Sekolah Penggerak - Tujuan, Program dan Pelaksanaan
Apa itu Sekolah Penggerak?
Sekolah penggerak adalah sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar peserta didik secara holistik dengan mewujudkan profil pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi kognitif (literasi dan numerasi) serta nonkognitif (karakter). Program Sekolah Penggerak berupaya mendorong satuan pendidikan melakukan transformasi untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.
Sekolah penggerak adalah katalis yang bertujuan untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia, yaitu sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar peserta didik secara holistik dengan mewujudkan profil Pelajar Pancasila dan diawali dengan sumber daya manusia yang unggul (kepala sekolah dan guru). Program sekolah penggerak dilaksanakan melalui penguatan kapasitas kepala sekolah dan guru yang menjadi kunci dalam melakukan restrukturisasi da reformasi pendidikan.
Program sekolah penggerak diawali dengan kolaborasi antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan pemerintah daerah. Kolaborasi tersebut akan membentuk kemitraan yang strategis sehingga dapat membangun visi dan misi pendidikan yang sejalan. Setelah sekolah berhasil melakukan transformasi, sekolah Penggerak akan menjadi agen perubahan bagi sekolah lain di sekitarnya. Sekolah Penggerak akan menjadi inisiator dalam menjembatani sekolah-sekolah sekitar untuk berbagi solusi dan inovasi guna meningkatkan mutu pembelajaran.
Sekolah penggerak merupakan sekolah yang mengedepankan pengembangan hasil belajar peserta didik dimana di dalam sekolah penggerak mengaitkan salah satu tema yakni Profil Pelajar Pancasila. Sesuai dengan namanya, maka dalam sekolah penggerak ini menggunakan kurikulum yang di dalamnya mencakup salah satu aspek penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara.
Tujuan dan Manfaat Sekolah Penggerak
Sekolah penggerak bertujuan untuk mendorong proses transformasi satuan pendidikan agar dapat meningkatkan capaian hasil belajar siswa secara holistik, baik dari segi kompetensi kognitif maupun non-kognitif (karakter) dalam rangka mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Transformasi yang diharapkan tidak hanya terbatas pada satuan pendidikan, tetapi juga untuk memicu terciptanya ekosistem pendukung perubahan dan gotong royong di tingkat daerah dan nasional sehingga perubahan dapat terjadi secara luas dan ter-lembaga.
Selain itu, sekolah penggerak dilakukan untuk menghasilkan SDM unggul, berkarakter, dan profesional sehingga mampu mendukung pembangunan berkelanjutan pada masa mendatang. Adapun tujuan dari sekolah penggerak adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan literasi, numerasi, dan karakter pada setiap peserta didik di Indonesia.
- Meningkatkan kapasitas kepala sekolah dan guru guna mendorong terciptanya pembelajaran berkualitas.
- Memudahkan guru dalam melakukan inovasi pembelajaran, serta kepala sekolah dalam melakukan evaluasi diri dan pengelolaan sekolah, melalui pendekatan digitalisasi sekolah.
- Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah agar mampu melakukan evaluasi berbasis bukti guna menghasilkan kebijakan pendidikan yang fokus pada pemerataan pendidikan berkualitas.
- Menciptakan iklim kolaborasi bagi para pemangku kepentingan di bidang pendidikan di lingkup sekolah, pemerintah daerah, maupun pemerintah pusat.
Sekolah penggerak akan menjadi sebuah contoh untuk sekolah lain di sekitarnya. Sekolah Penggerak akan menjadi aktivis dalam mempertemukan sekolah-sekolah sekitar untuk berbagi solusi dan inovasi untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Dengan pendekatan gotong royong atau kerja sama akan memungkinkan kepala sekolah dan guru dapat bertukar pengetahuan dan keahlian, serta mendorong akan terciptanya peluang-peluang dalam meningkatkan mutu, tidak hanya untuk sekolahnya sendiri, tetapi juga sekolah di sekitarnya.
Sekolah penggerak memiliki banyak manfaat baik bagi satuan pendidikan, maupun pemerintah daerah. Manfaat sekolah penggerak yaitu:
a. Bagi satuan pendidikan
- Meningkatkan mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan.
