Pembelajaran Berdiferensiasi - Tujuan, Aspek, Prinsip dan Strategi
Pembelajaran berdiferensiasi adalah strategi proses belajar mengajar yang mengakomodir, melayani, dan mengakui keberagaman peserta didik dalam belajar sesuai dengan kesiapan, minat dan preferensi belajarnya. Pada pembelajaran berdiferensiasi siswa dapat mempelajari materi pelajaran sesuai dengan kemampuan, apa yang disukai dan kebutuhannya sehingga mereka tidak frustrasi dan merasa gagal dalam pengalaman belajar-nya.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah suatu upaya memenuhi kebutuhan peserta didik dalam mengembangkan potensi. Upaya yang dilakukan tanpa menyamaratakan perbedaan potensi dan kompetensi, sehingga tujuan pembelajaran dapat terpenuhi dengan baik. Dalam pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi, pendidik memerlukan tindakan yang tepat karena pembelajaran berdiferensiasi bukan berarti pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau aktivitas yang berbeda pada setiap peserta didik.
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu usaha bagaimana pendidik memberdayakan peserta didik untuk menggali semua potensi yang dimilikinya. Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah pembelajaran yang diindividualkan. Namun, lebih cenderung kepada pembelajaran yang mengakomodir kekuatan dan kebutuhan belajar peserta didik dengan strategi pembelajaran yang independen. Dalam merencanakan pembelajaran berdiferensiasi, guru harus memahami secara mendalam peserta didik-nya, baik dalam hal kesiapan belajar, minat, maupun gaya atau profil belajar-nya.
Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi
Berikut definisi dan pengertian pembelajaran berdiferensiasi dari beberapa sumber buku dan referensi:
- Menurut Herwena (2021), pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha utuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas guna memenuhi kebutuhan belajar setiap individu.
- Menurut Marlina (2019), pembelajaran berdiferensiasi adalah penyesuaian terhadap minat, preferensi belajar, kesiapan siswa agar tercapai peningkatan hasil belajar. Pada pembelajaran beriferensiasi guru harus menggunakan berbagai metode saat mempelajari suatu pelajaran.
- Menurut Kamal (2021), pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodasi kebutuhan setiap individu untuk memperoleh pengalaman belajar dan penguasaan terhadap konsep yang dipelajari.
- Menurut Kristiani, dkk (2021), pembelajaran berdiferensiasi adalah proses belajar mengajar dimana siswa dapat mempelajari materi pelajaran sesuai dengan kemampuan, apa yang disukai dan kebutuhannya masing-masing sehingga mereka tidak frustasi dan merasa gagal dalam pengalaman belajarnya.
- Menurut Marlina (2019), pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir, melayani, dan mengakui keberagaman peserta didik dalam belajar sesuai dengan kesiapan, minat dan preferensi belajar peserta didik. Kepedulian pada peserta didik dalam memperhatikan kekuatan dan kebutuhan peserta didik menjadi fokus perhatian dalam pembelajaran berdiferensiasi.
Tujuan Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi bertujuan untuk meningkatkan potensi yang dimiliki peserta didik sesuai dengan kesiapan belajar, minat dan profil belajar. Melalui pembelajaran berdiferensiasi peserta didik bisa mendapatkan kebebasan belajar sesuai dengan potensi dan kemampuannya. Menurut Marlina (2020), pembelajaran berdiferensiasi memiliki beberapa tujuan, antara lain yaitu sebagai berikut:
- Untuk membantu peserta didik dalam belajar. Pendidik memberikan bantuan bagi semua peserta didik dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
- Untuk meningkatkan motivasi dan pemcapaian hasil belajar peserta didik. Pendidik dapat meningkatkan motivasi peserta didik dengan bantuan rangsangan pembelajaran, sehingga hasil belajar peserta didik meningkat.
- Untuk menjalin hubungan harmonis terhadap pendidik dan peserta didik. Menjalin hubungan harmonis dalam pembelajaran agar peserta didik lebih bersemangat dalam belajar.
