Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

Daftar Isi

Model pembelajaran langsung atau direct instruction adalah suatu metode, strategi dan pendekatan mengajar yang dirancang untuk menunjang proses belajar siswa dalam memperoleh informasi berupa pengetahuan, dan mempelajari keterampilan yang diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Model pembelajaran langsung diberikan dengan cara menggabungkan antara penjelasan guru, dengan peragaan, latihan dan umpan balik siswa.

Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

Model pembelajaran langsung pertama kali dikenalkan oleh Siegfried Engellman pada Tahun 1968. Model pembelajaran langsung dilakukan dengan keterampilan prosedural dan pola kegiatan yang bertahap selangkah demi selangkah. Strategi pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang banyak diarahkan oleh guru. Strategi ini efektif untuk menentukan informasi atau membangun keterampilan tahap demi tahap.

Pembelajaran langsung atau direct instruction pada umumnya dirancang secara khusus bertujuan untuk mengembangkan aktivitas belajar peserta didik yang berkaitan dengan aspek pengetahuan procedural (pengetahuan bagaimana melakukan sesuatu) dan pengetahuan deklaratif (pengetahuan tentang sesuatu yang dapat berupa fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi) yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah.

Pengertian Model Pembelajaran Langsung 

Berikut definisi dan pengertian model pembelajaran langsung atau direct instruction dari beberapa sumber buku dan referensi: 

  • Menurut Kardi dan Nur (2001), pembelajaran langsung adalah suatu pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa dalam mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah. 
  • Menurut Shoimin (2016), pembelajaran langsung adalah model pembelajaran yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. 
  • Menurut Eggen dan Kauchak (2012), pembelajaran langsung adalah model pembelajaran yang menggunakan peragaan dan penjelasan guru digabungkan dengan latihan dan umpan balik siswa untuk membantu mereka mendapatkan pengetahuan dan keterampilan nyata yang dibutuhkan untuk pembelajaran lebih jauh. 
  • Menurut Daryanto dan Karim (2017), pembelajaran langsung adalah suatu model pembelajaran yang terdiri dari penjelasan guru mengenai konsep atau keterampilan baru terhadap peserta didik.

Tujuan Pembelajaran Langsung 

Model pembelajaran langsung ini menuntut agar guru dapat mendemonstrasikan (mendemonstrasikan) setiap materi pelajaran sehingga siswa dapat memahami materi secara prosedural. Di saat demonstarasi berlangsung siswa juga terlibat secara aktif, setelah itu guru juga harus mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik. Guru dituntut agar dapat mengelola kelas dengan baik karena proses pembelajaran sudah direncanakan dengan baik di mana pengetahuan deklaratif dan pengetahuan proseduralnya diajarkan sejalan. Materi pembelajaran yang disampaikan dapat berupa pengetahuan prosedural yaitu pengetahuan tentang bagaimana melaksanakan sesuatu atau pengetahuan deklaratif, yaitu pengetahuan tentang sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi.

Model pembelajaran langsung dapat diterapkan di bidang studi apapun, namun model ini paling sesuai untuk mata pelajaran yang berorientasi pada penampilan atau kinerja seperti menulis, membaca, matematika, music, dan pendidikan jasmani. Pembelajaran langsung juga cocok untuk mengajarkan komponen-komponen keterampilan dari mata pelajaran yang lebih berorientasi pada informasi seperti sejarah dan sains. Apabila informasi atau keterampilan yang akan diajarkan terstruktur dengan baik dan dapat diajarkan selangkah demi selangkah, model pembelajaran langsung sangat cocok untuk digunakan.

Karakteristik Pembelajaran Langsung 

Menurut Majid (2013), pembelajaran langsung atau direct instruction memiliki ciri-ciri atau karakteristik, yaitu sebagai berikut:

a. Adanya tujuan pembelajaran 

Pembelajaran langsung ini menekankan tujuan pembelajaran yang harus berorientasi kepada peserta didik dan spesifik, mengandung uraian yang jelas tentang situasi penilaian (kondisi evaluasi), dan mengandung tingkat keter-capaian kinerja yang diharapkan (kriteria keberhasilan).

b. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran 

Pada model pembelajaran langsung terdapat lima fase yang sangat penting. Pembelajaran langsung dapat berbentuk ceramah, demonstrasi, pelatihan atau praktek, dan kerja kelompok. Pembelajaran langsung digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang ditransformasikan langsung oleh guru kepada peserta didik. Adapun tahapan atau fase pembelajaran langsung, yaitu: 

  1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik. 
  2. Mendemonstrasi pengetahuan dan keterampilan.
  3. Membimbing pelatihan. 
  4. Memeriksa pemahaman dan memberikan umpan balik. 
  5. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan dan penerapan konsep.

c. Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung berlangsungdan berhasilnya pembelajaran 

Keberhasilan metode pembelajaran langsung memerlukan lingkungan yang baik untuk presentasi dan demonstrasi, yakni ruangan yang tenang dengan penerangan cukup, termasuk alat atau media yang sesuai. Di samping itu, metode pembelajaran langsung juga bergantung pada motivasi peserta didik yang memadai untuk mengamati kegiatan yang dilakukan guru, dan mendengarkan segala sesuatu yang dikatakannya. Pada hakikatnya, pembelajaran langsung memerlukan kaidah yang mengatur bagaimana peserta didik yang suka berbicara, prosedur untuk menjamin tempo pembelajaran yang baik, strategi khusus untuk mengatur giliran keterlibatan peserta didik, dan untuk menanggulangi tingkah laku peserta didik yang menyimpang.

