Insecure - Pengertian, Jenis, Bentuk dan Faktor Penyebab
Insecure adalah suatu suatu kondisi emosional yang dialami oleh seseorang, dimana mengalami perasaan tidak aman, tidak percaya diri (inferiority), takut, cemas (anxiety) atau khawatir terhadap kebutuhan seseorang di masa yang akan datang atau disebabkan oleh pengalaman di masa lampau yang kurang menyenangkan. Orang yang insecure biasanya sering merasa cemburu, selalu meminta pendapat orang lain mengenai dirinya, dan bahkan membandingkan dirinya dengan orang lain.
Istilah insecure berasal dari bahasa Inggris, yaitu "secure" yang artinya aman, nyaman, kokoh, terlindungi. Adanya tambahan "in" yang merupakan awalan negatif (negative prefix), sehingga diartikan sebagai tidak aman, tidak nyaman, tidak kokok atau tidak ter-lindungi. Sehingga dapat istilah insecure dapat berarti rasa atau perasaan tidak aman, perasaan kurang percaya diri dan tidak yakin dengan kemampuan seseorang atau apakah orang-orang menyukai-nya. Selain itu juga dapat berarti gelisah, tidak kokoh, atau merasa tidak aman.
Insecure merupakan problem atau permasalahan yang berkaitan dengan psikologis seseorang. Dimana seseorang insecure merasa minder, malu, takut, segan, merasa tidak aman atau nyaman, karena minimnya kepercayaan diri yang ada dalam dirinya sehingga menjadikan dirinya merasa lebih rendah dari orang lain. Orang yang mengalami Insecure umumnya merasa ditolak dan terisolasi, cemas, pesimis, tidak bahagia, merasa bersalah, tidak percaya diri, egois, dan cenderung neurotik.
Perasaan Insecure dalam takaran sedikit termasuk baik untuk individu, contohnya adalah dapat membantu perkembangan diri seseorang dengan memandang bahwa dia mampu mencapai sesuatu yang jauh lebih tinggi dari apa yang dia bayangkan sebelumnya. Namun tidak sedikit pula individu yang mengalaminya setiap saat sehingga mengganggu keseharian-nya. Hal ini bisa dipengaruhi berbagai faktor mulai dari masa kecil mereka, trauma terdahulu hingga kritik dari orang lain. Perasaan Insecure berkepanjangan dapat bagi berdampak buruk bagi kesehatan mental (depresi).
Pengertian Insecure
Berikut definisi dan pengertian insecure dari beberapa sumber buku dan referensi:
- Menurut Tripathy (2018), insecure adalah rasa aman, kepercayaan diri, kebebasan, ketakutan, kecemasan mengenai kebutuhan seseorang di masa yang akan datang.
- Menurut Mardiana, dkk (2021), insecure adalah suatu emosi yang muncul karena seseorang mendapat pengalaman di masa lampau yang kurang menyenangkan.
- Menurut Sabil dan Kamita (2022), insecure adalah perasaan tidak aman yang dapat terjadi pada siapapun, baik dalam bentuk rasa malu, khawatir, dan tidak percaya diri.
- Menurut Mu'awwanah (2017), insecure adalah perasaan tidak aman yang dimana seorang individu merasa tidak percaya diri (inferiority), takut, cemas (anxiety) dan lainnya akan suatu hal yang dipicu oleh rasa tidak puas dan tidak yakin akan kapasitas diri sendiri.
Jenis-jenis Insecure
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Vornanen, Torronen, dan Niemela (2009), membagi insecure menjadi tiga klasifikasi, yaitu sebagai berikut:
- Inner circle, yaitu perasaan Insecurity yang berhubungan dengan diri individu (seperti rendahnya rasa percaya diri, perasaan takut dan anxiety).
- Social circle, yang berhubungan dengan interaksi sosial (seperti bullying, perasaan kesepian dan tidak mendapatkan dukungan).
- Outer circle, yaitu yang berhubungan dengan realita kehidupan (seperti ketidakpastian masa depan, ketakutan akan kejahatan).