- Untuk membantu peserta didik menjadi pembelajar yang mandiri. Menstimulus peserta didik agar menjadi pelajar yang mandiri dan memiliki sikap menghargai terhadap perbedaan.
- Untuk meningkatkan kepuasan pendidik. Meningkatkan kepuasan pendidik karena merasa tertantang untuk mengembangkan kemampuan mengajar-nya dan menjadikan pendidik lebih kreatif dan inovatif.
Aspek-aspek Pembelajaran Berdiferensiasi
Menurut Bayumi (2021), dalam pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi, terdapat aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pemetaan kebutuhan belajar peserta didik, yaitu sebagai berikut:
a. Kesiapan belajar
Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi baru. Sebuah tugas yang mempertimbangkan tingkat kesiapan peserta didik akan membawa peserta didik keluar dari zona nyaman mereka, namun dengan lingkungan belajar yang tepat dan dukungan yang memadai, mereka tetap dapat menguasai materi baru tersebut. Kesiapan belajar siswa harus diketahui untuk menentukan pengetahuan awal yang dimiliki siswa terhadap materi yang akan dipelajari. Guru perlu bertanya, apa yang dibutuhkan oleh siswa sehingga mereka dapat berhasil dalam pelajarannya. Kesiapan siswa harus berhubungan erat dengan cara pikir guru-guru yaitu bahwa setiap siswa memiliki potensi untuk bertumbuh baik secara fisik, mental dan kemampuan intelektualnya. Kemudian, guru dapat menanyakan kepada siswa apa yang mereka minati.
b. Minat peserta didik
Minat adalah salah satu motivator penting bagi peserta didik untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Mengetahui minat siswa juga menjadi hal penting bagi guru agar mampu mengelompokkan siswa berdasarkan minat. Minat siswa mengacu pada hal-hal yang menarik perhatian, rasa ingin tahu dan melibatkan siswa. Guru dapat menanyakan kepada siswa apa yang mereka minati, hobi atau pelajaran yang disukai oleh siswa. Tentu saja siswa akan mempelajari dengan tekun hal-hal yang menarik minat mereka masing-masing.
c. Profil belajar
Tujuan kebutuhan belajar peserta didik berdasarkan profil belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara natural dan efisien. Profil belajar merupakan pendekatan yang disukai peserta didik untuk belajar, yang dipengaruhi oleh gaya berpikir, kecerdasan, budaya, latar belakang, jenis kelamin, dan lain-lain. Profil belajar siswa mengacu pada pendekatan atau bagaimana cara yang paling disenangi siswa agar mereka dapat memahami pelajaran dengan baik. Ada siswa yang senang belajar dalam kelompok besar, ada yang senang berpasangan atau kelompok kecil atau ada juga yang senang belajar sendiri.
Di samping itu setiap siswa ternyata memiliki gaya belajar yang berbeda-beda yang merupakan peranan penting dalam belajar siswa. Gaya belajar visual merupakan gaya belajar yang lebih fokus pada penglihatan, melihat gambar-gambar, melihat tulisan-tulisan dan dapat mengerti jika siswa memegang atau menyentuh benda-benda yang menjadi materi pelajaran atau yang berhubungan dengan pelajaran yang sedang dipelajari-nya. Gaya belajar auditori merupakan gaya belajar yang banyak mengandalkan pendengaran-nya untuk menerima pengetahuan dan materi pelajaran. Gaya belajar kinestik merupakan gaya belajar yang perlu melakukan gerakan fisik agar bisa mengingat sesuatu, memahami pelajaran dengan cara bergerak baik menggerakkan hanya sebagian atau seluruh tubuhnya.
Karakteristik Pembelajaran Berdiferensiasi
Menurut Bayumi, dkk (2021), pembelajaran berdiferensiasi memiliki karakteristik tertentu yang membedakan dengan sistem pembelajaran lain, yaitu sebagai berikut:
a. Berpusat pada peserta didik
Artinya, pembelajaran direncanakan dengan cermat dan strategis dengan berdasar pada upaya memahami peserta didik secara utuh, serta menempatkan gaya, inteligensi, kemampuan awal dan berbagai cara belajar peserta didik sebagai dasar pelaksanaan pembelajaran.
b. Berpusat pada kurikulum
Pembelajaran berdiferensiasi tidak mengubah konsep dan tujuan kurikulum. Pembelajaran ini lebih menekankan kreativitas dalam menyelaraskan perangkat pembelajaran.
c. Diferensiasi materi pembelajaran
Diferensiasi materi pembelajaran berarti materi pembelajaran yang diberikan tidak bersifat sama rata untuk semua peserta didik. Oleh sebab itu, guru harus mampu menyiapkan materi pembelajaran sesuai dengan minat, pengetahuan awal dan gaya belajar peserta didik.
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi adalah proses pembelajaran yang memperhatikan kegiatan pembelajaran agar dapat mengakomodasi peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan profil belajar-nya. Menurut Bayumi, dkk (2021), terdapat tiga strategi yang dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi, yaitu:
a. Diferensiasi Konten
Isi atau konten, mencangkup tentang kurikulum dan materi pembelajaran yang dipelajari peserta didik. Dalam aspek ini pendidik melakukan perubahan kurikulum dan materi pembelajaran yang mendasar pada model pembelajaran. Isi kurikulum akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik. Melakukan perubahan kurikulum tidak semua peserta didik dapat mengerti, melainkan dengan penyesuaian yang tepat peserta didik dapat beradaptasi dengan materi dan gaya belajar.
b. Diferensiasi Proses
Diferensiasi proses menekankan pada pendidik terkait dengan pemahaman proses belajar peserta didik secara berkelompok atau mandiri. Dalam aspek ini berhubungan dengan cara peserta didik memproses ide dan informasi, bagaimana peserta didik berinteraksi melalui proses. Peserta didik memproses ide dan informasi melalui aktivitas belajar, kegiatan belajar, dan kegiatan pengelompokan.
c. Diferensiasi Produk
Produk merupakan hasil akhir dalam pembelajaran dengan menunjukkan kemampuan peserta didik melalui pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman dalam menyelesaikan pembelajaran. Dalam aspek ini pendidik mengevaluasi materi dan memberikan materi pada peserta didik sesuai dengan gaya belajar yang menentukan hasil belajar.
d. Lingkungan Belajar
Lingkungan belajar ini harus disesuaikan dengan kesiapan peserta didik untuk belajar, minat, dan profil belajar dalam meningkatkan motivasi belajar. Dalam aspek ini pendidik harus menciptakan suasana dan lingkungan belajar yang menyenangkan bagi peserta didik.
Prinsip-prinsip Pembelajaran Berdiferensiasi
Menurut Bayumi, dkk (2021), prinsip-prinsip pembelajaran berdiferensiasi adalah sebagai berikut:
- Asesmen yang berkesinambungan dalam pembelajaran. Guru secara terus menerus mengumpulkan informasi tentang bagaimana siswa belajar sehingga dapat menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
- Guru menjamin proses pembelajaran yang mengakui keberadaan semua siswa. Siswa dibelajarkan berdasarkan kesamaan minat, merangkul semua siswa. Guru memandang tugas siswa berharga dan bermanfaat.
- Pengelompokan siswa secara fleksibel. Guru merancang pembelajaran yang memungkinkan semua siswa bekerja sama dengan berbagai teman sebaya pada waktu tertentu. Siswa juga bekerja dengan teman sebaya yang memiliki tingkat kesiapan sama dan berbeda dengan dirinya. Siswa juga bekerja dengan teman sebaya yang sama minatnya, kadang dengan teman sebaya yang berbeda minatnya.
- Adanya kolaborasi dan koordinasi yang terus menerus antara guru kelas dan guru bidang studi.
- Guru dan siswa bekerja bersama membangun komitmen untuk mewujudkan hasil belajar yang diharapkan.
- Penggunaan waktu yang fleksibel dalam merespon proses dan hasil belajar siswa.
- Strategi pembelajaran yang bervariasi, seperti pusat belajar, pusat pengembangan bakat dan minat dan lain sebagainya.
- Siswa dinilai dengan berbagai cara sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan setiap siswa.