganisasikan secara sistematis dan logis. Namun, penguasaan materi pelajaran saja tidak cukup. Penguasaan tersebut harus diiringi juga dengan semangat serta kemauan untuk memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada para siswa. 
  6. Pemberian nilai yang objektif. Penilaian harus menggunakan berbagai macam alat penilaian dan sifatnya harus komprehensif. Penilaian tidak hanya melihat dari aspek kognitif saja, tetapi juga menilai aspek psikomotor dan efektif-nya juga.
  7. Hasil belajar yang baik. Dengan adanya keter-capaian hasil belajar yang baik menandakan bahwa suatu pembelajaran tersebut dapat dikatakan efektif.

Manfaat, Kelebihan dan Kekurangan Learning Management System 

Keberadaan Learning Management System bagi institusi pendidikan sedikit banyak memberikan beberapa manfaat, antara lain yaitu: 

  1. Dapat meningkatkan tingkat interaksi belajar antara siswa dengan guru atau pengajar (enhance interactivity). Jika dirancang dengan cermat, e-learning dapat meningkatkan tingkat interaksi dalam pembelajaran. Pada pembelajaran konvensional sulit mendapatkan keberanian dan kesempatan untuk bertanya atau menyampaikan pendapatnya.
  2. Interaksi dalam belajar dapat terwujud dari mana saja dan kapan saja (fleksibilitas terhadap waktu dan tempat). Siswa dapat berinteraksi dengan sumber belajar tersebut termasuk tentang penugasan. 
  3. Lingkup cakupan-nya sangat luas yang berpotensi menjangkau khalayak global. Dengan fleksibilitas-nya jumlah siswa yang dapat dijangkau melalui e-learning semakin bertambah atau bertambah. 
  4. Fasilitas yang tersedia di dalam dan berbagai software yang terus berkembang turut membantu mempermudah pengembangan materi pembelajaran elektronik.

Adapun beberapa kelebihan pembelajaran online menggunakan Learning Management System adalah: 

  1. Murah, tidak membutuhkan suatu tempat untuk bertemunya orang untuk belajar, tidak menggunakan kertas dan dapat dijangkau, tidak mengeluarkan biaya untuk membayar instruktur oleh lebih banyak orang. 
  2. Fleksibel, dapat diakses sesuai kebutuhan oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun. 
  3. Kemandirian bagi pengguna akan memungkinkan kecepatan dalam penguasaan materi secara kualitas dan kuantitas.

Sedangkan beberapa kekurangan dari pelaksanaan pembelajaran secara online menggunakan Learning Management System adalah: 

  1. Membutuhkan peralatan komputer atau sejenisnya dan terhubung dengan internet. 
  2. Interaksi dalam pembelajaran terbatas. 
  3. Motivasi siswa kurang. 
  4. Proses pembelajaran-nya cenderung ke pelatihan dari pada pendidikan. 
  5. Terbatasnya SDM dalam penguasaan teknik Informatika.

Daftar Pustaka

  • Ellis, R.K. 2009. Learning Management System. ASTD Learning Circuits.
  • Szabo, Micheal, dkk. 2002. CMI Theory and Practice: Historical Roots of Learning Management Systems Proceedings of World Conference on E-Learning in Corporate, Government, Healthcare, and Higher Education. Canada: In M. Driscoll & T. Reeves.
  • Amiroh. 2012. Membangun E-learning Dengan Learning Management System Moodle. Jakarta: Genta Group Production.
  • Riyadi. 2010. LMS (Learning Management System). Online: riyadi2405.wordpress.com.
  • Riad, Alaa el-din mohamed dan El-Ghareeb, H. 2009. Evaluation of Utilizing Service Oriented Architecture as a Suitable Solution to Align University Management Information Systems and Learning Management Systems. Turkish Online Journal of Distance Education.
  • Darmawan, D. 2014. Pengembangan E-Learning Teori dan Desain. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  • Laelasari, dkk. 2016. Model Pembelajaran Paket C Daring. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
  • Yew, E.H.J., & Goh, K. 2016. Problem-Based Learning: an Overview of Its Process and Impacton Learning. Health Professions Education.

PERHATIAN
Jika ingin mengcopy-paste referensi dari KajianPustaka.com, mohon untuk menambahkan sumber rujukan di daftar pustaka dengan format berikut:
Riadi, Muchlisin. (). Learning Management System (LMS). Diakses pada , dari https://www.kajianpustaka.com/2023/05/learning-management-system-lms.html