Selain itu, insecure juga dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
a. Insecure dengan diri sendiri
Adapun perasaan insecure yang berkaitan dengan diri sendiri antara lain yaitu:
- Merasa rendah diri dengan orang lain. Inferiority feeling atau perasaan rendah merupakan suatu perbuatan (dalam bentuk apapun) yang dilakukan ke diri sendiri dengan kritis dan cenderung bersifat negatif.
- Takut mencoba dan memulai. Rasa takut biasanya muncul karena munculnya peluang negatif yang dimunculkan dari dalam diri seseorang, bisa juga disebabkan karena adanya suatu ancaman yang dirasakan seseorang.
- Anxiety (perasaan cemas). Perasaan cemas merupakan perasaan takut yang global dan bersifat normal di berbagai kondisi, akan tetapi bisa menjadi abnormal apabila tidak sesuai dengan proporsi ancaman-nya.
b. Insecure dalam hubungan (relationship insecurity)
Merasa insecure ketika menjalin suatu hubungan dengan orang lain biasanya disebabkan mulai masa anak-anak. Seorang anak biasanya kurang atau tidak merasakan kedekatan dengan kedua orang tuanya sehingga timbul perasaan tidak aman dalam diri anak serta akan membentuk suatu citra dalam diri yang buruk dan meniru model hubungan yang negatif. Hal tersebut berakibat pada tekanan emosionalnya lebih besar dan penyesuaian yang tidak tepat di lain hari.
c. Insecure dalam penampilan (body image insecurity)
Dalam hal penampilan insecure dapat dimaknai sebagai rasa kurang percaya diri serta rendah diri dikarenakan merasa dirinya tidak cantik dibanding orang lain. Perasaan itu berhubungan dengan keinginan manusia untuk memperoleh pengakuan sehingga menjadi terlalu mendengarkan dan memikirkan penilaian dari orang lain. Biasanya orang-orang sekitarlah yang membuat pernyataan kurang tepat akan standar kecantikan seseorang, namun untuk saat ini media juga berpengaruh besar dalam persepsi tersebut.
d. Insecure dalam pekerjaan (job insecurity)
Perasaan insecure juga bisa dialami seseorang dalam dunia kerja atau lebih dikenal dengan istilah job insecurity. Saat mengalami job insecurity seseorang akan mengalami cemas berlebih, merasa terancam, dan takut kehilangan ketika menghadapi suatu pekerjaan ditempat kerja. Seseorang yang mengalami job insecurity akan mudah merasa tidak yakin atau ragu-ragu dalam mempertahankan pekerjaannya. Hal tersebut disebabkan karena ragu akan kemampuan serta mendapat penilaian diri dalam menghadapi suatu pekerjaan.
e. Insecure dalam kondisi sosial (social insecurity)
Insecure dalam kondisi sosial muncul ketika seseorang sering mengkhawatirkan, memikirkan pendapat orang lain tentang dirinya dan kemampuan berinteraksi-nya dengan orang lain. Perasaan tersebut memang masalah kecil yang terjadi berulang, akan tetapi bisa berkembang hingga menjadi kecemasan sosial.
Bentuk-bentuk Insecure
Insecure berdasarkan gejala-nya dapat dikelompokkan dalam beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut:
a. Rendah diri (inferiority feeling)
Inferiority feeling adalah di mana seseorang mengalami minder, cemas (insecure), tidak berani, menganggap bahwa dirinya tidak berarti serta tidak berdaya memenuhi semua permintaan yang ada dalam kehidupan. Inferiority feeling adalah rasa diri kurang atau rasa rendah diri yang timbul karena perasaan kurang berharga atau kurang mampu dalam penghidupan apa saja.
b. Takut
Takut adalah perasaan cemas dan agitasi. Rasa takut akan timbul oleh adanya ancaman, sehingga seseorang akan menghindarkan dirinya dari ancaman tersebut dan sebagainya. Merasa takut dan Insecure saat harus memulai percakapan atau berinteraksi dengan orang lain, menjadi fokus perhatian atau berada dalam situasi-situasi yang mengundang unsur penilaian atau evaluasi dari orang lain mungkin banyak kita jumpai didalam kehidupan sehari-hari. Kecemasan seperti itu muncul mungkin karena takut tidak dapat menyesuaikan diri, diabaikan,ditertawakan, takut tidak di-respon dengan baik, diremehkan, takut dinilai bodoh dan sebagainya.
c. Cemas (Anxiety)
Kecemasan adalah perasaan campuran berisikan ketakutan dan keprihatinan mengenai masa-masa mendatang tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut serta bersifat individual. Kecemasan merupakan bagian dari tiap pribadi manusia terutama jika individu dihadapkan pada situasi yang tidak jelas dan tidak menentu. Kecemasan merupakan perasaan takut atau khawatir yang penyebabnya tidak jelas, Kecemasan dapat terjadi jika seseorang merasa dirinya terancam, tetapi kecemasan menjadi tidak wajar apabila berlebihan baik dari segi intensitas maupun tingkat gejalanya.
Aspek-aspek Insecure
Menurut Robinson, dkk (1991), insecure diindikasikan sebagai perasaan tidak mampu yang memiliki beberapa aspek, yaitu:
- Social confidence. Merupakan perasaan kurang pasti, merasa kurang bisa diandalkan, dan kurangnya rasa percaya pada kemampuan seseorang dalam situasi yang melibatkan orang lain.
- School abilities. Merupakan perasaan tidak mampu atau tidak berdaya terhadap kualitas, kekuatan, daya kompetensi, kecakapan, keahlian, keterampilan,kesanggupan dalam melakukan tugas akademik.
- Self regard. Penghormatan terhadap dirinya sendiri yang rendah atau kurangnya perhatian dan pertimbangan terhadap kepentingan dan minatnya sendiri.
- Physical appearance. Individu dengan inferiority feeling sangat memperhatikan penampilannya, dia akan berusaha memperhatikan penampilan tubuhnya, ini merupakan salah satu bentuk untuk mengkompensasikan inferiority feeling miliknya.
- Physical abilities. Perasaan diri lebih lemah dalam hal kemampuan tubuh yang dimiliki serta potensi individu untuk melakukan performance yang berkaitan dengan fisiknya dibandingkan teman atau kelompok sebayanya.
Gejala dan Tanda-tanda Insecure
Menurut Utari (2020), individy yang sedang mengalami perasaan insecure mempunyai gejala-gejala, antara lain yaitu sebagai berikut:
- Selalu memandang rendah diri sendiri. Seseorang yang sedang mengalami insecure memiliki pandangan bahwa dirinya kurang baik dari orang lain, kurangnya rasa percaya diri dan tentu saja memiliki pengaruh yang besar serta bisa menghambat diri dalam melakukan apapun.
- Kurangnya interaksi dengan orang lain. Seseorang yang sedang mengalami perasaan insecure biasanya hanya diam, bengong, tidak melakukan apapun, serta cenderung enggan bersosialisasi dengan orang lain.
- Kerap membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Mereka yang sedang mengalami insecure biasanya memiliki rasa takut yang berlebih dan beranggapan bahwa kehidupan orang lain lebih baik. Orang yang sedang insecure cenderung takut, cemas, serta mudah gelisah.
Selain itu, beberapa tanda, atau ciri-ciri seseorang yang mengalami insecure adalah sebagai berikut:
- Berusaha menjadikan orang lain merasa insecure. Seseorang yang mengalami insecure biasanya akan menampakkan kelebihannya supaya terlihat hebat dihadapan orang lain. Seseorang yang insecure juga akan selalu membuat lawan bicaranya merasa insecure.
- Mengekspos diri dengan terselubung. Biasanya seseorang yang mengalami insecure kerap pamer atau menyombongkan diri dengan cara merendahkan diri ataupun mengeluh.