- Mendapat pelatihan untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah dan guru.
- Mendapat akses ke teknologi/digitalisasi sekolah.
- Mendapatkan pendampingan intensif untuk transformasi satuan pendidikan.
- Menjadi katalis perubahan bagi satuan pendidikan lain dan mendapatkan tambahan anggaran untuk peningkatan kualitas pembelajaran, misalnya untuk pembelian buku dan bahan ajar.
b. Bagi pemerintah daerah
- Meningkatkan mutu pendidikan di daerah.
- Meningkatkan kompetensi SDM pendidikan di daerah.
- Memberikan efek multiplier dari sekolah penggerak akan mempercepat peningkatan mutu pendidikan di daerah.
- Menjadi daerah rujukan praktik baik dalam pengembangan sekolah penggerak.
Ruang Lingkup Sekolah Penggerak
Sekolah penggerak terdiri dari lima aspek dalam ruang lingkup-nya, yaitu sebagai berikut:
- Pembelajaran. Sekolah akan menerapkan pembelajaran dengan paradigma baru dengan model capaian pembelajaran yang lebih sederhana dan holistik, serta dengan pendekatan differentiated learning dan Teaching at the Right Level (TaRL). Guru akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitasnya dalam menerapkan pembelajaran dengan paradigma baru.
- Manajemen sekolah. Program Sekolah Penggerak juga menyasar peningkatan kompetensi kepala sekolah. Kepala sekolah menyelenggarakan manajemen sekolah yang berpihak kepada pembelajaran melalui pelatihan instructional leadership, pendampingan, dan konsultasi. Selain itu, peningkatan kapasitas juga mencakup pelatihan dan pendampingan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
- Program Sekolah Penggerak akan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital untuk memudahkan kinerja kepala sekolah dan guru.
- Evaluasi diri dan perencanaan berbasis bukti. Program Sekolah Penggerak menyediakan data tentang hasil belajar siswa, serta pendampingan dalam memaknai dan memanfaatkan data tersebut untuk melakukan perencanaan program dan anggaran.
- Kemitraan antara pemerintah pusat dan daerah melalui pendampingan konsultatif dan asimetris. Dalam lingkup daerah, Program Sekolah Penggerak juga akan meningkatkan kompetensi pengawas agar mampu mendampingi kepala sekolah dan guru dalam pengelolaan sekolah untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Program Sekolah Penggerak
Program sekolah penggerak memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa yang terdiri dari 5 (lima) jenis intervensi untuk meningkatkan sekolah bergerak 1-2 tahap lebih maju dengan jangka waktu 3 tahun ajaran. Secara umum, hasil dari Program Sekolah Penggerak yaitu akan menciptakan hasil belajar dengan lingkungan belajar yang aman, nyaman, inklusif dan menyenangkan. Melalui pembelajaran yang berpusat pada murid, akan menciptakan perencanaan program dan anggaran yang berbasis pada refleksi diri, refleksi guru, sehingga terjadi perbaikan pada pembelajaran dan sekolah melakukan pengimbasan.
Sekolah penggerak memiliki lima program unggulan yang saling berkaitan satu sama lainnya. Adapun program sekolah penggerak adalah sebagai berikut:
1. Pendampingan yang bersifat konsultatif dan asimetris
Program sekolah penggerak merupakan kerja sama antara Kemendikbud dan pemerintah daerah di mana Kemendikbud memberikan dampingan implementasi sekolah penggerak. Kemendikbud melalui UPT di setiap provinsi akan memberikan pendampingan bagi pemda provinsi dan kab/kota dalam perencanaan Program Sekolah Penggerak. UPT kemendikbud di setiap provinsi akan memberikan pendampingan kepada Pemda selama program Sekolah Penggerak bergerak seperti memberikan fasilitas kepada Pemda dalam sosialisasi terhadap pihak yang dibutuhkan hingga mencarikan solusi terkait kendala di lapangan pada waktui mplementasi berlangsung.