Terdapat beberapa situasi yang memungkinkan penerapan pembelajaran langsung atau atau direct instruction efektif dilakukan, antara lain yaitu sebagai berikut: 

  1. Ketika guru ingin mengenalkan suatu bidang pembelajaran yang baru dan bias memberikan garis besar pelajaran dengan mendefinisikan konsep-konsep kunci dan menunjukkan keterkaitan di antara konsep-konsep tersebut. 
  2. Ketika guru ingin mengajari siswa suatu ketrampilan atau prosedur yang memiliki struktur yang jelas dan pasti. 
  3. Ketika guru ingin memastikan bahwa siswa telah menguasai ketrampilanketrampilan dasar yang diperlukan dalam kegiatan-kegiatan yang berpusat pada siswa, misalnya penyelesaian masalah (Problem Solving). 
  4. Ketika guru ingin menunjukkan sikap dan pendekatan-pendekatan intelektual misalnya menunjukkan bahwa suatu argument harus didukung oleh bukti-bukti, atau bahwa suatu penjelajahan ide tidak selalu berujung pada jawaban yang logis. 
  5. Ketika subyek pembelajaran akan diajarkan cocok untuk mempresentasikan dengan pola penjelasan, pemodelan, pertanyaan, dan penerapan.
  6. Ketika guru ingin menumbuhkan ketertarikan siswa akan suatu topik. 
  7. Ketika guru harus menunjukkan teknik atau prosedur tertentu sebelum siswa melakukan suatu kegiatan praktik. 
  8. Ketika guru ingin menyampaikan kerangka parameter-parameter untuk memandu siswa dalam melakukan kegiatan kelompok atau independen. 
  9. Ketika para siswa menghadapi kesulitan yang sama yang dapat diatasi dengan penjelasan yang sangat terstruktur. 
  10. Ketika lingkungan mengajar tidak sesuai dengan strategi yang berpusat pada siswa.

Langkah-langkah Model Pembelajaran Langsung 

Menurut Ngurawan dan Purwowidodo (2010), tahapan atau langkah-langkah pembelajaran langsung adalah sebagai berikut: 

  1. Menyiapkan dan memotivasi siswa. Tujuan langkah awal ini untuk menarik dan memusatkan perhatian siswa, serta motivasi mereka untuk berperan serta dalam pelajaran itu. 
  2. Menyampaikan tujuan. Siswa perlu mengetahui dengan jelas, mengapa mereka berpartisipasi dalam suatu pelajaran tertentu, dan mereka perlu mengetahui apa yang harus dapat mereka lakukan setelah selesai berperan serta dalam pelajaran.
  3. Presentasi dan demonstrasi. Fase ini merupakan fase kedua pengajaran langsung. Guru melaksanakan presentasi atau demonstrasi pengetahuan dan keterampilan. Kunci keberhasilan kegiatan demonstrasi ialah tingkat kejelasan demonstrasi informasi yang dilakukan dan mengikuti pola-pola demonstrasi yang efektif. 
  4. Mencapai kejelasan. Hasil-hasil penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa kemampuan guru untuk memberikan informasi yang jelas dan spesifik kepada siswa, mempunyai dampak yang positif terhadap proses belajar mengajar. 
  5. Melakukan demonstrasi. Pengajaran langsung berpegang teguh pada asumsi bahwa sebagian besar yang dipelajari (hasil belajar) berasal dari mengamati orang lain. Belajar dengan meniru tingkah laku orang lain dapat menghemat waktu, menghindari siswa dari belajar melalui trial and error. 
  6. Mencapai pemahaman dan penguasaan. Untuk menjamin agar siswa akan mengamati tingkah laku yang benar dan bukan sebaliknya, guru perlu benar-benar memperhatikan apa yang terjadi pada setiap tahap demonstrasi ini berarti, bahwa jika guru perlu berupaya agar segala sesuatu yang didemonstrasikan juga benar. 
  7. Berlatih, agar dapat mendemonstrasikan sesuatu dengan benar diperlukan latihan yang intensif, dan memperhatikan aspek-aspek penting dari keterampilan atau konsep yang didemonstrasikan. 
  8. Memberikan latihan ter-bimbing. Salah satu tahap penting dalam pengajaran langsung ialah cara guru mempersiapkan dan melaksanakan pelatihan terbimbing. Keterlibatan siswa secara aktif dalam pelatihan dapat meningkatkan retensi, membuat belajar langsung dengan lancar, dan memungkinkan siswa menerapkan konsep atau keterampilan pada situasi yang baru.

