Metode Pembiasaan - Pengertian, Proses dan Bentuk
Metode pembiasaan adalah salah satu metode belajar dengan melakukan suatu kegiatan secara rutin dan terus-menerus atau melakukan hal-hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk menyempurnakan suatu keterampilan sehingga menimbulkan kesenangan atau kegemaran yang pada akhirnya akan menimbulkan suatu kebiasaan.
Pembiasaan merupakan suatu cara dalam menanamkan sesuatu berupa perkataan maupun perbuatan yang mana bertujuan untuk membuat seseorang menjadi ingat dan terbiasa melakukan hal-hal baru sehingga hal-hal baru yang dipelajarinya menjadi terbiasa untuk dilakukan. Pembiasaan adalah sesuatu yang sengaja dilakukan secara berulang-ulang agar sesuatu itu dapat menjadi kebiasaan. Pembiasaan menempatkan manusia sebagai sesuatu yang istimewa, yang dapat menghemat kekuatan, karena akan menjadi kebiasaan yang melekat dan spontan, agar kekuatan itu dapat dipergunakan untuk berbagai kegiatan dalam setiap pekerjaan, dan aktivitas lainnya.
Pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi kebiasaan yang baik. Pembiasaan ini meliputi aspek perkembangan moral, nilai-nilai agama, akhlak, pengembangan sosio emosional dan kemandirian. Pembiasaan dapat mendorong mempercepat perilaku, dan tanpa pembiasaan hidup seseorang akan berjalan lamban, sebab sebelum melakukan sesuatu harus memikirkan terlebih dahulu apa yang akan dilakukannya.
Pengertian Metode Pembiasaan
Berikut definisi dan pengertian metode pembiasaan dari beberapa sumber buku dan referensi:
- Menurut Sapendi (2015), pembiasaan adalah suatu kegiatan untuk melakukan hal-hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan memperkuat atau menyempurnakan suatu keterampilan agar menjadi terbiasa.
- Menurut Mulyasa (2011), pembiasaan adalah sesuatu yang dilakukan secara rutin dan terus menerus agar menjadi kebiasaan. Pembiasaan berisi tentang pengalaman yang diamalkan secara berulang-ulang dan terus-menerus.
- Menurut Nawawi (1995), pembiasaan adalah sesuatu yang sengaja dilakukan secara berulang-ulang agar sesuatu itu dapat menjadi kebiasaannya. Pembiasaan berartikan pengalaman sedangkan yang dibiasakan adalah sesuatu yang diamalkan.
- Menurut Yaqub (1996), pembiasaan adalah perbuatan yang selalu diulang-ulang sehingga menjadi mudah untuk dikerjakan. Segala pekerjaan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan penuh kesenangan atau kegemaran maka pada akhirnya akan menimbulkan suatu kebiasaan.
Proses Terjadinya Pembiasaan
Pada awalnya, demi pembiasaan suatu perbuatan mungkin perlu dipaksakan. Sedikit demi sedikit kemudian menjad biasa, awalnya karena takut, lalu menjadi terbiasa. Berikutnya, kalau aktivitas itu sudah menjadi kebiasaan, ia akan menjadi habit (kebiasaan yang sudah melekat dengan sendirinya, dan bahkan sulit untuk dihindari).
Ketika menjadi habit, ia akan selalu menjadi aktifitas rutin. Seorang yang telah mempunyai kebiasaan tertentu, maka ia akan dan dapat melaksanakannya dengan mudah dan senang hati. Bahkan segala sesuatu yang telah menjadi kebiasaan dalam usia muda sulit untuk diubah dan tetap berlangsung sampai hari tua. Kemudian akan menjadi ketagihan dan pada waktunya tradisi yang sulit ditinggalkan.
Guru sebagai model dalam pendidikan maka harus bisa memberikan contoh bagi siswa. Sehingga berkaitan dengan hal tersebut, siswa perlu dibiasakan dengan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan dan pola pikir tertentu. Faktor terpenting dalam pembentukan kebiasaan adalah pengulangan, sebagai contoh seorang anak melihat sesuatu yang terjadi di hadapannya, maka ia akan meniru dan kemudian mengulang-mengulang kebiasaan tersebut yang pada akhirnya akan menjadi kebiasaan.
Syarat Metode Pembiasaan
Metode pembiasaan sebagai bentuk pendidikan yang dilakukan secara bertahap dan menjadikan pembiasaan itu sebagai teknik pendidikan yang dilakukan dengan membiasakan sifat-sifat baik sebagai rutinitas. Adapun syarat-syarat yang harus dilakukan dalam mengaplikasikan metode pembiasaan antara lain yaitu sebagai berikut:
- Pembiasaan hendaknya dimulai sejak awal sebelum terlambat, artinya pembiasaan harus segera dilaksanakan sebelum anak mempunyai kebiasaan yang bertentangan dengan ajaran agama islam.
- Pembiasaan itu hendaknya dilakukan secara terus menerus (berulang-ulang), dijalankan secara teratur sehingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang otomatis atau menjadi bagian dari karakter anak.
- Pembiasaan hendaknya diawasi secara ketat, konsisten, dan tegas. Jangan memberi kesempatan kepada anak untuk melanggar pembiasaan yang telah ditetapkan.
- Pembiasaan yang pada mulanya hanya bersifat mekanistik, akan tetapi pendidik harus mengupayakan dan mendorong peserta didik untuk melakukan pembiasaan berdasarkan kata hati atau kesadaran peserta didik sendiri.
Adapun syarat-syarat tersebut dapat terlaksana dengan baik apabila didukung oleh alat-alat pembiasaan. Alat-alat pembiasaan itu dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
a. Alat-alat langsung
Alat-alat langsung adalah alat-alat yang secara garis lurus searah dengan maksud pembentukan kebiasaaan, antara lain yaitu:
- Teladan. Teladan adalah pendidikan dengan memberikan contoh-contoh konkrit pada diri siswa.
- Anjuran, suruhan dan perintah. Anjuran, suruhan dan perintah adalah alat pembentuk disiplin secara positif. Disiplin perlu dalam pembentuk kepribadian terutama karena akan menjadi disiplin sendiri.
- Latihan. Tujuannya adalah untuk menguasai gerakan-gerakan dan menghafal ucapan-ucapan (pengetahuan). Latihan itu juga dapat menanamkan sifat-sifat yang utama, misalnya ketertiban, kebersihan dan lain-lain.
- Hadiah dan sejenisnya. Yang dimaksud hadiah tidak selalu berupa barang. Anggukan dengan wajah yang berseri-seri sudah merupakan suatu hadiah tersendiri bagi anak didik.
- Kompetisi dan kooperasi. Kompetisi disini bukan kompetisi untuk mendapatkan hadiah, tapi kompetisi ini digunakan untuk memotivasi anak. Sedangkan kooperasi adalah cara individu mengadakan relasi dan bekerjasama dengan individu lain untuk mencapai tujuan bersama.
b. Alat tidak langsung
Alat tidak langsung bersifat pencegah dan penekan (represi). Alat tidak langsung meliputi:
- Koreksi dan pengawasan. Diketahui anak-anak mempunyai sifat pelupa, lekas melupakan larangan-larangan, atau perintah yang baru saja diberikan kepadanya. Oleh sebab itu sebelum kesalahan itu berlangsung cukup jauh, maka harus ada usaha koreksi dan pengawasan.
- Larangan dan sejenisnya. Ini merupakan usaha yang tegas dalam menghentikan perbuatan-perbuatan yang salah. Alat ini pun bertujuan untuk membentuk kedisiplinan.
- Hukuman dan sejenisnya. Setelah larangan dan sejenisnya telah diberikan tapi juga masih dilanggar, maka tibalah masa hukuman. Hukuman tidak perlu hukuman yang berhubungan dengan badan. Hukuman bisa berupa rasa tidak enak atau hal yang bisa menghilangkan rasa perhatian dan kasih sayang.
Bentuk-bentuk Kebiasaan
Menurut Zuhri (2013), bentuk-bentuk pembiasaan yang baik antara lain yaitu sebagai berikut:
- Kegiatan rutin, kegiatan yang dilakukan oleh sekolah setiap hari, misalnya berbaris, berdoa, tadarus, dan sebagainya.
- Kegiatan spontan, kegiatan yang dilakukan secara spontan, misalnya meminta tolong dengan baik, menawarkan bantuan dengan baik, menjenguk teman yang sedang sakit.
- Pemberian teladan, kegiatan yang dilakukan dengan memberi teladan/contoh yang baik kepada peserta didik, misalnya budaya hidup bersih, disiplin, sopan santun dalam berperilaku dan berkata.
- Kegiatan terprogram, yaitu kegiatan yang dilaksanakan secara bertahap sesuai jadwal yang telah ditentukan. Kegiatan ini meliputi kegiatan yang terprogram dalam kegiatan pembelajaran, misalnya sholat dhuha berjamaah, sholat dhuhur berjamaah, dan tadarus Al-Quran.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembiasaan
Setiap metode belajar memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, begitu juga dengan metode pembiasaan. Menurut Soejono (1990), kelebihan dan kekurangan metode pembiasaan yaitu:
a. Kelebihan
Kelebihan atau keunggulan metode pembiasaan adalah:
- Dapat menghemat tenaga dan waktu dengan baik.
- Pembiasaan tidak hanya berkaitan dengan aspek lahiriyah tapi juga berhubungan dengan aspek batiniyah.
- Pembiasaan dalam sejarah tercatat sebagai metode yang paling berhasil dalam pembentukan kepribadian anak didik.
b. Kekurangan
Kekurangan atau kelemahan metode pembiasaan adalah:
- Membutuhkan tenaga pendidik yang benar-benar dapat dijadikan contoh serta teladan bagi anak didik
- Membutuhkan pendidik yang dapat mengaplikasikan antar teori pembiasaan dengan kenyataan-kenyataan atau praktek nilai-nilai yang disampaikan.