- Menceritakan pencapaian diri setiap waktu. Seseorang yang insecure biasanya memiliki perasaan rendah diri (inferior) terhadap orang lain, hal tersebut yang mendorong mereka untuk senantiasa menceritakan hal-hal yang telah dicapai oleh mereka. Misal, mereka akan meyakinkan seseorang bahwa hidupnya sempurna dengan cara mereka bercerita tentang gaya hidupnya yang mewah serta pendidikannya yang tinggi.
- Menuding diri sendiri apabila suatu hal tidak berjalan sesuai harapannya. Hampir semua orang orang terkhusus seseorang yang insecure pernah menyalahkan diri sendiri akibat suatu hal tidak berjalan sesuai dengan keinginannya. Hal tersebut dipicu karena seseorang telah lalai ataupun hal-hal yang telah terjadi tidak sesuai dengan apa yang telah mereka usahakan.
- Sulit percaya terhadap orang lain. Seseorang yang insecure mempunyai rasa percaya yang tipis terhadap orang lain, mereka kerap memastikan kebenaran informasi yang didapat sehingga mudah untuk curiga. Hal tersebut membuat mereka susah untuk memiliki hubungan baik dengan yang lainnya. Seseorang insecure juga memiliki rasa cemburu lebih dalam berhubungan.
Faktor Penyebab Insecure
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Aditomo dan Retnowati (2004) serta Tanjung dan Amelia (2017), penyebab insecure adalah sebagai berikut:
a. Insecure karena mengalami kegagalan atau penolakan
Seseorang dapat merasa insecure ketika sering mengalami penolakan atau gagal dalam mencapai keinginannya. Kegagalan bukanlah kekalahan tapi seharusnya menjadi motivasi untuk berusaha lagi. Namun, kegagalan tersebut membuat mereka putus asa dan memiliki sudut pandang negatif ketika melihat dirinya sendiri ataupun orang lain.
b. Terlalu perfeksionis
Manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan, walaupun begitu bukan berarti tidak boleh berusaha untuk menjadi yang terbaik. Namun, jika keinginan untuk menjadi orang yang sempurna atau terbaik ini terlalu berlebihan hal itu disebut dengan perfeksionisme. Orang yang memiliki sifat perfeksionis selalu melakukan pekerjaannya berulang-ulang dan memastikan semuanya sesuai dengan standar. Akibatnya, mereka selalu cemas dan tidak akan pernah puas bahkan tidak percaya bahwa mereka telah melakukan pekerjaan dengan cukup baik. Hal tersebut menyebabkan orang yang perfeksionis menyalahkan diri sendiri karena merasa bahwa dirinya telah gagal untuk mencapai standar yang diinginkan.
c. Tidak percaya diri
Salah satu aspek kepribadian yang menjadi kunci kesuksesan bagi setiap orang adalah percaya pada diri sendiri. Percaya diri dapat terbentuk melalui kegiatan edukasi siswa yang ada hubungannya dengan lingkungan. Sedangkan seseorang yang tidak percaya diri selalu berpikir negatif, ragu-ragu dengan keahlian yang dipunyai. Situasi tersebut dapat menyebabkan kecemasan dan pada akhirnya membanding-bandingkan orang lain yang baginya lebih baik daripada diri sendiri. Tidak memiliki kepercayaan diri dapat menghambat pencapaian prestasi, keterampilan dan kemandirian serta menjadi tidak cakap dan tidak mempunyai keberanian untuk menunjukkan segala kemampuan yang ia miliki.
d. Mendapat bullying (perundungan)
Perundungan ialah suatu tindakan yang agresif yang memiliki maksud untuk menyakiti korban, baik secara fisik, psikologis, ataupun sosial yang dilakukan dengan sengaja, berulang, serta menunjukkan adanya perbedaan kekuatan antara pelaku dan korban. Perundungan ini sangat berbahaya dikarenakan bisa menyebabkan seorang korban menjadi cenderung takut jika bertemu orang lain, bahkan dalam jangka panjang bisa mengalami insecure serta susah untuk menjalin hubungan dengan orang lain.