Adapun menurut Slavin (2003), langkah-langkah pembelajaran langsung atau direct instruction adalah sebagai berikut: 

  1. Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada siswa. Dalam tahap ini guru menginformasikan hal-hal yang harus dipelajari dan kinerja siswa yang diharapkan. 
  2. Mereview pengetahuan dan ketrampilan prasyarat. Dalam tahap ini guru mengajukan pertanyaan untuk mengungkapkan pengetahuan dan ketrampilan yang telah dikuasai siswa. 
  3. Menyampaikan materi pelajaran Dalam fase ini, guru menyampaikan materi, menyajikan informasi, memberikan contoh-contoh, mendemonstrasikan konsep dan sebagainya. 
  4. Melaksanakan bimbingan Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan mengoreksi kesalahan konsep. 
  5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih. Dalam tahap ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih ketrampilan-nya atau menggunakan informasi baru secara individu atau kelompok. 
  6. Menilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik. Guru memberikan review terhadap hal-hal yang telah dilakukan siswa, memberikan umpan balik terhadap respon siswa yang benar dan mengulang ketrampilan jika diperlukan.
  7. Memberikan latihan mandiri. Dalam tahap ini guru dapat memberikan tugas-tugas mandiri kepada siswa untuk meningkatkan pemahaman-nya terhadap materi yang telah mereka pelajari.

Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Langsung 

Setiap model pembelajaran biasanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, begitu juga dengan model pembelajaran langsung atau direct instruction. Menurut Suprihatiningrum (2013), kelebihan dan kekurangan model pembelajaran langsung adalah sebagai berikut:

a. Kelebihan 

Kelebihan atau keunggulan model pembelajaran langsung adalah: 

  1. Pembelajaran direct instruction, guru yang mengendalikan semua isi dari materi pelajaran yang akan dipelajari, sampai dengan urutan informasi sehingga dapat mempertahankan fokus pembelajaran dan tujuan yang akan dicapai oleh siswa. 
  2. Merupakan cara yang efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan eksplisit kepada siswa. 
  3. Guru dapat menunjukkan bagaimana suatu permasalahan dapat didekati, dianalisis, dan suatu pengetahuan dihasilkan. 
  4. Model direct instruction menekankan kegiatan mendengarkan dan mengamati melalui demonstrasi. 
  5. Model pembelajaran direct instruction ini bisa diterapkan secara efektif dalam kelas besar maupun kelas kecil. 
  6. Siswa dapat mengetahui tujuan pembelajaran yang akan dipelajari dengan jelas. 
  7. Waktu yang digunakan untuk setiap fase kegiatan pembelajaran dapat dikontrol dengan ketat. 
  8. Dalam model pembelajaran direct instruction ini terdapat penekanan pada pencapaian akademik. 
  9. Kinerja siswa didampingi secara cermat oleh guru. 
  10. Umpan balik bagi siswa berorientasi akademik. 
  11. Model ini dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi siswa. 
  12. Model ini dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual dan terstruktur.

b. Kekurangan 

Kekurangan atau kelemahan model pembelajaran langsung adalah: 

  1. Tidak semua siswa memiliki kemampuan untuk mendengar, mengamati, dan mencatat dengan baik. Oleh karena itu, guru masih harus mengajarkan dan membimbing siswa. 
  2. Guru kadang kesulitan untuk mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan, tingkat pembelajaran serta pemahaman, pengetahuan awal, dan gaya belajar siswa. 
  3. Kesempatan siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal terbatas karena partisipasi aktif lebih banyak dilakukan oleh guru. 
  4. Kesuksesan pembelajaran direct instruction ini sangat bergantung pada guru. Apabilaa guru siap, berpengetahuan, percaya diri, antusias, dan terstruktur siswa dapat belajar dengan baik. 
  5. Model pembelajaran ini dapat berdampak negatif terhadap kemampuan penyelesaian masalah, kemandirian, dan keingintahuan siswa karena ketidaktahuan siswa akan selesai dengan pembimbingan guru. 
  6. Model pembelajaran langsung membutuhkan keterampilan komunikasi yang lebih baik dari guru. Jika komunikasi tidak berlangsung efektif, dapat dipastikan pembelajaran tidak akan berhasil. 
  7. Guru sulit untuk mendapatkan umpan balik mengenai pemahaman siswa, sehingga dapat berakibat pada ketidakpahaman siswa atau kesalahpahaman siswa. 
  8. Model pembelajaran ini akan sulit diterapkan untuk materi-materi yang abstrak dan kompleks. 
  9. Apabila model pembelajaran direct instruction tidak banyak melibatkan siswa, siswa akan kehilangan perhatian setelah 10-15 menit dan hanya akan mengingat sedikit isi materi yang disampaikan.
  10. Siswa menjadi tidak bertanggung jawab mengenai materi yang harus dipelajari oleh dirinya karena menganggap materi akan diajarkan oleh guru.