2. Penguatan SDM sekolah
Penguatan SDM sekolah termasuk kepada penguatan kepala sekolah, pengawas, pemilik dan guru melalui program pelatihan dan pendampingan yang intens (coaching) one to one dengan pelatih ahli yang telah disiapkan oleh Kemendikbud. Pelatihan untuk kepala sekolah, pengawas sekolah, pemilik dan guru terdiri dari; 1) Pelatihan implementasi pembelajaran dengan paradigma baru bagi kepala sekolah, pengawas, pemilik dan guru, 2) Pelatihan kepemimpinan pembelajaran bagi kepala sekolah, pengawas, pemilik. Dilakukan 1 kali/tahun selama program. Latihan nasional untuk perwakilan guru. Sementara guru lain dilatih sesuai dengan materi pelatihan, waktu dan tempat pelatihan dengan keinginan peserta (in-house training).
Pendampingan untuk kepala sekolah, pengawas sekolah, pemilik dan guru terdiri dari; 1) in-house training, 2) loka karya tingkat Kabupaten/Kota, 3) Komunitas belajar/praktisi (kelompok mata pelajaran), 4) Program Coaching. Dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu 2-4 minggu sekali selama program. Kemudian implementasi teknologi terdiri dari; 1) Literasi Teknologi, 2) Platform Guru: Profil dan Pengembangan Kompetensi, 3) Platform Guru: Pembelajaran, 4) Platform Sumber Daya Sekolah, 5) Platform Rapor Pendidikan.
3. Konsep pembelajaran dengan paradigma baru
Konsep belajar dengan paradigma baru dibentuk berdasarkan prinsip pembelajaran yang terpisah sehingga setiap siswa belajar sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, Berkebinekaan Global, Mandiri, Bergotong Royong, Bernalar Kritis dan Kreatif, ini merupakan profil belajar Pancasila yang dipelajari melalui program kurikuler dan program kurikuler.
4. Rencana pembelajaran berbasis program
Dilakukan untuk memperbaiki kinerja para guru yang dilakukan melalui program pendataan yang terencana dan ter-struktur. Penerapan kurikulum sekolah penggerak dapat dijadikan sebagai motivasi bagi sekolah-sekolah lainnya agar mampu meningkatkan kualitas di satuan pendidikan tersebut.
5. Digitalisasi sekolah
Bertujuan untuk meningkatkan efektivitas serta efisiensi penyelenggaraan kurikulum sekolah penggerak mengingat seiring perkembangan zaman hampir semua sekolah menggunakan metode pembelajaran berbasis digital. Ini juga bertujuan untuk memperkuat dan menjunjung nama baik sekolah yang bersangkutan. Penggunaan platform digital bertujuan untuk memudahkan, meningkatkan efisiensi, menambah inspirasi, dan pendekatan yang customized.
Pelaksanaan Sekolah Penggerak
Program sekolah penggerak bertujuan untuk menyempurnakan program transformasi sekolah sebelumnya. Program Sekolah Penggerak merupakan program kerjasama yang dibentuk oleh Kemendikbud dengan Pemerintah Daerah di mana tanggung jawab Pemda menjadi kunci utama, intervensi yang dilakukan secara holistik, mulai dari SDM sekolah, pembelajaran, perencanaan, digitalisasi, dan pendampingan Pemerintahan Daerah.
Adapun peran masing-masing bagian dalam pelaksanaan sekolah penggerak digambarkan dan dijelaskan sebagai berikut:
a. Pelatih ahli dan pengawas
- Pelatih ahli melakukan pendampingan kepala sekolah.
- Pengawas mendapatkan pelatihan dan pendampingan.
b. Kepala Sekolah
- Berkolaborasi dalam Community of Practice dengan Kepala Sekolah Penggerak lain.
- Kepala sekolah mendapatkan pelatihan manajemen dan instructional leadership.
c. Komite Pembelajaran Guru
- Dipilih oleh Kepala sekolah untuk membantu Pembelajaran Guru.
- Menjadi fasilitator pembelajaran Guru.
d. Guru
- Akan menggunakan platform pembelajaran mandiri guru.
- Menerapkan prinsip pengajaran dan penilaian yang efektif.
e. Murid
- Pembelajaran intrakurikuler yang terdiferensiasi.
- Proyek kurikuler lintas mata pelajaran yang berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum.