Mood atau Suasana Hati - Jenis, Ciri dan Faktor yang Mempengaruhi
Mood atau suasana hati adalah suatu keadaan yang dialami oleh individu, berupa perasaan-perasaan yang mempunyai kepekaan secara halus, dipengaruhi oleh pengalaman, atau perilaku serta situasi dan kondisi yang dialami oleh individu. Perubahan mood atau suasana hati dipengaruhi oleh cara berinteraksi, antara satu individu dengan individu lain di sebuah lingkungan sosial. Mood dipercaya mempengaruhi cara individu dalam berfikir dan bertindak.
Mood merupakan perasaan-perasaan yang cenderung kurang intens dan terjadi karena situasi dan kondisi yang sedang dialami. Mood bisa datang secara tiba-tiba, dan dalam kejadian yang tak terduga, bahkan mood dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari dan cara berfikir maupun bertindak. mood adalah gejala jiwa manusia yang tidak dapat dilihat secara nyata akan tetapi dapat diamati melalui perilaku seseorang.
Mood juga diartikan sebagai kondisi emosional yang terdapat dalam diri seseorang dan berubah seiring waktu. Banyak yang memahami bahwa perasaan dan mood adalah hal yang sama. Hal tersebut merupakan pemikiran yang salah, sebab ada perbedaan durasi lama dari kinerja perasaan dan suasana hati (mood). Durasi perasaan atau emosi lebih pendek hitungan menit atau jam, sedangkan mood atau suasana hati lebih lama dapat berdurasi jam atau bahkan berhari-hari.
Pengertian Mood
Berikut definisi dan pengertian mood atau suasana hati dari beberapa sumber buku dan referensi:
- Menurut Wilhelm dan Schoeb (2007), mood adalah keadaan jiwa yang mempunyai kepekaan secara halus mempengaruhi pengalaman, kesadaran dan perilaku, dan dapat ditandai juga dengan perasaan subjektif tertentu.
- Menurut Maire (2013), mood adalah suatu keadaan yang dialami dalam kehidupan manusia, sedikit banyaknya suasana hati bisa dipengaruhi oleh cara berinteraksi antara satu individu dengan individu lainnya di dalam lingkungan sosial.
- Menurut Halgin dan Whitbourn (2011), mood adalah perasaan-perasaan yang cenderung kurang intens, dan yang terjadi situasi dan kondisi yang sedang dialami. Mood dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari, dan juga dapat mempengaruhi cara-cara dimana individu tersebut berfikir dan bertindak.
- Menurut Fauziyah (2017), mood adalah perasaan-perasaan yang cenderung kurang intens yang terjadi karena situasi dan kondisi yang dialami oleh individu.
Jenis-jenis Mood
Menurut Arif (2011), terdapat dua jenis mood yang dikenal dengan kutub mood high dan kutub mood low. Adapun penjelasan dari ke dua jenis mood tersebut adalah sebagai berikut:
a. Kutub Mood High
Kutub dimana suasana hati seseorang berada pada antusias, semangat dan energik, hal ini seperti ketika kita mendapatkan hadiah emosi tumbuh berupa bahagia atau senang, dan mood timbul dikarenakan ada stimulus emosi senang sehingga tingkat kebahagiaan atas pemberian kado tersebut, seperti antusias, semangat melakukan kegiatan setelahnya merupakan bentuk perilaku manusia yang menunjukkan bahwa seseorang berada pada mood high yang bagus.
b. Kutub Mood Low
Kutub suasana hati mood low yaitu dimana seseorang akan mengalami penurunan mental, seperti ketika cuaca pagi cerah membuat hati senang timbul emosi bahagia dan mengakibatkan keadaan mood yang baik, keadaan mental turun terjadi seperti contohnya berkurangnya energi dalam tubuh secara biologis, atau karena hal-hal yang terjadi akibat pengalaman, peristiwa yang tidak menyenangkan seperti sedih, minder, ragu-ragu dan sebagainya.
Adapun menurut Khasanah (2017), mood atau suasana hati terbagi menjadi dua kelompok, yaitu sebagai berikut:
a. Afek Positif (Positif Affect)
Afek positif merepresentasikan sejauh mana seseorang merasa antusias, aktif serta selalu siap menghadapi kehidupan. Afek positif yang tinggi adalah keadaan dimana seseorang merasakan energi yang tinggi, konsentrasi penuh, dan keterlibatan yang menyenangkan. Sedangkan afek positif yang rendah dikarakteristikan oleh kesedihan dan kelelahan.
b. Afek Negatif (Negative Affect)
Afek negatif merupakan dimensi umum dari keadaan sulit serta pengalaman yang tidak menyenangkan terkait keterlibatan dalam hubungan sosial, diantaranya rasa marah, perasaan bersalah atau gelisah.
Ciri-ciri Mood
Penyebab mood atau suasana hati sering kali umum dan tidak jelas, berakhir lebih lama dibandingkan dengan emosi (dapat dihitung dalam jam atau hari), lebih umum yaitu terdapat dua dimensi utama yang terdiri dari afek positif dan afek negatif, biasanya mood tidak diindikasikan oleh ekspresi yang jelas, dan bersifat kognitif. Adapun menurut Mayer dan Gaschke (2008), ciri-ciri mood terbagi menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut:
- Suasana hati positif, yaitu suasana hati dalam keadaan senang (bahagia, bersemangat), suasana hati dalam keadaan penuh cinta (penuh kasih, perhatian), suasana hati dalam keadaan tenang (teduh, puas), suasana hati dalam keadaan semangat (aktif, segar).
- Suasana hati negatif, yaitu suasana hati dalam keadaan cemas (gelisah, gugup), suasana dalam keadaan marah (gerutu, kesal), suasana hati dalam keadaan lelah (letih, ngantuk), suasana hati dalam keadaan sedih (suram, sendu).
Faktor yang Mempengaruhi Mood
Menurut Khasanah (2019), terdapat beberapa faktor yang dianggap dapat mempengaruhi mood atau suasana hati, antara lain yaitu sebagai berikut:
a. Situation
Situation atau situasi menunjuk pada tempat, kondisi seseorang, serta hal yang mengelilingi seseorang pada keadaan tertentu dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan suasana hati tertentu. Misalnya seseorang sedang asyik bermain namun kondisi di sekitarnya sangat bising sehingga akan memunculkan suasana hati yang berbeda dari sebelum bermain tersebut. Mendapat kabar meninggal mengenai orang yang sangat disayangi juga akan mempengaruhi suasana hati seseorang.
b. Thought Pattern (Cognitive Component)
Interpretasi individu sebagai pemahaman terhadap situasi yang mengelilinginya akan mempengaruhi afek yang muncul. Pemikiran atau interpretasi yang berbeda akan memunculkan afek yang berbeda pula. Misalnya, adanya pengumuman mengenai adanya jadwal untuk melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang mewajibkan kita untuk tetap tinggal di rumah dan tidak diizinkan untuk berangkat ke sekolah akan berdampak pada mood seseorang dan setiap individu mengalami kondisi suasana hati yang berbeda pula mengenai tanggapan dari pengumuman tersebut.
c. Organ Experience (Physical or Bodily Component)
Apa yang terjadi di dalam tubuh seseorang berpengaruh pada afek yang dirasakan-nya. Afek yang muncul merupakan respons langsung terhadap sensasi internal tubuh tersebut. Misalnya anak sedang bermain sepak bola kemudian secara tiba-tiba tidak sengaja temannya menabrak-nya dari belakang yang membuatnya menjadi terluka kemudian merasakan kesakitan, tentunya hal ini dapat merubah suasana hati anak tersebut karena kondisi tubuhnya yang terluka.
d. Response Patterns (Behavioral Component)
Pola respon artinya cara individu merespon situasi, pola pikir, dan rangsangan tubuh. Reaksi perilaku yang berbeda akan menghasilkan afek yang berbeda pula. Misalnya pada situasi yang ramai, afek individu yang satu adalah senang sedangkan afek individu yang lain adalah tertekan dan merasa tidak suka.
e. Consequences (Environtmental Reactions)
Situasi/lingkungan sosial individu akan memberi reaksi terhadap cara merespon perilaku individu. Konsekuensi terhadap cara merespon ini mempengaruhi afek individu. Misalnya lingkungan yang kurang memberikan penguatan positif cenderung menimbulkan afek negatif mood.